maaf, saya salah masuk kamar

Besok paginya, media dihebohkan dengan berita pernikahan Fannya.

Yah bagaimanapun juga, hampir semua orang tau jika dia adalah putri tegah yang keluar dari keluarga serta menghilang lebih dari 4 tahun.

Tidak ada kabar, tapi kembali dengan tiba-tiba membawa berita yang cukup mencengangkan.

Pengumuman yang dikeluarkan oleh keluarga Max adalah pertunangan dari dua keluarga besar itu, anak pertama keluarga Clovis dan anak pertama dari kelurga Max.

Tapi apa yang terjadi sebenarnya adalah pernikahan anak kedua keluarga Clovis yang melepaskan nama keluarga dan menghilang dengan anak pertama keluarga Max, calon penerus keluarga yang paling menjanjikan.

"Aku yakin ayah pasti akan mengalami gagal ginjal karena terkejut."

Fannya tertawa.

Awalnya, dari kecil dia memang tidak disukai di keluarganya karena dia hanyalah anak tidak sah yang lahir diluar nikah.

Demi harta, ibunya dulu bersikeras untuk tidur dengan ayahnya, tapi dia terlalu takut besoknya dan kabur, setelah 2 tahun dia kembali dan membawanya ke dalam keluarga Clovis.

Untuk menekan berita, ayahnya mengatakan ke depan publik bahwa istri sahnya telah hamil lagi anak ke 2 dia tahun lalu yang dia sembunyikan dari publik.

Dengan susah payah ayahnya mendidiknya menjadi nona kecil kelas atas yang manis dan menawan.

Meskipun di rumah ayahnya dia tidak dipukul, tapi tatapan mata dan sindiran adakah pukulan mental terbaik.

Orang-orang rumah selalu menatapnya dengan rendah dan jijik, terkadang serangan mental lebih buruk daripada pukulan nyata yang membuatnya selalu merasa tidak nyaman dan tidak aman.

Ketika ibunya meninggal, dia sendiri yang meminta ayahnya untuk melepaskan dia dari keluarganya. Meninggalkan nama keluarga Clovis, dan menghilang.

Meskipun hidupnya sulit tidak seperti dulu, tapi dia senang tidak ada lagi yang akan menatapnya dengan kasihan dan jijik.

Fannya mendesah dan turun ke bawah.

Dia masih berada di mansion pulau pribadi.

Para tamu undangan kebanyakan telah pulang dan hanya rekan bisnis yang masih tinggal.

Setelah pesta tadi malam berakhir, di langsung pergi mandi dan tidur. Dia tidak tau apakah Axel kembali tadi malam atau tidak karena terlalu lelah. Tapi sekarang sudah siang dan dia belum melihat Axel di manapun.

"Dimana Tuan Axel."

Akhirnya dia bertanya kepada para pelayan ketika sudah memasuki jam makan siang.

"Tuan sedang mengadakan pertemuan dengan para petinggi, malam ini dia akan kembali."

Para pelayan menjawab dengan sangat terlatih. Mereka menghidangkan makanan dengan anggun dan menetapi, membiarkan Fannya sarapan makanan yang telah dibuat koki.

Fannya menatap makanan dan memakannya dalam diam, berpikir. 'Ini benar-benar pernikahan bisnis sesungguhnya.'

Laki-laki itu bahkan belum datang melihatnya sejak pernikahan tapi sibuk dengan bisnisnya sendiri.

Sorenya, dia duduk di taman dan menatap bunga dengan pandangan bosan. Masih belum ada kabar, hingga malam hari, dia dengan wajah dingin membuka ponselnya dan memainkannya.

Dia tidak memiliki apapun yang penting di ponselnya, jadi dalam beberapa menit dia kebosanan sendiri. Menatap bulan di balik jendela, dia memejamkan matanya dan menjatuhkan dirinya ke atas kasur.

Ketika dia berumur 5 tahun, dulu, dia pernah bertanya kepada ibunya apakah ibunya mencintai ayahnya, karena dia hampir tidak pernah melihat ibu dan ayahnya bersama.

Waktu itu ibunya mengelus kepalanya dengan ringan tersenyum dan menatap bulan.

"Tidak tau." Ibu menjawab dengan ringan.

"Dulu ibu selalu memikirkan harta ayahmu karena kemalangan ibumu ini. Kemudian, ketika kamu lahir ibu terlalu tergesa-gesa untuk langsung membawamu dan ingin mengambil uang ayahmu. Ibu hanya memikirkan uang, anakku, maafkan ibu membuatmu dibenci banyak orang."

ibu mendesah pasrah dan kembali mengatakan hal yang sama kepadanya.

"Maaf karena ibu terlalu terobsesi dengan uang dan status, ibu harap kamu tidak seperti ibu."

Dari dulu, ibunya tidak terlalu memperhatikan dia. Bahkan ketika seluruh dunia mengakui dia sebagai anak sah dari wanita lain, ibunya hanya duduk di pojok dan menjadi simpanan pria itu.

