Sore harinya, tepat setelah Du Shi mengajari si kembar. Seorang prajurit datang dan memberitahukan, bahwa induk Harimau yang mereka tolon kini sudah sadar.
Mendengar itu, Yun Ling segera berlari ke tenda kesehatan. Ketika Yun Ling masuk ke dalam tenda, di peraduan induk Harimau tengah menjilati tubuh satu anaknya. Sedangkan yang satunya lagi tengah bermain dengan ekor sang ibu.
Yun Ling bernafas lega ketika melihat induk Harimau itu nampak baik-baik saja. Dia melangkah menghampiri ketika hewan itu, lalu berjongkok di samping peraduan yang tidak terlalu tinggi itu.
"Apakah kamu sudah merasa lebih baik?" Tanya Yun Ling.
Seolah mengerti dengan ucapan Yun Ling, induk Harimau itu menganggukkan kepalanya.
Dengan senyum kecil, Yun Ling kembali bertanya. "Apa lukamu masih terasa sakit?"
Harimau itu terdiam, dia tidak mengangguk ataupun menggelengkan kepalanya. Namun, induk Harimau itu malah tersenyum kecil.
"Ku harap, kamu segera sembuh." Yun Ling paham, pasti luka yang di terima induk Harimau ini sangat parah.
Apalagi, kata Tabib Xian. Sepertinya induk Harimau ini belum sepenuhnya pulih dari luka sebelumnya dan malah di serang oleh beruang tadi, yang menginginkan batu spiritual yang ada dalam keningnya.
Yun Ling juga sempat bertanya, apa fungsi batu spiritual ini pada Du Shi, dan Gurunya menjawab.
"Baru spiritual yang ada dalam tubuh Hewan spirit bisa di gunakan untuk mempercepat kenaikkan level Kultivasi. Tapi bagi apoteker, baru spiritual ini adalah salah satu bahan penting untuk membuat Pil mereka semakin berkualitas."
Ketika tengah menunduk, Yun Ling teringat akan satu hal. "Oh ya, apakah kalian sudah makan?" Tanya Yun Ling, dan di balas gelengan oleh induk Harimau itu.
"Kalau begitu tunggu aku, aku akan mengambilkan makanan untuk kalian." Ucap Yun Ling, sebelum berlari ke luar tenda.
Tepat setelah beberapa saat lalu Yun Ling pergi ke luar tenda. Saudara Yun Ling, yang lainnya datang.
"Eh? Kemana Ling Jiě? Bukankah tadi dia berlari ke arah sini." Ujar Yun Lian sambil melihat ke segala penjuru tenda.
"Apakah mungkin Ling'er tengah bersembunyi?" Tebak Jun Tian.
"Tidak mungkin. Ling'er bukan tipe orang yang seperti itu." Sahut Yun Li, Engan nada suara yang begitu tenang.
"Sudahlah. Bukankah, kita datang kemari karena ingin melihat kondisi Harimau itu." Sambung Yun Li sambil menunjuk tiga ekor Harimau yang ada di atas peraduan.
Ketiganya mendekati ke-tiga Harimau itu. Yun Lian segera menggendong salah satu anak Harimau itu, sedangkan Jun Tian dan Yun Li kini tengah mengamati induk Harimau yang masih asik menjilati anaknya.
"Sepertinya dia sudah cukup baik." Ujar Yun Li.
"Ya, sepertinya begitu." Sahut Jun Tian sambil menyentuh kain yang membungkus kaki Harimau itu.
"Jangan terlalu di tekan, nanti Harimau itu kesakitan." Ucap Yun Li, mengingatkan.
"Baik, baik. Aku tahu."
Pada akhirnya, ketiganya duduk di kursi yang di sediakan. Jika Jun Tian dan Yun Li terus mengobrol tentang banyak hal, maka Yun Lian masih sibuk dengan anak Harimau yang ada di pangkuannya.
"Eh, kalian ternyata ada di sini."
Suara itu berhasil mengalihkan perhatian ketiganya.
Di depan tenda, Yun Ling baru saja tiba bersama dengan beberapa pelayan yang membawa banyak daging dan ada satu orang yang membawa sebaskom air putih.
