Karena Suka

Ketika Jun Tian kembali, Yun Ling masih terus memperhatikan Bunga rumput quantum yang sudah mekar.

Walau Yun Ling tahu bunga ini dan fungsinya. Tapi dirinya belum tahu, bagaimana cara memetiknya.

Yun Ling takut, kalau dirinya memetik asal bunga ini, nantinya malah akan meracuni dirinya, atau mungkin mengurangi khasiat dari buanga ini.

"Ling'er, ada apa?"

Yun Ling mendongak, dia menatap Jun Tian dengan mata memelas. "Gēgē, aku ingin memetik ini. Tapi, aku tidak tahu caranya bagaimana." Ujar Yun Ling sambil menunjuk rumput quantum di depannya.

"Kalau begitu, biar Gēgē tunjukan caranya." Jun Tian maju mendekat ke arah Yun Yi.

Awalnya dia memerhatikan herbal itu. "Pelayan, bawakan aku pisau dapur dan sepotong kain." Teriaknya.

Pelayan yang sedari tadi mengawasi mereka segera pergi ke arah kereta, dan tak lama dia kembali dengan barang yang di minta oleh Jun Tian.

Jun Tian menerimanya, namun ia teringat satu hal. "Bawakan aku juga arak murni."

Pelayan itu mengangguk lalu pergi.

Setelahnya, Jun Tian menggali tanah di sekitar herbal itu. Setelah dirasa cukup dalam, dia mengambilnya bersamaan dengan akarnya.

"Ling'er, pegang kain ini." Jun Tian menyodorkan selembar kain yang ada di tangan kirinya.

Setelah pelayan tadi kembali dengan sekendi arak. Jun Tian menuangkan arak itu ke kain yang di pegang Yun Ling.

Lalu menyerahkan rumput quantum nya.

"Wuah." Mata Yun Ling berbinar bahagia. Menatap antusias pada herbal yang di pegangnya.

"Ini sangat menyenangkan." Seru Yun Ling.

Tiba-tiba Yun Ling berdiri, lalu berlari ke arah keluarganya dengan tawa bahagia. "Ibu, Ayah. Lihat apa yang aku temukan."

Yun Ling mengangkat tinggi-tinggi rumput quantum itu. Di belakang,  Jun Tian mengikutinya dengan langkah kecil.

"Rumput quantum?" Ketika ke dua saudara kembar Yun Ling terlihat kebingungan.

Ada An Ke yang begitu syok dan khawatir, mata An Ke membola. "Ling'er, ini... apakah kamu sendiri yang memetiknya?"

"Tidak, Gēgē yang membantuku mengambilnya."

Jawaban Yun Ling berhasil menghilangkan kecemasan An Ke, tubuh tegangnya meluruh.

Suyin tersenyum kecil,lalu menepuk pundak An Ke.

Seorang pelayan mendekat ke arah Yun Ling, dia membungkuk memberi hormat lantas berkata, "Xiăo Jiě, saya di perintahkan Shào Yé untuk memberikan ini pada anda."

Yun Ling menatap benda yang di pegang pelayan itu. Benda yang mirip seperti pot, namun terbuat dari sebuah kayu dengan ukiran  yang indah. Tapi pot ou tidak berisi tanah, namun berisi air.

"Air?"

Yun Ling mengerjap, dia tidak mengerti mengapa Jun Tian memerintahkan pelayan untuk memberikannya pot berisi air.

Puk

Sebuah tangan besar menepuk pundak Yun Ling. "Masukan herbal itu ke dalam pot, itu akan membuat herbal bertahan lebih lama." Ujar An Ke.

Yun Ling mendongak. "Benarkah?"

Mendapat anggukkan dari sang Ayah, Yun Ling pun memasukan rumput quantum yang hanya seukuran telapak tangan  ke dalam pot berisi air yang cukup besar.

Yun Lian dengan rasa penasarannya menghampiri Yun Ling. "Untuk apa kamu memetik herbal ini?" Tanya-nya.

"Di buku di tuliskan, bunganya bisa di buat sup penambah energi. Lalu bagian lainnya bisa di jadikan pil penghenti darah dengan beberapa herbal. Dan jika ingin hasil yang bagus, harus di olah oleh Apoteker di tingkat tiga bintang satu." Jelas Yun Ling dengan penuh semangat.

