Aku kira pembunuh bayaran

Yun Ling segera berlari ke belakang Kediaaman Jun Tian. Dengan perasaan was-was, Yun Ling berlari menari keberadaan kakak nya.

"Gēgē! Yun Ling datang untuk mem.. bantu.." Langkah Yun Ling terhenti ketika melihat seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengan Jun  Tian, di lihat dari manapun mereka bukan saling menyerang karena permusuhan. Mereka seperti sedang berlatih bersama.

"Eh? Aku kira ada pembunuh bayaran." Yun Ling menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Suasananya menjadi agak canggung, Yun Ling yang merasa malu karena perbuatan nya dan Jun Tian yang ikut malu atas kelakuan Yun Ling.

"E.. kalian lanjutkan saja, maaf mengangganggu." Yun Ling secara perlahan mundur.

"Gēgē, Yun Ling akan kembali lain kali." Pamitnya.

"Tunggu." Langkah Yun  Ling terhenti saat Jun Tian mencegah nya.

Yun Ling berbalik. "Ya ada apa?"

"Ling'er, apakah..kamu belajar Kultivasi sendiri?" Tanya Jun Tian dengan mata menyipit.

"Eh? Bagaimana Gēgē bisa tahu?"

Jun Tian menghampiri Yun Ling, dari wajahnya menunjukan ketidak percayaan.

"Ling'er, sejak kapan kamu belajar Kultivasi?"

"Hari ini. Tadi di perpustakaan aku sedikit bosan dengan buku-buku medis yang hanya membahas hal dasar saja. Makanya aku mencari buku lain. Dan, aku menemukan buku Kultivasi, karena penasaran aku baca deh, lalu mempraktekkan nya." Jelas Yun Lin dengan senyum bangga nya.

Jun Tian kaget sekaligus takjub. "Jadi, dalam sehari kamu membaca buku lalu mempraktekkan nya, dan sekarang kamu telah bisa ber-kultivasi, begitu?" Tanya Jun Tian, memastikan.

"Mm, mm." Kepala Yun  Ling terangguk-angguk.

"Kalau begitu kita harus memberi tahu Ayah dan Ibu, mengenai hal ini." Mungkin karena terlalu bahagia dan antusias, Jun Tian melupakan laki-laki muda di belakang nya.

Jun Tian menggandeng Yun Ling menuju paviliun kedua orang tuanya. Wajahnya terlihat cerah, senyum bangga nya tidak pernah luntur sedari tadi.

Entah mereka sadar atau tidak, laki-laki yang tadi tengah bertarung bersama Jun Tian mengikuti mereka dari belakang.

Di paviliun Hua, paviliun milik ke dua orang tuanya, ternyata sedang ada Yun Li dan Yun Lian.

"Kebetulan kalian juga ada di sini. Ada yang ingin aku sampaikan." Ujar Jun Tian.

"Apa itu?" Tanya An Ke, saat Jun Tian dan Yun Ling sudah duduk.

Ke dua tangan Jun Tian menunjuk Yun Ling. "Ayah, coba lihat apa yang berbeda dari adik ke dua ku ini."

An Ke menatap Yun Ling. "Berbeda apa..." An Ke tidak dapat melanjutkan perkataan nya saat melihat kalau Kultivasi Yun Ling berada di Pondasi Qi Orde satu.

"Ling'er bukankah kamu tidak ikut pembelajaran Du Shi." Yun Ling mengangguk, membenarkan.

"Lalu bagaimana kamu bisa berkultivasi?" Tanya An Ke.

"Dari buku." Yun Ling mengangkat buku bersampul biru yang sedari tadi ia bawa.

An Ke mengambil buku itu, lalu membuka halaman pertama, lantas mulai membacanya.

"Apa kamu bisa paham dengan tulisan ini?" An Ke menunjuk tulisan-tulisan yang tertulis di dalam buku.

Melihat Yun Ling mengangguk, An Ke cukup terkejut. Bahasa yang di tulis di dalam buku ini adalah bahasa era kuno, jarang ada orang yang bisa membacanya.

"Bagaimana kamu bisa membacanya? Tulisan di sini adalah tulisan era kuno, bukan era sekarang."

"Kemarin aku menemukan buku cara membaca hurup dan tulisan-tulisan kuno, bahkan bahasa purba pun ada." Yun Ling menjelaskan.

