Bab 16

Filghofin sangat takjub dibuatnya, ketika mereka menjejakkan kaki di darat tubuh putri Amatheia berubah total selayaknya manusia pada umumnya.

Paras cantik putri Amatheia mampu memberikan pesona kepada Filghofin, "putri, kau cantik,"

Tentu saja semburat semu merah pada kulit wajah putri Amatheia, semakin membuatnya malu. "Ghofin, jangan membuat aku malu! Lihatlah perutku sudah lapar disana ada beberapa buah, mungkin bisa dipetik dan kita makan untuk mengganjal perut kosong kita, yuk"!

Putri Amatheia mengalihkan rasa malu dan tersanjung nya dengan berlari terlebih dulu menuju pohon yang sedang berbuah lebat.

Dua insan berbeda jenis dan bangsa itu mulai lebih akrab dan semakin dekat, rasa canggung seolah-olah perlahan mulai terkikis oleh waktu yang perlahan dan mereka lalui bersama.

"Putri Amatheia, tangkap!"

Hup....

"Wow, istimewa tidak menduga bahwa hutan ini terdapat banyak buah-buahan dan segar untuk di makan."

Tiba-tiba angin kencang berhembus dan membawa rambut ikal putri Amatheia berterbangan lalu terhuyung kebelakang, beruntung Filghofin berada tepat di belakang dan merengkuh tubuh putri Amatheia yang terhuyung oleng.

Akkhh...

"Ghofin, apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba angin begitu kencang?"

"Sstt ..... Jangan berisik, kedatangan kita tidak di harapkan oleh penghuni hutan ini, sebaiknya kau waspada putri."bisik Filghofin.

"Wahai penguasa alam darat, keluarlah! Kami mohon maaf bila kedatangan kami tidak berkenan, dan tidak sopan dalam beretika. Keluarlah! Tampakkan wujudmu kepada kami."

Putri Amatheia yang belum pernah sama sekali menjejakkan kaki ke alam manusia selain di pesisir pantai, meringsek mendekat di sisi Filghofin sambil tetap siaga dan berjaga andaikan ada serangan mendadak.

"Ha....ha ..ha...ha...wahai anak manusia dan kau putri ikan duyung, ada apakah gerangan kalian makhluk yang berbeda alam harus bersatu pada tempat yang menjadi kekuasaan ku?"

Kemana arah mata memandang bagi Filghofin dan putri Amatheia, tetap saja tidak menemukan makhluk hidup lainnya seperti manusia ataupun hewan, bahkan siluman sekalipun. Namun suara itu berasal dari mana dan siapa?

"Ghofin, tidak ada seorangpun disini. Apakah tempat ini sebagai sarang siluman?"

"Entahlah, mungkin kita telah masuk kawasan dengan cara yang kurang di sukai oleh penghuni hutan ini."

"Wahai penghuni hutan yang terhormat, dengan kerendahan hati kami mohon maaf bila terlalu lancang telah memasuki kawasan yang tidak menghendaki kedatangan kami."

Tubuh Filghofin dengan tubuh putri Amatheia saling beradu punggung dan menajamkan pendengarannya serta penglihatannya mengarah ke segala penjuru mata memandang.

Di balik semak ternyata ada sosok Bargibanti yang telah mengikuti arah mereka berdua, dengan cara mengendus bekas tapak kaki kaki mereka. Dengan mengendap-endap Bargibanti tetap saja berkeinginan untuk mengambil kalung milik Filghofin.

Dasar Bargibanti hanya mencari keuntungan saja, ia memulai aksinya untuk mendapatkan dukungan dari siapapun demi mendapatkan kalung berbatu zamrud yang menjadi incarannya sejak awal berjumpa dengan Filghofin.

Bargibanti berbisik pada sosok yang melekat pada pohon raksasa, yang ia ketahui adalah penghuni lembah ini dan memulai aksinya yang licik dan jahat.

