Dea kembali mematutkan dirinya di cermin. Sebenarnya wanita itu sedikit enggan pergi ke pesta..Sejak kepergian ibu Tita untuk selamanya, Dea jarang pergi ke acara keramaian.
Ibu Tita meninggal dunia, tiga bulan lalu. Ternyata selama ini ibunya menderita sakit lever tapi ditahan oleh wanita yang telah melahirkan Dea itu. Hingga akhirnya penyakit itu merenggut nyawanya.
Sebulan lamanya Dea terpuruk, dan tidak mau bertemu siapapun. Dea hampir saja mengakhiri hidupnya untuk menyusul sang ibu. Beruntung ada sahabat Dea, Susan datang menghibur dan mengajaknya meninggalkan desa.
Susan jugalah yang merekomendasikan Dea pada atasannya. Di perusahaan inilah Dea bekerja sekarang. Dea menunggu kedatangan Susan dengan pacarnya Reno.
Sepuluh menit menunggu, Dea mendengar suara mobil. Dia berjalan keluar dan melihat mobil Reno. Susan melambaikan tangannya dari dalam mobil.
"Maaf, Sayang. Aku sedikit telat menjemputmu," ucap Susan.
Dea membuka pintu mobil dan masuk. Reno langsung menjalankan mobilnya membelah jalanan ibu kota.
"Kamu cantik banget. Seandainya bos kita belum menikah aku yakin dia pasti jatuh cinta denganmu," ujar Susan. Dea tertawa mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Kenapa tertawa?" tanya Susan dengan wajah heran.
"Tentu saja aku tertawa. Mana mungkin orang seperti pak Calvin mau sama orang sepertiku. Aku ini bagai langit dan bumi dengan Pak Calvin. Dia pasti mencari orang yang sederajat."
"Kamu itu cantik, Dea. Siapapun pasti akan tertarik dan terpikat denganmu."
Susan lalu melirik ke arah kekasihnya yang sedang serius menyetir.. Susan mencubit pelan lengan cowoknya itu.
"Menurut kamu Dea cantik bangetkan? Jika Pak Calvin belum berkeluarga pasti mau, betulkan?" tanya Susan.
"Ya. Aku juga mau," ucap Reno datar.
Susan langsung mencubit lengan kekasihnya. Dea hanya tersenyum melihat sepasang kekasih itu. Teringat saat dia berdua dengan Gafi.
"Apa kabarmu, Mas? Apakah kau juga merindukan aku seperti aku yang merindukan kamu," ucap Dea dalam hatinya.
"Awas kalau kamu naksir Dea," ucap Susan sambil mencubit lengan pria itu. Susan lalu memandang ke belakang, ke arah Dea.
"Aku juga tidak akan memaafkan kamu jika merebut Reno. Lagi pula kamu itu cantik, pria manapun pasti bisa kamu dapatkan," ucap Susan.
"Susan, jangan takut. Aku janji tidak akan pernah mau menjalin kasih dengan Reno. Kamu dan Reno sudah seperti saudara bagiku," ucap Dea.
Setengah jam perjalanan, sampailah mereka di suatu hotel berbintang. Susan dan Reno berjalan dengan bergandengan tangan, Dea mengikuti dari belakang.
Suara musik langsung menyambut kedatangan mereka. Susan dan Reno mengajak Dea untuk bergabung dengan rekan kerja yang lain. Namun, gadis itu menolaknya. Dia lebih memilih duduk sendirian di sudut ruangan setelah mengucapkan selamat pada atasannya.
Susan dan Reno termasuk karyawan lama. Reno yang sahabatnya Calvin, atasan mereka memiliki jabatan yang cukup berpengaruh diperusahaan sehingga mereka berdua cukup disegani di kantor.
Dea mengambil minuman dan makanan ringan membawanya ke sudut ruangan. Dia memilih menyendiri di keramaian. Semua tamu undangan larut dengan suasana pesta kecuali Dea. Wajahnya tidak bisa dibohongi jika dia kurang menyukai keramaian ini.
Satu jam berlalu, Dea merasa perutnya lapar. Dari pagi dia memang belum makan. Dea berdiri, ingin mengambil salah satu menu makanan.
Dea berjalan perlahan menuju salah satu makanan. Dia ingin mengambil sate Padang. Saat Dea ingin mendekati mejanya, seseorang menabraknya hingga sate yang dipegang orang itu mengenai gaun Dea.
"Maaf, aku tidak sengaja. Aku akan mengganti pakaianmu," ucap wanita itu.
Dea melihat ke gaun yang dipakainya. Ada noda kuah sate mengenai dada. Namun, Dea tidak mempermasalahkan itu. Dia tersenyum dengan wanita itu.
"Tidak apa-apa, Mbak. Aku bisa mencucinya," ucap Dea.
Seorang pria berjalan mendekati kedua wanita itu. Menghampiri wanita yang menabrak Dea.
"Ada apa, Vizta?" tanya pria itu.
Dea yang sedang membersihkan noda di bajunya, merasa sangat mengenal suara itu. Dia mengangkat wajahnya untuk melihat wajah pria itu.
Dea menatap ke arah asal suara. Pria itu dan Dea kaget saat mata mereka bertemu. Rasanya dunia berhenti bergerak.
"Dea ...," ucap pria itu yang tidak lain adalah Gafi.
...****************...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Dea gak tau ya, kalo Gafi udah nikah ?
😓
2023-04-28
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
heeeiiiiii .... ati ati bicara kamu, Ren !!!
2023-04-28
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
kasian Dea .... 😭
dan biarin itu jadi penyesalan papa Rifal seumur hidupnya 😏
2023-04-28
0