part 3. Kehidupan Baru

Malam ini tidak jadi Husna melaksanakan tugas nya, karena ia tidak mau terburu-buru bahkan Mahesa juga menuruti permintaan dari Husna ini.

"Terima kasih tuan!" ujar Husna berterima kasih karena Mahesa tidak ingin memaksa Husna juga.

"Saya bukan tuan mu!" ujar Mahesa dingin

"Baiklah, terima kasih mas Mahesa!" ujar Husna

Mahesa tidak menggubrisi ucapan Husna ia lebih merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk nya, Husna tersenyum senang karena malam ini dia terbebas.

Kini Husna melihat ke samping nya ia mau tidur juga tapi Mahesa juga ada di samping nya, dengan ragu Husna ikut tidur juga di kasur yang sama.

Ini merupakan hal yang sangat pertama bagi Husna tidur sama-sama dengan laki-laki yang sudah sah jadi suami nya, ya walaupun pernikahan ini hanya pernikahan siri.

Mahesa tidak mempermasalahkan kalau Husna tidur di sebelah nya.

...

Azan subuh berkumandang Husna terbangun dari tidurnya ia melihat ke sebelah nya tapi ia tak menemukan keberadaan Mahesa.

"Mas Mahesa kemana?"

Dari kamar mandi terdengar ada orang yang lagi mandi, Husna sudah tau jika Mahesa lah di kamar mandi.

Husna menunggu Mahesa keluar dari kamar mandi, lima menit kemudian Mahesa keluar dengan handuk yang melilit di pinggang nya.

Pagi hari Husna sudah melihat pemandangan yang sangat indah dari otot-otot sixpack milik Mahesa, apa lagi ada roti sobek di perut nya itu.

"Tak tau malu!" gumam Husna lalu ia bangkit dari tempat tidur nya.

Selesai mandi dan ambil wudhu Husna melaksanakan shalat subuh dua rakaat, Mahesa sudah lebih dulu sholat dari Husna.

Selesai sholat, Husna kembali melipat mukena nya lalu ia simpan di dalam lemari, ia melihat Mahesa yang lagi fokus dengan benda pipih yang ia pegang.

"Mau kemana kamu? tanya Mahesa saat Husna ingin ke dapur.

"Ke dapur tuan eh mas Mahesa!" ujar Husna

Lidah Husna masih enggan memanggil Mahesa dengan sebutan mas.

"Duduk! titah Mahesa

Husna duduk di sebelah Mahesa mereka berdua saling diam, tidak mungkin Husna memulai percakapan karena dia sangat segan dan juga takut pada Mahesa.

"Saya tidak bisa tinggal setiap hari di sini, saya akan balik ke sini setiap satu kali dalam seminggu, jika kamu perlu apa-apa kamu bisa minta bantuan sama bik Yatri dan mang Udin!" ujar Mahesa

Husna mengangguk paham dia mana mungkin mencegah Mahesa untuk tidak pergi dari sini, apa lagi pernikahan ini hanya pernikahan siri.

"Iya mas!" ujar Husna

Kini Husna membantu bik Yatri untuk memasak sarapan mereka, dengan telaten tangan Husna memasak makanan ini.

"Nyonya Husna sangat hebat ya dalam memasak, tuan tidak salah pilih ternyata!" ujar bik Yatri

"Sudah biasa bik, aku sering memasak di rumah itung-itung belajar mandiri juga!" ujar Husna

"Bik Yatri jangan panggil aku nyonya dong, aku kan masih muda, panggil saja aku dengan sebutan Husna atau Uus!" ujar Husna

Bik Yatri hanya tersenyum kecil mana mungkin bik Yatri memanggil nyonya nya dengan sebutan nama saja, yang ada bik Yatri bisa kena marah dengan tuan nya.

"Bik Yatri!" panggil Mahesa memanggil bik Yatri yang juga membantu Husna memasak.

Bik Yatri menghampiri Mahesa lalu Mahesa membawa bik Yatri jauh dari Husna, mereka akan membicarakan omongan yang sangat penting dan rahasia.

"Ada apa tuan memanggil bibik?" tanya bik Yatri

Mahesa melihat ke arah dapur serasa Husna tak mengintip mereka, barulah Mahesa membicarakan hal penting ini.

"Bibik bisa jaga rahasia kan?" tanya Mahesa

"Insyaallah bisa tuan! ujar bik Yatri

"Saya di sini menyuruh bibik untuk membantu dan menjaga Husna kan, jadi pernikahan ku ini tak boleh yang tau termasuk keluarga saya sendiri, hari ini dan seterusnya saya akan memindahkan bibik dari Jakarta ke Bandung ini, jaga rahasia ini baik-baik ya bik, jangan sampai bocor!" ujar Mahesa

"Siap tuan, bibik akan tutup mulut!" ujar bik Yatri

Serasa sudah selesai yang di sampaikan oleh Mahesa kini Mahesa lebih memilih masuk ke ruang kerja nya.

