"Iya, Om... Maaf," ucap zha yang langsung melangkah masuk kedalam ruangannya. Ia segera menutup pintu kembali dan duduk tepat didepan om edonya saat itu.
"Kau sudah sembuh?" tanya om edo sebagai pembuka pembicaraan mereka. Sebenarnya pria itu sangat kaku terhadap Wanita, tapi ia berusaha ramah terhadap zha agar ia merasa nyaman dengannya.
"Zha ngga sakit," jawab gadis itu dengan begitu jujur.
Om edo segera diam, ia menurunkan kertas yang sempat ia pegang dan ia baca diatas meja. Kemudian ia menatap zha dengan mata tajamnya hingga gadis itu tertunduk dan salah tangkah karenanya. "Ada apa?" tanya om edo sekali lagi.
Dengan cepat zha kemudian mempertanyakan semua padanya. Zha bertanya tentang status mereka saat ini bagaimana, karena sudah beberapa kali zha mendengar jika hak asuh zha akan diambil oleh om edo sejak ayahnya meninggal padahal ia masih memiliki ibu. Lalu yang kedua adalah, ada apa antara om edo dan ayahnya hingga ayah zha begitu percaya menitipkan zha padanya saat ini.
"Apa ayah punya hutang sama om?"
"Lalu?"
"Ya, kebanyakan seperti itu... Anu_" Zha menggaruki kepalanya yang tak gatal ketika om edo menatap semakin tajam dengan semua ucapan yang terlontar dari bibirnya.
"Zha salah lagi ya? Maaf," tunduknya menghindari tatapan tajam om edo. Andai ada om yan saat itu, pasti zha sudah berlari dan bersembunyi dibelakang tubuhnya yang besar dan gagah hingga tubuh zha tak terlihat oleh pria yang ada didepan matanya saat ini.
Pria yang jarang bicara itu akhirnya menjelaskan semuanya pada zha meski dengan tatapan yang menurut zha begitu datar tanpa ekspresi. Biacara saja langsung pada intinya, bahwa saat ini ia memang bertanggung jawab atas diri dan semua kebutuhan zha selama dalam pengasuhannya. Ia akan menjadi wali dalam setiap urusan zha, baik sekolah maupun sekolah menurut cita-cita yang zha sering ucapkan pada ayahnya.
Bahkan mungkin menjadi wali ketika zha menikah nanti, dan saat itu tugas om edo akan selesai untuk zha sebagai pengasuhnya.
"Jadi, kalau zha menikah om akan lepas tangan pada zha?" tanya gadis itu yang berusaha perlahan mecerna setiap ucapan yang keluar dari bibir dan rahang tegasnya.
"Lepas, atau justru semakin bertambah." Celetuk om edo saat itu dengan wajah datarnya.
"Hah? Kok bisa? Harusnya kalau zha sudah berkeluarga, om udah ngga boleh dong campuri urusan zha lagi, kan zha udah jadi tanggung jawab suami. Jadi om udah harus lepasin zha saat itu,"
"Kau bahkan belum lulus SMA zha, kenapa semangat sekali membicarakan urusan rumah tangga?"
Gleeekk!! Zha menelan salivanya dengan kasar saat itu. Ia kebablasan, hingga rasanya malu sekali neyerocos tak jelas mebahas apa yang seharusnya ta kia bahas saat itu. Apalagi tak sesuai dengan usia dan tujuan zha sebelumnya.
"Atau, kau ingin segera menikah agar bisa segera kabur dariku?"
"Eng_Engga... Mana ada? Zha masih mau kuliah sampai jadi... Jadi_"
"Kau masih ingin jadi perawat? Kenapa tak dokter saja?" Om edo bahkan tahu apa cita-cita zha. Dan setelah ini, ia sudah tahu apalagi mengenai gadis itu.
"Kok, Om tahu?" tanya zha malu-malu.
Ya, om edo tahu semua mengenai zha. Cita-cita, hoby, makanan kesukaan zha , dan bahkan saiapa pria yang sat ini zha sukai saat itu. Om edo bisa saja menguliti tentang zha dengan semua yang ia ketahui, tapi ia menyimpan semuanya agar zha tak memberontak merasa privasinya telah diganggu saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Erina Situmeang
semoga Wika bisa jadi teman zha😁
2023-05-02
0
𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉
apa sih yg ga om edo tau zha🤭
2023-03-31
1
Yuniki E𝆯⃟🚀
Ayo Zha semangat
2023-03-10
1