"Di rak ke berapa?" Kini Jun Tian bertanya, dia terlihat penasaran.

"Kalau kita baru masuk ke perpustakaan, maka cukup berjalan ke kiri, hitung tiga rak dari rak paling tengah. Dan kalau tidak salah, buku nya di simpan di rak ke dua paling atas."

"Kalau begitu aku pamit dulu, Ayah, Ibu." Jun Tian langsung berdiri setelah mendengar jawaban Yun Ling.

"Kamu mau ke mana?" Tanya Suyin.

"Ke perpustakaan, aku ingin mencari buku yang Yun Ling maksud."

Suyin merasa ada yang aneh dengan tingkah anak laki-laki nya itu, nada bicaranya begitu berbeda dari sebelumnya.

Suyin tiba-tiba terpikir kan satu hal. "Xiao Tian, apakah kamu merasa tersaingi oleh adik mu?"

Tubuh Jun Tian terlihat menegang, dan Yun Ling melihat itu.

"Gēgē, mengapa kamu merasa tersaingi, ini kan bukan perlombaan." Entah memang Yun Lian tidak tahu, atau dia benar-benar terlalu polos, sehingga bertanya seperti itu.

Wajah Jun Tian memerah dengan nada kesal ia berucap. "Ini bukan tentang perlombaan. Ini... Ini..." Mulut Jun Tian tidak dapat meneruskan perkataan nya, matanya melihat ke sana kemari, terlihat gelisah.

"Ini apa?" Yun Li yang sedari tadi diam kini ikut memprovokasi Gēgē nya itu.

"Harga diri." Semua orang baru menyadari bahwa ada orang lain yang sedari tadi ada di antara mereka.

Yun Ling menoleh ke asal suara, dia adalah laki-laki yang tadi beradu pedang dengan Jun Tian. Dirinyapun baru menyadari, kalau laki-laki itu mengikuti mereka sampai ke sini.

"Harga diri?" An Ke terdiam, dia menatap Jun Tian yang menunduk. Wajah ya terlihat merah, tapi An Ke tidak dapat melihat dengan jelas bagiamna raut wajah anak laki-laki nya itu.

"Xiao Tian, lihat Ayah." An Ke mengahmpiri anak laki-laki nya itu, lalu memegang bahunya.

"Ayah bilang, lihat Ayah, Jun Tian." Ketika An Ke memanggil Jun Tian dengan nama lengkap nya, kepala Jun Tian langsung terangkat.

"Jelaskan." Tuntut An Ke.

Awalnya Jun Tian terlihat enggan, dan Yun Ling tidak suka melihat Kakak laki-laki nya seperti ini. Jadi, dia ikut menghampiri Jun Tian, memegang tangan nya dengan lembut.

"Gēgē.."

Melihat wajah Yun Ling yang terlihat sedih, Jun Tian ikut sedih. "Kenapa wajahmu seperti itu?" Tanya nya.

"Gēgē, jangan seperti ini. Yun Ling tidak suka. Biasanya Gēgē selalu ceria dan suka menghibur kamu, tapi kenapa sekarang Gēgē seperti ini." Ugh, mata Yun Ling terasa memanas, dia ingin menangis.

"Jangan menangis." Jun Ian segera memeluk tubuh kecil adik ke duanya. Di antara yang lain, Yun Ling adalah orang paling dekat dan paling peduli pada Jun Tian.

Bahkan Suyin juga terkadang merasa ikatan Jun Tian dan Yun Ling lebih erat di bandung ikatan nya dengan Jun Tian sendiri.

Dengan masih sesegukkan, Yun Ling berucap. "Hiks, aku tidak akanmenangi kalau Gēgē tidak murung lagi. Gēgē harus ceria seperti semula, jangan murung."

"Baik, baik." Jun Tian menepuk-nepuk punggung Yun Ling, menenangkan nya.

Setelah Yun Ling tenang, Jun Tian melepaskan pelukan nya. Tangan nya terulur mengusap bekas air mata Yun Ling.

An Ke tersenyum melihat kebersamaan kedua anak nya itu. Lalu ia kembali menatap Jun Tian dengan serius.

"Kembali ke awal, jelaskan kenapa kamu bersikap seperti tadi?"

...🔹To Be Continued🔹...

