Malam ini tidak jadi Husna melaksanakan tugas nya, karena ia tidak mau terburu-buru bahkan Mahesa juga menuruti permintaan dari Husna ini.
"Terima kasih tuan!" ujar Husna berterima kasih karena Mahesa tidak ingin memaksa Husna juga.
"Saya bukan tuan mu!" ujar Mahesa dingin
"Baiklah, terima kasih mas Mahesa!" ujar Husna
Mahesa tidak menggubrisi ucapan Husna ia lebih merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk nya, Husna tersenyum senang karena malam ini dia terbebas.
Kini Husna melihat ke samping nya ia mau tidur juga tapi Mahesa juga ada di samping nya, dengan ragu Husna ikut tidur juga di kasur yang sama.
Ini merupakan hal yang sangat pertama bagi Husna tidur sama-sama dengan laki-laki yang sudah sah jadi suami nya, ya walaupun pernikahan ini hanya pernikahan siri.
Mahesa tidak mempermasalahkan kalau Husna tidur di sebelah nya.
...
Azan subuh berkumandang Husna terbangun dari tidurnya ia melihat ke sebelah nya tapi ia tak menemukan keberadaan Mahesa.
"Mas Mahesa kemana?"
Dari kamar mandi terdengar ada orang yang lagi mandi, Husna sudah tau jika Mahesa lah di kamar mandi.
Husna menunggu Mahesa keluar dari kamar mandi, lima menit kemudian Mahesa keluar dengan handuk yang melilit di pinggang nya.
Pagi hari Husna sudah melihat pemandangan yang sangat indah dari otot-otot sixpack milik Mahesa, apa lagi ada roti sobek di perut nya itu.
"Tak tau malu!" gumam Husna lalu ia bangkit dari tempat tidur nya.
Selesai mandi dan ambil wudhu Husna melaksanakan shalat subuh dua rakaat, Mahesa sudah lebih dulu sholat dari Husna.
Selesai sholat, Husna kembali melipat mukena nya lalu ia simpan di dalam lemari, ia melihat Mahesa yang lagi fokus dengan benda pipih yang ia pegang.
"Mau kemana kamu? tanya Mahesa saat Husna ingin ke dapur.
"Ke dapur tuan eh mas Mahesa!" ujar Husna
Lidah Husna masih enggan memanggil Mahesa dengan sebutan mas.
"Duduk! titah Mahesa
Husna duduk di sebelah Mahesa mereka berdua saling diam, tidak mungkin Husna memulai percakapan karena dia sangat segan dan juga takut pada Mahesa.
"Saya tidak bisa tinggal setiap hari di sini, saya akan balik ke sini setiap satu kali dalam seminggu, jika kamu perlu apa-apa kamu bisa minta bantuan sama bik Yatri dan mang Udin!" ujar Mahesa
Husna mengangguk paham dia mana mungkin mencegah Mahesa untuk tidak pergi dari sini, apa lagi pernikahan ini hanya pernikahan siri.
"Iya mas!" ujar Husna
Kini Husna membantu bik Yatri untuk memasak sarapan mereka, dengan telaten tangan Husna memasak makanan ini.
"Nyonya Husna sangat hebat ya dalam memasak, tuan tidak salah pilih ternyata!" ujar bik Yatri
"Sudah biasa bik, aku sering memasak di rumah itung-itung belajar mandiri juga!" ujar Husna
"Bik Yatri jangan panggil aku nyonya dong, aku kan masih muda, panggil saja aku dengan sebutan Husna atau Uus!" ujar Husna
Bik Yatri hanya tersenyum kecil mana mungkin bik Yatri memanggil nyonya nya dengan sebutan nama saja, yang ada bik Yatri bisa kena marah dengan tuan nya.
"Bik Yatri!" panggil Mahesa memanggil bik Yatri yang juga membantu Husna memasak.
Bik Yatri menghampiri Mahesa lalu Mahesa membawa bik Yatri jauh dari Husna, mereka akan membicarakan omongan yang sangat penting dan rahasia.
"Ada apa tuan memanggil bibik?" tanya bik Yatri
Mahesa melihat ke arah dapur serasa Husna tak mengintip mereka, barulah Mahesa membicarakan hal penting ini.
"Bibik bisa jaga rahasia kan?" tanya Mahesa
"Insyaallah bisa tuan! ujar bik Yatri
"Saya di sini menyuruh bibik untuk membantu dan menjaga Husna kan, jadi pernikahan ku ini tak boleh yang tau termasuk keluarga saya sendiri, hari ini dan seterusnya saya akan memindahkan bibik dari Jakarta ke Bandung ini, jaga rahasia ini baik-baik ya bik, jangan sampai bocor!" ujar Mahesa
"Siap tuan, bibik akan tutup mulut!" ujar bik Yatri
Serasa sudah selesai yang di sampaikan oleh Mahesa kini Mahesa lebih memilih masuk ke ruang kerja nya.
