...Nihao Readers 👋🏻❤️...
...Happy Reading ♡...
...━━━━━━━⊰❖⊱━━━━━━━...
Hari ini Yun Ling kembali pergi ke perpustakaan untuk membaca buku yang kemarin. Hari ini ia hanya sendirian, Yu Lian ikut bersama Yun Li dan Jun Tian untuk belajar Kultivasi.
Sedari tadi Yun Ling terus berkeliling, mencari buku lainnya. Ketika tengah mencari buku di rak ke enam, mata Yun Ling terpaku pada sebuah buku yang terlihat cukup usang.
Buku itu sepertinya tidak pernah di baca, buku itu bersampul coklat dengan corak rumit. Yun Ling mengambil nya, lalu membulak-balikkan nya.
"Kenapa tidak ada judulnya?" Guamam Yun Ling ketika tidak ada satu kata keterangan apapun di sampulnya.
Yun Ling menyimpan buku yang ia bawa di rak kosong di sebelahnya. Lalu mencoba membuka buku usang itu.
"Eh?" Gumamnya saat buku itu tidak dapat terbuka.
"Inikan bukan buku diary, dan tidak ada gemboknya. Lalu kenapa tidak bisa di buka?" Yun Ling kembali bergumam.
Yun Ling terus berusaha membuka buku itu, namun seberapa banyak kekuatan yang ia keluarkan untuk membuka buku itu, tetap saja bukunya tidak dapat terbuka.
"Kenapa sih?!" Karena kesal, Yun Ling melempar buku itu ke lantai.
Ia mengambil buku yang sempat ia bawa lalu pergi dari sana.
Baru saja melewati dua rak dari Raj ke enam. Langkah Yun Ling terhenti, secara tiba-tiba ucapan salah satu editornya dulu terngiang di kepalanya.
"Jangan sampe lo nge-lempar buku kayak orang itu kalo gak mau kualat. Bikin buku itu susah, belum mikir, nulis trus ngetik di laptop trus nanti di print udah di print kan masih banyak proses lainnya. Pokoknya untuk satu buku aja ribet bikinnya. Jadi jangan sekali-kali Lo nge-lempar buku, gak sopan!"
Langkah Yun Ling kembali ke tempat tadi. Ia memungut buku yang sempat ia lempar tadi. "Buku, maafin aku ya. Tadi akunyablagi agak kesel aja, jadi jangan marah ya." Ujar Yun Ling memperlakuka seolah buku itu adalah benda hidup.
Yun Ling membawa buku itu bersamaan dengan buku yang ia bawa dari awal. Ia kembali mencari buku lain, yang menurutnya menarik.
Langkahnya kembali terhenti ketika melihat buku yang ber-judul. 'Kultivasi'
"Kayaknya seru." Yun Ling mengambil buku itu.
Karena sudah membawa buku cukup banyak, Yun Ling dengan langkah kecil nya segera pergi ke meja yang di sediakan di perpustakaan ini.
Awalnya ia membaca buku tentang benua ini. Isinya tertulis, kalau benua ini bernama benua Tian Qing. Di benua Tian Qing terdapat tiga Kekaisaran dan satu wilayah luas tanpa berpemilik.
Kekaisaran terbesar dan terkuat adalah Kekaisar Kun. Kerajaan yang ada di bawah kekuasaan Kekaisaran Kun ada empat, yaitu kerajaan Mu, kerajaan Shuan, Kerajaan Guo dan Kerajaan Bao.
Kekaisaran terbesar ke dua dan terkaya adalah Kekaisaran milik Kakeknya, yaitu Kekaisar Wu. Karajaan yang ada di bawahnya ada lima, yaitu Kerajaan Qiu, Kerajaan Dong, Kerajaan Liu, Kerajaan Wei, Kerajaan Zi, dan Kerajaan Yu.
"Bukankah Kekaisaran Kun yang terbesar, lalu mengapa hanya ada empat kerajaan yang ada di bawah kekuasaan nya?" Gumam Yun Ling.
"Nanti aku tanyakan pada Gēgē saja deh." Yun Lin pun kembali membaca bukunya.
Yang ketiga adalah Kekaisaran Tao. Ada dua kerajaan yang ada di bawah kekuasaan Kekaisaran Tao, yaitu Kerajaan Jiu dan Kerajaan Yuan.
Wilayah tanpa pemilik adalah tempat dengan banyak hewan spiritual. Ada tempat yang belum pernah terjamah oleh manusia. Yaitu hutan Tianzhi.
