16. Gagal Bertunangan

Hari pertunangan tiba, Bara sudah bersiap. kedua orang tuanya sangat senang, apa lagi ibunya senang bisa berbesan nanti dengan temannya. Bara tidak tega sebanarnya pada kedua orang tuanya yang berharap dia dan Jessi sampai menikah.

Tapi dia tidak mau di manfaatkan terus oleh pacarnya itu, yang sebentar lagi akan jadi mantan.

"Mama senang sayang, kamu akan bertunangan dengan Jessi." kata mamanya yang masih muda.

Ayahnya, pak Hengky sudah berusia lanjut. Usianya sudah lima puluh delapan tahun, beda tiga belas tahun dengan istrinya yang kini berusia berusia empat puluh tujuh tahun. Masih muda memang, dan usia Bara baru dua puluh tujuh tahun.

Jadi terpaut dua puluh tahun dengan mamanya itu, tapi Bara sangat menyayangi mamanya. Bahkan yang mendesak dia untuk bertunangan dengan Jessi adalah mamanya.

Papanya pak Hengky menikah dengan mamanya ketika Bara beusia enam tahun, jadi mamanya yang sekarang adalah mama sambungnya. Ya, nyonya Irma adalah mama sambung Bara. Tapi dia sangat menyayangi mama sambungnya itu, punya satu adik dari mamanya yang berusia anak SMP kelas dua.

Kini, hari ini Bara akan bertunangan dengan Jessi. Dia menyiapkan semua untuk kejutan di pertunangan itu, awalnya dia akan memutar semua video yang dia dapatkan dari Alicia. Tapi itu tidak baik juga, dia akan menayangkan video sewaktu di restoran saja.

Video itu yang paling mengena untuk semuanya, jadi dia akan menyimpan dua video lainnya. Dan kini, dia sudah bersiap. Dia meminta Alicia datang untuk menghadiri pertunangannya dengan Jessi.

"Tuan Bara, semua sudah siap. Apa anda akan berangkat sekarang? Nyonya Irma dan tuan Hengky sudah berangkat sejak tadi." kata pembantu rumah Bara.

"Ya, aku akan berangkat ke hotel tempat pertunanganku." kata Bara.

"Kalau begitu, mobil sudah siap tuan."

"Ya baiklah, aku pergi."

Pembantunya mengangguk hormat, Bara pun segera keluar rumah. Flashdish pun sudah dia kantongi, dia meminta pada bagian WO untuk menyediakan layar dab proyektor . Semua bingung, tapi mereka menuruti menyediakan apa yang di inginkan Bara.

Mobil yang membawa Bara menuju hotel meluncur dengan pelan, karena Bara meminta tidak ingin cepat sampai. Tapi karena tempat hotel dekat, jadi mereka sampai juga dalam setengah jam perjalanan.

Mobil berhenti di depan pintu hotel, di sambut oleh petugas hotel. Semua sudah berkumpul, tampak banyak yang berbisik kenapa Bara tidak juga datang. Di depan Jessi dan kedua orang tuanya sudah menunggu. Mamanya dan pak Hengky sejak tadi ketar-ketir Bara membatalkan pertunangan itu.

Nyonya Irma menghampiri Bara, dia khawatir pada anak sambungnya itu.

"Bara, mama khawatir kamu tidak datang. Jadi mama telepon kamu kenapa ngga di angkat sayang?" tanya mamanya.

"Aku datang ma, jangan khawatir." kata Bara.

Mereka masuk ke tempat acara. Jessi terlihat senang, dia tersenyum menyambut Bara yang tampak datar saja. Hanya tersenyum tipis dan berdiri dengan Jessi yang menggandeng tangannya.

Pembawa acara langsung memulai acaranya, Bara memberikan sesuatu pada petugas di sana. Tampak Jessi bingung apa yang di berikan Bara pada petugas bagian belakang.

Pembukaan dan acara tukar cincin akan segera di mulai setelah pembawa acara membacakan semua biodata kedua pasangan. Kemudian kini akan di lanjutkan dengan tukar cincin. Tapi Bara menangguhkan acara tukar cincin lebih dulu.

"Tunggu sebentar, saya akan menunjukkan sesuatu dulu pada kalian." kata Bara.

Bara baru berucap seperti itu, Alicia baru datang. Dia berdiri di belakang karena tidak ingin di ketahui oleh Jessi. Bara melihat Alicia datang, dia tersenyum senang.

