part 8. Mulai Mempersiapkan Diri

Flashback on

Husna pergi keluar Mahesa juga keluar dari kamar mandi, terlebih dahulu Mahesa mengecek telepon genggam nya, saat ini Mahesa tidak bisa berleha-leha dengan pekerjaan nya.

Walaupun Mahesa cuma di beri waktu dua hari untuk cuti, tapi tetap saja Mahesa sangat di butuhkan oleh pihak rumah sakit.

Hendri merupakan salah satu dokter umum seperti Mahesa, ia juga bisa melakukan tugasnya seperti tugas Mahesa juga, Hendri belajar banyak dari Mahesa karena Mahesa merupakan guru bagi Hendri.

Tidak ada Mahesa di rumah sakit Hendri pasti bisa menangani pasien yang lagi membutuhkan dokter.

"Baik tuan, saya akan menggantikan tuan selama dua hari ini!"

"Oke, terima kasih Hendri!"

Mahesa mematikan sambungan telepon itu, kini ia melihat cctv yang berada di kamar nya ini, Mahesa selalu memantau setiap pergerakan Husna lewat cctv yang ia pasang di setiap sudut rumah ini.

Hal pertama yang Mahesa lihat yaitu cctv yang berada di kamar nya ini, Mahesa memutar cctv pada hari-hari tidak ada dia di rumah ini.

Mahesa melihat Husna di dalam cctv itu, Husna mengambil sebuah benda dari dalam lemari nya, Mahesa sangat ingin tau apa yang Husna ambil sehingga dia mengendap-endap seperti itu.

"Apa yang dia lakukan?"

Mahesa dengan penasaran yang tinggi memperhatikan betul yang di ambil oleh Husna itu, bahkan Husna juga meminum benda yang tidak terlalu jelas itu.

"Apa yang dia minum?"

Mahesa dengan marah nya menutup laptop itu secara kasar, ia membuka lemari Husna lalu mencari benda yang di minum oleh Husna.

Tidak membutuhkan waktu lama Mahesa bisa menemukan butiran obat kontrasepsi itu di bawah baju-baju Husna.

"Damn it!" umpat Mahesa menggenggam butiran obat itu secara kasar.

Perjanjian tetap perjanjian tapi kenapa Husna malah mengingkari perjanjian yang telah ia sepakati bersama, bahkan Husna tidak tau apa akibat yang akan ia terima.

"Licik sekali kamu Husna!"

Mahesa sangat marah dengan apa yang telah Husna lakukan pada nya, Mahesa pergi ke bawah untuk mencari Husna ternyata Husna lagi menyiapkan sarapan, Mahesa mengahmpiri Husna dan ia duduk di kursi meja makan itu.

Ia mengurungkan niatnya untuk tidak memarahi Husna di depan bik Yatri, Husna mengambilkan Mahesa sarapan.

"Kamu sudah cek?, atau sudah ada tanda-tanda nya?"

"Apa nya?" tanya Husna

Mahesa mengepalkan sebelah tangan nya, karena Husna berpura-pura tidak tau.

"Sudah hamil atau belum?" tanya Mahesa

Raut wajah Husna jadi tegang seperti ada hal yang ia sembunyikan dari Mahesa, Mahesa tetap diam dan tidak membahas tentang obat kontrasepsi yang ia ketemukan itu, dan lebih parah lagi Husna meminum obat itu agar proses kehamilan nya tidak jadi.

Betapa marah nya Mahesa saat tau Husna meminum obat itu, Mahesa sudah menahan marah nya itu sampai-sampai wajah nya memerah.

...

Flashback off

Mahesa mencari bik Yatri, ia mau menanyakan kepada bik Yatri semenjak kapan Husna mengonsumsi obat kontrasepsi itu, Mahesa tidak tinggal diam dia tidak mau keinginan nya untuk memiliki keturunan tertunda gara-gara Husna mempermainkan nya.

"Bik Yatri!" panggil Mahesa tidak biasanya menggunakan nada tinggi.

Bik Yatri yang di panggil tergopoh-gopoh menghampiri tuan nya itu, perasaan bik Yatri tidak enak pasalnya Mahesa memanggil diri nya dengan nada yang tidak seperti biasa nya.

"Iya tuan!" ujar bik Yatri

"Semenjak kapan Husna mengonsumsi obat ini!" ujar Mahesa memperlihatkan butiran obat itu pada bik Yatri.