Yun Ling mulai bosan, ia kira buku nya akan lebih menarik. Dia pun menutup bukunya.
"Baca buku lain aja deh." Yun Ling mengambil buku yang bertuliskan Kultivasi.
Ia membuka halaman depan, lalu mulai membacanya. Mungkin karena penasaran dan menyenangkan untuk di baca. Yun Ling tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan buku itu.
"Bagaimana kalau aku coba berkultivasi sendiri?" Setelah bergumam Yun Ling bangkit dari duduk nya.
Ia bersila di lantai, lalu mulai memjamkan mata. Seperti yang di tuliskan di buku, Yun Ling harus memfokuskan diri, lalu rasakan butiran-butiran hangat yang ada di sekitarnya.
Yun Ling menarik nafasnya, "Huuu." Lalu menghembuskan nya.
Perlahan, ia merasa ada sesuatu yang hangat yang beterbangan di udara. Tapi bukan hangatnya matahari, sesuatu yang hangat ini terbawa angin. Dan Yun Ling merasa sesuatu yang hangat ini ada yang keluar dari anaman di samping nya, tapi bukan oksigen.
Setelah merasakan aura hangat itu, Yun mencoba menyerapnya, secara perlahan.
"Alirkan Qi spiritual ke Meridian¹ lalu arahkan dan kumpulkan ke Dantian²." Yun Ling menggumamkan yang ia baca.
"Kumpulan hingga membuat sebuah terobosan."
"Dan merasakan sebuah ledakan pada dalam dirimu."
Baru saja Yun Ling menggumamkan kata itu.
Duar
Ia merasakan sesuatu yang meledak di dalam dirinya, itu membuat tubuh nya terasa panas. Tapi ia tidak bisa membuka matanya, sesuai yang di tulis di buku. Setelah ledakan dia harus menunggunya sampai tenang.
Yun Ling marik nafasnya, menenangkan ledakan dalam dirinya. Ia masih tetap menyerap Qi spiritual. Stelah tenang, perlahan ia membuka matanya.
"Huh, huh, huh." Nafasnya sedikit tidak teratur. Yun Ling menyeka keringat di dahinya, lalu berlari ke arah meja, kembali membaca buku Kultivasi yang tadi ia baca.
"Aku... Berhasil! Yey!" Yun Ling berseru senang, ia melompat-lompat kecil.
"Aku harus memamerkannya pada Gēgē nanti." Yun Ling, duduk lalu mengambil buku lainnya yang belum ia baca.
Seperti hari-hari sebelumnya, Yun Ling menghabiskan waktu nya untuk membaca.
Saat matahari pun mulai tenggelam, barulah Yun Ling menyudahinya.
Yun Ling membereskan buku-buku yang sudah ia baca. Sedangkan buku yang tidak dapat ia buka dan buku Kultivasi ia akan membawanya ke Paviluin Anggrek, kediamannya.
"Hari ini aku akan pergi ke Paviluin Gēgē dulu deh." Yun Ling melambaikan tangannya pada penjaga perpustakaan.
"La, Lala, Lala." Yun Ling bersenandun kecil, ia yakin Jun Tian akan kaget dan bangga kalau ia memberitahu nya tentang dirinya yang bisa berkultivasi tanpa seorang guru.
"Hihi, aku sudah tidak sabar melihat reaksi Jun Gē." Yun Ling terkekeh kecil. Ah, ia sangat senang bisa mempunyai Kakak laki-laki, di panti asuhan nya dulu ia juga mempunyai Kakak laki-laki yaitu Bagas.
"Aku malah kangen sama Kak Bagas. Caca juga gimana keadaannya sekarang ya?" Gumam Yun Ling.
Setelah berbelok, akhirnya ia sampai di paviliun milik Gēgē nya. Yun Ling segera mencari keberadaan Jun Tian.
"Gēgē, aku datang."
"Gēgē..."
"Jun Gē!" Tidak ada sahutan apapun, para penjaga pun entah pergi kemana. Bahkan biasanya selalu ada pelayan yang tengah bekerja tapi sekarang tidak ada.
"Sekarang kan belum waktunya makan malam, kira-kira Gēgē kemana ya?" Yun Ling mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya.
Ketika ia tengah berpikir, tiba-tiba ada sebuah suara pedang ang beradu.
Sring
Sring
"Apakah... Itu pembunuh bayaran?!"
...🔹To Be Continued🔹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
ciru
cakeeeep
2023-12-01
0