"Arrhhgg....Hei penghuni pohon raksasa, pemuda itu membawa kekuatan ganda, dia bisa saja memusnahkan tubuhmu dengan sekali tebas, dan roboh," hasut Bargibanti dengan erangan yang menjijikkan.

"bagaimana kalau kita saling bekerja sama untuk mendapatkan kalung yang ia kenakan itu."

Namun tidak dengan sosok aneh yang melekat pada pohon besar itu, tak lain adalah lintah darat raksasa yang selalu menempelkan tubuhnya pada pohon besar saat ada makhluk lain yang melewati hutan tempat ia tinggal.

Dia adalah penghuni lembah yang buruk rupa dan jahat namun pada dasarnya dia bukan mahkluk yang jahat bila tidak mendapatkan gangguan yang tidak ia sukai.

"Hei makhluk kecil dan jelek! enyah kau dari hadapanku! bukannya kalian satu bangsa? datang bersama, lalu apa maksudmu dengan berkhianat?" geram makhluk besar itu sambil menatap tajam ke arah Bargibanti.

lalu mengalihkan pandangan kepada putri Amatheia dan Filghofin.

"Wahai makhluk penguasa alam bawah laut, dan kau pemuda keturuan dari gunung Gordon, angin apa yang sedang membawa kalian hingga ke lembah ini,"

Merasa asal usul mereka di sebut, Filghofin dan putri Amatheia saling pandang. Filghofin tetap waspada begitupun dengan putri Amatheia.

Tiba-tiba sebuah akar besar bergerak dengan cepat melilit pada kaki dan tubuh Filghofin, dan mengangkat tubuh dan di gantung dengan posisi terbalik.

Putri Amatheia secara spontan mengibaskan tangannya dengan kekuatan yang ia miliki untuk melindungi dirinya serta berusaha membantu Filghofin.

"Wow...wow ..beri kesempatan kepada kami untuk menjelaskan, kenapa kau main gantung saja! Hei....lepaskan!" Teriak Filghofin lantang, sedangkan putri Amatheia mengeluarkan jurus untuk melindungi dirinya dan Filghofin oleh serangan mendadak makhluk besar di depannya.

Sedangkan Bargibanti terkikik pelan sambil sembunyi di balik pohon yang besar, melindungi dirinya dan melihat aksi mereka yang saling serang.

Putri Amatheia melemparkan kekuatannya kepada lintah raksasa itu dan terjadilah pembekuan pada dirinya.

Arrggghhh...... Brughhh...

"Sakit, ampun. Aku tidak akan menganggu perjalanan kalian lagi, asal kalian Sudi membantu kami, bangsa kami sedang dalam kesusahan saat ini," ucap lintah raksasa itu akan tetapi masih juga memberikan sebuah negosiasi dan berharap bantuan dari putri Amatheia dan Filghofin.

Perlahan tubuh Filghofin di turunkan, saat Filghofin turun matanya menatap Bargibanti yang tengah menggigil ketakutan di balik pohon besar, karena sedang berada pada posisi hampir saja tidak bisa bernafas karena tergencet oleh tubuh besar lintah darah lainnya.

"Tuan... tolong! Tolonglah saya, saya berjanji tidak akan menyuruh siapapun untuk membunuhmu, janji!" iba Bargibanti dengan mata berlinang sambil menjulurkan lidahnya, seolah-olah dia tercekik oleh makhluk yang berada di depannya.

Sementara putri Amatheia, menanggapi negosiasi lintah raksasa itu, lalu melepaskan belenggu kesaktiannya yang sudah hampir saja membuat beku tubuh lintah raksasa itu.

Semua berkumpul, ternyata para lintah raksasa itu ada berapa ekor dan semua berwajah menyeramkan. Seekor lintah dengan sengaja menangkap dan menggantung Bargibanti karena masih di buat geram olehnya, sifat pengecut dan pengkhianat yang paling tidak di setujui oleh bangsa lintah.

