part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti

4 bulan kemudian...

Janji yang di berikan oleh Mahesa kepada Husna tidak ia tepati, sudah empat bulan lamanya Mahesa tidak pernah kembali untuk sekedar melihat Husna, bahkan Mahesa tidak bisa di hubungi.

Biasanya Mahesa menghubungi nomor bik Yatri untuk menanyakan kabar Husna tapi selama empat bulan ini bik Yatri tidak dapat kabar dari tuan nya itu.

Bik Yatri sedih melihat Husna yang selalu menangis menanti kepulangan suaminya itu, bik Yatri ingin menelepon Mahesa tapi nomor Mahesa tidak pernah aktif.

"Nyonya yang sabar ya, tuan pasti pulang secara nyonya kan lagi mengandung anak tuan!" ujar bik Yatri meyakinkan Husna kalau sebentar lagi Mahesa akan berkunjung ke sini.

"Hiks... mas Mahesa tidak mau melihat kami bik hiks... buktinya saja ia tidak datang ke mari hiks... dia membohongi kami, hiks... katanya ia akan pulang besok atau lusa waktu itu, tapi apa bik hiks... sudah empat bulan lamanya dia meninggalkan kami!" ujar Husna terisak-isak

Bik Yatri mengusap punggung Husna untuk memberi ketenangan kepada Husna, tidak tau harus berbuat apa lagi, bik Yatri sudah kehabisan cara untuk menghubungi tuan nya itu.

Sudah empat bulan lamanya Mahesa tidak pulang berati umur kandungan Husna sudah mencapai lima bulan saja, dalam waktu empat bulan ini Husna terus menanti kepulangan suaminya itu, kadang Husna duduk di teras rumah saat sore hari karena ia yakin kalau Mahesa akan pulang, tapi Mahesa tak juga kunjung pulang.

Hatinya sangat sakit karena Mahesa membohongi dirinya, waktu itu dia pernah berjanji akan pulang secepatnya dan akan membelikan buah-buahan untuk Husna, tapi nyatanya apa sekarang?, Mahesa benar-benar menghilang tanpa kabar sedikit pun.

Kini Husna sedang duduk di sofa ruang tamu ia menunggu kepulangan suaminya itu di ruang tamu itu, Husna selonjoran di sofa itu ia menyenderkan punggungnya di tangan sofa.

"Ayah kamu berbohong sama bunda, waktu itu dia pernah berjanji pada kita kalau dia akan pulang secepatnya, tapi nyatanya janjinya itu hanya janji palsu!" ujar Husna curhat sambil mengusap-usap perut nya yang sudah membesar itu.

Entah kenapa semenjak Mahesa pergi begitu lama membuat kerinduan yang tumbuh di hati Husna, apakah dia sudah mulai jatuh cinta dengan Mahesa? atau kerinduan itu datang karena calon bayi nya ini?

Tanpa di pungkiri lagi Husna benar-benar jatuh hati kepada Mahesa, dia tidak bisa menahan rasa rindu untuk bertemu suaminya itu.

"Bunda sangat merindukan ayah kamu!" lirih Husna mengusap air matanya.

Sudah sekian kalinya Husna menangis, kadang dalam satu hari itu ada lima kali dia menangis.

"Mas Mahesa!" lirih Husna ingin memeluk tubuh atletis dan bau parfum Mahesa itu.

...

Hari ini Mahesa baru selesai bekerja dalam waktu empat bulan ini ia sangat di sibukkan dengan urusan pekerjaan nya, apa lagi Mahesa di tugas kan ke kota C untuk menggantikan dokter yang tidak bisa masuk.

Kini Mahesa sudah kembali ke Jakarta, sudah empat bulan juga dia nugas di kota C tersebut, Mahesa baru membuka handphone yang sering menghubungi orang yang bekerja di tempat Husna, Mahesa selalu mematikan handphone yang bisa ia gunakan untuk menghubungi bik Yatri dan mang Udin.

Ada banyak panggilan miss call dari bik Yatri dan mang Udin, dan ada juga beberapa notifikasi dari empat bulan yang lalu di kirimkan oleh bik Yatri dan mang Udin.

"Tuan, anda di mana, nyonya Husna selalu menanyakan tuan bibik tidak tau harus melakukan apa lagi, nyonya Husna sering menangis menunggu kepulangan tuan, tuan tolong hubungi kami segera agar bibik bisa memberitahu nyonya kalau tuan baik-baik saja!" isi salah satu pesan yang di kirimkan oleh bik Yatri dari empat bulan yang lalu.

Mahesa membalas pesan dari bik Yatri dari empat bulan terakhir itu.

