part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit

Dua hari lagi Mahesa akan balik ke Jakarta untuk bekerja, masa cutinya hanya tinggal dua hari lagi, kini Mahesa sedang melihat telepon genggam nya sudah tiga hari ini dia tidak membuka handphone nya. Banyak notifikasi dari Hendri dan 10 panggilan telepon tidak terjawab.

"Maaf tuan menganggu waktu cuti anda, tapi ini sangat urgen, tuan besar sama nyonya besar mencari anda ke rumah anda, tapi anda tenang saja saya sudah mengurus semuanya!" salah satu isi pesan dari Hendri yang di baca oleh Mahesa.

Mahesa langsung menghubungi nomor Hendri, tidak lama dari itu Hendri mengangkat telepon dari Mahesa.

"Apa yang mama saya bilang pada mu?" tanya Mahesa lewat sambungan telepon itu.

"Nyonya besar menanyakan keberadaan anda tuan, nyonya besar mau menemui tuan!"

"Terus apa lagi?" tanya Mahesa

"Tuan besar sama nyonya besar mau menemui tuan hari ini juga, saya sudah bilang kalau tuan sibuk tapi tuan besar sama nyonya sangat memaksa, mereka menunggu tuan di rumah tuan sampai saat ini!" beritahu Hendri

"Bilang ke mama dan papa saya kalau saya sibuk, dua hari lagi saya akan kembali ke Jakarta!" ujar Mahesa

"Sudah tuan tapi mereka sangat memaksa, saya harus apa tuan?"

"Ck! baiklah, bilang kepada mama dan papa saya kalau saya hari ini akan pulang!" ujar Mahesa

"Baik tuan!"

Mahesa mematikan panggilan telepon itu, ia melempar handphone miliknya ke atas kasur, niat hati ingin tinggal dua hari lagi di sini tapi mama dan papa nya mengacaukan hari santai nya.

Husna baru masuk ke kamar ia melihat Mahesa yang lagi berdiri berdiam diri sambil mengigit bibir bawahnya, Husna menghampiri suaminya nya itu.

"Ada apa mas?" tanya Husna

"Tidak ada apa-apa!" jawab Mahesa dengan ketus nya.

Husna mengangguk saja ia lebih memilih untuk duduk di sofa, Husna tidak mau mengikut campuri urusan suaminya itu, kalau dia ikut campur yang ada Mahesa akan semakin marah pada nya, di surat perjanjian yang mereka buat pun tidak boleh mengikut campuri urusan mereka satu sama lain.

Mahesa mengambil baju ganti ia akan pulang sekarang juga ke Jakarta, apa lagi kedua orang tuanya sangat memaksa agar Mahesa pulang cepat.

"Mas kamu sudah mau berangkat saja? bukankah kamu cuti tinggal dua hari lagi?" tanya Husna saat melihat Mahesa mengganti baju nya.

"Saya sangat sibuk, kamu jaga diri baik-baik saya akan pulang jika waktu saya senggang!" ujar Mahesa memegang bahu Husna saat ia berbicara.

"Tapi mas!" ujar Husna, ia tidak ingin jauh-jauh dari Mahesa.

"Saya janji akan pulang cepat, jaga diri kamu dan anak saya!" ujar Mahesa

Husna mengantar Mahesa sampai pintu utama, Husna memegangi tangan Mahesa yang hendak berangkat, Mahesa menghela nafas karena Husna tidak mau melepaskan nya.

"Uus saya harus pergi!" ujar Mahesa dengan suara sangat lembut membuat Husna tidak percaya dengan sikap lembut Mahesa itu.

"Uus tidak mau mas pergi!" ujar Husna

"Tapi ini urusan nya sangat penting, saya harus pergi, besok atau lusa saya akan ke sini lagi, saya akan membelikan kamu buah strawberry dan semangka!" ujar Mahesa melepaskan pegangan tangan Husna itu dari nya

Husna terpaksa melepaskan pegangan tangan nya dari tangan Mahesa itu, Mahesa masuk ke mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya tanpa melihat Husna yang bersedih.

Husna masuk ke dalam ia duduk di sofa ruang tamu, Husna menitikkan air matanya karena Mahesa sudah pergi lagi, baru saja ia merasakan keharmonisan dalam berumah tangga tapi sudah hilang lagi.

"Bunda sedih sayang, baru saja bunda merasakan kebahagiaan itu tapi ayah kamu sudah meninggalkan kita lagi!" ujar Husna mengusap perut nya itu.