"Putri Amatheia, bukankah kau putri yang cantik dan baik hati, tolong lepaskan tubuhku dari lendir lendir yang sangat lengket ini, saya tidak ingin di gantung begini ini menyakitkan, putri!" Sekali lagi Bargibanti bersuara sambil terisak.

Akan tetapi suara rengekan itu seperti angin lalu saja bagi mereka, apalagi bagi lintah yang hampir saja termakan hasutannya untuk membunuh Filghofin dan merebut kalung zamrud yang ia kenakan.

"Katakan pada kami! Apa yang bisa kami lakukan untuk membantu kalian, wahai bangsa lintah yang baik." Putri Amatheia mendekat kepada Filghofin, dan mereka saling pandang seolah saling memahami kata hati mereka untuk membantu masalah yang kaum lintah hadapi.

"Tuan putri Amatheia, lembah yang kami tempati saat ini setiap saat akan terjadi penyerangan oleh kaum burung pemakan bangkai, mereka akan membuat keonaran dengan memporak-porandakan persiapan pangan kami, dan tidak segan akan membunuh teman kami dengan paruhnya yang tajam."

Semua keluh kesah tertuangkan pada pertemuan awal mereka, dan Filghofin mengerti semua kesusahan bangsa lintah, yang hampir mirip dengan problem yang ia hadapi di desa tempat tinggalnya semula.

"Ijinkan kami bermalam di tempat kalian, dan kami akan membantu permasalahan kalian." jawab Filghofin menanggapi keluh kesah makhluk yang ada di depannya saat ini.

"Apa yang bisa kami berikan kepada anda, selain memberikan tumpangan bermalam di lembah kami yang sangat mencekam ini?"

Putri Amatheia mengambil tempat duduk di sisi Filghofin, lalu memberikan alasan pada mereka tentang persinggahannya di lembah ini, "Kami akan melakukan perjalanan jauh, menuju kastil Lazurod yang berada di balik laut merah, dan kami membutuhkan arah menuju kesana."

🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬

To be continued 😉

Bagaimana pendapat makhluk besar itu tentang perjalanan Putri Amatheia dengan Filghofin??

Netizen terkasih 🤗 sambil menunggu karya Rhu up lagi, searching ke karya kawan Rhuji yuk! di jamin mantap👍