"Saya baik-baik saja, saya akan pulang nanti!" pesan yang di kirim Mahesa ke bik Yatri

Tidak beberapa lama bik Yatri membalas pesan Mahesa.

"Syukurlah Alhamdulillah akhirnya tuan membalas pesan bibik juga, nyonya selalu menanyakan kabar tuan!"

"Saya baik, ngomong-ngomong selama saya tidak ada di situ, apa Husna melakukan hal yang macam-macam?" balas Mahesa

"Tidak tuan, hanya saja nyonya sering nangis karena rindu pada tuan!" isi pesan bik Yatri memberi bumbu sedikit biar Mahesa cepat pulang.

"Beritahu nyonya saya akan pulang sekarang!"

"Oh iya, apa nyonya masih sering makan buah strawberry sama semangka?" isi pesan Mahesa

"Masih tuan, mang Udin yang selalu beliin buah kesukaan nyonya ke pasar!" beritahu bik Yatri

Mahesa membaca isi pesan itu, karena urusan pekerjaan nya sudah selesai dan dia juga tidak melakukan tindakan operasi kepada pasien nya kini Mahesa memilih untuk pergi mengunjungi istri sirinya itu.

Sebelum ke sana Mahesa membeli begitu banyak buah strawberry dan buah semangka yang akan ia berikan kepada Husna.

...

Bik Yatri sudah memberitahu Husna kalau Mahesa akan pulang hari ini, karena itu Husna duduk di teras rumah untuk menanti kepulangan Mahesa. Senyum manis selalu nampak dari bibir ranum nya itu.

"Ayah kamu akan mengunjungi kita hari ini sayang, bunda tidak sabar pasti kamu juga tidak sabar dengan kepulangan ayah kamu!" ujar Husna mengusap perut besar nya itu.

Sudah dua jam Husna duduk di teras rumah nya itu tapi Mahesa belum juga datang, apa bik Yatri membohongi nya? pikir Husna.

Matanya kembali berembun karena Mahesa tidak pernah sampai-sampai, "apa ayah bohong sama kita ya sayang?" ujar Husna mengusap air matanya yang sudah mengalir.

Tidak lama setelah itu mobil BMW 8 series berwarna hitam itu masuk ke pekarangan rumah nya, Husna tidak mengenali mobil itu karena Mahesa selama ini tidak pernah menggunakan jenis mobil itu, biasnya Mahesa memakai mobil merek lain.

"Siapa itu?" gumam Husna

Dengan berbalut jas dokter Mahesa keluar dari mobil itu dengan gagahnya, Mahesa menenteng kantong berisi buah-buahan itu, Husna sudah berlari mengejar Mahesa.

"Husna jangan lari!" peringat Mahesa saat ia sadar melihat Husna berlari ke arah nya.

Terpaksa Mahesa membuang kantong plastik berisi buah-buahan itu ke bawah, ia mengejar Husna lalu menangkap nya, Mahesa lebih dulu memeluk Husna semua itu di perhatikan oleh bik Yatri dan mang Udin.

"Hiks...hiks...hiks...!" tangis Husna di pelukan suaminya itu, Mahesa sedikit merasa iba dengan Husna yang sudah lama ia tinggal.

"Hiks...mas...hiks...!" tangis Husna tangan nya ingin menjangkau buah yang berserak di halaman rumah mereka itu, apa lagi buah semangka yang isi nya sangat merah itu pecah begitu saja.

"Maaf saya baru bisa pulang sekarang!" ujar Mahesa masih memeluk tubuh Husna, dengan santainya Husna mendorong tubuh Mahesa itu karena ia ingin mengambil buah-buahan yang berserakan itu.

"Hiks... strawberry nya hiks... semangka... hiks... mubazir kan jadinya!" ujar Husna menangisi buah-buahan yang berserakan itu, Husna jongkok untuk memilih buah-buahan yang masih layak makan itu.

Mahesa mengaruk-garuk kepalanya jadi Husna tidak menangisinya karena kerinduan nya pada dirinya, jadi Husna menangisi buah-buahan yang berserakan itu, sedikit aneh juga sih dengan perasaan Mahesa untuk saat ini tidak di pedulikan oleh Husna.

"Hiks... strawberry nya... hiks... semangkanya terbuang sia-sia!" tangis Husna masih menangisi buah-buahan yang sudah berserakan itu.

Bik Yatri membantu Husna mengumpulkan buah-buahan yang berserakan itu, Mahesa membawa Husna ke dalam, Husna masih melirik ke belakang karena buah semangka segar itu terbuang cuma-cuma.

