Bab 9. Lulus Sekolah.

Lana menjalani hari-harinya sama seperti biasanya. Akan tetapi setelah perjalanannya dua minggu yang lalu, ia ebih berfokus pada artikel nya untuk persiapan lomba sembari menunggu kabar dari Nusa tentang rencananya.

 Na ntar habis pulang sekolah lo bisa ajak Dinda sama Lia ke kedai kopi biasanya?, Gua sama Apoy ntar kesana.   Sebuah pesan singkat dari Nusa.

Lana mengiyakan ajakan Nusa. Setelah sepulang dari sekola Lana, Dinda dan Lia berangkat menuju kedai kopi yang di maksud Nusa. Ternyata Nusa dan Apoy telah tiba terlebih dahulu.

" Haii bang. " ucap Lana menyapa.

" Haii na, pesen dulu minum na. " ucap Nusa.

Setelah memesan Lana, Dinda dan Lia duduk melingkar di dekat Apoy dan Nusa. Kemudian Nusa menjelaskan jika proposal rencana yang telah mereka ajukan kepada pak Sukirman, mendapat persetujuan dari warga dan perangkat desa setempat. Lana merasa senang saat mendengar kabar baik dari Nusa.

"Setelah mendapat persetujuan dari Warga dan perangkat desa, langkah selanjutnya adalah mempromosikan tentang air terjun kepada masyarakat baik melalui media sosial ataupun tidak. " Ucap Nusa.

Mereka semua sepakat dengan saran Nusa untuk mempromosikan kepada masyarakat luas. Terlebih dahulu Lia yang lebih mengerti tentang editing mengambil peran untuk mengedit foto dan video yang pernah mereka ambil beberapa hari lalu.

Tak terasa obrolan kami melupakan sang waktu, tersadar akan hari yang mulai gelap mereka semua memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. 

" Dinda aku ingin menjenguk Bara sebentar, kamu mau ikut ?" ucap Lana.

" Boleh na, lama juga gak masalah hahah " ucap Dinda sembari ketawa.

Di tengah perjalanan menuju rumah Dinda, seketika Lana memutar balik haluan sepeda motornya menuju rumah sakit untuk menjenguk Bara. Lana mengetahui jam jenguk rumah sakit telah usai akan tetapi Lana mengaku keluarga dari Bara sehingga Lana dan Dinda dapat masuk ke ruangan Bara.

Saat di depan pintu ruangan, Lana mengentuk dua kali sembari mengucap salam kemudian melangkah masuk. Di dalam ruangan hanya ada Bara yang sedang menonton TV , ayah nya sedang ada urusan dengan kerjaannya sedang kan ibunya sedang pulang ke rumah sebentar. 

" Hai Bar " ucap Lana.

" Eh Lana sama Dinda " Jawab Bara.

Seketika Lana terkejut akan jawaban dari Bara, yang dapat berbicara. Lana menjelaskan kalau kemarin Lana, Dinda,Lia,Nusa dan Apoy pergi ke desa letak air terjun untuk mengajukan rencana mereka. Bara ikut senang mendengarnya ternyata rencananya tidak hanya sebuah rencana saja tetapi ada upaya memujudkan di dalamnya.

Tiba-tiba bunda Bara datang memasuki ruangan. Tak ingin berlama-lama karna hari telah petang Lana dan Dinda berpamitan pada Bara dan Ibundanya untuk pulang ke rumah. 

Lana dan Dinda menyusuri jalanan kota yang masih ramai, dengan seragam sekolah yang terbungkus sebuah jaket masih melekat di tubuh Lana. Kemudian Lana berdialog dengan dirinya sendiri.

" Bahwa aku menyukaimu seperti aku menyukai setiap kata dalam puisi. Peluk mu di atas sepeda motor adalah rindu yang terobati. " bisik batin Lana.

Hingga tak terasa Lana dan Dinda tiba di rumah kediaman Dinda. Seusai berpamitan kepada Dinda, aku kembali pulang untuk beristirahat.

Setibanya Lana di rumah, ia berjalan perlahan melewati kamar bunda dengan pintu sedikit terbuka.

Di dalam kamarnya seusai membersihkan diri lana merebahkan badannya dan tidak berselang lama ia tertidur .

Hari berganti esok, akan tetapi kebiasannya tetap bangun pagi untuk sekolah. Sembari menunggu kabar dari Lia tentang hasil editing gambar dan video, Lana tetap melanjutkan mengerjakan artikel yang ia siapkan untuk lomba.. 

