part 15. Apa Husna Sanggup

Mahesa turun dari kamar ia sudah berpakaian sangat rapi dengan jas berwarna putih khusus dokter itu membalut tubuh atletis nya, Husna baru selesai masak dan menyiapkan di meja makan.

Husna melihat Mahesa yang sudah sangat rapi itu, ia menghampiri Mahesa yang masih berdiri di dekat anak tangga yang paling bawah, Mahesa sedang mengancingkan tangan baju nya itu tapi ia tak dapat melakukan sendiri.

Husna mengambil alih dan memasangkan kancing tangan suaminya itu, Mahesa hanya diam sambil mengamati wajah Husna, ia tersentak saat telepon genggam nya berbunyi.

Mahesa mengangkat telepon itu lalu ia berjalan menuju keluar rumah, Husna mengikuti Mahesa dari belakang.

"Dua atau tiga jam lagi saya akan sampai, tolong suruh Hendri yang menangani terlebih dahulu sambil menunggu saya!" ujar Mahesa

"Mas tidak sarapan dulu?" tanya Husna

"Saya sarapan di luar saja, saya sangat sibuk dan ada urusan penting juga!" ujar Mahesa

Husna berdiri di ambang pintu saat ia ingin pergi ia melihat Husna terlebih dahulu, Husna tersenyum simpul, Mahesa mengendarai mobil yang ia bawa.

"Sudahlah kamu tidak bisa mengutarakan keinginan kamu Uus!"

Husna ingin mengutarakan keinginan nya untuk berkuliah lagi, tinggal dua tahun lebih lagi ia melanjutkan kuliah nya maka ia akan lulus, tapi Mahesa sudah keburu pergi makanya Husna tidak bisa mengutarakan keinginan nya itu.

Husna kembali ke ruang makan ia duduk sendiri di kursi meja makan itu, sarapan pagi sudah banyak ia siapkan untuk Mahesa ternyata Mahesa tidak sarapan di rumah.

Husna menyuap sarapan nya dengan pelan, ia tidak berselera karena rasa mual itu datang kembali, ia memberhentikan makan nya karena rasa mual itu sudah tidak bisa ia tahan lagi.

"Huek...!"

Husna kembali muntah, baru ia mengisi perutnya tapi sudah ia muntahkan lagi, bik Yatri membantu nyonya nya itu mengambilkan air hangat ngilu kuku.

Husna duduk di sofa ruang keluarga ia menatap lurus ke arah luar rumah, jika saja ia bisa memutar waktu pasti dia sudah menolak perjanjian pernikahan kontrak ini.

"Nyonya...!" ujar bik Yatri

Husna menoleh ke arah bik Yatri yang baru saja keluar dari dapur, bik Yatri membawakan Husna roti untuk mengganjal perut nya.

"Sarapan dulu nyonya!" ujar bik Yatri

"Uus mual kalau makan bik!" beritahu Husna

"Sedikit saja nyonya, nanti baru nyonya minum vitamin!" ujar bik Yatri

Husna mengambil roti yang bik Yatri berikan pada nya itu, ia tidak berselera untuk makan karena pikiran nya berkecamuk antara ingin memilih keputusan sendiri tapi takut dengan ancaman Mahesa, memilih keputusan Mahesa untuk melahirkan anak ini tapi ia masih tidak mau dengan isi perjanjian itu.

"Nyonya lebih baik istirahat saja!" ujar bik Yatri

Bik Yatri membantu nyonya nya itu ke kamar yang berada di lantai atas, Husna membaringkan tubuhnya pada ranjang nya, bik Yatri pamit dari kamar nya itu.

"Bunda tidak mau berpisah dengan kamu nak, bunda tidak mau kehilangan kamu, kenapa ayah kamu sangat tega dengan bunda, bunda sayang kamu tapi bunda harus apa?" ujar Husna mengusap perutnya yang masih rata itu.

...

Hari-hari terus berlalu sudah satu bulan saja Husna di tinggal oleh Mahesa, Husna tidak pernah mendengar kabar suaminya itu selama satu bulan terakhir, ia hanya menghabiskan harinya dengan membuat pakaian di mesin jahit.

Selain menjalani kuliah waktu dulu ia juga pernah masuk kursus menjahit, keterampilan nya saat menjahit sangat baik, bahkan Husna juga pernah masuk ke acara lomba menjahit antar kota, tidak di sangka-sangka Husna juga menang dalam lomba menjahati itu, bahkan ia juga mendapatkan banyak sertifikat menjahati.

"Wah, nyonya sangat hebat ya dalam menjahit pakaian ini, bibik jadi pengen buat baju juga!" ujar bik Yatri

Husna hanya tersenyum sambil melanjutkan menjahit nya dengan mesin jahit, tangan lentiknya itu sangat lihai dalam menjahit, bik Yatri jadi iri sama kelihaian dari nyonya nya ini.

