Om Edo yang tak terbantahkan.

Ketiga orang itu saat ini tengah duduk dan daling berhadapan di sofa. Saling tatap satu sama lain dengan kaku dan entah akan memulai pebicaraan darimana."Om ngapain?" tanya zha pada keduanya.

"Hanya bercengkrama," jawab singkat om edo dengan nada datarnya. Sedangkan disana om yan hanay menganggukkan kepala dengan ucapan sahabatnya. Toh mereka berdua memang tak tengah melakukan apapun saat zha datang mendadak keruangan mereka.

"Kau sudah mandi? Mau kemana?" tanya om edo yang meneliti tampilan manis zha sore ini.

Gadis itu menggaruki kepalanya sejenak dan bingung akan mulai darimana menjelaskan semuanuya. Para teman sekelas meminta zha menemui mereka untuk sebuah acara perpisahan bersama disebuah café yang tak jauh dari rumah lama zha. Mereka akan meberi kenang-kenangan pada zha untuk kepindahan mendadaknya yang memang terkesan sangat tiba-tiba. Andai wali kelas mereka tak memberitahu, maka mereka kira zha hanya libur beberapa hari untuk menenangkan hatinya.

"Boleh ya, Om? Zha Cuma mau kumpul sama mereka aja kok. Mereka baik sama zha,"

"Tidak_" tegas om edo hanya dengan satu kata dan sorot tajam matanya. Padahal saat itu baru saja om yan akan meraih kunci mobil untuk mengantar keponkannya yang manis dan manja.

Zha lantas memanyunkan bibirnya, begitu panjang hingga om edo seperti gemas untuk meraih bibir monyong itu dengan tangan besarnya. Tapi tak ia lakukan karena masih ingin menjaga imagenya didepan zha saat ini.

"Do, sebaiknya_."

"Ke kantor... Pekerjaanmu begitu banyak disana selain hanya untuk menuruti apa maunya," Om edo memotong ucapan om yan yang ingin membela keponakannya itu.

Suasana menjadi tegang sesaat. Zha hanya tertunduk memainkan ujung baju dan tampak kesal mendapat larangan seperti itu. Yang belum apa-apa, tapi begitu banyak larangan baginya hanya untuk segera keluar dari rumah mewah itu. Padahal apa salahnya. Zha butuh pergaulan meski ia sadar akan terus diawasi setelah ini.

Zha akhirnya menarik napas panjang lalu menghembuskannya hingga benar-benar terasa lega,"Okey, baiklah kalau begitu. Zha balik kamar aja," jawab zha dengan santainya.

Om edo tampak mengangguk, tapi saat itu ia juga mengangkat satu alisnya mencerna nada suara yang zha ucapkan padanya. "Zha, menurut?" tanya om edo dala hati.

Kemudian zha benar-benar pergi menuju kembali ke dalam kamarnya. Ia meraih hp dan menghubungi para sahabatnya yang ada disana. Entah apa yang ia fikirkan, hingga ia hanya membalas pesan dengan senyumnya yang lebar saat itu.

Om yan pergi. Ia akan memanfaatkan waktu yang masih cukup untuk mengecek perusahaan mereka, dan tak lupa mewanti-wanti om edo untuk menjaga selama ia pergi. Bahkan demi meyakinkan, om yan menatap om edo tajam dengan kedua tangan menunjuk mata mereka bergantian.

"Kau kira kau siapa?" tanya om edo padanya. Ia tak suka diperlakukan seperti itu, dan ia melawan lirikan tajam om yan padanya. Memang lebih tajam, karena tatapan itu membuat om yan seketika dia.

Om edo bersandar dibahu sofa selepas kepergian sahabatnya. Ia meraih lagi sebatang cerutu lalu mengapit diantara jari telunjuk dan jari tengahnya, sementara tangan satu lagi dengan sigap menyalakan api. Ia hisap dengan kuat cerutu itu dengan kepala mengadah keatas, lalu ia hembuskan hingga ke langit-langit atap rumah mewahnya.

"Rencana apa yang akan ia lakukan malam ini?"gumamnya dalam hati, dengan fikirannya yang selalu tertuju pada zhavira. Sang gadis kecil yang mendadak harus ia asuh saat ini dengan sebuah tanggung jawab yang besar atas wasiat sahabat terbaiknya.

Terpopuler

Comments

Erina Situmeang

Erina Situmeang

tuh...udah mulai memikirkan kelakuan zha 😂
awas nanti jatuh cinta loh om Edo...

