Zha perlahan membuka matanya. Masih begitu lengket, apalagi karena bengkak akibat menangis seharian kemarin.
Ia melihat sekeliling ruangan yang masih begitu asing dimatanya saat itu, lalu bergegas duduk untuk semakin memperhatikan semua ruangan luas yang baru saja menjadi tempat tidur untuknya.
"Morning Zha," Wika menyapa dengan membawakan sarapan untuknya. Zha tak menjawab, ia hanya masih bengong memperhatikan Wanita cantik dengan seragam seperti pelayan itu yang menatapnya dengan begitu ramah.
Wika bahkan membuka horden yang membentang begitu besar itu, hingga matahari masuk dan langsung menyinari mata zha saat itu juga. Zha langsung menyipitkan matanya, dan itu membuat wika seketika tertawa. "Kamu lucu," ucap wika yang saat itu segera menghampirinya.
"Zha dimana?" tanya gadis itu. Ia memang sama sekali belum pernah dibawa kerumah om edo oleh ayahnya meski hanya untuk berkunjung pada bosnya.
"Kamu ada dirumah Tuan edo. Dan sejak hari ini, kamu akan tinggal disini bersama kami." Wika langsung berjalan lagi menuju lemari untuk mengambilkan beberapa pakaian ganti untuk zha, dan bahkan ia dengan begitu terampil mengurusi semua keperluan zha disana.
Waktunya mandi, dan wika bahkan mempersiapkan air hangat untuk zha agar ia tak demam setelah kejhujanan semalam. Karena saat ia cek, suhu tubuh zha terasa masih begitu panas di dahinya. "Ayo, nanti sarapan. Kalau ngga ma uke bawah, disini aja karena kakak udah bawain sarapannya."
"Bukankah kalau pembantu itu dipanggilnya bibi?" tanya polos zha yang membuat wika semakin keras tertawa, bahkan terbahak-bahak hingga ia memegangi perutnya yang mulai sakit.
Wika hanya berdiri lalu memperlihatkan dirinya sendiri ada zha. Meminta zha memperhatikan dirinya dengan seksama, apakah wika saat itu sudah tua dan pantas dipanggil bibik olehnya.
Tapi wika sama sekali tak tersinggung, atau bahkan marah dengan kepolosan zha. Ia tahu bagaimana gadis itu, karena ia sering mendengar cerita megenai dia dari mendiang ayahnya.
Zha dengan wajah memerah kemudian tertunduk malu sembari menyingkirkan anak rambutnya kebelakang telinga, "Maaf," ucap zha padanya. Ia bergegas berdiri meraih handuk yang ada ditangan wika dan langsung berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Gadis itu kembali tercengang ketika membuka pintu dan melihat kamar mandi yang besar serta isinya yang begitu mewah. Isinya juga begitu lengkap dengan sabun, shampoo dengan merk yang sering dipakai zha selama ini. Tapi, zha kemudian berbalik badan keluar dan kembali pada wika yang masih menunggunya disana.
"Ada apalagi?" tanya wika dengan heran padanya.
"Kak wika. Ayah zha ngga punya hutang kan, sama om edo?" Pertanyaan yang lagi-lagi membuat wika terkekeh mendengarnya. Mendapat imajinasi dari mana gadis seperti zha hingga membayangkan itu semua dalam fikirannya.
"Zha mandi saja dulu. Nanti, kita bicara dengan tuan yang ada dibawah. Okey,"
"Iya," angguk zha yang kembali untuk menjalankan ritual mandinya.
Mandi, rapi, dan sarapan. Itu saja tugas zha hari ini, dan usai dengan itu semua zha dibawa wika keluar untuk bertemu dengan Om edo yang tengah duduk diruang kerjanya.
Pria yang memiliki usaha tambang batu bara itu tengah bekerja dirumah dan mengalihkan semua pada anak buahnya yang ada dikantor ataupun dilapangan. Memang tampak santai, tapi pekerjaan itu begitu banyak dan akan terus menyita waktunya.
"Om edo, dimana?" tanya zha yang berjalan dibelakang wika.
"Itu, ada diruangan sana. Mau sendiri, atau kakak temani?"
Zha menghela napas sejenak dengan panjang lalu menghembuskannya,
"Biar zha aja," jawabnya, kemudian berjalan menuju ruangan itu dan mengetuk pintunya.
"Masuk," Suara tegas itu terdengar dan seketika membuat jantung zha berdegup tak karuan rasanya.
Ia perlahan membuka pintu itu dan memasukkan kepalanya terlebih dulu, mengintip pria yang ada didalam sana tengan fokus dengan beberap lembar kertas didepan matanya. Meski masih belia zha tahu dan paham jika om edo memang tampan. Hanya saja, ia saat itu merasa jika om edo adalah om tua yang menakutkan baginya.
"Kau mau masuk atau hanya ingin menunggu disana?" tanya om edo, yang ternyata tahu jika zha tengah mengawasinya saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉
zha pikirannya kejauhan...kebanyakan baca novel kamu zha🤣🤣🤣
2023-03-31
1
Yuniki E𝆯⃟🚀
Suka ma Wika orangnya ramah, apa karena gajinya besar ya 🤭
2023-03-10
3
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Semoga Zha baik-baik saja bersama Edo dan Wika 🤗🤗🤗
2023-03-07
2