Ibunya tidak pernah diperlakukan dengan baik.Orang-orang selalu menatapnya seperti menatap ular yang sangat menyukai uang.

Meskipun ibunya sangat menyukai uang dan selalu menatapnya dengan tenang tanpa emosi, Fannya masih bisa merasakan cinta ibu yang manis dan lembut.

Meskipun tidak banyak berbicara, ibunya akan mengusap kepalanya ketika sakit, meskipun dia hanya memikirkan uang dia masih ingat hari ulang tahun anaknya dan membelikan hadiah, meskipun dia pertaruhkan dia dengan uang, dia masih memilihnya.

Hanya saja, mengapa ibu harus seperti itu?

Dia tidak seperti orang yang jahat.

Fannya menutup matanya, berpikir walaupun seluruh dunia menganggap ibu menjijikan karena terlalu menyukai uang, dia masih menganggap ibunya sebagai yang terbaik setelah neneknya.

Malam datang dan bulan tertutup awan, tapi masih ada cahaya yang keluar karena terlalu usil.

Jam 2 pagi, Axel kembali ke rumahannya dengan sakit kepala.

Para petinggi sangat menyebalkan dan terlalu pandai membuat banyak alasan, dan orang-orang korup itu juga terlalu menyebalkan di matanya.

Peluncuran program perangkat lunak milik adik perempuannya kembali terhambat karenanya. Memikirkan adiknya, Axel menurunkan bulu matanya tidak berpikir lagi.

Dia terlalu lelah, semalam, dia juga tidak tidur karena mengurusi konferensi pers atas pernikahannya yang keluar jalur.

Karena terlalu lelah dia tidak memperhatikan pintu kamar dan langsung masuk. Dengan kasar melepaskan jas dan dasinya, dia juga melemparkan tas yang dia bawa ke sofa.

Dia berbalik dan dengan linglung pergi ke tempat tidur, tanpa berpikir menjauhkan dirinya ke atas kasur, tapi yang menyambutnya bukan perasaan lembut kasur, tetapi sesuatu yang lembut kenyal dan halus.

Sebentar, ini juga keras.

Bahkan otak linglung karena ngantuk langsung berdering dan tersadar.

"Siapa!?"

Karena terlalu terkejut dan cukup sulit melihat di dalam kegelapan, ke dua orang itu hanya bisa berkata secara serempak.

Kemudian mereka menyadari siapa orang di dalam kegelapan berdasarkan suara.

"Axel!"

"Fannya."

"Apa yang kamu lakukan di kamarku!"

Mereka berkata secara serempak, kemudian terdiam lagi.

Apa-apaan.

Axel mengutuk di dalam hati, dia menatap dingin ke arah Fannya ketika gadis itu menjangkau dan menyalakan lampu tidur.

"Tuan."

Fannya adalah yang pertama bicara ketika dia berhasil menyalakan lampu. Dia dengan tenang menatap Axel yang duduk di sisi tempat tidur tanpa berkedip.

"Mengapa kamu di kamarku." Axel berkata dengan nada sedikit kasar.

Karena moodnya buruk, dia jadi tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Dia memijit pelipisnya sambil menundukkan kepalanya.

"Bahkan jika anda ingin memanjat tempat tidur saya, anda setidaknya harus mempertimbangkan situasi dan waktu."

Pada dasarnya dia mengatakan bahwa Fannya adalah gadis nakal yang ingin naik keranjangnya yang bahkan bodoh untuk menilai situasi.

"Tuan, bukankah seharusnya anda yang berpikir seperti itu." Fannya tersenyum cerah.

"Ini kamar saya, andalah yang datang dan dengan kasar menindih tubuh saya sampai saya merasa seperti saya sedang di geprek oleh seseorang."

Axel tidak berbicara, sebaliknya dia memperhatikan kamar dan menemukan jika itu memang kamar Fannya. Dia tidak bisa berkata-kata.

Tapi tunggu.

Apakah barusan Fannya bilang dia menindihnya?

Apakah bantalan lembut itu berasal dari gunung legendaris?

Tapi mengapa terlalu kecil?

Otak Axel berdengung dengan kebodohan.

Melihat tuan muda ternama itu diam tampa bisa mengatakan apapun, akhirnya Fannya sedikit memiliki kesenangan di hari membosankan ini. Jadi dia ingin sedikit bermain-main.

"Datang dan peluk istrimu, bukankah itu yang kamu pikirkan ketika pergi ke kamarku."

Axel dengan wajah kaku berpaling dari wajah menggoda Fannya, berkata dengan dingin. "Maaf, saya salah kamar."

Fannya tertawa, tapi ketika melihat mata lelah Axel dia terdiam sementara waktu.

"Jika kamu mau, tidurlah, aku akan tidur ke kamar tamu untuk tidur."

Dia berhenti dan menambahkan. "Kamu pasti lelah."

Tapi sebelum dia bangun, Axel bangun lebih dulu.

"Tidak perlu, kamu tidurlah."

Tapi bahkan sebelum dia berjalan jauh, dia terhuyung dan jatuh.

"Axel!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!