part 13. Positif

Mereka kembali ke rumah sementara pikiran Husna masih memikirkan tentang perjanjian itu, ia sangat takut sekali akan hal itu benar-benar terjadi pada hidup nya, tidak ada seorang ibu yang ingin di pisahkan dari anak nya.

Husna menyenderkan kepala nya di penyenderan bangku mobil, ia menatap keluar jendela, saat ini kebetulan juga hujan sangat deras, mereka terjebak macet karena di depan ada pohon yang tumbang.

Bik Yatri duduk di sebelah mang Udin, mang Udin yang membawa mobil, Husna menatap hujan deras dari dalam mobil, ia merenungi nasibnya yang akan datang.

Bik Yatri baru dapat panggilan telepon dari Mahesa, selama ini Mahesa hanya menelepon bik Yatri untuk menanyakan kabar Husna, semenjak dua bulan terakhir baru hari ini Mahesa menghubungi bik Yatri.

"Kami dalam perjalanan pulang tuan!" ujar bik Yatri dari sebalik telepon

"Kalian dari mana saja?, saya sudah setengah jam di rumah!"

"Sebentar lagi kami sampai tuan, di sini hujan sangat deras apa lagi jalanan juga macet akibat pohon tumbang!" beri tahu bik Yatri

"Kalian sebenarnya dari mana?" tanya Mahesa

"Kami dari rumah sakit tuan, nyonya dari pagi tadi pusing, makanya kami membawa nyonya ke rumah sakit!" beritahu bik Yatri

"Pulang cepat, saya tunggu!" di akhir panggilan telepon itu.

Husna tidak mendengar percakapan bik Yatri dan suaminya itu, ia sangat fokus dengan hujan deras di luaran sana, yang ia pikirkan itu tentang hidup nya kedepannya harus mengapa dan harus apa?

Hujan sudah mulai reda semua aktivitas sudah mulai kembali seperti semua, pohon tumbang tadi sudah di evakuasi juga oleh petugas kepolisian dan damkar, beruntung nya tidak ada korban jiwa atas tumbangnya pohon itu.

Mereka sampai di rumah sudah menjelang magrib, Mahesa melipat kedua tangannya saat Husna masuk ke dalam kamar. Betapa kaget nya Husna saat pandangan mereka bertemu tatapan, Mahesa menghindar kontak mata langsung dengan Husna.

Mahesa sangat muak melihat wajah sedih dari Husna itu, terlalu sering Husna memasang wajah sedih membuat Mahesa tambah kesal.

"Dari mana kamu?" tanya Mahesa

Padahal dia sudah tau jawabannya jika Husna baru pulang dari rumah sakit, Husna tidak menjawab ia langsung pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan berwudhu.

Lima belas menit kemudian Husna keluar sudah dalam keadaan berwudhu, ia menyelenggarakan sajadah ke arah kiblat dan mengambil mukenah di dalam lemari.

Mahesa tadi sudah tidak ada di kamar ini, kini Mahesa sedang menemui bik Yatri, Mahesa menanyakan kepada bik Yatri ada apa sebenarnya mereka pergi ke rumah sakit.

"Bik, ngapain kalian ke rumah sakit?, apa Husna sakit lagi?" tanya Mahesa

Melihat wajah kekhwatiran dari Mahesa membuat bik Yatri senang, karena baru kali ini bik Yatri melihat tuan nya itu menghawatirkan Husna.

"Nyonya tidak apa-apa tuan, lebih baik tuan sendiri yang bertanya kepada nyonya, nyonya pasti akan memberi tahu tuan!" jawab bik Yatri

Bik Yatri mana mau memberikan perihal yang sangat berharga dan penting ini kepada Mahesa, biarlah Husna sendiri yang memberi tahu Mahesa kalau dia sedang mengandung anak nya.