"Ling Jiě habis dari mana? Mengapa ketika kami kemari, Ling JiěJiě tidak ada?" Tanya Yun Lian, yang duduk paling dekat dengan Yun Ling yang baru saja masuk.
"Aku pergi ke tempat penyimpanan bahan makanan untuk mengambil beberapa potong daging. Ketiga Harimau ini belum makan." Jawab Yun Ling.
Yun Ling berbalik, menatap ketiga pelayan yang membantunya membawa daging. "Taruh itu di peraduan." Titah Yun Ling pada pelayan yang membawa daging dan air.
"Baik."
Setelah para pelayan menyimpannya, Yun Ling segera memerintahkan mereka untuk kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.
Yun Lian membawa anak Harimau di pangkuannya ke peraduan, membiarkannya makan bersama ibu dan saudaranya.
"Sepertinya mereka sangat kelaparan." Ucap Jun Tian, melihat ke-tiga Harimau yang begitu rakus.
"Biarkan saja, mereka baru saja melewati bahaya, pasti tenaga mereka terkuras habis." Ujar Yun Li.
Ada sebuah senyum kecil di salah satu sudut mulut Yun Li, dan Yun Ling melihat hal ini.
"Apakah JiěJiě mau mengelus mereka?" Tanya Yun Ling sambil menggeser kan badannya, membiarkan Yun Li untuk mendekat pada Harimau itu.
"Baiklah."
Dengan gerakan kaku, Yun Li mulai mengusap punggung induk Harimau itu. Melihat kalau Harimau itu tidak merasa keberatan, Yun Li memberanikan diri untuk mengelus kepalanya.
"Aku kira dia tidak akan mau." Gumam Yun Li. Sambil terus mengusap kepala induk Harimau dengan senyum lebar, sampai membuat matanya menyipit.
Yun Ling, Yun Lian dan Jun Tian ikut senang ketika Yun Li yang jarang tersenyum kini tersenyum lebar.
Setelah ke-tiga Harimau itu selesai makan, ke-empat saudara itu mengajak mereka untuk bermain. Dan untungnya, induk Harimau itu sudah bisa berjalan, tapi masih belum bisa beraktivitas secara berlebihan. Jadinya, induk Harimau dan Yun Li hanya berdiri di sisi hutan melihat Yun Ling, Jun Tian dan Yun Lian yang tengah bermain dengan anak-anak Harimau.
"JiěJiě, apakah JiěJiě tidak ingin bermain bersama?" Teriak Yun Ling yang kini tengah di kejar-kejar oleh salah satu anak Harimau.
"Tidak perlu, JiěJiě akan mengamati kalian dari sini."
"Aaa!" Yun Ling yang awalnya sedang berlari kecil kini berlari kencang, karena anak Harimau yang mengejarnya menjadi cepat. Apalagi, Jun Tian ikut mengejar.
"Roarr."
Jun Tian bersikap seperti seekor singa yang tengah mengejar satu anak Harimau dan satu anak manusia yang tengah tidak berdaya.
"JiěJiě selamatkan aku." Yun Ling yang sudah kelelahan kini berlindung di belakang tubuh Yun Li yang sedari tadi hanya diam.
"Roar, kalian tidak bisa lari." Jun Tian menghampiri Yun Li lalu menggelitiknya.
"Ah, tidak-tidak, aku-kan tidak ikutan." Seru Yun Li sambil tertawa kegelian.
"Roar."
"Ah, hahaha. Ampun-ampun, aku mengaku kalah, aku sudah tidak kuat lagi." Yun Li terbaring sambil memegangi perutnya, di sisi tubuh Harimau yang juga sudah dalam posisi tidur.
Jun Tian bangkit l, lalu mengejar Yun Ling yang sedari tadi sudah berlari. "Roar, jangan berlari."
"Ah tidak...!"
Dan... kejadian ini di saksikan Du Shi yang baru saja keluar dari tendanya, dia memegang sebuah kristal perekam berwarna biru di tangan kirinya.
"Jika, Pangeran dan Putri tahu, mereka pasti akan merasa senang." Gumam Du Shi.
"Ku harap, dengan rekaman ini, putri juga tidak terlalu khawatir tentang keadaan mereka."
...🔹To Be Continued🔹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
ciru
cakeepp
2023-12-01
0
Mrinpur
makasih thor udah up,,,
2023-11-19
0