"Ada apa bik?" tanya Husna saat bik Yatri sampai di dapur kembali.
"Tidak ada apa-apa nyonya!" ujar bik Yatri
Selesai mereka membuat sarapan kini Husna memanggil Mahesa untuk sarapan. Husna sudah mencari suami nya itu tapi ia tak menemukan nya.
"Mas Mahesa!" panggil Husna
Tidak ada sahutan yang terdengar Husna kembali memanggil suami yang baru beberapa hari ini menjadi suaminya.
"Mas Mahesa!" panggil nya sekali lagi
Serasa di panggil Mahesa pergi keluar ruangan nya itu, ia melihat Husna yang lagi menuruni anak tangga.
Mahesa juga mengikuti Husna dari belakang, Husna sampai di meja makan, Mahesa juga sampai di meja makan Mahesa langsung menduduki kursi meja makan itu.
"Eah, mas!" ujar Husna kaget dengan Mahesa
Mereka sarapan berdua di meja makan yang sama, tidak ada yang berbicara mereka menikmati sarapan mereka masing-masing.
Ini merupakan kehidupan baru mereka, mereka sama-sama merasakan kehidupan yang baru ini.
Selesai mereka sarapan Mahesa langsung pergi dari sana, sementara Husna membersihkan bekas piring makan nya.
"Bik Yatri udah lama kerja sama mas Mahesa?" tanya Husna
Husna ingin tau tentang Mahesa ia masih belum banyak mengetahui suami nya itu, apa lagi Husna juga tidak tau apakah suaminya itu memiliki istri sah dan terdaftar di negara atau tidak. Kalau iya suaminya memiliki istri sah dan terdaftar di negara berarti benar dugaan nya kalau suaminya itu ingin meminta keturunan saja, lalu anak itu akan ia bawa ke istri pertama nya.
"Emang ada apa nyonya?" bik Yatri balik bertanya.
Bik Yatri sudah mengerti dengan arah pembicaraan dari nyonya nya ini, jika bik Yatri berkata jujur pasti Husna akan bertanya lebih lanjut tentang Mahesa.
"Tidak, aku mau nanya aja siapa tau bik Yatri tau banyak tentang mas Mahesa!" ujar Husna
"Bik Yatri baru beberapa tahun ini bekerja dengan tuan nyonya, jadi bibik tidak tau banyak tentang tuan!" bik Yatri terpaksa berbohong agar Husna tidak banyak bertanya.
"Maafin bibik, nyonya bibik tak bermaksud membohongi nyonya!" batin bik Yatri
Tanpa mereka sadari dari tadi Mahesa mendengar obrolan mereka, beruntung saja bik Yatri bisa menjaga rahasia.
Selesai membersihkan piring kotor dan membersihkan dapur kini Husna pergi menyiram bunga yang ada di halaman belakang rumah.
Husna tidak bisa pergi kemana-mana karena Mahesa menahan nya di rumah ini, untuk bertemu dengan teman nya saja sangat susah.
"Husna!"
Husna melihat ke belakang ternyata Mahesa yang memanggil nya, Mahesa nampak lebih tampan dengan gaya tangan nya yang ia masukkan ke saku celana nya. Husna meletakkan selang air itu lalu ia menghampiri Mahesa.
"Iya, ada apa mas?" tanya Husna
"Saya mau bicara!" ujar Mahesa dingin
Mahesa lebih dulu masuk ke dalam rumah barulah Husna menyusul Mahesa di belakang, Husna hanya menuruti langkah kaki Mahesa.
"Duduk!" titah Mahesa saat mereka sudah sampai di ruang kerja Mahesa.
Husna diam karena Mahesa sedang mengambil sebuah map di laci meja kerja nya.
"Baca!" titah Mahesa saat ia memberikan map itu kepada Husna.
Husna membuka map itu lalu ia membaca nya, di dalam map itu tertera dua poin lagi surat perjanjian pernikahan kontrak itu.
...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Nurseh@_P
untuk saat ini ceritanya bagus..
mudah-mudahan kedepannya bagus juga, cuman saran ya thor cerita dibuat senatural mungkin jangan loncat/atau kecepatan, biar para reader mendalami dan menjiwai cerita dari novel ini,pasti lebih seru kalau terbawa alurnya 🤭
2023-10-20
0
Erna Fadhilah
banyak banget poin dari suaminya husna, husna ga boleh bantah
2023-09-11
0