"Malah buah-buahan yang kamu tangisi, aneh sekali tingkah ibu hamil ini!" lirih Mahesa

...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nasriani Anie

Nasriani Anie

next

2023-03-06

0

Ruhila Bukhari

Ruhila Bukhari

jangan buat Mahesa dan Husna pisah dong

2023-03-06

0

Daryati Idar

Daryati Idar

lanjut thor

2023-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 part 1. Jaminan Hutang
2 part 2. Sah
3 part 3. Kehidupan Baru
4 par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5 part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6 part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7 part 7. Kemarahan Mahesa
8 part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9 part 9. Husna Sakit
10 part 10. Batal Wudhu
11 part 11. Kesedihan Husna
12 part 12. Kabar Baik
13 part 13. Positif
14 part 14. Morning Sicknees
15 part 15. Apa Husna Sanggup
16 Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17 part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18 part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19 part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20 part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21 part 21. Salah Paham Sudah Usai
22 part 22. Sulit Menebak Sikap
23 part 23. Penderitaan Terus-menerus
24 part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25 part 25. Secarik Kertas Putih
26 part 26. Malam Bunda
27 part 27. Anak Kita!
28 part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29 part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30 part 30. Kesepian Husna
31 part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32 part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33 part 33. Nanti Menyesal
34 part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35 part 35. Merepotkan Mahesa
36 part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37 part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38 part 38. Puasa Pertama
39 part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40 part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41 part 41. Temperamental Tinggi
42 part 42. Sebentar lagi
43 part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44 part 44. Melahirkan 1
45 part 45. Melahirkan 2
46 pengumuman
47 part 46. Ansel Putra Radyta
48 part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49 part 48. Mencari Anaknya
50 part 49. Pencarian Hari Ke 2
51 part 50. Bertemu Kembali
52 part 51. Mengizinkan Husna
53 part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54 part 53. Sangat Bersyukur
55 part 54. Meminta Keadilan
56 part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57 part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58 part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59 part 58. Very beautiful
60 part 59. Rumit
61 part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62 part 61. Permintaan Maaf
63 part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64 part 63. Anggota Keluarga Baru
65 part 64. Cemburu
66 part 65. Ngidam Menyiksa
67 part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68 part 67. Resepsi
69 part 68. Lembaran Baru
70 part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71 part 70. Sebuah Pelajaran
72 part 71. Semoga Kalian Bahagia
73 part 72. Gadis Kepedean
74 part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75 part 74. Permintaan Maaf Fajri
76 part 75. Gombalan Mahesa
77 part 76. Malam kegombalan
78 part 77. Surprise For My Wife
79 part 78. Ending
80 pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
part 1. Jaminan Hutang
2
part 2. Sah
3
part 3. Kehidupan Baru
4
par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5
part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6
part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7
part 7. Kemarahan Mahesa
8
part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9
part 9. Husna Sakit
10
part 10. Batal Wudhu
11
part 11. Kesedihan Husna
12
part 12. Kabar Baik
13
part 13. Positif
14
part 14. Morning Sicknees
15
part 15. Apa Husna Sanggup
16
Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17
part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18
part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19
part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20
part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21
part 21. Salah Paham Sudah Usai
22
part 22. Sulit Menebak Sikap
23
part 23. Penderitaan Terus-menerus
24
part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25
part 25. Secarik Kertas Putih
26
part 26. Malam Bunda
27
part 27. Anak Kita!
28
part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29
part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30
part 30. Kesepian Husna
31
part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32
part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33
part 33. Nanti Menyesal
34
part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35
part 35. Merepotkan Mahesa
36
part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37
part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38
part 38. Puasa Pertama
39
part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40
part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41
part 41. Temperamental Tinggi
42
part 42. Sebentar lagi
43
part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44
part 44. Melahirkan 1
45
part 45. Melahirkan 2
46
pengumuman
47
part 46. Ansel Putra Radyta
48
part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49
part 48. Mencari Anaknya
50
part 49. Pencarian Hari Ke 2
51
part 50. Bertemu Kembali
52
part 51. Mengizinkan Husna
53
part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54
part 53. Sangat Bersyukur
55
part 54. Meminta Keadilan
56
part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57
part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58
part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59
part 58. Very beautiful
60
part 59. Rumit
61
part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62
part 61. Permintaan Maaf
63
part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64
part 63. Anggota Keluarga Baru
65
part 64. Cemburu
66
part 65. Ngidam Menyiksa
67
part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68
part 67. Resepsi
69
part 68. Lembaran Baru
70
part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71
part 70. Sebuah Pelajaran
72
part 71. Semoga Kalian Bahagia
73
part 72. Gadis Kepedean
74
part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75
part 74. Permintaan Maaf Fajri
76
part 75. Gombalan Mahesa
77
part 76. Malam kegombalan
78
part 77. Surprise For My Wife
79
part 78. Ending
80
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!