Bik Yatri langsung menganga lebar saat ia melihat obat kontrasepsi itu, bik Yatri seakan syok saat melihat obat itu, bik Yatri menggeleng-nggelengkan kepalanya, karena dia juga tidak tau kalau nyonya nya selama ini mengonsumsi obat yang mencegah kehamilan itu.

"Bibik tidak tau tuan, bahkan bibik baru tau kalau nyonya meminum obat itu!" ujar bik Yatri apa ada nya.

"Sekali lagi saya melihat dia mengonsumsi obat ini, saya pastikan akan hal buruk terjadi pada nya!" ujar Mahesa membuat bik Yatri bergidik ngeri.

"Bibik akan pastikan nyonya tidak akan mengonsumsi obat itu lagi!" ujar bik Yatri

Mahesa pergi ke kamar untuk mencari sisa-sisa obat yang Husna sembunyin kan, Husna melihat Mahesa yang sedang mengobrak-abrik lemari pakaian Husna.

Husna hanya diam melihat Mahesa, dia sudah tau kalau Mahesa pasti mencari sisa obat yang Husna sembunyi kan.

"Diman kamu menyimpan obat sialan itu lagi?" tanya Mahesa karena dia tak menemukan obat itu lagi.

Husna sudah membuang obat itu semua nya, jadinya obat itu tidak akan ada lagi.

"T--tidak a-ada!" jawab Husna sangat takut melihat kemarahan Mahesa.

Mahesa tidak percaya ia menghampiri Husna lalu mencengkram rahang Husna, air mata Husna mengalir kembali saat Mahesa kasar pada nya.

"Ini akibat nya jika kamu bermain-main dengan saya!" ujar Mahesa mendorong rahang yang ia cengkram tadi.

Husna memegang rahang nya yang sakit itu, hanya tangisan yang keluar dari mulut Husna, ia takut melawan Mahesa karena ia juga tak mau membuat Mahesa tambah marah.

"Diaman kamu menyimpan obat itu lagi?" tanya Mahesa sekali lagi.

"S-sudah a-aku buang!" ujar Husna

Mahesa melihat Husna dengan tatapan mematikan lawan, ia berkacak pinggang saat melihat Husna menangis.

"Jangan perlihatkan air mata buaya kamu itu pada saya!" ujar Mahesa.

Husna menghapus air mata nya ia mengurangi volume tangis nya, ia takut dengan Mahesa marah lagi.

"Licik sekali kamu, saya pikir kamu wanita polos ternyata otak kamu sangat cerdik, kamu ingat perjanjian tetaplah perjanjian, kamu tidak berhak mengambil keputusan semau kamu!" ujar Mahesa

Husna masih sesenggukan, Mahesa pergi keluar kamar itu.

...

Malam harinya Mahesa tidak mau tidur sekamar dengan Husna karena dia masih marah dengan keputusan yang di ambil Husna.

Sementara di kamar Husna sudah terlelap tidur karena dia terlalu capek akibat menangis seharian.

Mahesa lupa ternyata handphone nya tertinggal di dalam kamar, handphone itu sangat berguna untuk Mahesa karena banyak orang penting yang akan menghubungi nya.

Mahesa masuk ke kamar nya itu ia melihat Husna yang lagi tidur dengan wajah damai, Mahesa mengendihkan bahu nya ia tidak peduli dengan Husna.

Azan subuh berkumandang Husna terbangun ia tidak menemukan Mahesa ada di kamar nya ini.

"Pasti dia masih marah!" gumam Husna

Husna mengambil wudhu lalu ia melaksanakan sholat subuh, usai sholat ia pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

"Saya harus pergi, jangan ulangi kesalahan kamu itu lagi, saya tidak akan memberi ampun jika kamu mengulangi nya lagi!" ujar Mahesa

Husna mengangguk lalu Mahesa pergi begitu saja, Husna menghela nafas ia harus memulai hidup nya yang akan datang nanti, ia juga harus mempersiapkan mental yang kuat agar ia rela melepaskan yang bukan hak nya.

"Mulai lah mempersiapkan diri mu Uus, agar kamu kuat akan hal yang akan menimpa mu nanti!"

