istri pertama

Seperti apa pernikahan itu, Fannya tidak tau sampai dia mengalaminya sendiri.

Sampai makan siang, dia akan menemani Axel berkeliling dan menyambut para tamu yang baru datang, terus tersenyum dan harus selalu anggun, Fannya kewalahan hanya dengan melakukan itu.

Ketika Axel sibuk berbicara dengan rekan bisnisnya, tampa sadar dia mengisolasi dirinya sendiri ke tempat sepi, dia duduk di salah satu kursi dengan piring makanan manis lembut, sesuap demi sesuap, ketika Fannya memakan cemilan itu, matanya perlahan lahan berubah menjadi kosong.

Kerena kerasnya hidup, serta dia tidak memiliki seseorang sebagai sebuah sandaran, dia hanya bisa mengisolasi dirinya dan berhenti memikirkan apapun, seperti sekretaris, bahkan tidak menyadari seseorang memanggilnya.

"Eh? Bukankah seorang pengantin baru harus terlihat manis dan bahagia. Mengapa dia duduk sendirian dan melamun?"

Sebuah ketukan ringan menyentuh dahinya.

Pupil mata Fannya langsung menyusut, sedikit kaget memandang orang di depannya yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Ah."

Dengan semua pengendalian diri, Fannya berhasil menahan nalurinya untuk menampar orang di depannya karena syok sesaat.

Wanita cantik yang lembut berdiri di depannya, dia membungkuk, mendekatkan wajahnya ke wajah Fannya, menatapnya dengan mata penasaran.

"Apakah kamu tidak bahagia dengan pernikahan ini? Mengapa Kamu melamun."

Dia berdiri tegak dan menatap Fannya dari atas, meskipun matanya tenang dan lembut tampa jejak mengejek, Fannya tetap tidak nyaman ditatap dari atas.

Dia akan berdiri ketika wanita cantik itu memberikan isyarat untuk tetap duduk, kemudian dia juga duduk di samping.

"Mengapa melamun."

Dia mengulang pertanyaannya.

"Tidak apa-apa."

Ini jawaban refleks, kemudian dia menyadari jika dia melakukan kesalahan, jadi dia tersenyum dan mengulangi.

"Aku hanya kelelahan."

Orang itu menatapnya dengan polos, menutupi bibirnya dengan ponselnya sebelum memutarnya ke samping.

"Aku tau pasti Axel memiliki mata yang bagus untuk memilih anak tegah daripada anak pertama yang sudah pasti dan jelas."

Ini bukan pujian, bahkan jika Fannya belum pernah bercampur langsung dengan orang-orang kalangan atas seperti ini, tapi dia sudah mengalami kerasnya dunia.

Beberapa orang akan secara langsung berkata, atau secara tidak langsung dengan nada lembut dan manis, tapi bisa membunuh seseorang, seperti apel beracun yang cantik.

Fannya tidak tersinggung sama sekali, dia tersenyum lembut, memotong kue lembut di piringnya sambil berkata.

"Tentu saja, karena saya adalah burung bebas yang bisa mengepakkan sayap saya kemanapun saya ingin pergi, orang-orang tidak bisa menjinakkan saya, jadi mereka menyerah. Bukan kupu-kupu indah yang diakui semua orang tapi hanya bisa terbang di sangkanya sendiri. Mengalami manis dan pahitnya dunia adalah pengalaman yang sulit."

Dia memakan kue itu dengan sangat anggun, kemudian melirik wanita cantik di sampingnya, orang itu juga tidak marah, dia tertawa kecil dengan senyum menyegarkan.

"Hoho, benar sekali, kehidupan bebas tampa ada pengikat, sangat menyenangkan, saya sedikit iri."

Mungkin wanita itu puas, dia mengulurkan tangannya.

"Halo, nama saya Vestia, saya rekan bisnis Tuan Axel Max, dari negara J."

Ketegangan menghilang, Fannya bertanya-tanya apakah dia sedang dinilai dan dia lulus penilaian wanita itu?

Jadi dia dengan ragu di hati, tapi dengan wajah percaya diri, balik menjabat tangan itu.

Selembut sutra.

Astaga, diam-diam dia merasa terkejut dengan tingkat kehalusan tangan milik Vestia, ini pertama kalinya dia merasakan tangan selembut itu.

Tapi Vestia sendiri sedikit mengerutkan keningnya.

"Mengapa tanganmu kasar? Apakah kamu tidak melakukan perawatan tubuh?"

Dia menatap Fannya dengan serius.

"Haruskah aku memperkenalkan klinik kecantikan ternama? Kamu harus merawat tubuhmu untuk menyenangkan suamimu."

Perawatan tubuhnya sendiri dalam 3 hari terakhir hampir bisa membiayai kehidupan seumur hidupnya dengan hidup enak, apa lagi perawat kulit Vestia.

Jika dibandingkan tangannya dulu yang memang kasar, sekarang tangannya cukup lembut seperti kelopak mawar, tapi wanita ini berkata masih kasar???

Lebih baik berikan dia uang perawatan itu dan biarkan dia membeli banyak makanan dan hidup enak, standar kecantikan orang biasa yang orang kaya memang beda.

"Tidak perlu, jika terlalu lembut, nanti tidak terasa."

Fannya menyeringai lembut.

Tapi Vestia tidak memahami apa yang dia maksud, dia hanya berpikir jika Fannya memiliki hobi aneh seperti kalangan atas lainnya.

Jadi dia hanya menunjuk ponselnya dan bertanya.

"Bisakah kita berfoto bersama?"

Fannya tidak keberatan dan mengangguk, akhirnya mereka mengambil beberapa foto bersama.

Vestia dengan senyuman memperhatikan foto-foto yang dia ambil dengan seksama dan menunjukkannya kepada Fannya.