"Ada apa bik?" tanya Husna saat bik Yatri sampai di dapur kembali.

"Tidak ada apa-apa nyonya!" ujar bik Yatri

Selesai mereka membuat sarapan kini Husna memanggil Mahesa untuk sarapan. Husna sudah mencari suami nya itu tapi ia tak menemukan nya.

"Mas Mahesa!" panggil Husna

Tidak ada sahutan yang terdengar Husna kembali memanggil suami yang baru beberapa hari ini menjadi suaminya.

"Mas Mahesa!" panggil nya sekali lagi

Serasa di panggil Mahesa pergi keluar ruangan nya itu, ia melihat Husna yang lagi menuruni anak tangga.

Mahesa juga mengikuti Husna dari belakang, Husna sampai di meja makan, Mahesa juga sampai di meja makan Mahesa langsung menduduki kursi meja makan itu.

"Eah, mas!" ujar Husna kaget dengan Mahesa

Mereka sarapan berdua di meja makan yang sama, tidak ada yang berbicara mereka menikmati sarapan mereka masing-masing.

Ini merupakan kehidupan baru mereka, mereka sama-sama merasakan kehidupan yang baru ini.

Selesai mereka sarapan Mahesa langsung pergi dari sana, sementara Husna membersihkan bekas piring makan nya.

"Bik Yatri udah lama kerja sama mas Mahesa?" tanya Husna

Husna ingin tau tentang Mahesa ia masih belum banyak mengetahui suami nya itu, apa lagi Husna juga tidak tau apakah suaminya itu memiliki istri sah dan terdaftar di negara atau tidak. Kalau iya suaminya memiliki istri sah dan terdaftar di negara berarti benar dugaan nya kalau suaminya itu ingin meminta keturunan saja, lalu anak itu akan ia bawa ke istri pertama nya.

"Emang ada apa nyonya?" bik Yatri balik bertanya.

Bik Yatri sudah mengerti dengan arah pembicaraan dari nyonya nya ini, jika bik Yatri berkata jujur pasti Husna akan bertanya lebih lanjut tentang Mahesa.

"Tidak, aku mau nanya aja siapa tau bik Yatri tau banyak tentang mas Mahesa!" ujar Husna

"Bik Yatri baru beberapa tahun ini bekerja dengan tuan nyonya, jadi bibik tidak tau banyak tentang tuan!" bik Yatri terpaksa berbohong agar Husna tidak banyak bertanya.

"Maafin bibik, nyonya bibik tak bermaksud membohongi nyonya!" batin bik Yatri

Tanpa mereka sadari dari tadi Mahesa mendengar obrolan mereka, beruntung saja bik Yatri bisa menjaga rahasia.

Selesai membersihkan piring kotor dan membersihkan dapur kini Husna pergi menyiram bunga yang ada di halaman belakang rumah.

Husna tidak bisa pergi kemana-mana karena Mahesa menahan nya di rumah ini, untuk bertemu dengan teman nya saja sangat susah.

"Husna!"

Husna melihat ke belakang ternyata Mahesa yang memanggil nya, Mahesa nampak lebih tampan dengan gaya tangan nya yang ia masukkan ke saku celana nya. Husna meletakkan selang air itu lalu ia menghampiri Mahesa.

"Iya, ada apa mas?" tanya Husna

"Saya mau bicara!" ujar Mahesa dingin

Mahesa lebih dulu masuk ke dalam rumah barulah Husna menyusul Mahesa di belakang, Husna hanya menuruti langkah kaki Mahesa.

"Duduk!" titah Mahesa saat mereka sudah sampai di ruang kerja Mahesa.

Husna diam karena Mahesa sedang mengambil sebuah map di laci meja kerja nya.

"Baca!" titah Mahesa saat ia memberikan map itu kepada Husna.

Husna membuka map itu lalu ia membaca nya, di dalam map itu tertera dua poin lagi surat perjanjian pernikahan kontrak itu.

