Alicia mengambil permen karet yang dia tempel di bawah pintu. Lalu dia pun keluar dari kantor agensi manajemen artis itu dan segera meluncur ke Queeny kafe and resto. Di mana Bara sudah menunggunya di sana. Melajukan mobilnya menuju tempat makan itu.
Dalam pikiran Alicia, dia heran kenapa Bara ingin bertemu dengannya di restoran. Padahal baru kali ini dia menyelidiki Jessi di kantornya.
Setengah jam dia sampai di Queeny kafe and resto. Memarkirkan mobilnya dan segera keluar kemudian masuk ke dalam restoran itu. Dia ingin melihat hasil rekaman yang tadi dia rekam di bawah pintu itu.
Sampai di dalam, Alicia mencari sosok Bara. Dan satu lambaian tangan Bara tertuju ke arahnya, dengan senyum mengembang Alicia pun menuju meja di mana Bara menunggunya.
"Maaf pak, sudah lama menunggu?" tanya Alicia.
"Tidak juga. Nona Alicia datang, saya baru duduk." kata Bara.
"Oh, jadi saya tidak perlu minta maaf karena telat datang kan?" ucap Alicia.
"Hahah, tidak masalah. Baiklah, silakan duduk nona." kata Bara.
Alicia mengangguk, tapi dia merasa heran dengan Bara saat ini. Pasalnya, ketika Bara datang ke kantornya terlihat sangat dingin. Tapi sekarang dia ramah sekali, bahkan penuh senyuman. Dan senyuman Bara itu membuat Alicia tertegun, sangat manis dan menarik. Begitu yang ada di pikiran Alicia.
Mereka diam, dia sedang sibuk masing-masing dengan ponselnya. Bara masih belum bicara mengenai pertemuan itu, dia juga masih menelepon seseorang dulu. Sedangkan Alicia masih membalas chat.
"Nona Alicia, saya rasa saya tidak perlu menyewa anda untuk menyelidiki Jessi pacar saya." kata Bara.
"Kenapa?" tanya Alicia heran.
Kenapa Bara membatalkan penyelidikinnya pada kekasihnya itu. Bara tersenyum, dia lalu memberitahu kalau keluarganya dan keluarga Jessi sudah membicarakan pertunangan dengan Jessi.
"Keluarga saya dan keluarga Jessi sudah bertemu dan akan membicarakan pertunangan bulan depan. Jadi, saya rasa tidak ada masalah antara kami. Mungkin hanya saya terlalu takut saja Jessi selingkuh." kata Bara.
"Tapi, anda sudah membayar setengahnya dari kesepakatan. Apa tidak ada salahnya untuk melanjutkan penyelidikan itu, kan anda juga belum tahu Jessika berteman dengan siapa saja." kata Alicia.
"Saya tahu dia berteman dengan seorang produser. Dia mengatakan itu kok, karena memang ada kerja sama dia dengan produser tersebut." kata Bara lagi.
Alicia diam, dia maaih ragu dengan kedekatan Jessi dengan produser itu. Pasalnya tadi dia melihat gelagat Jessi dan produser itu ada yang aneh. Dia juga belum tahu rekaman apa yang dia dapat dari alat perekam yang di pasang di bawah pintu.
"Jadi, anda membatalkannya?" tanya Alicia.
"Ya, maafkan saya." jawab Bara.
Alicia diam kembali, dia kecewa sekali. Tapi itu permintaan kliennya, apa lagi Bara sepertinya sangat mencintai kekasihnya itu. Namun begitu, dia juga melihat ada tatapan lain dari Bara padanya. Entahlah.
"Baiklah, lalu apakah uang yang sudah masuk ke rekeningku itu harus di kembalikan?" tanya Alicia.
"Tidak usah. Itu untuk nona saja, sebagai permintaan maaf saya karena telah membatalkan pekerjaan anda. Dan sekarang kita makan dulu, saya juga mengundang pacarku kemari." kata Bara.
"Apa?!"
"Iya. Kenapa?"
"Oh tidak. Bisa gawat pak Bara, soalnya saya tadi bertemu dengan pacar anda di kantornya, bahkan mewawancarainya. Maafkan saya pak Bara, identitas saya sebagai agen cinta tidak boleh di ketahui oleh orang yang saya selidiki dan jadi target." kata Alicia sedikit panik.
"Jadi?"