"Lihat kamu sangat cantik."

Bukannya karena terlalu percaya diri, tapi Fannya juga merasakan hal yang sama, dia akan menanggapi ketika Vestia terus berbicara.

"Tapi mengapa kamu sedikit gendut? Pipimu juga sedikit bulat, hidungmu tidak terlalu mancung dan dada kamu sangat datar."

Kata-kata yang manis, seperti ratusan jarum langsung menusuk hati Fannya, gadis itu hanya bisa tersenyum tampa bisa berkata kata.

"Kamu harus melakukan beberapa operasi kecantikan seperti membuat hidungmu sedikit lebih mancung, oh, kamu juga bisa membuat dadamu sedikit lebih besar, juga, kamu bisa membuat bibirmu sedikit lebih montok. Hmm, kulitmu juga kurang putih."

Fannya tidak atau apakah Vestia sedang berkomentar atau mencibirnya, mengapa dia mengatakan hal-hal yang langsung mengenai kelemahannya.

Di berpikir dengan sedih.

Mengapa orang kaya selalu mengejar kesempurnaan, bukankah dia benar-benar harus menjadi robot untuk memenuhi keinginan itu?

"Nona Vestia, senang anda bisa berhadir di acara pernikahan saya."

Fannya tidak tau kapan Axel mendekat, tapi dia datang di saat yang sangat tepat.

Apa yang tidak Fannya adalah jika Axel telah memantaunya, melihat gadis itu mulai kesusahan, dia datang untuk membantu.

Axel melirik Fannya, mendekatinya dan mengusap rambut gadis itu.

"Pergilah ke ruang istirahat dan beristirahat. Ketika sore pernikahan akan terjadi dan ketika malam, acara penutupan akan dimulai."

Fannya sangat patuh, selain itu dia juga tidak ingin berlama-lama dengan wanita aneh itu., ketika punggung Fannya menghilang dari pandangan Axel dia menatap Vestia dengan mata menyipit.

"Jangan menggodanya, dia masih anak baru."

Vestia tertawa, dia menatap gambar dirinya dengan Fannya yang baru saja dia ambil, berkata dengan main-main.

"Kamu sangat memperhatikannya, apakah kamu menyukainya?"

Dia juga menatap mata Axel dengan menyipit. "Dia cantik walaupun memiliki beberapa kekurangan."

Benar saja, Axel langsung mengerutkan keningnya. "Jangan main-main."

Meskipun dimarahi Vestia malah tersenyum.

"Hanya bercanda! Baru saja aku mengetes mentalnya, cukup bagus, sepertinya dia juga memahami kerasnya dunia." kemudian dia mengalihkan pandangannya.

Axel juga tidak ingin memperpanjang masalah, dia mengeluarkan kartu dan melemparkannya kearah Vestia.

"Bagaimana dengan urusan di negara J? Apakah mereka bersedia memasok bahan mentah?"

Vestia menangkap kartu dan melihatnya, kemudian jantungnya berdetak kencang secara tak teratur.

"Tentu saja, para penjahat setuju dan memberikanmu 17% saham mereka sesuai kesepakatan."

Dia dengan mata mabuk menatap kartu itu, seperti seorang gadis kecil yang sedang jatuh cinta. "Kartu izin akses laut, aku mendapatkannya serius?"

Dia terlalu bersemangat sampai dia tak sabar untuk memeluk Axel, untungnya laki-laki itu menghindarinya.

"Hanya bisa digunakan 2 kali, juga batas barang yang diangkut tidak lebih dari 5 miliar."

Senyum Vestia sedikit turun, tapi dia tetap bisa mendapatkannya senyumannya kembali.

"Tidak masalah!"

Tapi seolah membaca pikirannya Axel juga menambahkan. "Dilarang membawa obat-obatan terlarang, hanya senjata yang diperbolehkan lewat."

"Hah?" Baru saat ini Vestia menunjukkan wajah tidak senangnya.

"Keuntungan senjata terlalu sedikit, obat-obatan lebih populer dan menguntungkan, ayolah, aku akan memberikan total 5% dari pendapatan."

Axel mengerutkan keningnya, menatap Vestia dengan tenang. "Tidak."

"Karena ulahmu terakhir kali, para petinggi negara mulai mencurigai wilayah lautan milikku, sekarang ada banyak pengawasan disekitar lautan."

"Sebaiknya kamu tidak membuat banyak gerakan besar, jalan air yang aku izinkan adalah jalan air di pesisir pantai kecil, aksesnya sedikit sulit, yang memakan banyak waktu tapi cukup aman."

"Tetap saja, kita harus mengirim barang langsung ke gudang untuk mencegah ditemukan, jadi batas diangkut hanya bisa mencapai 5M."

Vestia mendesah tak berdaya, pada akhirnya dia menyerah dan pergi dengan sedikit kesal, tapi dia tidak mengatakan apapun.

Axel menundukkan kepalanya, dia melirik makanan manis yang baru dimakan Fannya dan mengambilnya, menggunakan sendok dia memakan bagian yang belum disentuh oleh gadis itu.

Kemudian dia melirik pintu sambil berpikir.

Vestia adalah putri satu-satunya dari keluarga Cassandra di negara J yang diakui, dia terlahir cantik dan pintar sejak kecil, itulah mengapa dia menjadi anak kesayangan dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin berikutnya.

Meskipun wajahnya cantik dan halus, dia orang yang kejam, bahkan jika dia tidak terlalu pandai bertarung, dia sangat pandai memanipulasi seseorang dan mengumpulkan pasukannya sendiri.

Karena bakat itulah dia berhasil menambahkan banyak saham dunia bahwa ke keluarganya, terlebih lagi, dia adalah calon istri pertamanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!