Vizta dan Gafi pulang dari pesta setelah bertemu dengan Dea. Pria itu meminta istrinya pulang meninggalkan pesta. Hal itu membuat Vizta menjadi kesal dan marah.
Dalam perjalanan menuju rumah, mereka hanya diam membisu tanpa ada yang ingin bersuara. Vizta sesekali melirik ke arah suaminya yang sering kali menarik napas.
Sampai di rumah, Gafi tanpa mengganti baju langsung berbaring. Melihat itu Vizta makin sakit hati. Dia hanya menganggap istrinya sebagai pajangan.
"Kenapa kau dari tadi hanya diam?" tanya Vizta. Dia sudah tidak tahan bertanya, ingin tahu perasaan Gafi setelah bertemu Dea, kekasih yang ternyata adik dari satu ayah.
Gafi hanya diam tanpa ada niat membalas ucapan Vizta. Pikirannya masih dipenuhi pertemuan tadi. Gafi telah menyimpan nomor wanita yang dicintainya itu. Terkadang Gafi bertanya dalam hati, jika mereka memang bersaudara, kenapa hatinya sangat sulit untuk merubah perasaan ini.
"Apa kau lupa jika wanita itu adikmu? Kau dan Dea tidak akan bisa bersama, kecuali jika kau ingin menentang takdir!" ucap Vizta emosi.
Gafi akhirnya bangun dan memandangi wajah Vizta dengan tanpa kedip. Selama ini dia hanya diam karena merasa dirinya salah, tapi jika Vizta terus saja mengoceh begini, dia juga tidak akan tahan. Padahal Gafi sedang berusaha menerima Vizta sebagai istrinya.
"Jika kamu tidak bisa menerima semua ini, lebih baik kita batalkan pernikahan ini. Aku juga belum pernah melakukan kewajiban sebagai suami kamu!" ucap Gafi dengan penuh penekanan.
Mendengar ucapan Gafi, emosi Vizta makin tidak terkendali. Dia juga telah bersabar selama tiga bulan ini sebagai istrinya Gafi. Hanya dianggap pajangan dan pernikahan mereka hanyalah di atas kertas.
"Apa kau pikir akan semudah itu membatalkan pernikahan ini? Setelah aku mencoba bertahan selama tiga bulan ini, dan kau ingin mengakhirinya begitu saja? Kau memang pria yang tidak memiliki hati!" teriak Vizta.
"Aku telah jujur dari sebelum kita menikah. Jika kamu tetap ingin melangkah denganku, beri aku waktu untuk dapat melupakan semua nya. Apa kamu telah lupa?"
"Sampai kapan waktu itu tiba? Sampai dunia ini kiamat?" tanya Vizta masih dengan suara tinggi.
"Sudahlah, Vizta. Omongan ini tidak akan pernah berakhir jika kita merasa paling benar. Bukan hanya sekali ini kita omongkan. Tidak akan ada yang mau mengalah, semua merasa paling benar!" ucap Gafi.
Gafi bangun dari tempat tidur dan meninggalkan Vizta seorang diri. Wanita itu mengambil vas bunga dan melemparnya ke dinding.
"Aku benci kamu, Gafi! Jika aku tidak bisa bahagia denganmu, kau juga tidak akan pernah menemukan kebahagaianmu!"
Hingga pagi menjelang barulah Vizta tertidur. Gafi memilih tidur di kamar tamu.
***
Siang harinya Vizta menghubungi ibu mertuanya. Meminta wanita itu datang karena dia sedang tidak enak badan karena tidak tidur semalaman.
Mama Ratna yang kuatir dengan menantunya segera datang. Dia membawakan Vizta sup ayam kampung.
Vizta dan Ratna duduk di ruang keluarga. Istri Gafi itu mencoba makan dengan sup yang dibawakan ibu mertuanya.
"Apa kamu telah datang bulan?" tanya Mama Ratna.
"Maksud mama apa?" tanya Vizta.
"Mama curiga sakit kamu ini karena kamu hamil," ujar Ratna.
Mendengar ucapan Ratna, ibu mertuanya, Vizta menarik napas dalam. Selama ini dia memang tidak pernah jujur dengan siapapun tentang kondisi rumah tangganya. Vizta malu jika orang tahu keadaan dirinya.
"Bagaimana mungkin aku bisa hamil jika Gafi belum pernah menyentuhku," ucap Vizta pelan.
Bagai di sambar petir, Ratna begitu kagetnya mendengar ucapan dari Vizta. Selama ini dia berpikir rumah tangga putranya berjalan baik.
"Bahkan tadi malam Gafi mengatakan ingin berpisah. Setelah bertemu lagi dengan Dea. Padahal Gafi telah tahu jika dia dan Dea tidak mungkin bersama, tapi mengapa hatinya masih saja untuk wanita itu," ucap Vizta.
Tanpa mereka sadari Gafi pulang, karena ada berkas yang ingin dia ambil. Gafi ingin menyapa mama tapi diurungkan karena mendengar obrolan mereka. Gafi mengupingnya. Pria itu merasa bersalah mendengar pengaduan Vizta.
"Kamu jangan mau berpisah dari Gafi. Perlu kamu ketahui, sebenarnya Gafi dan Dea itu bukan bersaudara. Jadi kamu harus berhati-hati dengan wanita itu. Jangan biarkan Gafi mendekati dirinya.".
Gafi yang berdiri di belakang keduanya begitu kaget mendengar ucapan Mamanya. Begitu juga dengan Vizta. Dia tidak mengerti dengan ucapan mama mertuanya itu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Nci
Hohoho akhirnya Mama Ratna membongkar sendiri kebohongannya, kamu tau apa yang harus kamu lakukan Gafi. Dari awal juga kamu ggak periksa DNA untuk memastikan perasaanmu 🥲 Nah sekarang sudah jelas dan pastikan kamu jangan mau diperbudak Mama Ratna, perjuangkan cintamu, Deamu 🥲
2023-03-26
0
Dien Elvina
wah akhirnya secara nggk sadar mama nya Gafi akan membuka sendiri rahasia yng ada d antara mereka..
2023-03-08
0
Seuntai Kata
Alhamdulillah, akhirnya terbongkar juga.
2023-03-07
0