Namun, senyuman itu sirna saat melihat wajah tamunya. Begitu juga kedua orang tua Gafi tampak sangat terkejut melihat wajah mama Dea.
"Mas Rifal ...," ucap Ibu Dea dengan suara gemetar. Tubuhnya terasa lemah. Tidak pernah mengira akan bertemu lagi dengan pria yang pernah menyakitkan hatinya itu.
Bukan saja ibu Dea yang kaget, tapi juga kedua orang tua Gafi. Terutama Papa Gafi. Wajahnya pucat saat melihat ibu Dea.
Gafi dan Dea juga ikut terdiam menyaksikan semuanya. Apa yang sedang terjadi? Kenapa kedua orang tua Gafi dan ibunya begitu terkejut? Pikir Dea.
Dengan langkah pelan, Ibu Tita berjalan menuju sofa dan duduk dihadapan kedua orang tua Gafi. Dea yang membawa minum dan makanan ringan meletakkan semua di meja. Diapun ikut duduk.
Lama mereka semua terdiam dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya Gafi angkat bicara. Semua tampak tegang.
"Apa Papa dan Mama mengenal Ibunya Dea?" tanya Gafi. Karena semua tampak terkejut saat pertama kali bertemu tadi.
"Bukan hanya kenal," jawab Mama Gafi.
Ibu Dea hanya bisa menunduk dan menarik napas berulang kali. Tampak sekali kegelisahannya.
"Jadi Mama dan Papa telah lama mengenal Ibu Dea?" tanya Gafi lagi.
"Sepertinya pernikahan kamu dan Dea harus berakhir di sini. Kamu ikut Papa dan Mama kembali ke Jakarta," ucap Ratna, Mamanya Gafi.
Mendengar ucapan Mamanya yang meminta mengakhiri pernikahan dia dan Dea, tentu saja Gafi tidak terima. Pria itu berdiri dari duduknya. Berdiri dihadapan kedua orang tuanya. Tidak kalah dengan Gafi, Dea juga kaget mendengar ucapan ibu mertuanya itu.
"Apa maksud Mama? Mama dan Papa telah setuju dengan pilihanku kemarin. Mengapa hari ini jadi berubah? Aku tidak akan pisah dari Dea apapun yang terjadi!" ucap Gafi emosi.
Mama Ratna menatap Gafi dengan wajah merah. Tampak sekali dia menahan amarahnya. Dengan tersenyum miring menanggapi ucapan Gafi.
"Bukan aku, mamamu ini yang tidak setuju dan merestui hubungan kalian. Tapi Tuhan. Apa kalian ingin menentang kehendak Tuhan?" tanya Mama Ratna.
"Apa maksud Mama membawa nama Tuhan?" tanya Gafi lagi.
"Tanyakan saja dengan ibu mertuamu ini. Dia pasti tahu jawabannya," ucap Ratna.
Ibu Tita hanya diam tanpa bicara. Menunduk dengan air mata yang mulai jatuh membasahi pipinya. Dea yang tidak sabar ingin mendengar alasan kenapa dia dan Gafi harus bercerai, mendekati ibunya. Dea meraih tangan ibu dan menggenggamnya.
"Ibu, jangan diam saja. Apa yang dikatakan mama Mas Gafi itu bohongkan? Aku dan Mas Gafi kenapa tidak boleh menikah? Jawab, Bu. Ibu tahu'kan jika aku sangat mencintai Mas Gafi. Aku mohon, Bu. Jangan pisahkan kami," ucap Dea dengan air mata yang tidak bisa ditahan lagi.
Papa Gafi tampaknya ingin bersuara. Namun, ditahan Mama Ratna. Entah apa yang wanita itu bisikan ditelinga suaminya. Papa Gafi akhirnya mengurungkan niatnya angkat bicara.
"Maafkan Ibu, Dea," ucap Ibu Tita dengan suara terbata.
"Jangan hanya kata maaf yang bisa kamu katakan. Dari dulu hanya maaf yang bisa kamu ucapkan. Apa kamu pikir dengan kata maaf semua masalah bisa selesai? Saat kamu menikah dengan Rifal, hanya kata maaf juga yang kamu ucapkan. Apa kamu tidak punya perasaan? Hatiku sakit saat tahu suamiku menduakan aku. Sekarang kamu lihat, ini karma bagimu karena telah menjadi orang ketiga dalam rumah tanggaku!" ucap Mama Ratna dengan suara lantang.
Dea dan Gafi begitu terkejutnya saat mendengar ucapan Mamanya. Apa maksud semua ini?
"Jangan diam saja ibu, katakan apa yang terjadi sebenarnya? Katakan semua yang Mama Ratna katakan itu bohong. Ibu bukan perebut suami Mama Ratna'kan? Ibu bukan seperti itu!" ucap Dea sambil mengguncang tangan Ibunya.
Ibu Tita akhirnya mengangkat kepalanya. Menatap wajah putrinya. Tampak penyesalan dari raut wajahnya.
"Maafkan jika ibu mengecewakan kamu. Ibu menghancurkan perasaan kamu. Tapi ini semua tidak pernah ibu inginkan. Ibu tidak mengetahui jika Pak Rifal telah berkeluarga saat berkenalan. Dia bekerja tanpa bawa keluarga dan mengaku masih lajang saat akan menikahi ibu. Dea, sekali lagi maafkan ibu, Nak. Pernikahan kamu dan Gafi memang harus diakhiri detik ini juga," ucap Ibu Tita.
Dea melepaskan genggaman tangannya. Dari ucapan ibunya, dia telah bisa menyimpulkan apa yang terjadi. Rasanya dunia ini runtuh. Tubuh Dea terasa lemah. Ingin rasanya dia ditelan bumi agar tidak lagi merasakan sakit. Tubuh Dea luruh jatuh ke lantai. Gafi yang melihat itu langsung memeluk Dea, wanita yang sangat dia cintai itu.
"Mas, katakan semua ini mimpi. Apa yang Mama dan ibu katakan itu bohongkan? Semua itu tidak benarkan?" tanya Dea dengan air mata yang banjir membasahi pipinya.
Gafi tidak bisa berkata apa-apa. Hanya memeluk tubuh wanita itu.
"Sekarang kalian pasti mengerti. Jika kalian tidak bisa meneruskan pernikahan ini. Kalian itu bersaudara," ucap Mama Ratna.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
senjasabdaalam
ada cerita emak bapaknya kah??
2024-01-10
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
harusnya papa Rifal juga bicara donk ... jangan cemen jadi lakik !!!
kenapa pake ngaku masih bujangan waktu kenalan sama mama Tita ?
koq di sini mama Tita jadi yg tertuduh .. ??
mama Ratna juga kenapa ngelarang papa Rifal bicara ?
ngeliat dari gaya nya yg sok iyyee ... jangan2 Gafi bukan anak kandung papa Rifal niiiy ...
2023-04-28
0
Aminah Adam
lanjut..
2023-03-25
0