"Kalau bik Yatri mau buat baju, Uus bisa bantu!" ujar Husna

"Benaran boleh nih nyonya?" ulang bik Yatri

"Iya boleh, Uus senang buat baju gini, dari pada berdiam dan tidak ada aktivitas lebih baik Uus menjahit gini!" ujar Husna

"Makasih nyonya, nanti bibik berikan bahan baju nya kepada nyonya!" ujar bik Yatri

"Tidak perlu berterima kasih bik, seharusnya Uus yang berterima kasih kepada bibik, bik Yatri selalu ada buat Uus kapan pun itu, bik Yatri juga tak pernah meninggalkan Uus saat Uus lagi sendirian, Uus serasa memiliki seorang ibu pengganti!" ujar Husna

Bik Yatri jadi terharu dengan ucapan nyonya nya itu, sampai-sampai mata bik Yatri jadi berembun, ia tau betapa sedih nya hati nyonya nya itu.

"Bibik ke belakang dulu ya nya!" ujar bik Yatri pamit dari sana

Husna melanjutkan menjahit pakaian itu lagi, sekarang ini ia sedang menjahit pakaian anak kecil yang bisa di gunakan oleh anak cowok maupun cewek, Husna mendapatkan bahan baju ini dari bik Yatri, ia minta tolong kepada bik Yatri untuk membelikan bahan baju ke pasar.

Kebetulan juga ada mesin jahit di rumah Mahesa ini, ia menemukan mesin jahit ini di gudang waktu itu, jadi ia pikir untuk menggunakan mesin jahit ini dari pada mesin jahit ini menganggur lebih baik ia gunakan.

...

Hari ini Mahesa akan pulang melihat istri siri nya itu, hari ini pekerjaan nya tidak terlalu padat maka dari itu ia menggunakan waktu renggang ini sebaik mungkin untuk mengunjungi istri siri nya di Bandung.

Menurut pantauan nya dari bik Yatri selama ini, Husna sering meminta di belikan strawberry, sebelum pergi mengunjungi istrinya itu, ia membeli beberapa bungkus strawberry untuk Husna.

Hari ini entah kenapa ia sangat senang, ia ingin cepat sampai agar ia bisa melihat perkembangan anak yang di kandung oleh Husna. Di perjalanan menuju rumah nya itu ia terus tersenyum sangat jarang ia tersenyum tapi kali ini mood nya sangat baik.

Saat sampai di depan rumah itu ia melihat Husna yang lagi berdiri di teras rumah, entah apa yang di lakukan oleh Husna di sana pikir Mahesa.

Mahesa turun dari mobil nya satu tangan nya menjinjing paper bag berisi strawberry yang ia beli tadi.

"Mas Mahesa pulang!" lirih Husna

Husna memberi senyum kepada Mahesa saat Mahesa berjalan menuju dekat dengan nya.

"Bagaimana keadaan anak saya?" tanya Mahesa

Husna langsung mengerucutkan bibirnya, suaminya ini bukan menanyakan kabar nya tapi menanyakan kabar si calon anak nya ini, sudah tentu Husna menjaga calon anak nya ini dengan baik.

"Kabar aku tidak kamu tanya?" ujar Husna

Mahesa menaikan sebelah alisnya, ia memberikan paper bag itu kepada Husna.

"Untuk ku?" tanya Husna

Mahesa menaikan alisnya untuk menjawab pertanyaan Husna itu, Husna membuka paper bag itu, matanya langsung berbinar karena ia melihat ada banyak buah strawberry yang sangat segar dari dalam paper bag itu.

"Terima kasih mas, kamu tau dari mana anak kita suka buah ini?" tanya Husna dengan refleks nya ia meluk tubuh Mahesa

Mahesa mengangkat kedua tangan nya karena ia tidak mau memeluk Husna, tapi hatinya juga sedikit senang saat melihat Husna senang seperti ini.

"Husna!" ujar Mahesa karena Husna tidak mau melepaskan pelukan nya dari tubuh suaminya ini.

"Aku boleh peluk kamu sebentar saja, anak kita kangen ayah nya!" ujar Husna tidak bisa menyembunyikan perasaan ini, ia selalu ingin memeluk suaminya ini tapi hal itu tak pernah kesampaian karena Mahesa jarang ada di rumah.

Mahesa menghela nafas ia tidak bisa memaksa untuk itu ia harus mengalah sedikit demi anak nya ini.

"Mas Mahesa tidak akan pergi lagi kan?" tanya Husna saat mereka duduk di sofa ruang tv

"Terserah saya mau pergi atau tidak, pekerjaan saya tidak menentu juga, jadi kamu tidak perlu menanyakan tentang hidup saya!" ujar Mahesa

Husna terdiam pertanyaan macam apa yang ia lontarkan kepada suami nya itu, sudah tentu jawabannya tidak sesuai ekspektasi tapi malah di pertanyaan lagi.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Mahesa balik bertanya

Husna menggeleng-nggelengkan kepalanya, ia tidak mungkin menahan Mahesa untuk tetap tinggal dengan nya untuk selamanya, karena suaminya ini juga memiliki kehidupan lain selain diri nya.

"Oh atau kamu sudah bosan hidup dengan saya?, maka dari itu cepat lahirkan anak ini agar kamu terbebas dari saya dan saya juga terbebas dari kamu!" ujar Mahesa

Husna langsung termenung dengan ucapan suaminya itu yang membuat ia tersakiti dan ucapan suaminya itu terngiang-ngiang dalam pikiran nya.

