Doni menghampiri Nadia yang sedang duduk di kantin makan baso dengan teman-temannya. Nadia duduk dengan santai dan cuek ketika Doni menghampirinya.
"Beb, jalan yuk?" ajak Doni.
"Jangan kemana?" tanya Nadia masih cuek.
"Ya kemana kek, kita kan udah lama ngga jalan berdua. Aku punya sesuatu untukmu." kata Doni.
Nadia hanya melirik, tidak tertarik dengan sesuatu dari Doni tawarkan itu. Ingat akan rekaman yang di berikan oleh Alicia, kalau Doni akan menjebaknya dan memanfaatkannya.
"Aku ngga tertarik." kata Nadia.
"Lho, tapi ini menarik beb. Ayo dong, ikut ya." kata Doni merayu.
"Emang apaan sih?" pancing Nadia.
"Ada deh, pokoknya kita jalan aja dulu. Nanti aku tunjukin sesuatu sama kamu." kata Doni lagi.
"Oke tapi jangan lama-lama ya. Soalnya aku punya urusan sama orang." kata Nadia.
"Ngga kok, tapi kalau lama juga jangan marah ya. Karena sesuatu ini akan bisa jadi kamu ketagihan deh." kata Doni lagi.
Karena Nadia sudah tahu akal busuk Doni, dia pun pura-pura mengikuti apa yang Doni mau. Meski dia sudah waspada apa yang mau di lakukan Doni padanya. Dia ingat dengan rekaman dari Alicia.
Kalau Doni akan membuatnya malu dan memanfaatkannya. Karena Doni tahu kalau Nadia anak orang kaya, jadi dia mendekati Nadia dan akan membuatnya di campakkan dan di manfaatkan.
Doni memang laki-laki brengsek, dan Nadia kuga sudah menyiapkan dirinya agar bisa putus dari Doni. Sebelum laki-laki itu membuatnya terjebak.
Doni tersenyum senang, tapi senyuman Doni berbeda dari biasanya. Nadia tahu senyuman Doni itu senyuman kemenangannya yang akan sebentar lagi dia dapatkan apa yang dia inginkan. Doni tidak tahu kalau Nadia bisa olah raga bela diri dan dia tomboy.
_
Nadia dan Doni sedang berada di sebuah kafe, Doni mengajak ke kafe. Nadia semakin curiga ketika melihat kafe itu seperti kafe yang tertutup dan penampilan pelayannya sangat seksi. Apa lagi pengunjungnya seperti hampir laki-laki yang matanya selalatan.
"Kita mau apa sih kemari?" tanya Nadia.
"Tenang aja beb, di sini pasti menyenangkan kok." kata Doni.
"Doni!" ucap Nadia memanggil namanya.
"Hei, kenapa?"
"Apa yang akan lo lakukan sama gue?!"
"Beby? Kenapa bicaranya kasar?" tanya Doni heran.
"Heh, gue tahu lo mau mrnjebak gue kan? Lo mengajak gue ke kafe seperti ini. Apa namanya kalau lo mau bersenang-senang dengan pikiran kotormu?!" kata Nadia lagi.
"Lho, memang kenapa kita pergi kesini? Ngga ada yang salah kan?" tanya Doni.
"Heh! Laki-laki piktor! Pikiran kotor dan brengsek!" ucap Nadia langsung menuduh saja.
Doni menatap tajam pada Nadia, dia tidak terima dengan ucapan pacarnya itu. Inginnya dia putus dan ikut bicara kasar juga, tapi dia belum mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Jangan munafik Nadia. Lo ngga lihat semua di sini? Lihatlah, orang-orang bersenang-senang dengan pasangannya." kata Doni menatao sekeliling pengunjung yang laki-laki dan perempuan bermesraan.
Nadia pun melihat sekeliling, dia menelan ludahnya. Pelayan datang dengan membawa minuman yang di pesan oleh Doni.
"Minum dulu, mungkin kamu sedang lelah karena belajar terus kan di kampus. Ayolah beby kita senang-senang dulu." kata Doni mencoba merayu Nadia.
"Maaf, aku mau pulang." kata Nadia.
Dia pun melangkah pergi meninggalkan Doni, Doni tampak kesal sekali sikap Nadia yang susah sekali di taklukkan.
"Seharusnya memang gue tidak perlu mendekati lo Nadia. Tapi gue ingin mendapatkan milikmu dan uangmu. Sialan!" umpat Doni.
Dia pun akhirnya mengejar Nadia kekuar dari kafe setelah membayar minuman. Untung saja hanya memesan minuman, kalau makanan mungkin dia yang rugi sendiri.
Nadia sudah mau menaiki ojek online, di tarik lengannya oleh Doni. Hingga Nadia dan motor ojek online itu hampir jatuh.
"Mas, jangan main tarik aja dong!" kata abang ojol kesal.
Nadia turun, dia menatap tajam pada Doni. Dia masih sabar untuk tidak memukul laki-laki itu.
"Apa mau lo?" tanya Nadia.
"Kenapa kamu pergi begitu aja?" tanya Doni.
"Lo kasar sama gue, lo pikir gue suka sama lo hah?!" tanya Nadia menantang Doni.
Doni semakin kesal, ternyata tidak bisa di taklukkan begitu saja.
"Cuih! Gadis sok suci, semua teman kamu itu mereka sudah tidak suci lagi. Mereka banyak yang melakukan begitu, apa kamu tidak ingin melakukannya hah?!" ucapan Doni semakin kasar dan pikiran yang kotor dan menghina.
Abang ojol itu pun geram juga dengan ucapan Doni itu. Dia maju dan memukul wajah Doni.
Bug!
"Gue emang tukag ojek, tapi sebagai laki-laki gue tidak seburuk itu perbuatan atau ucapan gue. Jangan melecehkan cewek, laki-laki brengsek!" ucap abang ojol itu.
Nadia yang tadi mau membalas ucapan Doni dan memukulnya tidak jadi hanya tersenyum saja. Beruntung dia mendapatkan abang ojol yang mengerti bagaimana menghormati perempuan.
"Ayo bang, kita pergi saja. Dan lo, gue putus ya sama lo. Laki-laki brengsek dan piktor!" ucap Nadia menaiki motor abang ojol.
Doni berdiri setelah di pukul oleh ojol itu, dia mengusap wajahnya. Dia benar-benar apes hari ini.
"Sialan! Dia tidak bisa gue kerjai." ucap Doni.
Doni pun melangkah menuju motornya, sedangkan ada seorang gadis yang menatapnya sinis di dalam mobil itu.
"Heh! Laki-laki tidak tahu diri, modal rayuan mau mengelabui gadis tangguh." ucap gadis itu tersenyum senang.
"Ayo kita pergi Alicia." ucap temannya, Nindy.
"Oke."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Windy Veriyanti
si keDondong emang layak banget untuk digampar 👊😠
2023-03-27
0
Windy Lyana
Bara bere nya kpn nich nongol.
2023-02-21
0
ahyuun.e
yuk yuk semngaat menulisnya thor
2023-02-21
0