RIC ° Bab 2

Bagi Caroline, laki-laki yang memanggilnya Mazaya itu tentu sangat aneh. Bagaimana bisa orang asing memaki-makinya dan bahkan bertindak sekasar itu padanya? Namun, dia sendiri sepertinya lupa bahwa dia baru saja mengalami kecelakaan yang mana penampilannya juga pasti tak seindah saat keluar dari salon.

Dion ingin tertawa melihat tingkah Mazaya yang dengan percaya diri mengatakan dirinya baru saja dari salon. Padahal, selama ini yang Dion tahu, Mazaya bahkan tidak pernah menginjakkan kaki di tempat kecantikan seperti itu.

“Kamu bahkan ingin tertawa karena kegilaannya ini 'kan, Dion?” tanya Arnold yang kemudian memandang istrinya dengan jijik.

Rasanya sangat geli saat mendengar pengakuan Mazaya tentang salon dan rambut. Wanita itu bahkan tidak pernah memakai riasan wajah, bagaimana bisa menghayal pergi ke salon?

Seharusnya Kakek tidak menikahkanku dengan manusia idiot seperti Mazaya!

“Maaf, Tuan. Mungkin Nyonya Mazaya memang masih syok dengan kecelakaannya. Sebaiknya kita tinggalkan saja dulu supaya bisa beristirahat. Nanti sore kita datang lagi sebelum Tuan Besar datang dari Jepang!” Dion menarik tangan Arnold dan membawa bosnya itu untuk meninggalkan ruang perawatan Mazaya.

Akhirnya, Mazaya ditinggalkan oleh Arnold dan Dion. Dia tidak sendiri, ada suster yang menjaganya dan siap dipanggil setiap saat.

Dalam ruangan itu, Mazaya turun dari ranjang pasien. Kakinya bisa digerakkan meski sedikit pincang. Ia memperhatikan tubuhnya untuk memeriksa luka-luka yang diakibatkan oleh kecelakaan itu.

Mata wanita itu membulat sempurna saat melihat kukunya yang cantik hilang begitu saja. Lebih anehnya lagi, ada sebuah cincin yang melingkar di jarinya yang terasa sangat asing.

“Ini bukan cincinku! Kenapa aku pakai cincin ini? Di mana cincin tunanganku? Kenapa juga nail polish aku hilang rata semua?”

Wanita itu terus memperhatikan kuku dan jemarinya yang sangat aneh. Sebelumnya dia merasa rambutnya berbeda, sekarang jari-jarinya juga berbeda.

“Aku harus cari tahu! Jangan-jangan laki-laki tadi orang jahat yang sudah mengubah penampilanku!” gumam Caroline sembari menatap ke arah pintu.

Dengan membawa serta infus yang terpasang di tubuh, wanita itu keluar dan menemui suster yang berjaga.

“Nyonya, Anda belum boleh jalan-jalan!” seru sang perawat dengan panik saat melihat Mazaya keluar dengan membawa infusnya.

Dalam prosedur rumah sakit itu, seharusnya Mazaya beristirahat dulu untuk memastikan tidak ada luka dalam yang membuatnya koma. Saat hasil belum keluar, wanita itu malah sibuk jalan-jalan.

“Aku nggak apa-apa, kok. Oh iya saya belum menikah, jadi jangan panggil Nyonya ya!” bantah Caroline meralat sebutan dari sang perawat.

“No-Nona?” Kening sang perawat pun berkerut. Dia mendengar jelas bahwa Mazaya adalah istri Arnold, lalu kenapa wanita yang sudah menikah ingin dipanggil Nona?

“Ya Nona saja. Saya butuh cermin yang agak besar, di mana ya?” tanya wanita yang baru sadar itu.

“Di kamar mandi ada cermin. Mau saya antar?”

Meskipun penampilannya terlihat culun, tapi wanita ini suka bercermin juga. Apa dia tidak bosan melihat wajahnya yang jelek?