"Bara, apa yang akan kamu tunjukkan?" tanya Jessi.

"Iya sayang, apa yang akan kamu tunjukkan?" tanya nyonya Irma.

"Lihat saja nanti, kalian pasti akan terkejut. Dan akan merubah pikiran kalian nantinya." kata Bara dengan senyum penuh teka teki.

Jessi dan ibu sambung Bara merasa heran sekaligus penasaran. Pak Hengky pun hanya diam saja, apa yang akan di lakukan oleh anaknya itu.

Petugas pun memutar sesuatu. Semua mata menatap ke layar yang akan menampilkan apa yang di ucapkan Bara. Jessi diam, dia melihat dalam tayangan video di layar. Semua mata memandang, ada apa di layar itu.

Saat terlihat tempat restoran di mana Jessi pernah datang kesana. Apa lagi, melihat dua orang sedang duduk berdekatan dengan mesra dan saling suap. Membicarakan sesuatu, suara itu pun di perjelas dan volume di perbesar.

Tampak Jessi diam kaku, dia menatap layar itu. Semua mata juga menatap ke layar dan beralih ke arah Jessi dengan tidak percaya.

"Bara, apa semua itu? Itu tidak benar!" ucap Jessi.

"Tidak benar? Tapi itu suara dan gadis itu adalah kamu, dan di sebelahnya itu selingkuhan kamu kan?" kata Bara.

"Sayang, jangan percaya. Aku sangat mencintaimu." kata Jessi meyakinkan Bara.

"Bara, dari mana kamu dapatkan video itu? Atau ada yang sengaja ingin merusak pertunanganmu dengan Jessi." kata nyonya Irma.

"Aku dapatkan dari siapa, itu tidak penting. Yang penting, aku tahu kebusukan perempuan ini. Untung aku mengetahuinya sebelum pertunangan, jadi semua jelas sudah. Kamu memanfaatkanku saja." kata Bara.

"Itu tidak benar Bara, please jangan percaya dengan video itu. Itu bukan aku." kata Jessi memohon pada Bara.

"Oh ya, aku bahkan punya video yang lebih menantang lagi. Apa aku perlu menayangkannya kembali?" tanya Bara.

Jessi diam, kedua orang tuan Jessi juga memohon pada Bara memaafkan anaknya dan meneruskan pertunangannya. Nyonya Irma juga membujuk anak sambungnya itu agar melanjutkan pertunangan tersebut.

"Otak kalian di mana? Dia hanya memanfaatkanku saja, sedangkan dia enak-enak selingkuh di belakangku. Lalu aku, harus merelakan dia berselingkuh?" tanya Bara.

Semua diam, Jessi tampak menangis. Kecerobohannya berselingkuh dengan sang produser di ketahui oleh Bara. Bara mendekat dan berbisik pada Jessi.

"Bahkan aku punya video panasmu dengan produsermu. Wanita murahan, menjijikkan sekali aku bahkan dengan suka rela menginvestasikan dan mendonasikan uangku di agensimu. Tapi balasanmu seperti itu, tidak tahu diri!" ucap Bara.

Dia lalu berjalan meninggalkan semua yang hadir, Jessi masih menangis tersedu karena malu telah terbongkar kebusukannya. Nyonya Irma menatap kesal pada Jessi, kemudian dia pun pergi juga dengan suaminya. Para undangan juga satu persatu meninggalkan acara pertunangan yang gagal.

Sedangkan Alicia, dia lebih dulu pergi sebelum semuanya jadi kacau. Dia tidak mau melihat hasil kerjanya membuat orang merasa malu. Dia merasa tidak enak, karena pekerjaannya itu satu acara penting itu jadi gagal.

"Apa ini resikonya? Sangat fatal sekali, dan kenapa juga orang harus selingkuh sedangkan ada pasangan yang begitu baik padanya." ucap Alicia di dalam mobilnya.

Merasa tidak enak hati karena melihat kegagalan sebuah acara penting. Alicia menghela nafas panjang, ponselnya berbunyi. Dia pun mengangkatnya.

"Halo?"

_

_

**********************

Terpopuler

Comments

erma irsyad

erma irsyad

pasti Bara yg telpn😍,maunya🤭
dksih bunga donk🥰

2023-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!