Tiga Bayi Kembar

...Happy Reading ^_^...

...━━━━━━━⊰❖⊱━━━━━━━...

Kekaisaran Wu kini tengah di hebohkan dengan istri pangeran ketiga yang tengah melahirkan. Sedari tadi Paviliun Pyoni sanat ramai dengan aktivitas para pelayan yang keluar masuk  paviliun dengan membawa baskom berisi air.

Di depan pintu ada pangeran ke tiga Wu An Ke, sang kaisar Wu Fang Ju, Permaisuri Bai Liu Shan, dan yang lainnya.

Sedari tadi pangeran An Ke tidak berhenti mondar-mandir dekat pintu, Kaisar yang melihat itu merasa jengkel.

"An Ke, tenanglah. Dan berhenti berjalan kesana kemari seperti itu. Zhen¹ merasa pusing melihatmu seperti itu." Ucap Kaisar.

"Bagaimana aku bisa tenang Ayahanda. Di dalam istriku tengah berjuang melahirkan anakku dan ini sudah lewat dari satu Sichen²." Ucap An Ke.

"An Ke. Apa yang di katakan Ayah mu benar. Kau harus tenang, jangn berpikir yang tidak-tidak. Pikirkan saja sesuatu yang baik. Contoh nya istrimu ternyata melahirkan bayi kembar. Bukankah tabib juga pernah memperkirakan bahwa istrimu mungkin mengandung bayi kembar." Permaisuri Bai mencoba menenangkan anaknya dengan beberapa patah kata.

"Tapi Muhuo³ ini sangat lama, danedari tadi aku belum mendengar tangisan bayi."

Ketika permaisuri akan membuka mulutnya, ia kembali bungkam kala tabib wanita sudah keluar dari kamar.

"Salam kepada Bixia⁴, permaisuri.."

Belum sempat sang tabib menyelesaikan perkataan nya, pangeran An Ke segera memotongnya.

"Nanti saja memberi salamnya, sekarang katakan bagaimana istri dan anakku?" Tanya An Ke.

"Menjawab Wangye⁵, keadaan Wangfei⁶ dan para putri baik-baik saja."

"Para putri? Apa maksudmu tabib?" Tanya Kaisar.

"Kembali menjawab Bixia. Wangfei melahirkan tiga bayi kembar yang berjenis kelamin perempuan." Jelas tabib itu.

"Tiga putri?!!" Saking kagetnya hampir semua orang yang di sana memekik bersamaan.

"Ti-tiga? Tiga putri? Kau tidak sedang berbohongkan?" Tanya Pangeran An Ke tidak percaya.

"Saya tidak berbohong Wangye, Wangfei memang melahirkan tiga putri, kembar." Ucap sang tabib.

Setelah mendengar ucapan sang tabib pangeran An Ke segera berlari masuk menghampiri sang istri yang kini tengah berbaring bersampingan dengan tiga bayi kembar.

"Benar-benar tiga." Gumam pangeran An Ke.

"Yin'er." Panggilnya pada Jun Suyin, sang istri.

Jun Suyin mengadah, menatap sang suami yang tengah terbengong tak percaya menatap ke arah anak-anak nya.

"An Ke, kemari dan lihat. Tiga putri kita sangat cantik dan menggemaskan." Ucap Suyin.

An Ke berjalan pelan menuju istri dan ketiga anaknya, lalu mendudukkan dirinya di tepi ranjang.

"Kau benar-benar melahirkan tiga bayi sekaligus Yin'er." Ucap An Ke sembari mengusap satu persatu kepala anaknya tersebut.

"Kau senang?" Tanya Suyin pada sang suami.

"Tentu, aku senang. Tapi aku masih terkejut."

"Ya itu hal yang wajar. Karna di benua ini belum ada perempuan yang bisa mengandung bahkan melahirkan tiga bayi sekaligus." Ucap Suyin memaklumi.

"Oh ya, bagaimana dengan Xiao⁷ Tian?" Tanya Suyin.