Bik Yatri tidak mau memberitahu karena hal ini harus Husna sendiri yang cerita, bik Yatri juga tak mau juga memberitahu kalau bukan atas izin nyonya nya.

"Tapi Husna tidak mau bicara dengan saya bik!" ujar Mahesa

"Mungkin nyonya lagi capek tuan, pasti nanti nyonya akan bicara!" ujar bik Yatri

Mahesa menghela nafas ia juga tak mungkin memaksakan kehendak nya sendiri, Mahesa berbalik ke kamar nya, sementara bik Yatri tersenyum karena Mahesa sudah mulai ingin tahu tentang Husna.

Husna baru selesai sholat ia sedang membaca Al-Qur'an nya, suara merdu dan indah itu membuat Mahesa sedikit termenung menikmati lantunan ayat suci Al-Qur'an itu.

"iz awal-fityatu ilal-kahfi fa qooluu robbanaaa aatinaa mil ladungka rohmataw wa hayyi lanaa min amrinaa rosyadaa."

"Sodaqallahul'adziim!"

Husna sudah selesai membaca Al-Qur'an kini ia meletakkan kitab suci Al-Qur'an itu pada tempat nya lagi, Mahesa tersentak saat Husna sudah selesai membaca Al-Qur'an.

Mahesa masuk ke dalam kamar ia duduk di tepi ranjang, sementara itu Husna sedang mengatur nafas nya. Husna berbalik ia melihat Mahesa yang lagi menyenderkan kepalanya di kepala ranjang.

"Dari mana kamu tadi?" tanya Mahesa ia menegakkan tubuh atletis nya itu, Husna meneguk ludah nya.

"Da-dari...!" ujar Husna terbata-bata

"Jawab yang benar!" ujar Mahesa dengan suara keras

Husna terkaget-kaget dengan suara keras dari Mahesa itu, matanya kembali berembun karena bentakan dari Mahesa itu.

"JAWAB!" bentak Mahesa karena Husna bukanya menjawab tapi malah menangis.

"Hiks... r-rumah saa-sakit hiks...!" jawab Husna terisak

Mahesa mengangguk ia mendekati Husna yang lagi berdiri itu, "ada perlu apa kamu ke sana?" tanya Mahesa

Husna mengangkat kepala nya ia berusaha menatap wajah Mahesa itu, tidak mungkin ia menyembunyikan perihal ini dari Mahesa.

Husna mengambil surat keterangan dari dokter dari laci nakas, ia memberikan surat keterangan dokter itu.

"Apa ini?" tanya Mahesa saat melihat kepala surat itu dari rumah sakit xxx Bandung

"Baca!" ujar Husna

Mahesa membuka amplop surat itu ia melihat Husna yang masih saja menangis.

"Kamu sakit? atau ini surat keterangan kalau kamu mandul?" tuduh Mahesa

Husna tidak menjawab karena Mahesa bisa membaca surat keterangan dari dokter itu, apa lagi dia juga berprofesi sebagai dokter sudah pasti dia tau cara membaca surat keterangan dokter itu. Dan satu lagi hati Husna sakit karena Mahesa menuduh dia mandul, apa buktinya kalau dia mandul sedangkan sekarang ini di perutnya ada nyawa yang akan berkembang menjadi seorang bayi nanti nya.

"Baca dan jangan asal nuduh!" ujar Husna menghapus air mata nya ia berusaha untuk tenang saat ini ia juga tak boleh bersikap lemah di hadapan Mahesa.

Mahesa membaca surat keterangan dari dokter itu, ia membaca dari atas sampai bawah tertera di kertas putih itu nama Husna Tri Hanasari menyatakan kalau positif.

Mahesa membaca sambil mengerutkan keningnya ia sekali lagi membaca kertas berisi keterangan dokter itu, Mahesa belum ngeh dengan surat keterangan dokter itu.

"Positif!" gumam Mahesa

Mahesa melihat Husna ia baru paham dengan surat keterangan dokter ini karena ia membaca nya dua kali.

