"Ya, zha ketahuan..." lirih gadis itu yang kemudian meremasi ujung kaos oblong yang ia pakai.
Om edo terdengar melangkah menghampiri zha saat itu. Perlahan tapi pasti, ia mulai mendekat pada zha saat ini. "Om, zha mohon kali ini saja biarkan zha pergi. Zha janji ngga akan pulang kemaleman."
"Bahkan ini sudah terlalu malam untuk kalian. Seto sering membiarkanmu pergi?" tanya o edo, dan zha menggelengkan kepala menjawabnya. Ia tertunduk menghindari tatapan tajam om edonya saat itu, apalagi ketika om edo mengulurkan tangan padanya meminta hp yang ia punya. "Berikan padaku,"
"Jangan, Om. Nanti kalau ada apa-apa gimana? Temen-temen zha pada hubungin nanti loh,"
Mereka masih saja beradu argument disana. Om edo tak bergeming sama sekali dan tetap mengulurkan tangan kanannya pada zha. Hingga akhirnya zha pasrah, dengan helaan napas panjang yang keluarndari mulutnya ia lantas meraih hp yang ada ditasnya saat itu. Ia memberikan hp itu pada om edo.
Tangan besar itu lalu meraih pinggang mungil zha, ia membopong tubuh gadis itu dengan satu lengan dan mengapitnya diketiak seperti tengah membawa barang disana. "Om! Zha udah nurut masih aja mau dikurung!" Gadis itu meronta dan mencoba melepaskan diri dari omnya.
Zha terus meraung, memohon dan bahkan memukuli tubuh om edo yang dapat ia jangkau dengan tangannya saat itu.
Tapi om edo sama sekali tak bicara. Ia hanya terus menatap kedepan dan membawa zha masuk kedalam rumah besar itu lalu meminta para maid mengunci seluruh pintu dan jendela yang ada disana, "Jangan sampai ada yang masih terbuka!" titahnya dengan nada yang lantang, membuat semua maid yang sempat mengantuk itu lantas membulatkan kembali matanya.
Brughh!!
"Baru satu hari, dan dua masalah kau buat dalam rumah ini." Om edo menjatuhkan gadis itu diatas sofa yang ada diruang utama rumah mereka. Tatapan semakin tajam dan wajahnya datar tanpa ekspresi, bahkan zha bingung menggambarkan apa yang tengah dirasakan om edo saat ini. Akan marah, atau hanya akan diam seeprti biasa dengan kelakuan anak asuhnya.
"Darimana Om tahu kalau zha mau kabur?" tanya zha dengan suaranya yang mulai serak. Ia seketika teringat ayahnya lagi dengan perlakuan kasar om edo saat itu. Ayah memang tegas, tapi diperlakukan om edo seperti ini rasanya begitu menyakitkan dihati zha.
"Kau lupa, bahwa kamarmu tepat ada diatas ruang kerjaku..." jawab om edo dengan suara baritonnya.
Zha seketika mengusap wajah, lalu tertunjuk memmikirkan kecerobohannya. Pantas saja ia tak melihat om edo sejak tadi, dan kata wika om edo tengah fokus diruang kerjanya saat itu. "Bukan fokus sama kerja, tapi fokus mata-matain zha. Gitu aja terus, ampe capek!" geram zha padanya.
"Aku tak pernah mengawasimu, tapi kau yang bertindak ceroboh dirumahku."
"Wika, bawa dia Kembali kedalam kamarnya. Bila perlu malam ini kau ikut tidur disana untuk memastikan ia tak pergi lagi," titah om edo ketika mendengar suara kaki wika datang padanya.
Maid kepercayaan om edo itu tak banyak bicara. Ia lantas meraih zha untuk berdiri dan kembali masuk kedalam kamarnua. "Om... Hp zha?" Gadis itu mengulurkan tangan, tapi om edo justru membalik tubuh dan mengacuhkannya.
Zha menghentakkan kaki dengan begitu kesal, ia lantas berjalan dengan cepat untuk menaiki anak tangga kembali ke kamarnya. Ia bahkan membanting pintu hingga wika kaget dan mengelus dada mendengarnya.
"Aaaaghhh!! Jahat! Jahaaaaaat!!!" Zha memekik usai melempar tasnya. Ia lantas menghampiri bear dan melemparnya kelantai beberapa kali lalu menindihnya, mencengkramnya, dan melampiaskan emosi beberapa kali padanya. Zha seperti pegulat yang tengah menyerang lawan dan wika hanya terus menatapnya sedikit ketakutan.
"Siapa yang yang ia bayangkan dalam imajinasinya?" tanya wika dalam hati, yang bahkan terus membiarkan zha hingga puas dan lega hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Erina Situmeang
imajinasinya zah itu bear ibarat Edo kak Wika wkwkwk
2023-05-03
0
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
🤣🤣🤣rasain zha..makanya jangan badung
2023-04-01
1
Endang Priya
lucu. eh tapi mmg bener sih. di usia belasan tahun dan terbiasa dgn kasih sayang ortu. membuat seseorang seolah lambat menuju dewasa. bukan bodoh tp karna terbiasa siperlakukan manis sm ortu.
2023-03-18
3