“Tidak usah, saya bisa sendiri!”

Wanita itu masuk ke toilet yang sebelumnya sudah diarahkan oleh sang perawat. Saat melihat wajahnya di cermin. Wanita itu pun berteriak dengan kuat. “Akh! Siapa kamu? Kenapa bayanganku jadi jelek seperti ini?”

Caroline berteriak histeris mendapati dirinya yang jelek dalam tubuh Mazaya. Dia yang berparas cantik seperti angsa tiba-tiba berubah menjadi itik buruk rupa yang menyedihkan.

Kusam dan dekil, benar-benar tidak terurus. Ini sangat jauh berbeda dengan wajah aslinya yang halus dan mulus yang bahkan membuat nyamuk merasa sungkan untuk hinggap.

“Kenapa wajahku berubah jadi menyedihkan seperti ini? Ini sangat-sangat jelek, Tuhan!” teriak Caroline yang merasa hidupnya sangat tidak adil.

Beberapa hari lagi Caroline akan menikah, tapi kenapa penampilannya berubah? Apa mungkin ada yang mengubah wajahnya setelah kecelakaan?

Demi mendapat jawaban yang tepat, Caroline keluar dari kamar mandi. Ternyata perawat yang sebelumnya sudah menunggu dengan wajah cemas.

“Nona! Nona tidak apa-apa? Apa ada masalah? Tadi saya dengar Nona berteriak!”

Perawat itu terlihat sangat khawatir dengan keadaan Mazaya saat ini. Dia sudah dibayar mahal untuk menjaga pasiennya, tapi Mazaya malah masuk kamar mandi sendirian hingga berteriak-teriak.

Wajah perawat itu tampak pucat membayangkan hukuman yang akan dia terima dari Arnold andai saja Mazaya terluka atau kenapa-kenapa. Namun, embusan napas lega mulai terdengar saat melihat tubuh pasiennya tak ada luka baru yang serius, artinya wanita itu masih baik-baik saja.

“Aku tidak apa-apa. Oh iya, apa sebelumnya aku menjalani operasi di wajah?” tanya Caroline dalam diri Mazaya, memastikan kecurigaannya.

Dia harus mencari tahu apa yang terjadi supaya bisa mencari tahu solusinya. Tidak mungkin selamanya Caroline memiliki wajah jelek dan kusam seperti milik Mazaya ini.

Perawat itu menggeleng dengan ragu. Dokter bilang Mazaya tidak sadarkan diri karena syok yang dia derita. Luka parah yang dialami wanita itu hanya luka di kakinya, tapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan operasi wajah.

“Setahu saya, dokter tidak menemukan luka serius di kepala. Nona hanya mengalami syok saja. Tidak ada operasi wajah!”

Mendengar jawaban sang perawat, Caroline semakin tidak tenang. Dia mengingat lagi apa yang terjadi, tapi nihil. Dia tidak ingat apa pun kejadian pasca kecelakaan yang dialaminya.

“Sekarang tanggal berapa, Sus?” tanya Caroline yang harus tahu waktu supaya bisa memecahkan masalah sebelum hari pernikahannya digelar.

“Sekarang, dua Maret,” jawab sang perawat sambil menyodorkan ponselnya yang menampilkan tanggal dan waktu saat ini.

Kecelakaan itu terjadi tanggal 28 Februari di tahun yang sama, itu artinya dia tidak sadarkan diri selama dua hari saja. Tidak mungkin dokter melakukan operasi wajah dalam dua hari, ‘kan? Rambutnya juga tidak mungkin tumbuh memanjang dalam waktu dua hari saja. Lalu, kenapa dia tiba-tiba bangun dan memiliki wajah sejelek ini?

Pikiran Caroline semakin kacau. Dia bingung sendiri dengan apa yang menimpanya saat ini. Sampai akhirnya, dia meminta perawat itu untuk menemani ke taman demi sedikit menyingkirkan pikiran kacau dari kepalanya.