"Jaga anak saya ini dengan baik-baik, jangan kamu mengambil keputusan yang tidak enak di dengar, sekali saja kamu membuat kesalahan kamu akan tau akibat nya!" ujar Mahesa

Husna hanya diam sambil mendengarkan ucapan dari suaminya ini, Husna sedikit tidak terima dengan kata anak saya saja, padahal anak yang ia kandungan juga anak nya juga.

"Terus apa kata dokter?" tanya Mahesa

"Kata dokter anak kita sehat mas!" ralat Husna menjadi kata anak kita

Mahesa mengangguk-angkuk kecil ia senang karena usahanya berhasil juga, Mahesa merebahkan tubuhnya di atas kasur. Husna menatap suaminya itu yang masih cuek pada nya, sedikit pun Mahesa tidak pernah peduli dengan Husna.

Husna pergi ke luar kamar ia mau menyiapkan makan malam untuk makan mereka, Husna membantu bik Yatri untuk menghidangkan makanan itu di atas meja makan.

"Bibik senang akhirnya ada tuan kecil atau nona kecil di tengah-tengah keluarga ini!" ujar bik Yatri

"Iya bik!" ujar Husna

Husna termenung di dekat meja makan, ia memikirkan nasib nya ini, jika perjanjian itu tidak ada mungkin hidup nya sudah bahagia semenjak pertama kali mereka menikah.

"Nyonya kenapa?" tanya bik Yatri

Husna kaget dengan bik Yatri yang datang dan menyapa nya, Husna sedikit tersenyum ia memanggil Mahesa untuk makan malam.

"Kamu juga makan!" ujar Mahesa

Husna mengangguk, ia melihat makanan ini saja, saat makanan ini tersaji Husna jadi tidak nafsu makan.

"Makan jangan di lihat saja!" ujar Mahesa

Husna menggeleng-nggelengkan kepalanya ia menutup mulut nya karena ia mau muntah lagi, Husna sudah siap mau memuntahkan isi perutnya ia berlari ke wastafel yang ada di dapur.

Setelah itu Husna balik lagi ke tempat meja makan, Mahesa sudah tidak ada lagi di meja makan ini, Husna membereskan piring kotor itu.

Nafsu makan Mahesa hilang karena Husna muntah tadi, ia merasa jijik saat Husna muntah tadi, Mahesa lebih memilih berhenti makan.

"Jangan kamu ulangi lagi, saya jijik!" ujar Mahesa saat Husna masuk ke kamar ingin beristirahat juga.

"M-maaf!" ujar Husna menundukkan kepalanya.

Husna menangis lagi karena perkataan Mahesa membuat ia tersakiti lagi, padahal anak ini anak dia juga tapi Mahesa tidak mau peduli yang ia hanya mau yaitu tau beres saja, untuk urusan Husna mau muntah dan ini itu nya ia tidak mau peduli.

...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

mending kamu sakit trs aja us biar anaknya ga sehat biar tahu rasa tu dikter gadungan 😠😠😠