Dua hari telah berlalu, artikel yang sedang Lana kerjakan akhirnya telah selesai begitu juga dengan Lia yang telah menyelesaikan hasil edit foto serta videonya. Bergegas Lana Dinda dan Lia langsung mempromosikan dalam dunia maya. 

Disisi lain, esok adalah hari dimana aku mengirimkan file artikelnya melalui email. Lana berharap karyanya dapat keluar sebagai juara.

Kini hari demi hari telah terlewati. Semakin hari postingan mereka menuai pertanyaan positif dari masyarakat.Nusa juga berkabar bahwa di setiap sisi jalan telah di pasang petunjuk agar pengunjung nanti tidak tersesat. Lana, Dinda dan Lia merasa senang dengan antusias warga yang memasang petunjuk jalan. Hingga tak terasa kian hari semakin banyak pengunjung yang berdatangan. Sebuah warung di pinggir rumah dari pria paruh baya yang pernah mengizinkan Lana, Bara dan Nusa untuk menginap di rumahnya kini menjadi mata pencaharian baginya yang semakin hari semakin ramai pengunjung.

Selain Apoy, Nusa juga mengajak beberapa kawan pegiat alam lainnya untuk mendirikan kegiatan adventure berupa rafting. Tidak butuh waktu lama kini air terjun tersebut telah menjadi objek wisata. Sesekali Lana ,Bara, Dinda dan Lia berkunjung ke air terjun tersebut saat sedang liburan.

Kini Bara telah pulih semakin hari keadaan nya semakin membaik. Hingga tak terasa, hari pengumuman lomba artikel pun telah tiba. Namun Lana tidak terpilih menjadi juara saat itu.

" Perjuangan mu hebat na, mungkin kali ini karya mu tidak menjadi juara tapi kamu harus ingat kerja keras mu telah menjadi juara. Jangan pernah berhenti untuk menulis " ucap Dinda menenangkan.

Lana hanya mengangguk sembari tersenyum kini ia mengerti bahwa menjadi juara tidak harus tentang piala, tetapi saat menjadi menjadi juara adalah saat kerja kerasmu dan karyamu di apresiasi.

Bebarengan dengan waktu yang semakin berlalu, Tak terasa kita telah di penghujung cerita. Ini saatnya Lana, Bara, Dinda dan Lia di nyatakan lulus dari sekolah.

Lana dan Bara berencana akan bekerja membantu Nusa dan Apoy untuk mengembangkan wisata air terjun, Dinda akan melanjutkan kuliah nya kota Yogyakarta, begitu juga dengan Lia akan melanjutkan kuliahnya di Kota Surabaya.

Sewaktu di perjalanan menuju sekolah untuk terakhir kalinya.Di atas sepeda Dinda bercerita kepada Lana.

"Jika Kota ini akan berubah suatu hari nanti itu tidak akan merubah sebuah kisah di dalamnya." ucap Dinda.

Lana hanya terseyum dan mengerti apa yang Dinda maksud. 

Kini Beberapa bulan telah berlalu, Dinda berkabar pada Lana bahwa seminggu lagi Dinda akan mengadakan reuni kecil-kecil an dengan Bara dan Lia untuk melepas rindu.

Hingga tibalah pada hari tersebut, Lana yang tetap mengenakan jaket pemberian Dinda tiba di depan pintu gerbang rumah Dinda.

" Hai Dindaku " ucap Lana sembari tersenyum.

" Hai juga Lanaku " jawab Dinda sembari tersenyum.

Di atas motor Dinda memeluk tubuh Lana dari belakang, seperti zaman sekolah dulu.

Setibanya Lana dan Dinda di kedai kopi milik paman Bara sebagai tempat pertemuan mereka, tidak berselang lama Bara datang berboncengan dengan Lia.

Mereka saling berbagi cerita, Lia menjelaskan jika ia telah resmi menjadi pacar dari Apoy.

Dinda dan Lia berencana jika esok akan berkunjung ke wisata air terjun yang sedang di kelola Lana dan Bara. Lana dan Bara menyetujui akan rencana Dinda dan Lia.

Malam semakin larut, Lana Bara, Dinda dan Lia memutuskan untuk mengakhiri obrolan mereka dan pulang kerumah masing-masing.

Setibanya Lana di depan pintu gerbang.

" Sampai ketemu besok lanaku,selamat malam. " ucap Dinda sembari tersenyum.

" iyaa Dindaku selamat malam juga" jawab Lana.

Kemudian Lana memutar balik sepeda motornya dan membawanya pulang menuju ke rumahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!