Pagi telah datang, teriakan bunda menghiasi pagi yang sangat cerah. Lana merasa bahagia dengan hari ini sebab ia telah mengetahui perasaan dari Dinda. Setelah berpamitan kepada bunda, Lana membawa sepeda motornya untuk menjemput Dinda. Setiba nya di depan rumah Dinda, Lana membunyikan klakson sepeda motornya dua kali. Tak lama Dinda keluar dari rumah nya, tetapi kali raut wajah Dinda tidak terlihat seperti biasanya. Di atas sepeda motor suasana menjadi canggung, Lana mencoba membuka obrolan dengan Dinda.
" Din, lo pms? "ucap ku frontal.
" kenapa? " jawabnya cuek.
" Kok cemberut aja? " ucapku sembari melihat spion.
" Biarin " jawab nya kembali cuek.
"Dinda terlihat lebih manis klo lagi marah" ucap ku dalam batin
" Gua kemarin pms din makanya waktu habis pelajaran gua lama di kamar mandi,trus klo orang pms kan badmood ya " ucapku.
" iya "jawab nya kembali cuek.
Saat menyetir sepeda motor, Lana melihat sebuah warung di pinggir jalan. Sontak saja ia menghentikan sepeda motornya di depan warung tersebut untuk membeli pembalut.
" Din lo pilih pembalut atau rokok?" ucap Lana menawarkan.
" buat apa an, gila lo " jawab Dinda cuek.
" lo pms kan sekarang ? kok cuek sama gua?, yaudah gua beli in lo pembalut biar gak bocor. " ucap Lana.
" trus rokok nya buat apa an?" jawab Dinda sembari melihat Lana.
" misal klo lo bocor, gua yakin lo bakal ke kamar mandi nah ini rokok biar lo gak betah di kamar mandi soal nya baunya gak enak kalau lama di kamar mandi hahaha " ucap Lana sembari ketawa.
" makanya gua suruh lo pilih " imbuh ku.
Seketika Dinda tertawa lepas hingga air matanya sedikit keluar. Lana merasa senang ketika Dinda dapat kembali tertawa. Kemudian Lana kembali menyalakan sepeda motornya dan membawanya menuju sekolah..
" Gua kaga pms na, salah nya lo sih ngapain lo kemarin nyuekin gua?" ucap Dinda.
" Sekarang pake alasan pms lagi,gua tau lo merokok kan di kamar mandi " imbuhnya.
" yaudah jadi gini kemarin perut gua mules din, salah makan kayanya lo tau kan klo perut mules paling gak enak gua kira pms hahaha ternyata kagak " jawab Lana.
" ngapain gak lo keluarin ?" jawabnya.
" udah keluar dikit kok, di celana hahahah" jawabku sembari tertawa.
" Lanaaaaa." ucapnya sembari memukul helm ku dari belakang.
" tetaplah tersenyum dan tertawa Dinda " ucapku dalam batin.
Lana tidak mungkin berkata yang sebenarnya kepada Dinda atas kejadian kemarin lusa yang ia alami. Biarlah itu menjadi rahasia antara Lana dan Lia. Tak lama akhirnya mereka tiba di sekolah. Di dalam kelas Lia hanya tersenyum ketika melihat Dinda sudah baikan dengan Lana.
Setelah Jam sekolah berakhir, Lana kembali mengajak Dinda menjenguk Bara di rumah sakit. Kali ini kondisi Bara lebih baik dari sebelum nya. Kali ini Dinda dan Lana tak berlama-lama menjenguk Bara, kemudian Lana mengantar Dinda pulang ke rumahnya. Lana tidak berharap untuk sampai cepat di rumah Dinda. Sebelum pulang Lana mengajak Dinda untuk mampir ke kedai kopi milik paman Bara. Setelah memesan mereka pun duduk sembari melihat hiasan di dinding bergaya klasik.
" Din gua males nganter lo pulang " ucap Lana.
" iya gua juga males pulang hahaha " jawab Dinda sembari tertawa.
" lo misterius na " imbunya.
" maksutnya " jawab Lana keheranan.
" sifat lo sulit untuk di tebak " jawabnya sembari makan roti bakar yang telah kami pesan.