2023-09-11

2

🌷mamix um@mi 🏚🅠🅛

🌷mamix um@mi 🏚🅠🅛

lelaki egois bisanya cuma bikin doang,ntar kena karma bucin tau rasa

2023-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 part 1. Jaminan Hutang
2 part 2. Sah
3 part 3. Kehidupan Baru
4 par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5 part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6 part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7 part 7. Kemarahan Mahesa
8 part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9 part 9. Husna Sakit
10 part 10. Batal Wudhu
11 part 11. Kesedihan Husna
12 part 12. Kabar Baik
13 part 13. Positif
14 part 14. Morning Sicknees
15 part 15. Apa Husna Sanggup
16 Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17 part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18 part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19 part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20 part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21 part 21. Salah Paham Sudah Usai
22 part 22. Sulit Menebak Sikap
23 part 23. Penderitaan Terus-menerus
24 part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25 part 25. Secarik Kertas Putih
26 part 26. Malam Bunda
27 part 27. Anak Kita!
28 part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29 part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30 part 30. Kesepian Husna
31 part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32 part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33 part 33. Nanti Menyesal
34 part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35 part 35. Merepotkan Mahesa
36 part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37 part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38 part 38. Puasa Pertama
39 part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40 part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41 part 41. Temperamental Tinggi
42 part 42. Sebentar lagi
43 part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44 part 44. Melahirkan 1
45 part 45. Melahirkan 2
46 pengumuman
47 part 46. Ansel Putra Radyta
48 part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49 part 48. Mencari Anaknya
50 part 49. Pencarian Hari Ke 2
51 part 50. Bertemu Kembali
52 part 51. Mengizinkan Husna
53 part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54 part 53. Sangat Bersyukur
55 part 54. Meminta Keadilan
56 part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57 part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58 part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59 part 58. Very beautiful
60 part 59. Rumit
61 part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62 part 61. Permintaan Maaf
63 part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64 part 63. Anggota Keluarga Baru
65 part 64. Cemburu
66 part 65. Ngidam Menyiksa
67 part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68 part 67. Resepsi
69 part 68. Lembaran Baru
70 part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71 part 70. Sebuah Pelajaran
72 part 71. Semoga Kalian Bahagia
73 part 72. Gadis Kepedean
74 part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75 part 74. Permintaan Maaf Fajri
76 part 75. Gombalan Mahesa
77 part 76. Malam kegombalan
78 part 77. Surprise For My Wife
79 part 78. Ending
80 pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
part 1. Jaminan Hutang
2
part 2. Sah
3
part 3. Kehidupan Baru
4
par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5
part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6
part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7
part 7. Kemarahan Mahesa
8
part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9
part 9. Husna Sakit
10
part 10. Batal Wudhu
11
part 11. Kesedihan Husna
12
part 12. Kabar Baik
13
part 13. Positif
14
part 14. Morning Sicknees
15
part 15. Apa Husna Sanggup
16
Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17
part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18
part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19
part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20
part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21
part 21. Salah Paham Sudah Usai
22
part 22. Sulit Menebak Sikap
23
part 23. Penderitaan Terus-menerus
24
part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25
part 25. Secarik Kertas Putih
26
part 26. Malam Bunda
27
part 27. Anak Kita!
28
part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29
part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30
part 30. Kesepian Husna
31
part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32
part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33
part 33. Nanti Menyesal
34
part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35
part 35. Merepotkan Mahesa
36
part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37
part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38
part 38. Puasa Pertama
39
part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40
part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41
part 41. Temperamental Tinggi
42
part 42. Sebentar lagi
43
part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44
part 44. Melahirkan 1
45
part 45. Melahirkan 2
46
pengumuman
47
part 46. Ansel Putra Radyta
48
part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49
part 48. Mencari Anaknya
50
part 49. Pencarian Hari Ke 2
51
part 50. Bertemu Kembali
52
part 51. Mengizinkan Husna
53
part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54
part 53. Sangat Bersyukur
55
part 54. Meminta Keadilan
56
part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57
part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58
part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59
part 58. Very beautiful
60
part 59. Rumit
61
part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62
part 61. Permintaan Maaf
63
part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64
part 63. Anggota Keluarga Baru
65
part 64. Cemburu
66
part 65. Ngidam Menyiksa
67
part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68
part 67. Resepsi
69
part 68. Lembaran Baru
70
part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71
part 70. Sebuah Pelajaran
72
part 71. Semoga Kalian Bahagia
73
part 72. Gadis Kepedean
74
part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75
part 74. Permintaan Maaf Fajri
76
part 75. Gombalan Mahesa
77
part 76. Malam kegombalan
78
part 77. Surprise For My Wife
79
part 78. Ending
80
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!