Alicia senang kini dia sudah dekat dengan Bara. Begitu juga dengan laki-laki itu, dia bahkan tidak pernah absen mengajak makan siang dengan Alicia. Rasa suka Bara pada Alicia pun bertambah, dia sepertinya tidak mau kehilangan dalam sehari saja dengan Alicia.
"Kamu sering ajak aku makan siang, apa tidak bosan?" tanya Alicia ketika mereka makan di restoran.
"Tidak. Aku bahkan suka kangen sama kamu jika belum ketemu." jawab Bara.
"Gombal banget sih." ucap Alicia dengan tawa renyahnya.
"Aku sungguh-sungguh." kata Bara lagi menatap lembut pada Alicia.
Alicia yang di tatap oleh Bara seperti itu jadi salah tingkah. Duduknya jadi sering berubah posisi, membuat Bara tertawa kecil karena merasa lucu dengan tingkah Alicia.
Dia merasa salah menebak Alicia yang kaku dan dingin pada orang lain yang tiba-tiba akrab dengannya. Tapi dia salah, justru Alicia itu sangat ekspresif sekali sikapnya.
"Kenapa tertawa?" tanya Alicia.
"Kamu lucu, apa tempat dudukmu ada sesuatu?" tanya Bara.
"Tidak ada, memang kenapa?" tanya Alicia heran.
"Coba kamu duduknya pindah di sampingku, aku ingin melihat di kursi tempat dudukmu. Kurasa aku tahu kenapa kamu jadi berubah posisi." kata Bara.
Alicia mengerutkan dahinya, melihat kursinya dan menyibakkan roknya. Tidak ada apa pun, dia menatap Bara lagi yang asyik makan makanannya.
"Tidak ada apa pun di kursiku." kata Alicia.
"Makanya pindah duduknya di dekatku, nanti aku kasih tahu sama kamu." kata Bara lagi.
Alicia pun menurut, dia pindah duduknya dekat Bara. Membuat laki-laki itu merasa senang dengan Alicia yang mudah sekali di tipu olehnya, tapi dia senang.
"Tidak ada apa pun di kursiku, memang kamu lihat apa di kursiku?" tanya Alicia lagi.
"Emm, hanya ingin kamu duduk di sampingku. Itu saja." kata Bara.
"Ish! Modus banget sih." kata Alicia kesal, kemudian dia pindah duduk lagi.
"Hahah! Baiklah, kurasa aku benar-benar ingin memilikimu. Karena sangat lucu sekali, Alicia." kata Bara.
"Hei! Pak Bara. Aku bukan barang yang ingin di miliki dan di pandangi terus ya." kata Alicia mulai kesal.
"Ooh, kamu manis kalau marah. Baiklah, aku tidak ingin memilikimu seperti barang, tapi aku ingin memiliki hatimu Alicia. Aku sungguh-sungguh." kata Bara.
Dia menarik tangannya dan meletakkannya di atas meja. Lalu memciumnya, dia benar-benar mencintai Alicia. Sedangkan Alicia diam saja, dia terpaku dengan perlakuan Bara padanya.
Tiba-tiba ponsel Alicia berbunyi, dia menarik tangannya dari genggaman tanga Bara. Mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon.
"Aditya?"
"Siapa yang meneleponmu?" tanya Bara.
"Dia klienku, dia sudah aku tangani dan tuduhannya sama pacarnya itu salah. Aku sudah memberitahunya, tapi entah kini dia meneleponku lagi." kata Alicia.
Dulu, sebelum dia dekat dengan Bara seperti sekarang ini. Aditya Wiguna, klien Alicia yang meminta padanya untuk menyelidiki tunangannya. Alicia pun setuju, dia meminta pada Aditya untuk memberikan informasi pribadi tentang kekasihnya.
Lalu setelah mendapatkan informasi tentang tunangannya, Aditya pun selalu menelepon Alicia. Bertanya apakah dia sudah mendapatkan info tentang perselingkuah tunangannya itu. Bahkan Aditya itu suka datang ke kantor Alicia.