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakep

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Irina
2 Tiga Bayi Kembar
3 Yun Li
4 Yun Lian Marah
5 Buku Usang
6 Aku kira pembunuh bayaran
7 Terlihat seperti pelangi
8 Lampion kelinci
9 Kun Gūniáng
10 Pembunuh bayaran Hei Long
11 Kegaduhan
12 500 Tael emas
13 Pertengkaran antara Ayah dan anak
14 Dasar Bucin
15 Puncak Long Di
16 Karena Suka
17 Hutan Yuhei
18 Hewan Spirit
19 Tabib Xian
20 Sadar
21 Posisi akhir
22 Zhuan Long
23 Anak Itu
24 Lelah
25 Pulang
26 Ide
27 Qiu Yang Li
28 Kekacauan
29 Kaisar Kun
30 Tentu saja, cucu-cucuku adalah yang terbaik
31 Sel
32 Adik manis
33 Mu Qian Wen
34 Harus!
35 Benarkah?
36 Ternyata kau
37 Kabur
38 Monster
39 Kelinci Roh
40 Penerus
41 Hu Jinian
42 Apa yang sebenarnya terjadi?
43 Cincin
44 Cincin Couple
45 Bermain
46 Jurang pesona
47 Zi Sunian
48 Satu tenda
49 Malam harinya...
50 Guqin
51 Penelitian
52 Tingkat Alkemis
53 Berkeliling kota
54 Tengah hari
55 Zi Shuan
56 Tuan Muda Huang
57 Bunga YanJi
58 Bertanam
59 Perjamuan makan siang
60 Desa batu kapur
61 Kembali Belajar
62 Kultivator Es-Api
63 Menyegel
64 Portal Ruang Yin Yang ke-2
65 Di takdirkan
66 Wu Xuan Ci
67 Demam
68 Demam II
69 Mungkinkah kutub selatan akan mencair?!
70 Pohon Qi ilahi
71 Akademi Awan Naga
72 Aneh
73 Nasi goreng
74 Paviliun Qiqian
75 Hilang
76 Kakek berpakaian Kasim
77 Reruntuhan Kota Kuno
78 Mengapa mereka tiba-tiba bertarung?
79 Fei Hong
80 Keanehan
81 Kelinci Es
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Irina
2
Tiga Bayi Kembar
3
Yun Li
4
Yun Lian Marah
5
Buku Usang
6
Aku kira pembunuh bayaran
7
Terlihat seperti pelangi
8
Lampion kelinci
9
Kun Gūniáng
10
Pembunuh bayaran Hei Long
11
Kegaduhan
12
500 Tael emas
13
Pertengkaran antara Ayah dan anak
14
Dasar Bucin
15
Puncak Long Di
16
Karena Suka
17
Hutan Yuhei
18
Hewan Spirit
19
Tabib Xian
20
Sadar
21
Posisi akhir
22
Zhuan Long
23
Anak Itu
24
Lelah
25
Pulang
26
Ide
27
Qiu Yang Li
28
Kekacauan
29
Kaisar Kun
30
Tentu saja, cucu-cucuku adalah yang terbaik
31
Sel
32
Adik manis
33
Mu Qian Wen
34
Harus!
35
Benarkah?
36
Ternyata kau
37
Kabur
38
Monster
39
Kelinci Roh
40
Penerus
41
Hu Jinian
42
Apa yang sebenarnya terjadi?
43
Cincin
44
Cincin Couple
45
Bermain
46
Jurang pesona
47
Zi Sunian
48
Satu tenda
49
Malam harinya...
50
Guqin
51
Penelitian
52
Tingkat Alkemis
53
Berkeliling kota
54
Tengah hari
55
Zi Shuan
56
Tuan Muda Huang
57
Bunga YanJi
58
Bertanam
59
Perjamuan makan siang
60
Desa batu kapur
61
Kembali Belajar
62
Kultivator Es-Api
63
Menyegel
64
Portal Ruang Yin Yang ke-2
65
Di takdirkan
66
Wu Xuan Ci
67
Demam
68
Demam II
69
Mungkinkah kutub selatan akan mencair?!
70
Pohon Qi ilahi
71
Akademi Awan Naga
72
Aneh
73
Nasi goreng
74
Paviliun Qiqian
75
Hilang
76
Kakek berpakaian Kasim
77
Reruntuhan Kota Kuno
78
Mengapa mereka tiba-tiba bertarung?
79
Fei Hong
80
Keanehan
81
Kelinci Es

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!