'Oh atau kamu sudah bosan hidup dengan saya?, maka dari itu cepat lahirkan anak ini agar kamu bisa terbebas dari saya dan saya juga terbebas dari kamu!'

Apa sebegitu menjijikkan dirinya sehingga Mahesa ingin terbebas dari diri nya secepatnya, Husna menatap kepergian Mahesa menaiki anak tangga itu.

"Aku akan lahirkan anak ini tapi apa aku sanggup nantinya?"

...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

kamu pasti sanggup us aku dukung kamu

2023-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 part 1. Jaminan Hutang
2 part 2. Sah
3 part 3. Kehidupan Baru
4 par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5 part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6 part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7 part 7. Kemarahan Mahesa
8 part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9 part 9. Husna Sakit
10 part 10. Batal Wudhu
11 part 11. Kesedihan Husna
12 part 12. Kabar Baik
13 part 13. Positif
14 part 14. Morning Sicknees
15 part 15. Apa Husna Sanggup
16 Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17 part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18 part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19 part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20 part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21 part 21. Salah Paham Sudah Usai
22 part 22. Sulit Menebak Sikap
23 part 23. Penderitaan Terus-menerus
24 part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25 part 25. Secarik Kertas Putih
26 part 26. Malam Bunda
27 part 27. Anak Kita!
28 part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29 part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30 part 30. Kesepian Husna
31 part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32 part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33 part 33. Nanti Menyesal
34 part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35 part 35. Merepotkan Mahesa
36 part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37 part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38 part 38. Puasa Pertama
39 part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40 part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41 part 41. Temperamental Tinggi
42 part 42. Sebentar lagi
43 part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44 part 44. Melahirkan 1
45 part 45. Melahirkan 2
46 pengumuman
47 part 46. Ansel Putra Radyta
48 part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49 part 48. Mencari Anaknya
50 part 49. Pencarian Hari Ke 2
51 part 50. Bertemu Kembali
52 part 51. Mengizinkan Husna
53 part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54 part 53. Sangat Bersyukur
55 part 54. Meminta Keadilan
56 part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57 part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58 part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59 part 58. Very beautiful
60 part 59. Rumit
61 part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62 part 61. Permintaan Maaf
63 part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64 part 63. Anggota Keluarga Baru
65 part 64. Cemburu
66 part 65. Ngidam Menyiksa
67 part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68 part 67. Resepsi
69 part 68. Lembaran Baru
70 part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71 part 70. Sebuah Pelajaran
72 part 71. Semoga Kalian Bahagia
73 part 72. Gadis Kepedean
74 part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75 part 74. Permintaan Maaf Fajri
76 part 75. Gombalan Mahesa
77 part 76. Malam kegombalan
78 part 77. Surprise For My Wife
79 part 78. Ending
80 pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
part 1. Jaminan Hutang
2
part 2. Sah
3
part 3. Kehidupan Baru
4
par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5
part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6
part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7
part 7. Kemarahan Mahesa
8
part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9
part 9. Husna Sakit
10
part 10. Batal Wudhu
11
part 11. Kesedihan Husna
12
part 12. Kabar Baik
13
part 13. Positif
14
part 14. Morning Sicknees
15
part 15. Apa Husna Sanggup
16
Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17
part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18
part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19
part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20
part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21
part 21. Salah Paham Sudah Usai
22
part 22. Sulit Menebak Sikap
23
part 23. Penderitaan Terus-menerus
24
part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25
part 25. Secarik Kertas Putih
26
part 26. Malam Bunda
27
part 27. Anak Kita!
28
part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29
part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30
part 30. Kesepian Husna
31
part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32
part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33
part 33. Nanti Menyesal
34
part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35
part 35. Merepotkan Mahesa
36
part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37
part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38
part 38. Puasa Pertama
39
part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40
part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41
part 41. Temperamental Tinggi
42
part 42. Sebentar lagi
43
part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44
part 44. Melahirkan 1
45
part 45. Melahirkan 2
46
pengumuman
47
part 46. Ansel Putra Radyta
48
part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49
part 48. Mencari Anaknya
50
part 49. Pencarian Hari Ke 2
51
part 50. Bertemu Kembali
52
part 51. Mengizinkan Husna
53
part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54
part 53. Sangat Bersyukur
55
part 54. Meminta Keadilan
56
part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57
part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58
part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59
part 58. Very beautiful
60
part 59. Rumit
61
part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62
part 61. Permintaan Maaf
63
part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64
part 63. Anggota Keluarga Baru
65
part 64. Cemburu
66
part 65. Ngidam Menyiksa
67
part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68
part 67. Resepsi
69
part 68. Lembaran Baru
70
part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71
part 70. Sebuah Pelajaran
72
part 71. Semoga Kalian Bahagia
73
part 72. Gadis Kepedean
74
part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75
part 74. Permintaan Maaf Fajri
76
part 75. Gombalan Mahesa
77
part 76. Malam kegombalan
78
part 77. Surprise For My Wife
79
part 78. Ending
80
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!