Kali ini ucapan Dinda berhasil membuat Lana terdiam beberapa detik kemudian tersenyum.
" Ngapain lo senyum-senyum? " tanya Dinda.
" Biar manis hahah " jawab Lana.
Lana dan Dinda saling bercanda hingga suatu ketika obrolan kami begitu dalam. Kemudian Lana mengambil secarik kertas dan sebuah pena.
Soal Pilihan.
1.Apakah kau bahagia dekat dengan ku?
a. Iya b.Iya c.Iya
2.Apakah kau merasa nyaman dan aman saat dekat dengan ku.
a.Iya b.Iya c.Iya
3.Apakah kau sering rindu dengan ku?
a.Iya b.Iya c.Iya
Soal Isian
Lana sayang Dinda :'), apakah kau mau menjadi pacarku?
jawab:..........
Lana memberi memberikan sebuah kertas kepada Dinda untuk ia jawab.
" Gua gak tau jawabannya din, bisa lo bantu ?" ucap Lana menatapnya.
" Na jangan serius lah " jawab Dinda.
" Gua serius din " ucap Lana sembari tersenyum.
Seketika Wajah nya berubah menjadi merah sembari tersenyum saat melihat soal yang Lana berikan. Pandangan matanya tajam mengarah ke Lana sebelum ia mengerjakan soal tersebut. Seperti ujian di kelas, Lana pun tertidur saat Dinda mengerjakan soal tersebut dan ketika selesai ia menepuk tangan Lana untuk membagunkannya.
" nih na jawaban gua, cepetan salin " ucap Dinda menahan malu.
Lana kaget dan tersenyum ketika Dinda menyilang semua huruf a,b,dan c. soal pilihan ganda.
Jawaban ku untuk soal ini sama seperti soal sebelumnya Lana :'). Jawaban soal uraian.
Sebuah jawaban yang membuat Lana merasa sangat senang. Lana memandang Dinda yang menahan malu.
Benar kata orang ketika dua insan sedang di landa cinta, dunia seakan milik mereka berdua. Dinda masih terdiam saja menahan malu. Lana pun melipat rapi kertas ujian tersebut kemudian mengajaknya untuk beranjak dari kedai kopi tersebut.
Lana melihat Dinda yang masih tersipu malu dari kaca spion sepeda motornya. Dinda adalah wanita pertama dengan penampilan sedikit tomboy dan senyum manisnya yang berhasil membuat Lana jatuh cinta.
" Din..." ucap Lana.
" iyaa kenapa? jawabnya sembari tersenyum.
" teruslah begitu, teruslah tersenyum hahahah" ucap ku sembari tertawa lepas.
Lana tak peduli dengan pengendara lain yang mungkin mengaggapnya gila karna tertawa lepas di atas sepeda motornya. Tak lama akhirnya mereka tiba di rumah Dinda. Setelah Dinda turun dari sepeda motor nya, ia erdiri di samping ku. Lana melepas jaket pemberian nya dan menyelimuti bagian belakang tubuh nya dengan jaket ini.
" tolong kamu bawa jaket ini, hanya sehari saja jangan lebih " ucapku sembari tersenyum.
Raut wajah Dinda kembali berubah menahan malu saat aku memanggilnya dengan kata "kamu". Tak ada penolakan dari nya kenapa Lana menyuruh Dinda membawa jaket ini hanya sehari. Dinda hanya tersenyum kemudian Lana membawa sepeda motornya menuju pulang ke rumah.
Setibanya di rumah. Lana langsung masuk ke dalam kamarnya, sembari berteriak kegirangan. Seketika Lana mengambil kertas ujian yang di jawab Dinda, kemudian Lana masukan ke dalam pigora kecil yang di letakan di atas meja belajarnya.
Hai Dinda. Isi pesan yang Lana kirimkan pada Dinda.
Tak lama nada singkat dari ponselnya berbunyi. Sebuah balasan kalimat sapaan dengan emot love di belakangnya membuat nya terus mengirimkan pesan hingga lupa waktu. Tak terasa sore berganti malam hingga kalimat ucapan selamat tidur dengan emot love di akhir kalimat menjadi penutup percakapan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments