Jika pagi kemarin ke empat saudara itu pergi bersenang-senang. Maka, pagi ini mereka tengah di sibukkan dengan persiapan pembelajaran yang akan di lakukan di luar ke istana.
Du Shi, Guru mereka, mengajukan pembelajaran di alam luar. Du Shi sudah lebih dulu meminta ijin pada An Ke, juga Kaisar Wu.
Setelah selesai berkemas, ke empat saudara itu segera pergi ke Aula utama. Di sana, keluarga mereka sudah berkumpul.
Suyin menatap ke tiga putrinya, dia masih merasa khawatir. Ini adalah pertama kalinya mereka belajar di luar istana, dan tidak akan kembali ke istana selama seminggu lamanya.
"An Ke, bisakah mereka tidak pergi hari ini?" Tawar Suyin.
An Ke tersenyum, dia menepuk pundak istrinya, pelan. "Jangan terlalu khawatir, Du Shi pasti akan menjaga mereka. Ayahanda pun sudah mengutus prajurit handal untuk mengawal anak-anak kita." Ucap An Ke, menenangkan Suyin.
"Tapi..." Suyin menatap ke-tiga putrinya yang sedang menatapnya dengan penuh harap, mereka seolah berkata 'Ibu, tolong ijinkan kami untuk pergi..'
Ugh, Suyin merasa tak terima. Jika mereka terus menatapnya seperti itu, Suyin bisa saja goyah.
"Ibu jangan khawatir, Jun Tian juga akan menjaga ke-tiga adik Jun Tian." Ujar Jun Tian dengan tegas.
Melihat Suyin yang masih merasa ragu, Permaisuri Wu segera maju. "Menantu, kamu jangan terlalu khawatir. Du Shi adalah Kultivator tinggat Raja Langit Orde 2. Dia adalah Guru terbaik, dan yang paling tinggi di Kekaisaran Wu. Tidak akan ada bahaya yang mendekati ke-tiga putrimu, BenGong¹ dapat menjamin hal itu."
Melihat semua orang yang terus meyakinkannya, pada akhirnya Suyin mengijinkan ke-tiga putrinya untuk pergi.
Suyin mengantar mereka sampai kereta kuda. Du Shi memimpin perjalanan ini di barisan paling depan.
"Kalau begitu saya mohon pamit."
Setelah memberi hormat, Du Shi segera naik ke atas kudanya. Merekapun mulai berangkat.
Yun Ling yang duduk di dekat jendela, dia menyingkap tiarainya, lalu mengeluarkan kepalanya.
"Ibunda, jangan khawatir. Kami pasti akan baik-baik saja." Teriaknya, karena kereta sudah berjalan cukup jauh dari gerbang istana.
Yun Ling melambai-lambaikan tangannya sambil tersenyum, Suyin yang masih berdiri di luar gerbangpun ikut melambaikan tangannya.
Ketika sudah mulai agak jauh, Yun Ling kembali masuk.
Di dalam kereta, ada Yun Li yang tengah bersedekap dada sambil menutup matanya. Dan Yun Lian yang terlihat akan menangis. "Lian'er, ada apa denganmu?" Tanya Yun Ling, cemas.
Yun Lian menggelengkan kepalanya. "Yun Lian hanya merasa sedikit sedih, ketika membayangkan selama seminggu ke depan, kita tidak akan bertemu dengan Ayah dan Ibu."
Mata Yun Li terbuka, dia segera menggeser tubuhnya ke arah Yun Lian. Dia bersandar ke kereta, dan kembali menutup mata. Tapi tangannya naik, dia mengelus puncuk kepala Yun Lian.
"Tidak perlu sedih, anggap saja ini adalah latihan."
"Latihan?" Yun Ling dan Yun Lian menatap sang Kakak penuh tanya.
Tanpa membuka matanya, Yun Li berucap. "Bukankah kita berencana untuk menjelajah dunia ini di masa depan nanti? Karena itu, kepergian kita kali ini anggap saja sebagai latihan kecil, sebelum kita pergi menjelajah di masa depan nanti."
...━━━━━━━⊰❖⊱━━━━━━━...
Kini, mereka sudah sampai di hutan Yuhei. Jun Tian segera turun dari kudanya, lalu menghampiri kereta kuda ke-tiga adiknya.
Cklek
Ketika pintu kereta terbuka, Jun Tian segera menyodorkan tangannya, berniat membantu adik-adiknya untuk turun.