“Ngomong-ngomong, saya kecelakaan kan nabrak orang kalau nggak salah. Itu orangnya selamat nggak ya, Sus?” tanya Caroline yang tiba-tiba teringat sosok wanita yang saat hujan itu dia tabrak, hingga membuat mobilnya tidak terkendali dan kecelakaan.

“Mungkin maksud Nona orang yang naik mobil dan menabrak Nona? Dia masih belum sadarkan diri. Mobilnya hancur dan luka wanita itu juga cukup parah. Kalau tidak salah, hari ini dia akan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar,” jawab perawat yang kini mendorong tubuh Mazaya dengan kursi roda.

Caroline semakin dibuat pusing dengan jawaban sang perawat. Dia ingat betul bahwa dirinya yang menabrak orang, tapi kenapa perawat bilang kalau dirinya menjadi korban yang ditabrak?

Saat masih pusing dengan isi kepalanya sendiri, Caroline tiba-tiba melihat wajah sahabatnya yang keluar dari poli obgyn. Setahu Caroline, sahabatnya itu tidak memiliki kekasih, lalu kenapa dia ke ruangan yang biasa menangani masalah kandungan dan sejenisnya itu?

Hal yang lebih mengejutkan bagi Caroline adalah, tunangannya sendiri sudah menunggu di depan ruangan dengan wajah tegang. Karena tidak bisa mendengar apa pun, wanita itu turun dari kursi roda dan berjalan pincang menghampiri tunangan dan sahabatnya.

“Rom, aku hamil!” seru sahabat Caroline yang kemudian menyerahkan hasil pemeriksaan pada laki-laki di hadapannya.

Rahang laki-laki itu terlihat mengeras. Dia membaca sekilas isi pemeriksaan, lalu melemparnya ke wajah sang wanita. “Kamu bodoh Sandra! Aku sudah bilang, pakai pengaman. Tapi, sepertinya kamu memang sengaja ingin menjebakku. Aku tidak menginginkan bayi itu. Aku hanya akan menikah dengan Caroline!” balas laki-laki bernama Romy itu dengan kesal.

Caroline yang mendengar pengakuan Sandra dan Romy pun merasa hatinya hancur. Ia sama sekali tidak menyangka akan mendapat pengkhianatan dari tunangan dan sahabatnya sendiri. Padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.

Air mata kekecewaan meluncur mengenai wajah kusam itu. Wanita yang terjebak dalam tubuh Mazaya itu hendak melabrak Romy dan Sandra, tetapi, sang perawat berhasil mencegahnya.

“Nona, Nona mau ke mana? Jangan sembarangan lari. Nona harus hati-hati, kalau tidak, saya bisa dipecat oleh Tuan Arnold!” keluh sang perawat sambil memegangi lengan Mazaya.

Romy yang melihat kemunculan Mazaya dan perawatnya pun sama sekali tidak menaruh curiga. Ia tetap membicarakan masalahnya dengan Sandra di hadapan Mazaya yang sebenarnya adalah Caroline.

“Caroline masih koma. Keluarganya akan memindahkannya hari ini. Aku harap sebelum dia sadar dan melanjutkan pernikahan kami, anak itu sudah lenyap!” putus Romy yang kemudian meninggalkan Sandra dan berjalan menuju ruang perawatan tunangannya.

“Aku nggak mau Rom! Kita harus menikah! Caroline koma, dokter bilang kemungkinannya untuk sadar sangat kecil. Mau sampai kapan kamu menunggu Caroline sadar?” pekik Sandra yang kemudian menyusul Romy pergi.

Caroline yang mendengar pembicaraan Sandra dan Romy pun semakin dibuat bingung. Dia bahkan tidak mendengar jelas saat perawatnya mengomel dan menuntunnya kembali ke kursi roda.

“Kalau mereka bilang aku masih koma, lalu kenapa aku di sini?”

