Di sudut ruangan sebuah kafe, tampak Dea dan Gafi duduk berdampingan. Dea tadi telah memilih tempat duduk yang berbeda, tapi Gafi tetap saja ingin berada di sebelah gadis itu.
Awalnya Dea tidak ingin pergi dengan Gafi. Namun,. pria itu kekeh ingin msngajaknya. Dia mengancam.akan tetap di kantor Dea jika gadis itu tidak ikut dengannya.
Dea beringsut untuk menjauhi Gafi. Pria itu ikutan beringsut hingga tubuh Dea tersudut. Dari mereka pacaran dulu, Gafi paling suka membuat gadisnya itu kesal. Dea menarik napas panjang untuk menghilangkan kesalnya.
"Cepat katakan apa yang ingin kamu bicarakan, Mas. Aku capek, ingin beristirahat."
"Tidur aja dipangkuanku jika kamu capek," ucap Gafi dengan tersenyum.
"Aku nggak bercanda, Mas," ucap Dea mulai kesal.
"Aku juga nggak bercanda. Sinilah, letakan kepalamu dibahuku, atau di paha ini," ucap Gafi dengan memukul pahanya pelan.
Dea langsung berdiri dari duduknya. Dia tidak ingin bercanda. Apakah Gafi tidak tahu jika dia dari tadi telah menahan sesak. Berada di dekat Gafi membuat Dea teringat akan kisah cinta mereka.
"Apa sebenarnya yang kamu inginkan, Mas. Jika kamu ingin melihat aku terpuruk dan terluka, lihatlah. Tertawalah, karena aku yang belum bisa sepenuhnya menerima takdir cinta ini?"
Akhirnya air mata Dea bobol juga, membasahi kedua pipinya. Dari awal bertemu Dea telah menahan sesak di dada.
Dihadapkan dengan keadaan harus merelakan orang yang disayang memang terasa sulit. Sebab ada sejumlah faktor yang tidak memungkinkan kalian bersama dengannya.
Mengikhlaskan orang yang kita sayang memang terasa sangat sulit dan terkadang sakit. Terlebih jika kalian tidak dapat bersama karena satu alasan tertentu.Meski berusaha mengikhlaskan orang yang kita sayang tetap saja rasanya mungkin masih sangat sulit melupakannya.
Apalagi jika kalian telah mengukir banyak kenangan manis yang begitu membekas di hati dan pikiran. Sehingga untuk benar-benar melupakannya ataupun mengikhlaskannya butuh waktu yang cukup lama. Namun, sekali lagi keadaan menuntut kalian agar satu sama lain benar-benar mengikhlaskan karena tak bisa bersama.
Melihat air mata Dea yang tumpah membasahi pipinya, membuat Gafi merasa bersalah. Pria itu berdiri dan membawa Dea ke dalam dekapan dadanya.
Tangis Dea akhirnya pecah dalam dekapan pria itu. Gafi membawa gadisnya untuk duduk. Dea menghapus air matanya dan melepaskan pelukan pria yang sangat dia cintai hingga saat ini.
"Apa ini yang ingin kamu lihat, Mas? Aku yang belum bisa melupakan kamu. Padahal semua harus aku lakukan. Bukannya aku ingin melawan takdir, tapi aku yang belum bisa melawan perasaan ini. Rasanya begitu berat harus merubah perasaan ini. Tolong ajari aku bagaimana caranya sehingga kamu bisa cepat melupakan aku, dan membuang semua perasaan ini, Mas?" ucap Dea sambil terisak.
Gafi kembali membawa Dea ke dalam dekapan dadanya. Kembali tangisannya pecah.
"Ajari aku cara melupakan kamu, Mas. Bagaimana aku bisa melangkah, ketika aku masih mencintaimu. Aku sudah mencoba, tetapi tidak ada yang sepertimu dan caramu mencintaiku sulit untuk diganti, dan semua kenangan selama bertahun-tahun sulit untuk dilupakan," ucap Dea dengan terisak.
"Mencoba melupakanmu seperti berenang melawan arus sungai. Makin keras aku mencoba, makin cepat aku lelah dan kembali kepadamu.Sungguh menyakitkan ketika memiliki seseorang di hatimu, tetapi tidak kau bisa miliki dalam pelukanmu. Aku benci diri ini, karena aku sudah berusaha ingin melupakan sesuatu dan melanjutkan hidup, tetapi sekeras yang aku coba, aku tidak bisa."
"Kamu tidak perlu melupakan semua itu, Dea. Tetaplah mencintaiku, seperti saat awal kita saling mencintai. Apa yang kamu rasakan itu, aku juga merakannya," ucap Gafi.
"Bagaimana mungkin, Mas? Kita ini bersaudara, rasa cinta itu tabu. Kita tidak mungkin melawan takdir Tuhan," ujar Dea lagi.
"Kita tidak perlu melawan takdir. Kita bisa bersama seperti dulu lagi," ucap Gafi.
Dea yang mendengar ucapan Gafi menjadi bingung. Bagaimana mungkin mereka bisa bersama, selain melawan takdir, Gafi juga telah berkeluarga.
"Apa maksud kamu, Mas?"
"Kita ini bukan saudara. Kamu dan aku berasal dari darah yang berbeda, Sayang," ujar Gafi.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
koq bertahun-tahun ya ?
bukannya mereka berdua pacaran cuma itungan bulan trus menikah ? 🤔
2023-04-28
1
❤️Rizka Aulia ❤️
kasian dea yg banyak merasakn sakit hati dan kecewa sama gavi
2023-04-02
0
Nci
Untuk memastikan supaya yakin kebenarannya coba ajak bicara Ayah Ridaldi untuk bicara jujur dihadapan kalian berdua. Hati-hati jangan sampai dua rubah tau, berbabahaya 😅
2023-03-26
0