"Xiao Tian masih dalam perjalanan bersama Fùqīn⁹ dan Mǔqīn¹⁰." Jawab An Ke.

"Suyin yang mana kakaknya dan yang mana adik kecilnya?" Tanya An Ke.

"Tabib berkata yang lahir terakhir adalah kakaknya, dan yang kedua adalah yang lahir pertama dan yang ketiga adalah yang lahir ke dua. Jadi yang di dekat dengan mu adalah sang kakak, lalu yang tengah ke dua dan yang di samping ku adalah yang ke tiga." Jelas Suyin dengan pelan agar An Ke paham.

Setelah mendengar itu An Ke sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari ke tiga anaknya. Ia masih fokus pada ke tiga putrinya mereka bertiga benar-benar sangat mirip, wajahnya perpaduan antara dirinya dan Suyin. Yang membedakan mereka bertiga adalah matanya.

Jika sang kaka bermaa sipit, lalu yang di tengah memiliki tahi lalat di bawah mata kirinya, sedangkan si adik kecil memiliki mata yang bulat lucu.

"Aku hampir tidak bisa membedakan mereka bertiga, tapi aku lihat-lihat mereka ternyata mudah di bedakan." Ujar An Ke, memangku sang kakak dengan hati-hati.

"Benar. Mereka bertiga hanya bisa di bedakan dengan melihat matanya saja." Sahut Suyin menanggapi ucapan An Ke.

Pov Irina

Mata mungil itu perlahan terbuka, memperlihatkan sepasang mata coklat yang indah.

Irina mengernyitkan alisnya bingung, di mana ia saat ini mengapa atap bangunan ini dibuat dengan kayu. Tidak mungkin kalau ini rumah sakit.

Matanya menatap ke sekeliling, bangunan ini di buat dengan kayu lalu banyak tirai-tirai berukiran bunga pyoni dan naga di setiap kainnya.

Irina memcoba bangkit dari tidurnya, tapi tidak bisa. 'kenapa ini?' batin Irina.

Tapi tunggu dulu, sejak kapan tangannya begitu kecil. Irina kembali melihat tangannya. Ini benar-benar sangat kecil. Ia ingin berteriak, namun yang ia dengar hanya tangisan bayi.

Tunggu, tangisan bayi?!

Lagi-lagi Irina mengamati tangannya. Tidak mungkin, pikir Irina.

'apakah aku menjadi bayi kembali?!' batinnya berteriak.

"Halo putri-putri kecil ibu."

Irina secara otomatis memutar kepalanya mengarah ke suara itu. Ia bisa melihat wanita cantik yang tengah tersenyum ke arahnya.

Tapi tunggu sejak kapan ia di apit oleh dua bayi sekaligus?

Irina menggeliat kala sebuah tangan mengapit hidungnya pelan.

"Kau sangat cantik." Ucap wanita tersebut.

"Yin'er." Kini Irina kembali memutar kepalanya ke arah suara yang sepertinya itu suara laki-laki.

Di sana berdiri seorang pria yang mengenakan Zaosan⁸ berwarna hijau toska yang tengah menatap ke arahnya dan dua bayi di sampingnya dengan tatapan tidak percaya.

Pov end

Sedangkan di sisi lain seorang anak laki-laki berumur 5 tahun. Kini tenah menatap keluar jendela dengan mata berbinar.

"Nenek, kapan kita akan sampai di kekaisaran?" Tanyanya dengan suara lucu pada wanita paruh baya yang duduk di sebrangnya.

"Mungkin kita akan sampai sebelum makan malam cucuku." Bukan sang Nenek yang menjawab melainkan laki-laki yang berumur sekitar tujuh puluh tahunan yang duduk di samping Nenek itu.

"Aku bertanya pada Nenek bukan Kepada Kakek." Jawabnya, cemberut.

"Sudah-sudah, kalian ini. Selalu saja bertengkar." Ucap Bai Lingya.

"Siapa yang bertengkar." Sangkal Bai Luogu.

"Kakek yang memulainya, Nek." Tunjuk Wu Jun Tian, pada Luogu.

"Enak saja menyalahkan orang seperti itu." Ucap Luogu tak terima.

"Aku bilang sudah. Apa kalian tidak lelah bertengkar sepanjang jalan." Lingya memijat keningnya pelan, ia merasa pusing mendengar pertengkaran mereka berusa seharian ini.

Akhirnya mereka tiba di kekaisaran Wu tepat pada sore hari. Jun Tian segera berlari ke Paviliun Pyoni untuk menemui adiknya. Tiba di depan pintu kamar kedua orang tuanya, dengan tanpa mengetuk pintu Jun Tian masuk dengan tergesa-gesa.

Di sana sudah ada Ayah dan Ibunya yang tengah bermain bersama tiga bayi kecil.

"Tiga adik?" Gumam Jun Tian.

"Xiao Tian." Panggil Suyin.

"Iya Niang." Jawab Jun Tian ceria.

"Kemari dan lihat ke-tiga adikmu." Suyin melambaikan tangannya kepada Jun Tian. Ia hampir tertawa melihat reaksi Jun Tian melihat adik-adiknya.

Jun Tian menghampiri kedua orang tuanya, dia berdiri di samping ranjang mengamati ketiga adiknya yang tengah menayapnya.

"Niang¹¹, aku benar-benar punya tiga adik sekarang?" Tanya Jun Tian, masih kaget.

Suyin tertawa kecil, reaksi anak pertamanya ini tidak jauh beda dengan reaksi sang suami.

"Benar, sekarang Xiao Tian punya tiga adik. Dan nanti akan ada yang memanggilmu Gēgē¹²." Ucap Suyin.

"Lalu siapa nama mereka Niang?" Tanya Jun Tian, antusias.

"Ayah, masih belum menemukan nama yang tepat untuk tiga bayi kembar. Jadi untuk sementara kamu bisa memanggil mereka Mèimèi¹³ atau Xiao Mèi¹⁴ terlebih dulu." Jelas An Ke yang akhirnya angkat bicara.

"Baik Ayah."

...━━━━━━━⊰❖⊱━━━━━━━...

Akhirnya tiba waktunya makan malam, seluruh anggota keluarga sekarang sudah berkumpul di ruang makan.

"Suyin, apa kamu sudah merasa lebih baik?" Tanya permaisuri, memecahkan keheningan di ruang makan ini.

"Ya Muhuo. Chenqie¹⁵ sudah merasa lebih baik." Jawab Suyin, sedikit membungkukkan kepalanya, bersikap sopan.

"Baguslah kalau begitu. Ben Gong¹⁶ senang mendengarnya." Ucap Permaisuri.

"Lalu di mana Xiao Tian?" Kini Kaisar Wu yang giliran bertanya pada menantunya itu.

"Xiao Tian berkata, ingin makan sambil menemani adik-adiknya, Bixia." Jawab Suyin kembali membungkukan kepalanya.

"Sepertinya Xiao Tian sangat senang mendapatkan adik." Ucap Huang Guafei¹⁷,  Liu Mou.

"Benar, Xiao Tian sangat senang mendapatkan adik." Kini bukan Suyin yang menjawab tepapi Pangeran An Ke.

"Lalu, kau sudah menemukan nama yang tepat untuk ketiga putri mu?" Tanya Kaisar Wen, tertuju pada Pangeran An Ke.

"Sudah Ayahanda."

"Lalu apa saja namanya?" Tanya Kaisar, lagi.

"Untuk sang Kakak aku menamainya Wu Yun Li, lalu yang ke dua Wu Yun Ling, dan yang paling kecil Wu Yun Lian." Jelas Pangeran An Ke.

"Nama yang bagus." Ucap kaisar.

"Terimakasih Ayahanda."