“Mazaya!” panggil Arnold yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Karena tidak merasa itu namanya, Caroline pun tak menjawab dan tak menoleh sama sekali. Dia lebih fokus dengan misteri yang sedang ia alami saat ini.

“Mazaya!” Arnold menyentuh pergelangan tangan Mazaya dan membuat wanita itu terkejut.

“Kamu lagi!” Mata Mazaya melotot karena lagi-lagi harus bertemu dengan laki-laki yang sangat menyebalkan itu.

“Ya, ini aku. Suamimu, Mazaya!” balas Arnold dengan tatapan mata yang tak kalah tajam. “Cepat kembali ke ruanganmu! Kakek sedang dalam perjalanan menuju ke sini!”

Suara Arnold yang menyentaknya membuat Caroline mengerutkan kening dan mulai menghubungkan titik-titik temu yang sejak tadi berada di kepalanya.

“Dia terus saja memanggilku Mazaya. Perawat ini juga sama. Romy dan Sandra bilang, aku masih koma. Dan sekarang, wajahku tiba-tiba berubah menjadi jelek. Apakah sebenarnya aku bangun di tubuh yang salah?”

“Hei tidak usah melamun! Kamu terlihat semakin jelek, bahkan setan pun tidak akan sudi merasukimu karena rupa burukmu itu!” sindir Arnold saat melihat sang istri yang melamun di atas kursi roda yang didorong perawat.

“Hei! Aku tidak sejelek itu! Lihat saja nanti, kamu akan menyesal karena sudah mengejekku! Dasar bandit arogan!” balas Mazaya dengan berteriak juga hingga mencuri perhatian orang-orang di sekitarnya.

***

Ada revisi untuk bab 1-4 ya, bab 2 ini gabungan bab 2sama3 sebelumnya. mon maaf yang baru baca mungkin agak bingung sama komen²nya hehe..

Kembang kopinya jangan lupa, kalau suka klik subscribe ya 😘😘

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

untung Caroline hidup di diri mazaya jadinya bisa ketahuan belangnya Romy dan sandra

2024-02-28

1

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Jgn berpikir klo diculik alien ya 😁

2024-02-13

0

Nana Nana

Nana Nana

apa kenangan mazazaya xdtg lagi dlm otak caroline?😏

2024-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 RIC ° Bab 1
2 RIC ° Bab 2
3 RIC ° Bab 3
4 RIC ° Bab 4
5 RIC ° Bab 5
6 RIC ° Bab 6
7 RIC ° Bab 7
8 RIC ° Bab 8
9 RIC ° Bab 9
10 RIC ° Bab 10
11 RIC ° Bab 11
12 RIC ° Bab 12
13 RIC ° Bab 13
14 RIC ° Bab 14
15 RIC ° Bab 15
16 RIC ° Bab 16
17 RIC ° Bab 17
18 RIC ° Bab 18
19 RIC ° Bab 19
20 RIC ° Bab 20
21 RIC ° Bab 21
22 RIC ° Bab 22
23 RIC ° Bab 23
24 RIC ° Bab 24
25 RIC ° Bab 25
26 RIC ° Bab 26
27 RIC ° Bab 27
28 RIC ° Bab 28
29 RIC ° Bab 29
30 RIC ° Bab 30
31 RIC ° Bab 31
32 RIC ° Bab 32
33 RIC ° Bab 33
34 RIC ° Bab 34
35 RIC ° Bab 35
36 RIC ° Bab 36
37 RIC ° Bab 37
38 RIC ° Bab 38
39 RIC ° Bab 39
40 RIC ° Bab 40
41 RIC ° Bab 41
42 RIC ° Bab 42
43 RIC ° Bab 43
44 RIC ° Bab 44
45 RIC ° Bab 45
46 RIC ° Bab 46
47 RIC ° Bab 47
48 RIC ° Bab 48
49 RIC ° Bab 49
50 RIC ° Bab 50
51 RIC ° Bab 51
52 RIC ° Bab 52
53 RIC ° Bab 53
54 RIC ° Bab 54
55 RIC ° Bab 55
56 RIC ° Bab 56
57 RIC ° Bab 57
58 RIC ° Bab 58
59 RIC ° Bab 59
60 RIC ° Bab 60
61 RIC ° Bab 61
62 RIC ° Bab 62
63 RIC ° Bab 63
64 RIC ° Bab 64
65 RIC ° Bab 65
66 RIC ° Bab 66
67 RIC ° Bab 67
68 RIC ° Bab 68
69 RIC ° Bab 69
70 RIC ° Bab 70
71 RIC ° Bab 71
72 RIC ° Bab 72
73 RIC ° Bab 73
74 RIC ° Bab 74
75 RIC ° Bab 75
76 RIC ° Bab 76
77 RIC ° Bab 77
78 Dihamili Kembaran Suami
79 Bad Boy and His Secret Wife
80 Biarkan Aku Melayanimu, Pangeran! by Itta Haruka07
81 Terpaksa Kembali By Itta Haruka07
Episodes