Satu minggu Alicia menyelidiki tunangan Aditya, sampai dia tinggal dan langsung wawamcara dengan tunangan Aditya, tapi di luar dugaannya. Tunangan Aditya itu sangat lembut dan sifatnya juga baik.
Alicia merasa salah menyelidiki seseorang, kasusnya kali itu sangat rumit. Tapi beberapa hari kemudian dia langsung menyelesaikannya, dan tanpa bukti apa perselingkuhan tunangan Aditya. Alicia memberitahu pada laki-laki itu, kalau tunangannya tidak pernah selingkuh.
Sampai di sana, mereka jarang bertemu dan Bara mencoba mendekati Alicia. Dan kini mereka semakin dekat, bahkan sepertinya Bara benar-benar jatuh cinta pada Alicia.
"Itu masalah yang di hadapi oleh Aditya itu, aku sudah memberitahu kalau tunangannya sangat baik dan tidak pernah selingkuh." kata Alicia menceritakan siapa Aditya Wiguna itu.
Bara mendengarkan cerita Alicia itu dengan serius. Dia menebak kalau Aditya itu hanya mencari alasan saja untuk putus dengan tunangannya.
"Dia hanya mencari alasan saja untuk pùtus, jadi mengada-ada meminta kamu menyelidiki tunangannya." kata Bara.
"Memang menurutku juga begitu, entah apakah dia sendiri yang punya selingkuhan dan meminta putus dari tunanganyà." kata Alicia.
Mereka diam, kembali ponsel Alicia berbunyi. Dia melihat nama Aditya lagi yang menelepon, Alicia pun menjawabnya.
"Halo, ada apa mas Aditya?" tanya Alicia.
Membuat Bara menoleh padanya dan menatap datar. Lalu dia melengos ke arah lain. Alicia tahu sepertinya Bara tidak suka dengan itu, tapi dari pada Aditya meneleponinya terus. Mending di angkat sambungan teleponnya.
"Mbak Alicia ada di mana?" tanya Aditya di seberang sana.
"Ada di restoran, sedang makan siang."
"Di restoran mana?"
Alicia melirik ke arah Bara yang masih menatap ke arah lain.
"Di restoran The Queen."
"Waah, aku juga ada di restoran the queen. Mbak Alicia di meja berapa? Nanti aku kesitu." kata Aditya lagi.
Kembali Alicia melirik Bara, dia sudah seperti kepanasan karena dirinya lama menelepon dengan Aditya.
"Meja empat puluh enam." kata Alicia masih menatap Bara..
"Oke, aku kesana."
Klik!
Alicia menutup sambungan teleponnya, dia masukkan ke dalam tasnya dan kembali makan. Bara memperhatikan Alicia yang seolah tidak mengerti kalau dirinya itu cemburu.
"Jadi dia mau kemari?" tanga Bara.
"Ya, dia ada di restoran ini juga." jawab Alicia santai.
"Huh! Aku sepertinya dapat saingan." kata Bara.
"Hei, saingan apa?" tanya Alicia.
"Kamu pikir dia meminta menyelidiki tunangannya itu tidak ada modus di dalamnya?" tanya Bara.
"Apa maksudnya? Aku tidak mengerti." kata Alicia lagi.
"Sudahlah, nanti juga kamu tahu. Tapi yang harus kamu tahu, kamu adalah milikku." kata Bara menengaskan.
Alicia menatap datar pada Bara, lalu tersenyum miring. Entah mungkin dia senang dengan pernyataan Bara itu. Tak lama, Aditya pun datang menghampiri Alicia. Dia melihat Bara yang sedang kesal itu.
"Waah, jadi mbak Alicia tidak sendiri?" tanya Aditya.
"Ya, dia bersamaku makan siang." kata Bara mendahului ucapan Alicia.
"Laluz anda adalah pacar mbak Alicia?" tanya Aditya ragu.
