Mazaya sudah menunggu Arnold yang berjanji akan mengajaknya mengunjungi Caroline yang saat ini masih dalam keadaan koma. Wanita itu tak lupa memakai perawatan wajah yang bisa membuat wajahnya semakin halus dan mulus, sehingga wajah kusam itu sudah tidak terlihat lagi di wajahnya.
Saat ini, Mazaya menunggu tepat di depan pintu masuk rumah, tepatnya di teras rumah yang sangat luas dengan beberapa tanaman mahal yang menjadi hiasannya. Wanita itu berkali-kali melirik gerbang utama yang berjarak beberapa puluh meter dari teras.
Ketika mobil Arnold memasuki gerbang, Mazaya segera bangkit dari duduk dan menyambut suaminya itu. Tanpa menunggu Arnold keluar, wanita itu langsung masuk mobil begitu kendaraan roda empat itu berhenti di hadapannya.
“Ayo kita berangkat!” ucap Mazaya pada Dion yang berada di balik kemudi.
Namun, karena itu bukanlah perintah dari Arnold, laki-laki itu tak berani menjalankan perintah Mazaya.
“Kenapa nggak jalan?” tanya Mazaya dengan kesal.
“Dion, jalan!” perintah Arnold yang sekaligus menjadi jawaban dati pertanyaan sang istri.
Berkat perintah langsung dari Arnold, Dion segera melajukan kembali mobil meskipun dia tidak tahu harus berjapan ke arah mana.
“Kita jadi ketemu Caroline, ‘kan? Apa kamu sudah membuat persetujuan dengan keluarganya?” tanya Mazaya pada sang suami yang duduk tenang di sampingnya.
“Ya, jangan cerewet. Lebih baik kamu diam, nikmati pemandangan dari kaca jendela, dan jangan banyak bicara!” balas Arnold yang tak ingin dibuat pusing karena kecerewetan istrinya itu.
Untung saja Dion paham bahwa mereka akan pergi ke rumah sakit berkat pertanyaan Mazaya itu. Jadi, meskipun mereka diam saja, laki-laki itu tahu tempat yang akan mereka tuju.
Sesampainya di rumah sakit, Mazaya terlihat paling antusias. Dia bahkan berjalan lebih dulu meninggalkan Arnold yang masih berjalan di belakangnya.
Akhirnya mereka sampai di ruangan tempat Caroline dirawat. Di sana juga ada mama Caroline yang sedang menjenguk putrinya.
Rupanya, karena sudah membuat janji dengan ibu Caroline bahwa Arnold dan istrinya ingin menjenguk keadaan Caroline.
Melihat wajah ibunya, jiwa Caroline merasa sangat bersedih. Ingin rasanya dia memeluk wanita itu dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja, tapi Caroline tidak bisa melakukannya dalam tubuh Mazaya.
“Selamat siang, Tante!” sapa Mazaya dengan sopan.
“Siang!” balas mama Caroline.
Arnold dan Dion menyusul. Suami Mazaya itu segera menyapa mama Caroline dan meminta izin untuk bisa menjenguk Caroline secara langsung. Namun, karena yang diizinkan hanya satu orang saja, Arnold akhirnya membiarkan istrinya itu untuk masuk.
Mazaya memasuki ruangan Caroline dengan pakaian khusus. Wanita itu lalu mendekati tubuh Caroline yang terbaring seperti orang tidur. Hanya beberapa selang yang menopang hidupnya yang masih menempel di tubuh wanita cantik itu.
“Carol, kamu harus kuat. Kamu harus bertahan Carroline. Aku akan melakukan segalanya supaya bisa kembali dan kita hidup tenang lagi. Caroline kuat, semangatlah!” ucap Mazaya saat menyentuh tangan Caroline.
Dia masih memiliki misi untuk membongkar perselingkuhan Romy dan Sandra, tapi dia juga tidak bisa mempengaruhi siapa pun dengan tubuh Mazaya.
Sementara itu, di luar ruangan, Arnold menyampaikan keinginan Mazaya untuk merawat dan menjenguk Caroline setiap hari. Namun, ibu Caroline mengatakan itu tidak perlu karena dia dan sahabat Caroline datang setiap hari untuk menjaga wanita koma itu.
“Sebagai permintaan maaf saja, izinkan istri saya datang untuk menjenguk Caroline. Sepertinya dia memang merasa sangat bersalah,” ucap Arnold mencoba meyakinkan.
Akhirnya, setelah dibujuk Arnold, mama Caroline mengizinkan Mazaya untuk menjenguk putrinya dua hari sekali. Tentu saja itu menjadi kabar yang melegakan untuk Arnold.
Mazaya pun selesai menjenguk Caroline dan mereka berpamitan dengan ibunya. Sebelumnya, Arnold sudah sempat melihat keadaan Caroline dari balik kaca dlkecil di pintu.
“Bagaimana? Apa kita diizinkan untuk menjenguk Caroline setiap hari?” tanya Mazaya. Saat ini mereka tengah dalam perjalanan pulang, di lorong rumah sakit.
“Ya, kamu diizinkan tapi tidak setiap hari. Dua hari sekali,” jawab Arnold yang membuat langkah Mazaya terhenti.
“Serius?” tanya Mazaya dengan wajah berbinar.
“Ya, tapi kamu datang sendiri. Aku takut jatuh cinta dengan wanita koma itu kalau terus ikut kamu menjenguknya.”
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋💋 masih berjuang melawan kantuk efek obat ya gess 😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Siti solikah
senyum2 sendiri pasti Caroline
2025-03-26
0
Ney Maniez
😲😲😲😲
2024-01-18
3
Susi Sidi
dasar bandit sialan.. bisa2nya niatan
kepincut ma Caroline 👊😠
2023-05-06
6