Updated 81 Episodes

1
RIC ° Bab 1
2
RIC ° Bab 2
3
RIC ° Bab 3
4
RIC ° Bab 4
5
RIC ° Bab 5
6
RIC ° Bab 6
7
RIC ° Bab 7
8
RIC ° Bab 8
9
RIC ° Bab 9
10
RIC ° Bab 10
11
RIC ° Bab 11
12
RIC ° Bab 12
13
RIC ° Bab 13
14
RIC ° Bab 14
15
RIC ° Bab 15
16
RIC ° Bab 16
17
RIC ° Bab 17
18
RIC ° Bab 18
19
RIC ° Bab 19
20
RIC ° Bab 20
21
RIC ° Bab 21
22
RIC ° Bab 22
23
RIC ° Bab 23
24
RIC ° Bab 24
25
RIC ° Bab 25
26
RIC ° Bab 26
27
RIC ° Bab 27
28
RIC ° Bab 28
29
RIC ° Bab 29
30
RIC ° Bab 30
31
RIC ° Bab 31
32
RIC ° Bab 32
33
RIC ° Bab 33
34
RIC ° Bab 34
35
RIC ° Bab 35
36
RIC ° Bab 36
37
RIC ° Bab 37
38
RIC ° Bab 38
39
RIC ° Bab 39
40
RIC ° Bab 40
41
RIC ° Bab 41
42
RIC ° Bab 42
43
RIC ° Bab 43
44
RIC ° Bab 44
45
RIC ° Bab 45
46
RIC ° Bab 46
47
RIC ° Bab 47
48
RIC ° Bab 48
49
RIC ° Bab 49
50
RIC ° Bab 50
51
RIC ° Bab 51
52
RIC ° Bab 52
53
RIC ° Bab 53
54
RIC ° Bab 54
55
RIC ° Bab 55
56
RIC ° Bab 56
57
RIC ° Bab 57
58
RIC ° Bab 58
59
RIC ° Bab 59
60
RIC ° Bab 60
61
RIC ° Bab 61
62
RIC ° Bab 62
63
RIC ° Bab 63
64
RIC ° Bab 64
65
RIC ° Bab 65
66
RIC ° Bab 66
67
RIC ° Bab 67
68
RIC ° Bab 68
69
RIC ° Bab 69
70
RIC ° Bab 70
71
RIC ° Bab 71
72
RIC ° Bab 72
73
RIC ° Bab 73
74
RIC ° Bab 74
75
RIC ° Bab 75
76
RIC ° Bab 76
77
RIC ° Bab 77
78
Dihamili Kembaran Suami
79
Bad Boy and His Secret Wife
80
Biarkan Aku Melayanimu, Pangeran! by Itta Haruka07
81
Terpaksa Kembali By Itta Haruka07

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!