2023-05-03

0

Siti Lestari

Siti Lestari

om Edo nya kok egois ya jadi sedih si zha

2023-04-25

0

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

kayaknya zha bakalan bikin ulah deeh😅😂

2023-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Jangan menangis Zha
2 Ayah, dinginkah?
3 Dia hanya anak kecil.
4 Apakah, zha adalah penebus hutang?
5 Aku tahu semua tentangmu
6 Lagi-lagi menangis
7 Zha dapat teman baru
8 Kesayangan Om Yan
9 Kalian ngapain?
10 Om Edo yang tak terbantahkan.
11 Ketangkap basah
12 Om Jahat!!
13 Tanggung jawabku besar padamu
14 Sekolah baru Zha
15 Zhavan
16 Ada apa dengan Om Edo?
17 Balikin hp Zha, Om.
18 Hari pertama masuk sekolah baru.
19 Dia mirip seperti mamanya
20 Aaa... Ganteeeng!
21 Zha ingin bertemu mama.
22 Kau suka pria lemah?
23 Di kompres, bukan di rendem.
24 Perhatian Van pada zha.
25 Bukan tidak, tapi belum
26 Diam tapi masih perhatian
27 Simpenan om om!
28 Apakah kita kencan?
29 Memaafkan, tapi tak lupa
30 Diam tapi perhatian
31 Insiden disekolah
32 Van tentang Dinda
33 Firasat
34 Sudah bisa tertawa?
35 Trauma Van pada perempuan
36 Alah Emboh!
37 Antara Dinda dan Zavan
38 Aku bukan orang tua Zha
39 Dia masih bisa memilih
40 Zha belum milik siapapun
41 Zha Tantrum
42 Prom night
43 Kalian kenapa sih?
44 Janji Om Yan
45 Astaga, semarah itu kah?
46 Dijilat dulu, baru dimasukin
47 Aku ingin membahagiakanmu
48 Zha pengen punya pacar!
49 Kau sudah lama di bully?
50 Aku titip zha padamu,
51 Kepergok
52 Izin ke prom night.
53 Zha, Van dan Dinda
54 Serakah!
55 Tak mau mendengarkan penjelasan
56 Om ngga percaya sama zha?
57 Penjelasan Van dan siapa dinda.
58 Dinda oh Dinda
59 Zhavira Vs Dinda
60 Om Edo, bukanlah Om Yan
61 I Love You Om edo
62 Aku mencintaimu, Zha.
63 Kenapa dia datang?
64 Aku mau Dia!
65 Resmi pacaran
66 Malam minggu
67 Kepergok pacaran
68 My first kiss
69 Kita putus!
70 Wedding Om yan dan Wika
71 Rebutan hak atas Zhavira
72 Aku juga ingin membuatmu bahagia
73 Maafin zha,
74 Kencan dengan Om Om
75 Papa Bear
76 Van dan Janji mama ana
77 Harusnya kita sekutu
78 Mama ana yang tak pernah menyerah
79 Astaga, Mama!!
80 Pertarungan dimulai.
81 Zha bukan anak kecil!!
82 Ikut Mama
83 Rumah baru untuk zha
84 Zha vs Mama
85 Papa Sambodo
86 Kenapa berbeda, Zha?
87 Tak akan rela
88 Pertemuan, mukbang
89 Berusaha menepis kenyataan
90 Larangan, adalah alasan untuk pergi
91 Zha, Aku kakakmu!
92 Singkat tapi nikmat
93 Kabur dari kencan
94 Maafkan Aku, Zha.
95 Wajah asli mama ana
96 Membawa Zha
97 Aku tak mau menjadi kakakmu
98 Siapa Kau?
99 Taktik om edo dan Lidya.
100 Aku menginginkanmu.
101 Janji Lidya
102 Honey moon
103 Mencari Zavan
104 Mama ana vs Lidya
105 Kedatangan Van
106 Permintaan maaf Van
107 Satu tahun kemudian
108 Welcome Lidya
109 Bye sayang
110 Demit!
111 Pemberhentian darurat
112 Nethink
113 Belum kapok, Ma?
114 Will You Marrie Me?
115 Full service
116 Firasat buruk
117 Kenapa sih?
118 Jadi suami serba salah
119 Perhatian semua orang
120 Sebelum pergi ke pesta
121 Dimana Dia?
122 Mama Ana dan Vina
123 Zha menjadi sandera mama
124 Anak Syurga