...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

yang sabar ya uus

2023-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 part 1. Jaminan Hutang
2 part 2. Sah
3 part 3. Kehidupan Baru
4 par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5 part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6 part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7 part 7. Kemarahan Mahesa
8 part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9 part 9. Husna Sakit
10 part 10. Batal Wudhu
11 part 11. Kesedihan Husna
12 part 12. Kabar Baik
13 part 13. Positif
14 part 14. Morning Sicknees
15 part 15. Apa Husna Sanggup
16 Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17 part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18 part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19 part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20 part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21 part 21. Salah Paham Sudah Usai
22 part 22. Sulit Menebak Sikap
23 part 23. Penderitaan Terus-menerus
24 part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25 part 25. Secarik Kertas Putih
26 part 26. Malam Bunda
27 part 27. Anak Kita!
28 part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29 part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30 part 30. Kesepian Husna
31 part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32 part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33 part 33. Nanti Menyesal
34 part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35 part 35. Merepotkan Mahesa
36 part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37 part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38 part 38. Puasa Pertama
39 part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40 part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41 part 41. Temperamental Tinggi
42 part 42. Sebentar lagi
43 part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44 part 44. Melahirkan 1
45 part 45. Melahirkan 2
46 pengumuman
47 part 46. Ansel Putra Radyta
48 part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49 part 48. Mencari Anaknya
50 part 49. Pencarian Hari Ke 2
51 part 50. Bertemu Kembali
52 part 51. Mengizinkan Husna
53 part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54 part 53. Sangat Bersyukur
55 part 54. Meminta Keadilan
56 part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57 part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58 part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59 part 58. Very beautiful
60 part 59. Rumit
61 part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62 part 61. Permintaan Maaf
63 part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64 part 63. Anggota Keluarga Baru
65 part 64. Cemburu
66 part 65. Ngidam Menyiksa
67 part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68 part 67. Resepsi
69 part 68. Lembaran Baru
70 part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71 part 70. Sebuah Pelajaran
72 part 71. Semoga Kalian Bahagia
73 part 72. Gadis Kepedean
74 part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75 part 74. Permintaan Maaf Fajri
76 part 75. Gombalan Mahesa
77 part 76. Malam kegombalan
78 part 77. Surprise For My Wife
79 part 78. Ending
80 pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
part 1. Jaminan Hutang
2
part 2. Sah
3
part 3. Kehidupan Baru
4
par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5
part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6
part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7
part 7. Kemarahan Mahesa
8
part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9
part 9. Husna Sakit
10
part 10. Batal Wudhu
11
part 11. Kesedihan Husna
12
part 12. Kabar Baik
13
part 13. Positif
14
part 14. Morning Sicknees
15
part 15. Apa Husna Sanggup
16
Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17
part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18
part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19
part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20
part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21
part 21. Salah Paham Sudah Usai
22
part 22. Sulit Menebak Sikap
23
part 23. Penderitaan Terus-menerus
24
part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25
part 25. Secarik Kertas Putih
26
part 26. Malam Bunda
27
part 27. Anak Kita!
28
part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29
part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30
part 30. Kesepian Husna
31
part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32
part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33
part 33. Nanti Menyesal
34
part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35
part 35. Merepotkan Mahesa
36
part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37
part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38
part 38. Puasa Pertama
39
part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40
part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41
part 41. Temperamental Tinggi
42
part 42. Sebentar lagi
43
part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44
part 44. Melahirkan 1
45
part 45. Melahirkan 2
46
pengumuman
47
part 46. Ansel Putra Radyta
48
part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49
part 48. Mencari Anaknya
50
part 49. Pencarian Hari Ke 2
51
part 50. Bertemu Kembali
52
part 51. Mengizinkan Husna
53
part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54
part 53. Sangat Bersyukur
55
part 54. Meminta Keadilan
56
part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57
part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58
part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59
part 58. Very beautiful
60
part 59. Rumit
61
part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62
part 61. Permintaan Maaf
63
part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64
part 63. Anggota Keluarga Baru
65
part 64. Cemburu
66
part 65. Ngidam Menyiksa
67
part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68
part 67. Resepsi
69
part 68. Lembaran Baru
70
part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71
part 70. Sebuah Pelajaran
72
part 71. Semoga Kalian Bahagia
73
part 72. Gadis Kepedean
74
part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75
part 74. Permintaan Maaf Fajri
76
part 75. Gombalan Mahesa
77
part 76. Malam kegombalan
78
part 77. Surprise For My Wife
79
part 78. Ending
80
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!