...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nurseh@_P

Nurseh@_P

untuk saat ini ceritanya bagus..
mudah-mudahan kedepannya bagus juga, cuman saran ya thor cerita dibuat senatural mungkin jangan loncat/atau kecepatan, biar para reader mendalami dan menjiwai cerita dari novel ini,pasti lebih seru kalau terbawa alurnya 🤭

2023-10-20

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

banyak banget poin dari suaminya husna, husna ga boleh bantah

2023-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 part 1. Jaminan Hutang
2 part 2. Sah
3 part 3. Kehidupan Baru
4 par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5 part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6 part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7 part 7. Kemarahan Mahesa
8 part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9 part 9. Husna Sakit
10 part 10. Batal Wudhu
11 part 11. Kesedihan Husna
12 part 12. Kabar Baik
13 part 13. Positif
14 part 14. Morning Sicknees
15 part 15. Apa Husna Sanggup
16 Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17 part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18 part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19 part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20 part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21 part 21. Salah Paham Sudah Usai
22 part 22. Sulit Menebak Sikap
23 part 23. Penderitaan Terus-menerus
24 part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25 part 25. Secarik Kertas Putih
26 part 26. Malam Bunda
27 part 27. Anak Kita!
28 part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29 part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30 part 30. Kesepian Husna
31 part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32 part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33 part 33. Nanti Menyesal
34 part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35 part 35. Merepotkan Mahesa
36 part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37 part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38 part 38. Puasa Pertama
39 part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40 part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41 part 41. Temperamental Tinggi
42 part 42. Sebentar lagi
43 part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44 part 44. Melahirkan 1
45 part 45. Melahirkan 2
46 pengumuman
47 part 46. Ansel Putra Radyta
48 part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49 part 48. Mencari Anaknya
50 part 49. Pencarian Hari Ke 2
51 part 50. Bertemu Kembali
52 part 51. Mengizinkan Husna
53 part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54 part 53. Sangat Bersyukur
55 part 54. Meminta Keadilan
56 part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57 part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58 part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59 part 58. Very beautiful
60 part 59. Rumit
61 part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62 part 61. Permintaan Maaf
63 part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64 part 63. Anggota Keluarga Baru
65 part 64. Cemburu
66 part 65. Ngidam Menyiksa
67 part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68 part 67. Resepsi
69 part 68. Lembaran Baru
70 part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71 part 70. Sebuah Pelajaran
72 part 71. Semoga Kalian Bahagia
73 part 72. Gadis Kepedean
74 part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75 part 74. Permintaan Maaf Fajri
76 part 75. Gombalan Mahesa
77 part 76. Malam kegombalan
78 part 77. Surprise For My Wife
79 part 78. Ending
80 pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
part 1. Jaminan Hutang
2
part 2. Sah
3
part 3. Kehidupan Baru
4
par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5
part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6
part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7
part 7. Kemarahan Mahesa
8
part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9
part 9. Husna Sakit
10
part 10. Batal Wudhu
11
part 11. Kesedihan Husna
12
part 12. Kabar Baik
13
part 13. Positif
14
part 14. Morning Sicknees
15
part 15. Apa Husna Sanggup
16
Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17
part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18
part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19
part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20
part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21
part 21. Salah Paham Sudah Usai
22
part 22. Sulit Menebak Sikap
23
part 23. Penderitaan Terus-menerus
24
part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25
part 25. Secarik Kertas Putih
26
part 26. Malam Bunda
27
part 27. Anak Kita!
28
part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29
part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30
part 30. Kesepian Husna
31
part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32
part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33
part 33. Nanti Menyesal
34
part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35
part 35. Merepotkan Mahesa
36
part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37
part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38
part 38. Puasa Pertama
39
part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40
part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41
part 41. Temperamental Tinggi
42
part 42. Sebentar lagi
43
part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44
part 44. Melahirkan 1
45
part 45. Melahirkan 2
46
pengumuman
47
part 46. Ansel Putra Radyta
48
part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49
part 48. Mencari Anaknya
50
part 49. Pencarian Hari Ke 2
51
part 50. Bertemu Kembali
52
part 51. Mengizinkan Husna
53
part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54
part 53. Sangat Bersyukur
55
part 54. Meminta Keadilan
56
part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57
part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58
part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59
part 58. Very beautiful
60
part 59. Rumit
61
part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62
part 61. Permintaan Maaf
63
part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64
part 63. Anggota Keluarga Baru
65
part 64. Cemburu
66
part 65. Ngidam Menyiksa
67
part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68
part 67. Resepsi
69
part 68. Lembaran Baru
70
part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71
part 70. Sebuah Pelajaran
72
part 71. Semoga Kalian Bahagia
73
part 72. Gadis Kepedean
74
part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75
part 74. Permintaan Maaf Fajri
76
part 75. Gombalan Mahesa
77
part 76. Malam kegombalan
78
part 77. Surprise For My Wife
79
part 78. Ending
80
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!