An Ke merasa anak-anaknya benar-benar berbakat dalam bidangnya masing-masing. Karena hal ini, ia berinisiatif mengetes, sampai mana pengetahuan Yun Ling tenang ilmu medis. "Lalu, ada beberapa tingkat apoteker itu?"

"Ada lima, dengan masing-masing tingkat di dampingi tujuh bintang." Yun Ling menjawab cepat.

An Ke menepuk puncuk kepala Yun Ling dengan bangga. "Anakku benar-benar hebat. Berapa banyak buku yang kamu habiskan dalam sehari, sehingga sudah menghapal tahaptumbuhan herbal?" Tanya An Ke.

"Mm...." Yun Ling mengetuk-ngetuk dagunya dengan satu jari. "Aku tidak ingat."

An Ke terkekeh pelan. "Apakah saking banyaknya, sehingga kamu tidak ingat?"

"Pasti banyak." Yun Lian yang sedari tadi menyimak kini masuk ke dalam percakapan.

"Waktu itu, Yun Lian menemani Ling Jiě di perpustakaan. Dalam satu dupa, Ling Jiě bisa membaca sampai tiga buku berukuran sedang." Sambungnya.

Perkataan Yun Lian berhasil membuat An Ke dan Suyin kaget. Mereka berdua menatap anak perempuan keduanya, tidak percaya.

"Ling'er, umurmu masih tujuh tahun. Mengapa membaca begitu banyak buku?" Tanya Suyin.

"Karena suka." Jawab Yun Ling dengan wajah polos.

Semuanya menatap Yun Ling dengan raut tidak percaya, termasuk para pelayan. Biasanya, seorang Putri atau putri bangsawan tidak terlalu suka buku. Mereka lebih suka menyulam, melukis atau mempelajari sastra.

Namun, bagi Yun Ling. Sastra itu membosankan, dia ingin membaca dan melakukan sesuatu yang di sukainya.

Di kehidupan sebelumnya, Yun Ling bermimpi menjadi seorang dokter. Akan tetapi, karena perekonomian panti asuhan, dia terpaksa membuang jauh-jauh impiannya itu.

Dan kebetulan, dirinya suka membaca dan suka menulis sebuah cerita. Jadilah dirinya mulai  menulis dan telah menjadi seorang novelis yang cukup terkenal.

"Sudah, sudah. Sekarang sudah waktunya makan siang, mari kita makan terlebih dahulu."

Semuanya mengangguk patuh, lalu segera berkumpul. Menu makan kali  ini adalah daging kelinci panggang.

Awalnya Yun Lian tidak setuju, dia bilang kelincinya terlalu lucu. Tapi dengan segala bujuk rayu dari sang ibu Yun Lian akhirnya menyetujuinya.

Suyin dan ketiga anak perempuannya kini tengah sibuk menyiapkan semuanya. Yun Ling merasa menu makan hari ini terlalu sederhana, jadi ia meminta pelayan untuk membuat perapian.

Dan kebetulan tidak jauh dari sini ada sebuah sungai, jadi ia meminta para prajurit untuk mengambilkannya. Yun Ling membuat sup ikan asam pedas.

Lalu, Jun Tian muncul entah dari mana, membawa seikat ikan besar dan menyerahkannya pada Yun Ling. Di bantu Jun Tian dan beberapa pelayan, Yun Ling pun mulai memasak.

Tak lama, bau wangi dari daging kelinci panggang menyeruak masuk ke indra penciuman semua orang. Dan beberapa saat kemudian, sup ikan asam manis buatan Yun Ling dan Jun Tian pun matang.

Semua orang, termasuk para pelayan merasa sangat senang karena dapat merasakan masakan Yun Ling.

Sruup

Saat Suyin menyicipi kuahnya, dia bergumam takjub. "Mmm, sangat enak. Dan tak ada bau amis di sup ini. Ling'er kamu benar-benar hebat."

Yun Ling tersenyum senang mendapati tanggapan seperti ini.

"Apakah resep ini kamu dapatkan dari sebuah buku juga?" Tanya An Ke.

Mata Yun Ling mengerjap, lalu mengangguk kaku. Pertanyaan Ann Ke berhasil membuat dirinya panik.

Tapi, Yun Ling merasa ada sesuatu yang aneh. Entah kenapa, atapan Jun Tian pada semangkuk sup iu begitu rumit.

'Ada apa dengan Gēgē?' Tanya-nya dalam hati.

...🔹To Be Continued🔹...