Setelah menyelesaikan makan malam, An Ke membawa istrinya kembali ke Paviliun Pyoni. Ketika Pangeran An Ke ingin membaringkan sang istri, ia mengurungkan niatnya kala melihat Jun Tian yang berbaring di kasur bersama ketiga putrinya.

"Yin'er, lihatlah Xiao Tian kita." Ujar An Ke pada Suyin.

"Sepertinya Xiao Tian benar-benar sangat bahagia, dan sepertinya dia ingin cepat-cepat di panggil Gēgē." Sahut Suyin.

"Benar, entah kenapa aku seperti melihat sebuah perisai kecil yang mengelilingi mereka ber-empat." Suyin kembali melihat ke arah anak-anaknya, ia memfokuskan matanya dan benar saja seperti ada prisai transparan yang mengelilingi mereka.

"Apakah Xiao Tian yang menciptakannya?"

"Mana mungki. Xiao Tian masih kecil, Dan dia juga belum di ajari tentang membuat perisai." Sanggah An Ke, merasa tidak percaya.

"Tapi mungkin saja bukan, Xiao Tian sudah terbiasa melihat orang-orang di sekitarnya menciptakan perisai, Dan mungkin dia menirunya. Seperti saat dulu ketika kau mengajaknya bermain lalu menciptakan burung kecil dari Qi sepiritual¹⁸-mu, dan saat itu juga Xiao Tian menirunya." Jelas Suyin.

"Ucapanmu ada benarnya juga. Itu mungkin saja. Kalau itu benar, aku sangat bangga pada Xiao Tian. Anak kita benar-benar hebat."

Lalu Pangeran An Ke dan Suyin segera keluar dari kamar ini. Mereka berdua berjalan ke arah samping menuju ke kamar lain yang jarang di gunakan.

"Untuk sementara kita akan tidur di sini terlebih dahulu." Ucap Pangeran An Ke.

"Besok aku akan merenovasi kamar ini supaya lebih bagus." Lanjutnya.

"Tidur di mana pun asal ada kamu, aku tidak keberatan."

...🔹To Be Continued🔹...

Note 📝 :

Zhen \=Sebutan 'aku' bagi kaisar/raja pada dirinya sendiri.

Satu Sichen \= 2 jam;  ½ sichen \=1 jam

Muhuo \= cara memanggil ibu (permaisuri) bagi pangeran/putri

Bixia \= yang mulia kaisar.

Wangye \= panggilan kepada pangeran / berdarah kerajaan

Wangfei \= istri sah(menantu kerajaan)

Xiao \= xiao di sini bukan nama ya, tapi xiao di sini memiliki arti kecil jadi jika di tulis 'Xiao tian' maka berarti seperti 'tian kecil'

Zaosan \=hanfu yang di kenakan laki-laki.

Fùqīn \= ayah

Mǔqīn \= ibu

Niang \= ibu

Gēgē \= kakak laki-laki

Mèimèi \= adik perempuan

Xiao Mèi \= adik kecil (perempuan)

Chenqie \= panggilan 'saya' untuk perempuan ketika bertemu dengan orang yang lebih tinggi status nya.

Ben Gong \= aku(bagi wanita kerajaan)

Huang Guafei \= gelar selir tertinggi, di bawah Permaisuri, di atas empat selir utama.

Qi sepiritual \= aura/kekuatan dari dantian yang di keluarkan melalui sel darah.

-Sumber : Google dan beberapa novel cina bergenre fantasi.

-Hanfu\=pakaian tradisional cina.