125 Janji bahagia untuk zha
126 Terima kasih
127 Ngidam bau suami
128 Manjanya bumil
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Jangan menangis Zha
2
Ayah, dinginkah?
3
Dia hanya anak kecil.
4
Apakah, zha adalah penebus hutang?
5
Aku tahu semua tentangmu
6
Lagi-lagi menangis
7
Zha dapat teman baru
8
Kesayangan Om Yan
9
Kalian ngapain?
10
Om Edo yang tak terbantahkan.
11
Ketangkap basah
12
Om Jahat!!
13
Tanggung jawabku besar padamu
14
Sekolah baru Zha
15
Zhavan
16
Ada apa dengan Om Edo?
17
Balikin hp Zha, Om.
18
Hari pertama masuk sekolah baru.
19
Dia mirip seperti mamanya
20
Aaa... Ganteeeng!
21
Zha ingin bertemu mama.
22
Kau suka pria lemah?
23
Di kompres, bukan di rendem.
24
Perhatian Van pada zha.
25
Bukan tidak, tapi belum
26
Diam tapi masih perhatian
27
Simpenan om om!
28
Apakah kita kencan?
29
Memaafkan, tapi tak lupa
30
Diam tapi perhatian
31
Insiden disekolah
32
Van tentang Dinda
33
Firasat
34
Sudah bisa tertawa?
35
Trauma Van pada perempuan
36
Alah Emboh!
37
Antara Dinda dan Zavan
38
Aku bukan orang tua Zha
39
Dia masih bisa memilih
40
Zha belum milik siapapun
41
Zha Tantrum
42
Prom night
43
Kalian kenapa sih?
44
Janji Om Yan
45
Astaga, semarah itu kah?
46
Dijilat dulu, baru dimasukin
47
Aku ingin membahagiakanmu
48
Zha pengen punya pacar!
49
Kau sudah lama di bully?
50
Aku titip zha padamu,
51
Kepergok
52
Izin ke prom night.
53
Zha, Van dan Dinda
54
Serakah!
55
Tak mau mendengarkan penjelasan
56
Om ngga percaya sama zha?
57
Penjelasan Van dan siapa dinda.
58
Dinda oh Dinda
59
Zhavira Vs Dinda
60
Om Edo, bukanlah Om Yan
61
I Love You Om edo
62
Aku mencintaimu, Zha.
63
Kenapa dia datang?
64
Aku mau Dia!
65
Resmi pacaran
66
Malam minggu
67
Kepergok pacaran
68
My first kiss
69
Kita putus!
70
Wedding Om yan dan Wika
71
Rebutan hak atas Zhavira
72
Aku juga ingin membuatmu bahagia
73
Maafin zha,
74
Kencan dengan Om Om
75
Papa Bear
76
Van dan Janji mama ana
77
Harusnya kita sekutu
78
Mama ana yang tak pernah menyerah
79
Astaga, Mama!!
80
Pertarungan dimulai.
81
Zha bukan anak kecil!!
82
Ikut Mama
83
Rumah baru untuk zha
84
Zha vs Mama
85
Papa Sambodo
86
Kenapa berbeda, Zha?
87
Tak akan rela
88
Pertemuan, mukbang
89
Berusaha menepis kenyataan
90
Larangan, adalah alasan untuk pergi
91
Zha, Aku kakakmu!
92
Singkat tapi nikmat
93
Kabur dari kencan
94
Maafkan Aku, Zha.
95
Wajah asli mama ana
96
Membawa Zha
97
Aku tak mau menjadi kakakmu
98
Siapa Kau?
99
Taktik om edo dan Lidya.
100
Aku menginginkanmu.
101
Janji Lidya
102
Honey moon
103
Mencari Zavan
104
Mama ana vs Lidya
105
Kedatangan Van
106
Permintaan maaf Van
107
Satu tahun kemudian
108
Welcome Lidya
109
Bye sayang
110
Demit!
111
Pemberhentian darurat
112
Nethink
113
Belum kapok, Ma?
114
Will You Marrie Me?
115
Full service
116
Firasat buruk
117
Kenapa sih?
118
Jadi suami serba salah
119
Perhatian semua orang
120
Sebelum pergi ke pesta
121
Dimana Dia?
122
Mama Ana dan Vina
123
Zha menjadi sandera mama
124
Anak Syurga
125
Janji bahagia untuk zha
126
Terima kasih
127
Ngidam bau suami
128
Manjanya bumil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!