"Jadi, saya harus pamit pada anda. Maafkan saya ajakan anda makan siang saya tolak. Dan terima kasih anda tidak mau menerima uang yang sudah anda berikan pada saya itu." kata Alicia memberi hormat pada Bara.
"Aah, sayang sekali. Tapi tidak apa, saya juga mengucapkan terima kasih pada nona dan minta maaf juga karena membatalkan penyidilidikan anda."
"Ya pak Bara, tidak mengapa." kata Alicia.
Setelah bicara seperti itu, Alicia bergegas pergi dari hadapan Bara. Bara menatap kepergian Alicai, dia senang bisa bicara dengan Alicia. Tapi sayang gadis itu memang tidak boleh di ketahui oleh target yang dia selidiki.
Sementara itu, Alicia berjalan cepat agar tidak bertemu dengan Jessi. Target yang dia selidiki, tapi sekarang gagal karena Bara membatalkannya.
"Jika aku menemukan suatu kejanggalan dari hubungan pacar dan produsernya itu di rekaman tadi. Apakah aku akan memberitahunya?" ucap Alicia masuk ke dalam mobilnya.
Dia hendak menjalankan mobilnya, tapi mobil sedan masuk dan berhenti tepat di samping mobil Alicia. Dia melihat ke dalam mobil siapa itu, dan Alicia pun terkejut. Ternyata itu Jessi dengan produser yang tadi di kantor agensi. Mereka tampak bicara, Alicia nampak memperhatikan.
Beruntungnya kaca mobil Alicia berwarna hitam, dia bisa melihat dengan jelas Jessi dan sang produser bicara. Meski tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi gelagat mereka aneh.
Alicia pun mengeluarkan ponselnya, merekam keduanya. Jessi hendak turun tapi di tahan oleh laki-laki itu kemudian dia menciumnya. Sepertinya produser itu tidak mau di tinggalkan Jessi, hingga dia mencium Jessi dan tangannya bergerilya.
"Ck, sangat menarik sekali. Pacarnya benar-benar selingkuh, tapi dia tidak percaya. Kupikir memang lebih baik menyelidikinya terus, ya mungkin suatu saat akan aku berikan pada pak Bara." ucap Alicia.
Setelah merasa puas, Jessi pun turun. Dia mengatakan pulang saja sang produser itu. Alicia mendengar percakapan itu, dia membuka sedikit kaca jendela mobilnya untuk mengetahui percakapan mereka.
"Sayang, batalkan pertunangan itu." kata sang produser.
"Aku tidak tahu, Ron. Aku mau bicara sama Bara dulu, lama aku tidak ketemu sama dia." kata Jessi.
"Jadi kamu tidak mencintaiku lagi?" tanya Roni sang produser itu.
"Kita berhubungan seperti ini saja ngga masalah kok. Aku juga ngga rela berpisah denganmu." kata Jessi.
Roni menarik kembali wajah Jessi dan menciumnya. Dia pun tersenyum, kemudian mengangguk.
"Baiklah, kamu janji tidak akan memutus hubunganku kan?"
"Kita bisa bertemu di kantorku, Bara tidak pernah datang ke kantorku. Jadi kamu tenang aja, sayang." kata Jessi.
Setelah berkata seperti itu, Jessi mencium pipi Roni. Dia lalu keluar dari mobil laki-laki tersebut. Dan masuk ke dalam restoran. Alicia melihat Roni menatap kepergian Jessi dan dia menjalankan mesin mobil untuk keluar lagi.
"Menarik. Apa aku laporan saja ya? Tapi pak Bara tidak mau meneruskan penyelidikanku. Padahal bukti perselingkuhan sudah aku dapatkan." ucap Alicia bingung sendiri.
"Baiklah, kita lihat bagaimana perkembangannya. Jika pak Bara masih percaya dengan pacarnya itu, terserah. Dia sendiri yang akan kecewa. Suatu saat nanti akan aku berikan bukti-bukti perselingkuhan pacarnya itu." ucap Alicia.
Kini dia pun keluar dari parkiran, memberi uang parkir pada penjaga parkir lalu melajukan mobilnya untuk menemui klien selanjutnya. Pikirannya masih tertuju pada Bara, dia merasa kasihan. Tapi mau bagaimana lagi, Bara sudah memutuskan sendiri.
_
_
*******************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
erma irsyad
alicia jg berhenti donk,ksian Bara dpt brng ngg segel🤭
2023-02-25
0