"Eh, bukan mas Aditya. Dia itu ..."
"Ya, dia pacarku. Ada apa anda mau bertemu dengan pacarku?" tanya Bara.
"Waah, maaf kalau begitu. Sebenarnya saya ini sedang ada urusan dengan mbak Alicia, jadi anda bisa tidak mengganggu dulu urusan kami?" kata Aditya dengan tegas.
"Hei! Dia denganku, aku harus tahu semuanya"
"Bara, sudahlah. Jangan berdebat, silakan duduk mas Aditya." kata Alicia.
Bara mendengus kasar, dia kesal sekali waktunya ingin berdua dengan Alicia jadi terganggu. Aditya tersenyum senang, dia duduk di depan Alicia.
Alicia menoleh ke arah Bara yang kesal karena Aditya mengganggunya. Dia juga tidak enak dengan Bara itu, yang mengaku pacarnya. Tapi dia ingin menyelesaikan urusannya dengan Aditya.
"Oh ya mas Aditya, ada apa ya sampai harus bertemu di sini?" tanya Alicia pura-pura tidak tahu.
"Emm, kan urusan menyelidiku tunanganku belum selesai. Sekarang ini aku menemukan bukti baru, kalau dia selingkuh mbak." kata Aditya.
"Lalu, apa yang harus saya lakukan?" tanya Alicia.
"Ya, saat ini sih tidak ada. Tapi nanti aku kabari mbak Alicia kalau tunanganku bertemu dengan laki-laki selingkuhannya itu." kata Aditya.
Alicia diam, apakah memang benar tunangan Aditya itu selingkuh? Jika setelah penyelidikannya itu memang tunangan Aditya benar selingkuh, dia tidak bisa tanggung jawab untuk meneruskan tugasnya karena Aditya belum mentransfer uang lagi padanya.
"Emm, mas Aditya. Penyelidikan kemarin itu sudah selesai, dan terbukti tunangannya tidak ada selingkih. Jadi semua kasus selesai, jikaas Aditya mau meneruskan lagi. Tentunya anda harus mentransfer uang kembali ke rekening saya, baru nanti saya akan melanjutkannya lagi." kata Alicia.
"Jangan khawatir, aku akan mentransfer uangnya ke rekening mbak Alicia." kata Aditya.
Alicia diam, dia menoleh ke arah Bara yang kini jadi merokok. Dia mengerutkan dahinya, sejak kapan Bara merokok.
"Kenapa kamu merokok?" tanya Alicia.
"Hanya untuk menghilangkan rasa pusing saja." jawab Bara menghembuskan asap rokoknya.
"Mbak Alicia, aku sudah mentransfer uangnya ke rekening mbak Alicia. Jadi kapan akan menyelidiki tunanganku itu?" tanya Aditya.
"Emm, nanti saya kabari mas." jawab Alicia tidak fokus dengan Aditya.
"Oh ya, sudah. Nanti aku tunggu mbak ya."
"Iya."
Alicia melirik jam di tangannya, dia lalu bangkit dari duduknya dan menarik tangan Bara.
"Maaf mas Aditya, saya harus kembali ke kantor." kata Alicia.
"Oh ya."
"Bara, ayo antarkan aku ke kantor." kata Alicia.
"Oke."
Mereka pun pergi meninggalkan Aditya, Bara ke kasir untuk membayar pesanan mereka. Lalu Alicia masuk ke dalam mobil Bara, dia kesal sekali kenapa Bara jadi bersikap ke kanak-kanakan seperti itu.
_
_
********************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
ahyuun.e
wkwkwk udah di cap dluan ama bara, jdi hak milik, hayoo segera dipatenkan di pencatatan sipil bara hahahaha
2023-03-06
1
erma irsyad
awas loh Bara drecokin tuh hubngnnya sm alicia😂,.gercep donk bri sttus gitu🤭
udh d ksih kopi y thor🥰
2023-03-06
0