Dia hanya anak kecil.

Hari semakin deras, dan jujur saja Om yan sudah mulai menggigil kedinginan. Zha juga sudah begitu tenang, om yan melihatnya sudah tak bergerak lagi atau menangis seperti tadi.

" Zha?" panggil om yan dengan lembut. Tapi, saat itu tubuh zha begitu dingin rasanya. Ia mulai cemas, apalagi zha tampak begitu pucat di bibir dan sekujur kulitnya.

"Zha? Astaga, zha. Kamu kenapa seperti ini?"

Om yan semakin panik. Ia lantas meraih tubuh gadis itu dan membopongnya menuju mobil. Namun, seseorang ternyata sudah menunggunya diujung sana dengan sulutan cerutunya. Ia begitu tenang menatap zha dalam gendongan om yan, tapi kemudian turun mengambil tubuh zha dari sahabatnya itu.

"Maaf, aku biarkan dia keluar hujan begini. Aku_..."

"Kembali ketempatmu."

"Baik," angguk Om yan pada sang tuan.

Zha dibawa oleh om edo ke rumah mewahnya. Saat itu para asisten rumah tangga segera datang untuk menyambut gadis kecil itu dan membawanya kekamar.

Ya, kamar yang memang telah disiapkan untuk zha tentunya. Karena sesuai dengan mandat, bahwa pengasuhan Zha akan berada ditangan om edo sejak hari ini.

"Tuan, maaf..." ucap wika padanya. Yang saat itu wika akan membuka dan mengganti pakaian basah Zha dengan yang bersih agar rasa dingin itu hilang dari tubuhnya.

Om edo lantas keluar. Ia sendiri masih begitu canggung pada gadis belia itu, yang mendadak harus ia asuh sejak saat ini. Ia harus apa, bahkan baru kali ini bertemu denganya. Selama ini ayah zha hanya suka membanggakan putrinya yang cantil jelita, dan bahkan sering bercanda jika akan menjodohkan zha pada sahabatnya itu jika dalam usia 35tahun masih belum mendapatkan jodohnya.

"Apa-apaan?" Om edo berusaha membuang semua ingatan itu dari fikirannya.

Zha masih terlalu kecil jika disandingkan dengan dirinya. Atau bahkan justru akan terlihat seperti ayah yang tengah mengasuh putrinya. Apalagi Om edo entah kenapa belum memiliki hasrat sama sekali pada wanita, terutama untuk menjalin hubungan pernikan sejak ia dikhianati kekasihnya Lima tahun lalu.

"Jangan berfikir aneh-aneh. Dia saja masih anak-anak, dan aku bukan p3dofil."

Zha tertidur pulas dan sudah sedikit hangat ketika pakaiannya diganti, dan ruangan itu juga memiliki penghangat hingga tidurnya semakin nyaman saat ini meski masih beberapa kali sesegukan dan memanggil ayahnya. Tapi wika terus menunggu disana untuk memberi kontrol istimewa pada zha.

"Kenapa kau biarkan dia pergi menerobos hujan? Bagaimana jika dia sakit?"

"Maaf, aku hanya memberinya kesempatan untuk_..."

"Menangis lagi? Kau tak lihat saat pemakaman ia sempat berhenti menangis, Yan?" sergah om edo pada sahabatnya itu.

Om yan tertunduk lesu dengan apa yang sahabatnya katakan. Tapi, ia juga amat mengerti tentang perasaan zha yang masih belum bisa terima atas kepergian ayahnya.

" Dia harus belajar apa itu perpisahan,"

" Do... "

" Apa? Kau mau memanjakannya? Dia bahkan sudah cukup dewasa untuk tangisan manjanya." Om edo dengan amat santai mengucapkan itu semua, duduk dengan satu kaki diatas kaki lain dan segelas wine ditangannya.

Ia memang seperti itu. Begitu dingin bagai bongkahan salju yang sudah ratusan tahun mengeras yang bahkan panas matahari saja begitu sulit untuk melelehkannya.

"Ya, terserah kau saja."

Om yan lantas pergi dari hadapannya. Ia kembali ke kamar untuk mengistirahatkan tubuh yanhg sudah luar biasa lelah itu. Sebuah kalung penuh kenangan ia genggam, sebagai tanda persahabatannya dengan ayah zha yang sudah terjalin puluhan tahun lalu.

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

weeeh ternyata cukup jauh juga selisih umur om edo dan zha..tapi klo emang jodoh ga akan kemana

2023-03-31

2

Endang Priya

Endang Priya

wait berarti ayah zha juga masih muda dong ya.

2023-03-18

1

Yuniki On-Off E𝆯⃟🚀

Yuniki On-Off E𝆯⃟🚀

Kira-kira visualnya Om Edo siapa ya Kak? Yang pasti mateng dan bisa buat plosotan nich 🤭

2023-03-10

2

lihat semua
Episodes
1 Jangan menangis Zha
2 Ayah, dinginkah?
3 Dia hanya anak kecil.
4 Apakah, zha adalah penebus hutang?
5 Aku tahu semua tentangmu
6 Lagi-lagi menangis
7 Zha dapat teman baru
8 Kesayangan Om Yan
9 Kalian ngapain?
10 Om Edo yang tak terbantahkan.
11 Ketangkap basah
12 Om Jahat!!
13 Tanggung jawabku besar padamu
14 Sekolah baru Zha
15 Zhavan
16 Ada apa dengan Om Edo?
17 Balikin hp Zha, Om.
18 Hari pertama masuk sekolah baru.
19 Dia mirip seperti mamanya
20 Aaa... Ganteeeng!
21 Zha ingin bertemu mama.
22 Kau suka pria lemah?
23 Di kompres, bukan di rendem.
24 Perhatian Van pada zha.
25 Bukan tidak, tapi belum
26 Diam tapi masih perhatian
27 Simpenan om om!
28 Apakah kita kencan?
29 Memaafkan, tapi tak lupa
30 Diam tapi perhatian
31 Insiden disekolah
32 Van tentang Dinda
33 Firasat
34 Sudah bisa tertawa?
35 Trauma Van pada perempuan
36 Alah Emboh!
37 Antara Dinda dan Zavan
38 Aku bukan orang tua Zha
39 Dia masih bisa memilih
40 Zha belum milik siapapun
41 Zha Tantrum
42 Prom night
43 Kalian kenapa sih?
44 Janji Om Yan
45 Astaga, semarah itu kah?
46 Dijilat dulu, baru dimasukin
47 Aku ingin membahagiakanmu
48 Zha pengen punya pacar!
49 Kau sudah lama di bully?
50 Aku titip zha padamu,
51 Kepergok
52 Izin ke prom night.
53 Zha, Van dan Dinda
54 Serakah!
55 Tak mau mendengarkan penjelasan
56 Om ngga percaya sama zha?
57 Penjelasan Van dan siapa dinda.
58 Dinda oh Dinda
59 Zhavira Vs Dinda
60 Om Edo, bukanlah Om Yan
61 I Love You Om edo
62 Aku mencintaimu, Zha.
63 Kenapa dia datang?
64 Aku mau Dia!
65 Resmi pacaran
66 Malam minggu
67 Kepergok pacaran
68 My first kiss
69 Kita putus!
70 Wedding Om yan dan Wika
71 Rebutan hak atas Zhavira
72 Aku juga ingin membuatmu bahagia
73 Maafin zha,
74 Kencan dengan Om Om
75 Papa Bear
76 Van dan Janji mama ana
77 Harusnya kita sekutu
78 Mama ana yang tak pernah menyerah
79 Astaga, Mama!!
80 Pertarungan dimulai.
81 Zha bukan anak kecil!!
82 Ikut Mama
83 Rumah baru untuk zha
84 Zha vs Mama
85 Papa Sambodo
86 Kenapa berbeda, Zha?
87 Tak akan rela
88 Pertemuan, mukbang
89 Berusaha menepis kenyataan
90 Larangan, adalah alasan untuk pergi
91 Zha, Aku kakakmu!
92 Singkat tapi nikmat
93 Kabur dari kencan
94 Maafkan Aku, Zha.
95 Wajah asli mama ana
96 Membawa Zha
97 Aku tak mau menjadi kakakmu
98 Siapa Kau?
99 Taktik om edo dan Lidya.
100 Aku menginginkanmu.
101 Janji Lidya
102 Honey moon
103 Mencari Zavan
104 Mama ana vs Lidya
105 Kedatangan Van
106 Permintaan maaf Van
107 Satu tahun kemudian
108 Welcome Lidya
109 Bye sayang
110 Demit!
111 Pemberhentian darurat
112 Nethink
113 Belum kapok, Ma?
114 Will You Marrie Me?
115 Full service
116 Firasat buruk
117 Kenapa sih?
118 Jadi suami serba salah
119 Perhatian semua orang
120 Sebelum pergi ke pesta
121 Dimana Dia?
122 Mama Ana dan Vina
123 Zha menjadi sandera mama
124 Anak Syurga
125 Janji bahagia untuk zha
126 Terima kasih
127 Ngidam bau suami
128 Manjanya bumil
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Jangan menangis Zha
2
Ayah, dinginkah?
3
Dia hanya anak kecil.
4
Apakah, zha adalah penebus hutang?
5
Aku tahu semua tentangmu
6
Lagi-lagi menangis
7
Zha dapat teman baru
8
Kesayangan Om Yan
9
Kalian ngapain?
10
Om Edo yang tak terbantahkan.
11
Ketangkap basah
12
Om Jahat!!
13
Tanggung jawabku besar padamu
14
Sekolah baru Zha
15
Zhavan
16
Ada apa dengan Om Edo?
17
Balikin hp Zha, Om.
18
Hari pertama masuk sekolah baru.
19
Dia mirip seperti mamanya
20
Aaa... Ganteeeng!
21
Zha ingin bertemu mama.
22
Kau suka pria lemah?
23
Di kompres, bukan di rendem.
24
Perhatian Van pada zha.
25
Bukan tidak, tapi belum
26
Diam tapi masih perhatian
27
Simpenan om om!
28
Apakah kita kencan?
29
Memaafkan, tapi tak lupa
30
Diam tapi perhatian
31
Insiden disekolah
32
Van tentang Dinda
33
Firasat
34
Sudah bisa tertawa?
35
Trauma Van pada perempuan
36
Alah Emboh!
37
Antara Dinda dan Zavan
38
Aku bukan orang tua Zha
39
Dia masih bisa memilih
40
Zha belum milik siapapun
41
Zha Tantrum
42
Prom night
43
Kalian kenapa sih?
44
Janji Om Yan
45
Astaga, semarah itu kah?
46
Dijilat dulu, baru dimasukin
47
Aku ingin membahagiakanmu
48
Zha pengen punya pacar!
49
Kau sudah lama di bully?
50
Aku titip zha padamu,
51
Kepergok
52
Izin ke prom night.
53
Zha, Van dan Dinda
54
Serakah!
55
Tak mau mendengarkan penjelasan
56
Om ngga percaya sama zha?
57
Penjelasan Van dan siapa dinda.
58
Dinda oh Dinda
59
Zhavira Vs Dinda
60
Om Edo, bukanlah Om Yan
61
I Love You Om edo
62
Aku mencintaimu, Zha.
63
Kenapa dia datang?
64
Aku mau Dia!
65
Resmi pacaran
66
Malam minggu
67
Kepergok pacaran
68
My first kiss
69
Kita putus!
70
Wedding Om yan dan Wika
71
Rebutan hak atas Zhavira
72
Aku juga ingin membuatmu bahagia
73
Maafin zha,
74
Kencan dengan Om Om
75
Papa Bear
76
Van dan Janji mama ana
77
Harusnya kita sekutu
78
Mama ana yang tak pernah menyerah
79
Astaga, Mama!!
80
Pertarungan dimulai.
81
Zha bukan anak kecil!!
82
Ikut Mama
83
Rumah baru untuk zha
84
Zha vs Mama
85
Papa Sambodo
86
Kenapa berbeda, Zha?
87
Tak akan rela
88
Pertemuan, mukbang
89
Berusaha menepis kenyataan
90
Larangan, adalah alasan untuk pergi
91
Zha, Aku kakakmu!
92
Singkat tapi nikmat
93
Kabur dari kencan
94
Maafkan Aku, Zha.
95
Wajah asli mama ana
96
Membawa Zha
97
Aku tak mau menjadi kakakmu
98
Siapa Kau?
99
Taktik om edo dan Lidya.
100
Aku menginginkanmu.
101
Janji Lidya
102
Honey moon
103
Mencari Zavan
104
Mama ana vs Lidya
105
Kedatangan Van
106
Permintaan maaf Van
107
Satu tahun kemudian
108
Welcome Lidya
109
Bye sayang
110
Demit!
111
Pemberhentian darurat
112
Nethink
113
Belum kapok, Ma?
114
Will You Marrie Me?
115
Full service
116
Firasat buruk
117
Kenapa sih?
118
Jadi suami serba salah
119
Perhatian semua orang
120
Sebelum pergi ke pesta
121
Dimana Dia?
122
Mama Ana dan Vina
123
Zha menjadi sandera mama
124
Anak Syurga
125
Janji bahagia untuk zha
126
Terima kasih
127
Ngidam bau suami
128
Manjanya bumil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!