jangan lupa like favorit dan komentar membangun, and Salam Sayang Selalu By RR 😘

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 EXTRAORDINARY LOVE SESION 2
55 Cemburu putri Galene
56 kelemahan putri Galene
57 Penerus Aisegea
58 Kejujuran Bargibanti
59 Bersatunya dua kerajaan
60 MENGEJAR CINTA GALENE
61 Teman Baru
62 Beradaptasi dengan tempat baru
63 Laki-laki misterius
64 Ke pusat kota
65 Ajang pencarian bakat
66 Tragedi kaoliang
67 Caillani yang rakus
68 Kekacauan kamar tuan muda
69 Misi mulai berjalan
70 Sopir untuk Lauren dan Galene
71 Bola kristal
72 Bangkitnya Kerajaan Aisegea
73 Penyamaran Caillani Yang Gagal
74 Keusilan Caillani
75 Delivered Boy
76 Bau Jengkol lewat
77 Miniatur Museum Oceanography
78 Party Weekend's
79 Keturunan Tarantula
80 Siasat Lauren
81 Kelicikan Nona Charlotte
82 Racun Tarantula
83 Caillani Yang Lemah
84 Penyamaran Lauren
85 Negosiasi Zhang kai
86 Kedatangan Bargibanti
87 Upaya Penyelamatan
88 Mustika Merah Delima
89 Kematian Yamameri
90 Kemenangan Nona Charlotte
91 Rencana tertunda putri Amatheia
92 Kekejaman nona Charlotte
93 Pantai Koleacinder
94 Siasat Bargibanti
95 Nilai Cinta Suci
96 Kegilaan Nona Charlotte
97 Memasang Strategi
98 Malam Bulan Purnama
99 Kepergian Pangeran Caillani
100 Mustika jingga
101 Zhang Kai Yang Lemah
102 Menyusun Siasat
103 Penyesalan Putri Galene
104 Mutiara Hitam
105 Lauren Bercanda dengan Hiu
106 Penolakan Lauren
107 Pelarian
108 Pangeran Caillani vs Nona Charlotte
109 Lauren bersama Zhang Kai
110 Nona Charlotte yang tetap berambisi
111 Kegelisahan David
112 Pertemuan David dengan Bargibanti
113 Janji Putri Galene
114 Berita Untuk Ratu
115 Pengobatan Zhang Kai
116 Ulasan Tabib Wlyrus
117 Sebuah Perjanjian
118 Wanita Misterius
119 Ratu Elinor
120 Kegalauan David
121 Kota Bavaria
122 Penyesalan
123 Pertemuan Dengan Raja Tarantula
124 Pertemuan Yang Indah
125 Perpisahan
126 Menyambut Kedatangan Tuan Muda
127 pangeran Caillani dan Putri Galene
128 Akhir Dari kisah
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
EXTRAORDINARY LOVE SESION 2
55
Cemburu putri Galene
56
kelemahan putri Galene
57
Penerus Aisegea
58
Kejujuran Bargibanti
59
Bersatunya dua kerajaan
60
MENGEJAR CINTA GALENE
61
Teman Baru
62
Beradaptasi dengan tempat baru
63
Laki-laki misterius
64
Ke pusat kota
65
Ajang pencarian bakat
66
Tragedi kaoliang
67
Caillani yang rakus
68
Kekacauan kamar tuan muda
69
Misi mulai berjalan
70
Sopir untuk Lauren dan Galene
71
Bola kristal
72
Bangkitnya Kerajaan Aisegea
73
Penyamaran Caillani Yang Gagal
74
Keusilan Caillani
75
Delivered Boy
76
Bau Jengkol lewat
77
Miniatur Museum Oceanography
78
Party Weekend's
79
Keturunan Tarantula
80
Siasat Lauren
81
Kelicikan Nona Charlotte
82
Racun Tarantula
83
Caillani Yang Lemah
84
Penyamaran Lauren
85
Negosiasi Zhang kai
86
Kedatangan Bargibanti
87
Upaya Penyelamatan
88
Mustika Merah Delima
89
Kematian Yamameri
90
Kemenangan Nona Charlotte
91
Rencana tertunda putri Amatheia
92
Kekejaman nona Charlotte
93
Pantai Koleacinder
94
Siasat Bargibanti
95
Nilai Cinta Suci
96
Kegilaan Nona Charlotte
97
Memasang Strategi
98
Malam Bulan Purnama
99
Kepergian Pangeran Caillani
100
Mustika jingga
101
Zhang Kai Yang Lemah
102
Menyusun Siasat
103
Penyesalan Putri Galene
104
Mutiara Hitam
105
Lauren Bercanda dengan Hiu
106
Penolakan Lauren
107
Pelarian
108
Pangeran Caillani vs Nona Charlotte
109
Lauren bersama Zhang Kai
110
Nona Charlotte yang tetap berambisi
111
Kegelisahan David
112
Pertemuan David dengan Bargibanti
113
Janji Putri Galene
114
Berita Untuk Ratu
115
Pengobatan Zhang Kai
116
Ulasan Tabib Wlyrus
117
Sebuah Perjanjian
118
Wanita Misterius
119
Ratu Elinor
120
Kegalauan David
121
Kota Bavaria
122
Penyesalan
123
Pertemuan Dengan Raja Tarantula
124
Pertemuan Yang Indah
125
Perpisahan
126
Menyambut Kedatangan Tuan Muda
127
pangeran Caillani dan Putri Galene
128
Akhir Dari kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!