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakeep

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Irina
2 Tiga Bayi Kembar
3 Yun Li
4 Yun Lian Marah
5 Buku Usang
6 Aku kira pembunuh bayaran
7 Terlihat seperti pelangi
8 Lampion kelinci
9 Kun Gūniáng
10 Pembunuh bayaran Hei Long
11 Kegaduhan
12 500 Tael emas
13 Pertengkaran antara Ayah dan anak
14 Dasar Bucin
15 Puncak Long Di
16 Karena Suka
17 Hutan Yuhei
18 Hewan Spirit
19 Tabib Xian
20 Sadar
21 Posisi akhir
22 Zhuan Long
23 Anak Itu
24 Lelah
25 Pulang
26 Ide
27 Qiu Yang Li
28 Kekacauan
29 Kaisar Kun
30 Tentu saja, cucu-cucuku adalah yang terbaik
31 Sel
32 Adik manis
33 Mu Qian Wen
34 Harus!
35 Benarkah?
36 Ternyata kau
37 Kabur
38 Monster
39 Kelinci Roh
40 Penerus
41 Hu Jinian
42 Apa yang sebenarnya terjadi?
43 Cincin
44 Cincin Couple
45 Bermain
46 Jurang pesona
47 Zi Sunian
48 Satu tenda
49 Malam harinya...
50 Guqin
51 Penelitian
52 Tingkat Alkemis
53 Berkeliling kota
54 Tengah hari
55 Zi Shuan
56 Tuan Muda Huang
57 Bunga YanJi
58 Bertanam
59 Perjamuan makan siang
60 Desa batu kapur
61 Kembali Belajar
62 Kultivator Es-Api
63 Menyegel
64 Portal Ruang Yin Yang ke-2
65 Di takdirkan
66 Wu Xuan Ci
67 Demam
68 Demam II
69 Mungkinkah kutub selatan akan mencair?!
70 Pohon Qi ilahi
71 Akademi Awan Naga
72 Aneh
73 Nasi goreng
74 Paviliun Qiqian
75 Hilang
76 Kakek berpakaian Kasim
77 Reruntuhan Kota Kuno
78 Mengapa mereka tiba-tiba bertarung?
79 Fei Hong
80 Keanehan
81 Kelinci Es
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Irina
2
Tiga Bayi Kembar
3
Yun Li
4
Yun Lian Marah
5
Buku Usang
6
Aku kira pembunuh bayaran
7
Terlihat seperti pelangi
8
Lampion kelinci
9
Kun Gūniáng
10
Pembunuh bayaran Hei Long
11
Kegaduhan
12
500 Tael emas
13
Pertengkaran antara Ayah dan anak
14
Dasar Bucin
15
Puncak Long Di
16
Karena Suka
17
Hutan Yuhei
18
Hewan Spirit
19
Tabib Xian
20
Sadar
21
Posisi akhir
22
Zhuan Long
23
Anak Itu
24
Lelah
25
Pulang
26
Ide
27
Qiu Yang Li
28
Kekacauan
29
Kaisar Kun
30
Tentu saja, cucu-cucuku adalah yang terbaik
31
Sel
32
Adik manis
33
Mu Qian Wen
34
Harus!
35
Benarkah?
36
Ternyata kau
37
Kabur
38
Monster
39
Kelinci Roh
40
Penerus
41
Hu Jinian
42
Apa yang sebenarnya terjadi?
43
Cincin
44
Cincin Couple
45
Bermain
46
Jurang pesona
47
Zi Sunian
48
Satu tenda
49
Malam harinya...
50
Guqin
51
Penelitian
52
Tingkat Alkemis
53
Berkeliling kota
54
Tengah hari
55
Zi Shuan
56
Tuan Muda Huang
57
Bunga YanJi
58
Bertanam
59
Perjamuan makan siang
60
Desa batu kapur
61
Kembali Belajar
62
Kultivator Es-Api
63
Menyegel
64
Portal Ruang Yin Yang ke-2
65
Di takdirkan
66
Wu Xuan Ci
67
Demam
68
Demam II
69
Mungkinkah kutub selatan akan mencair?!
70
Pohon Qi ilahi
71
Akademi Awan Naga
72
Aneh
73
Nasi goreng
74
Paviliun Qiqian
75
Hilang
76
Kakek berpakaian Kasim
77
Reruntuhan Kota Kuno
78
Mengapa mereka tiba-tiba bertarung?
79
Fei Hong
80
Keanehan
81
Kelinci Es

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!