Bab 11. Hatimu Bukan Milikku

Tiga bulan sudah pernikahan yang dijalani Gafi dan Vizta. Sejak menikah, pria itu telah memutuskan tinggal terpisah dari kedua orang tuanya.

Seperti biasa, sebelum pergi kerja Gafi selalu mengusahakan sarapan. Tidak pernah dia melewati itu.

Gafi duduk menghadap makanan yang disajikan Vizta. Dia menyantapnya tanpa suara. Meskipun mereka telah menikah selama tiga bulan, tapi kecanggungan masih Gafi rasakan.

"Kamu pulang jam berapa nanti, Gaf?" tanya Vizta.

"Aku ada rapat mungkin pulangnya agak telat!" ucap Gafi.

"Pasti kamu lupa lagi?" tanya Vizta.

90 hari pernikahan yang mereka jalani belum bisa membuat pria itu bersikap manis dan wajar pada istrinya itu. Bahkan kewajibannya sebagai suami juga belum dia lakukan.

Vizta masih bersabar menunggu hati Gafi terbuka untuknya. Dia yakin, sekeras apa pun batu karang, pasti akan hancur juga jika setiap hari dihantam ombak.

Gafi memandangi wanita yang berstatus istrinya itu, dia benar-benar tidak ingat apa yang yang dipertanyakan istrinya itu. Gafi mencoba mengingatnya.

"Maaf, aku lupa," ucap Gafi akhirnya.

"Aku tidak heran. Apa yang kamu ingat selain pekerjaan dan wanita itu?" ucap Vizta sedikit sinis. Sebagai wanita yang berstatus istrinya Gafi, terkadang ada rasa cemburu dihatinya. Dia yang ada di samping pria itu, tapi hatinya ada di wanita lain.

Vizta telah mendengar semua kisah cinta Gafi dari mulut pria itu ketika mereka akan menikah. Gafi bertanya, apakah dia siap menikah dengan pria yang hatinya masih milik wanita lain. Vizta setuju karena dia pikir wanita yang dicintai Gafi bukanlah ancaman karena mereka bersaudara.

Namun, ternyata apa yang Vizta pikirkan salah. Bukan hanya hatinya buat wanita itu, tapi Gafi juga menjaga tubuhnya dari sentuhan wanita lain. Dia selalu beralasan belum siap dan selalu saja meminta maaf setiap Vizta meminta haknya sebagai seorang istri.

Apakah Vizta akan terus bertahan? Bukanlah Vizta namanya jika dia menyerah. Sesuatu yang telah digenggam tidak akan begitu saja dia lepaskan.

"Maaf, Vizta. Berapa kali harus aku katakan padamu, jangan pernah menyinggung Dea. Dia tidak bersalah. Dia tidak pernah menyakiti kamu'kan?"

"Siapa bilang dia tidak menyakitiku? Dia telah merebut seluruh hati dan pikiranmu walau kalian tidak bersama. Bagaimana jika dia kembali, pasti kau lebih dari ini? Walau dia tidak berada di sini, tapi dia telah merebut kebahagiaanku. Aku hanyalah wanita yang kau nikahi di atas kertas saja. Hati dan pikiranmu masih dikuasai oleh Dea, Dea dan Dea. Aku jadi ingin bertemu dengan wanita itu. Seistimewa apa dia hingga mampu menguasai kamu!" teriak Vizta.

Mungkin kesabaran Vizta selama ini telah diambang batas. Dia yang biasanya tidak peduli dengan apa yang dilakukan Gafi akhirnya angkat suara.

Vizta telah sering bicarakan ini pada mertuanya Ratna. Wanita itu selalu saja meminta Vizta bertahan. Akan tetapi sampai kapan dia mampu bertahan.

"Sudahlah, Vizta. Kita sudah sering bicarakan ini, bahkan sebelum menikah. Aku telah mengingatkan kamu sebelum ini. Sekali lagi aku katakan, ini bukan salah Dea. Jangan pernah lagi aku dengar kau menyalahkannya," ucap. Gafi.

"Apa kau sadar, Gafi? Kau dan Dea tidak mungkin bersatu. Kalian bersaudara. Apa kamu ingin menentang takdir? Percuma saja kau menjaga hatimu, jika kamu tidak akan pernah boleh memilikinya! Atau kau ingin menentang Tuhan, dengan menikahinya?" tanya Vizta masih dengan suara tinggi.

Gafi hanya menarik napas, mencoba bersabar atas ucapan Vizta. Dia sadar semua memang salahnya. Seandainya Gafi berada dalam posisi Vizta, pasti dia akan melakukan hal yang sama.

Gafi berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan Vizta. Dia tidak ingin nanti kesabarannya habis dan melawan kata-kata Vizta. Wanita itu tampak sangat kesal. Selalu saja begitu. Setiap dia marah, Gafi akan meninggalkan dia dan tidak ingin bertemu.

"Aku nggak mau tahu dan tidak mau mendengarkan alasanmu lagi. Nanti malam kita harus menghadiri pesta ulang tahun sahabatku," teriak Vizta.

***

Di tempat lain tampak Dea sedang memilih gaun di salah satu butik. Dia ingin membeli satu gaun untuk menghadiri pesta ulang tahun atasannya.

Dea memilih pakaian yang pas di tubuh dan kantongnya. Dia tidak ingin membuang-buang uang hanya untuk sebuah gaun.

...****************...

Bonus visual

Dea

Gafi

Vizta

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

udah lah tampang jutek ....
cantik Dea kemana-mana ...
😅😅

2023-04-28

0

Nci

Nci

Vizta kamu kan bersandar sama Mama Ratna dan kamu tau oasti Gafi belum selesai dengan masa lalunya bahkan terpaksa harus berpisah jadi kamu terima aja Gafi apa adanya ggak usah komplain protes apalagi sampai terbersit untuk menyakiti Dea 🤗

2023-03-26

0

Dien Elvina

Dien Elvina

kenapa papa Rifaldi blm juga melakukan usaha untuk memperbaiki keadaan biar nggk semakin rumit..

2023-03-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!