Sebuah tangan kecil menyambut uluran itu, yang turun pertama ternyata Yun Lian. Ketika sudah menginjakkan kakinya di tanah, Yun Lian segera berterimakasih pada Kakak laki-lakinya itu.
Setelah ke-tiganya turun, Du Shi segera mengajak mereka untuk masuk ke dalam hutan.
"Guru, lalu bagaimana dengan kereta dan kuda-kuda itu?" Tanya Yun Ling sambil menunjuk ke arah belakang.
"Guru sudah memberi perintah pada salah satu prajurit istana untuk membawanya ke tempat yang sudah Guru siapkan untuk berkemah." Sahut Du Shi.
"Lalu kita akan kemana?" Yun Ling kembali bertanya.
"Pergi belajar."
Setelahnya, Du Shi segera melangkah, di ikuti ke-empat saudara itu.
"Karena ini di alam liar, kalian jangan terpisah satu sama lain. Jika ingin pergi melihat-lihat harus di temani satu prajurit. Jangan berani-berani untuk pergi sendiri." Sambil berjalan, Du Shi terus berbicara. Tentang apa saja yang boleh di lakukan selama di hutan ini, atau apa saja yang tidak boleh di lakukan.
Setelah berjalan cukup lama, kini mereka tiba di sebuah hutan yang di penuhi dengan pohon yang jauh lebih besar dengan pohon-pohon yang di temui di awal tadi.
Du Shi berbalik, dia menatap ke-empat muridnya. "Hari ini, kita akan belajar tentang ilmu peringan tubuh, atau di sebut juga Qinggong."
"Dasar menggunakan Qinggong adalah, kalian harus tenang dan hilangkan rasa takut akan ketinggian."
"Tapi, karena Yun Lian masih belum membuka pintu Kultivasinya. Jadi, kalian berdua -Yun Ling, Yun Li- akan di ajari Jun Tian tentang dasar-dasar Qinggong. Guru, akan melatih Yun Lian untuk membuka pintu Kultivasinya." Jelas Du Shi sesacara panjang kali lebar.
Dan sesuai intruksi Du Shi, Jun Tian kini tengah mengajari ke dua adiknya tentang dasar Qinggong.
Sedangkan Du Shi, kini tengah membantu Yun Lian untuk membuka pintu Kultivasinya.
Awalnya semua berjalan lancar, sebelum mereka di kagetkan dengan auman harimau yang menggema dari arah timur hutan Yuhei.
Yun Lian yang tengah duduk bersila langsung membuka matanya secara tiba-tiba. Tapi karena rasa kagetnya ini, akhirnya dia dapat membuka pintu Kultivasinya.
"Guru..." Yun Lian menatap Du Shi dengan wajah memelas.
Du Shi berjongkok di depan Yun Lian, dia memegang tangan kecil itu. "Jangan takut, Guru ada di sini."
Du Shi menatap ke arah Jun Tian dan kedua adiknya yang lain. "Kalian kemari." Panggilnya.
Mendengar seruan Du Shi, ke-tiganya segera menghampiri Guru mereka itu.
"Kalian diam di sini, biarkan Guru melihat situasi di sana." Setelahnya, Du Shi segera pergi ke arah timur hutan Yuhei.
Namun, Yun Li yang juga sangat penasaran dengan auman tadi dia segera berlari mengikuti Du Shi.
"Li'er!"
"JiěJiě!"
Jun Tian, Yun Ling, dan Yun Lian berteriak bersamaan.
Jun Tian kalap, dia melihat kepergian adik pertamanya itu dengan pandangan rumit, dirinya tidak tahu harus melakukan apa.
Namun, belum juga berselang lama setelah kepergian Yun Li, kini Yun Ling ikut berlari.
"Kenapa anak itu malah ikut berlari." Gerutu Jun Tian.
Tanpa banyak kata, Jun Tian menggendong Yun Lian. Dia segera berlari mengikuti ke-dua adiknya yang juga berlari mengikuti Du Shi.
"Jangan sampai ada hal buruk yang terjadi pada kalian." Setelah bergumam, Jun Tian menggunakan Qinggong-nya untuk menyusul adiknya dengan cepat.
...🔹To Be Continued🔹...
BenGong \= pengganti kata 'Aku' yang di gunakan wanita kekaisaran/kerajaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
ciru
cakeepp
2023-12-01
0
Mrinpur
semangat thor
2023-11-09
0