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakeep

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Irina
2 Tiga Bayi Kembar
3 Yun Li
4 Yun Lian Marah
5 Buku Usang
6 Aku kira pembunuh bayaran
7 Terlihat seperti pelangi
8 Lampion kelinci
9 Kun Gūniáng
10 Pembunuh bayaran Hei Long
11 Kegaduhan
12 500 Tael emas
13 Pertengkaran antara Ayah dan anak
14 Dasar Bucin
15 Puncak Long Di
16 Karena Suka
17 Hutan Yuhei
18 Hewan Spirit
19 Tabib Xian
20 Sadar
21 Posisi akhir
22 Zhuan Long
23 Anak Itu
24 Lelah
25 Pulang
26 Ide
27 Qiu Yang Li
28 Kekacauan
29 Kaisar Kun
30 Tentu saja, cucu-cucuku adalah yang terbaik
31 Sel
32 Adik manis
33 Mu Qian Wen
34 Harus!
35 Benarkah?
36 Ternyata kau
37 Kabur
38 Monster
39 Kelinci Roh
40 Penerus
41 Hu Jinian
42 Apa yang sebenarnya terjadi?
43 Cincin
44 Cincin Couple
45 Bermain
46 Jurang pesona
47 Zi Sunian
48 Satu tenda
49 Malam harinya...
50 Guqin
51 Penelitian
52 Tingkat Alkemis
53 Berkeliling kota
54 Tengah hari
55 Zi Shuan
56 Tuan Muda Huang
57 Bunga YanJi
58 Bertanam
59 Perjamuan makan siang
60 Desa batu kapur
61 Kembali Belajar
62 Kultivator Es-Api
63 Menyegel
64 Portal Ruang Yin Yang ke-2
65 Di takdirkan
66 Wu Xuan Ci
67 Demam
68 Demam II
69 Mungkinkah kutub selatan akan mencair?!
70 Pohon Qi ilahi
71 Akademi Awan Naga
72 Aneh
73 Nasi goreng
74 Paviliun Qiqian
75 Hilang
76 Kakek berpakaian Kasim
77 Reruntuhan Kota Kuno
78 Mengapa mereka tiba-tiba bertarung?
79 Fei Hong
80 Keanehan
81 Kelinci Es
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Irina
2
Tiga Bayi Kembar
3
Yun Li
4
Yun Lian Marah
5
Buku Usang
6
Aku kira pembunuh bayaran
7
Terlihat seperti pelangi
8
Lampion kelinci
9
Kun Gūniáng
10
Pembunuh bayaran Hei Long
11
Kegaduhan
12
500 Tael emas
13
Pertengkaran antara Ayah dan anak
14
Dasar Bucin
15
Puncak Long Di
16
Karena Suka
17
Hutan Yuhei
18
Hewan Spirit
19
Tabib Xian
20
Sadar
21
Posisi akhir
22
Zhuan Long
23
Anak Itu
24
Lelah
25
Pulang
26
Ide
27
Qiu Yang Li
28
Kekacauan
29
Kaisar Kun
30
Tentu saja, cucu-cucuku adalah yang terbaik
31
Sel
32
Adik manis
33
Mu Qian Wen
34
Harus!
35
Benarkah?
36
Ternyata kau
37
Kabur
38
Monster
39
Kelinci Roh
40
Penerus
41
Hu Jinian
42
Apa yang sebenarnya terjadi?
43
Cincin
44
Cincin Couple
45
Bermain
46
Jurang pesona
47
Zi Sunian
48
Satu tenda
49
Malam harinya...
50
Guqin
51
Penelitian
52
Tingkat Alkemis
53
Berkeliling kota
54
Tengah hari
55
Zi Shuan
56
Tuan Muda Huang
57
Bunga YanJi
58
Bertanam
59
Perjamuan makan siang
60
Desa batu kapur
61
Kembali Belajar
62
Kultivator Es-Api
63
Menyegel
64
Portal Ruang Yin Yang ke-2
65
Di takdirkan
66
Wu Xuan Ci
67
Demam
68
Demam II
69
Mungkinkah kutub selatan akan mencair?!
70
Pohon Qi ilahi
71
Akademi Awan Naga
72
Aneh
73
Nasi goreng
74
Paviliun Qiqian
75
Hilang
76
Kakek berpakaian Kasim
77
Reruntuhan Kota Kuno
78
Mengapa mereka tiba-tiba bertarung?
79
Fei Hong
80
Keanehan
81
Kelinci Es

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!