Pikiran Husna tertuju pada istri pertama suaminya, sampai saat ini Husna tidak tau kalau dialah istri satu-satunya Mahesa, Mahesa menikah siri padanya karena ia hanya ingin meminta keturunan saja, karena orang tua nya sangat memaksa diri nya itu menikah dan memiliki keturunan, jadinya Mahesa lebih memilih jalan ini, ia tidak mau di jodohkan oleh orang tua nya maka dari itu Mahesa lebih memilih meminta keturunan dari Husna dari pada menikah dengan pilihan orang tua nya.

Walaupun tindakan Mahesa ini sangat salah, seharusnya dia tidak mengambil keputusan macam ini, apa salahnya Mahesa menikahi Husna secara sah di mata hukum dan tidak secara agama saja.

Husna mengusap air matanya ia berusaha untuk menenangkan diri nya dengan cara menarik nafas dalam-dalam.

"Husna kamu harus berbagi jangan egois seperti ini, kamu hanya istri siri yang tidak di inginkan, kamu hanya wanita simpanan untuk melahirkan seorang anak untuk tuan mu saja, anggap saja ini bentuk kesetiaan mu terhadap tuan mu, semua konsekuensi harus kamu tanggung karena memang ini resikonya menjadi istri ke dua!" ujar Husna sangat sakit hati menerima kenyataan pahit ini

Ingin menyerah dan kabur mana mungkin Husna lakukan itu, ia sudah mengandung anak dari Mahesa mana mungkin ia bisa berharap kabur lagi.

"Bunda hanya ada kamu sayang, bunda tidak tau harus apa kedepannya, apakah ayah kamu benar-benar memisahkan kita nanti nya atau tidak, semoga saja ayah kamu tidak memisahkan kita nantinya!" gumam Husna

Lagi dan lagi bik Yatri mendengar curhatan sedih nyonya nya itu, tapi ada yang janggal sedikit membuat kening bibik Yatri berkerut, istri kedua maksud nya apa? pikir bik Yatri

Mahesa hanya menikahi Husna untuk pertama kalinya, Mahesa juga tidak pernah menikah selain Husna, jadi apa pikiran Husna itu?

"Istri kedua apa maksud nya?" tanya bik Yatri pada dirinya

Bik Yatri masih mengintip nyonya nya saat curhat ke calon anaknya itu, apakah Husna berpikir jika dia itu istri kedua dan Mahesa sudah memiliki istri pertama tapi tinggal di Jakarta?

"Kesalah Pahaman apa ini?" ujar bik Yatri

Ya, Husna sudah salah paham dengan Mahesa, ia berpikir jika Mahesa sudah memiliki istri pertama dan ia istri kedua, itu kesimpulan yang sangat salah besar sekali.

Bik Yatri mau memberitahu kebenaran kepada nyonya nya itu jika Husna lah istri satu-satu tuannya, tapi bik Yatri tidak memiliki hak untuk memberikan kebenaran itu, di sini bik Yatri hanya seorang art dengan majikan nya, ia tidak memiliki kuas untuk memberitahu kebenaran nya.

Lagi pula kalau bik Yatri memberitahu nya apakah Mahesa tidak akan marah?, sudah tentu Mahesa marah karena mengikut campuri urusan nya. Bik Yatri terpaksa tutup mulut untuk hal itu.

Pernikahan siri antara Husna dan Mahesa saja harus di tutup dengan rapat, keluarga besar Radyta saja tidak tau jika Mahesa sudah menikah.

Mahesa menyuruh bik Yatri dan mang Udin untuk tutup mulut tentang pernikahan ini, sebagai kompensasi nya Mahesa membiayai sekolah anak bik Yatri sampai lulus kuliah nanti, begitu juga dengan mang Udin.

Husna tersenyum kembali untuk menutupi kesedihannya itu, ia tidak ingin ada orang yang tau jika ia bersedih, biar dia sendiri yang menahan rasa sedih dan sakit hati itu. Begitulah keseharian Husna yang di penuhi rasa sedih

"Semoga janji kamu tidak bohong mas, semoga besok atau lusa kamu kembali lagi!" ujar Husna

Ia mengusap lembut perutnya itu untuk memberikan kasih sayang nya kepada calon anak nya itu.

...

Bersambung...

Episodes
1 part 1. Jaminan Hutang
2 part 2. Sah
3 part 3. Kehidupan Baru
4 par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5 part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6 part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7 part 7. Kemarahan Mahesa
8 part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9 part 9. Husna Sakit
10 part 10. Batal Wudhu
11 part 11. Kesedihan Husna
12 part 12. Kabar Baik
13 part 13. Positif
14 part 14. Morning Sicknees
15 part 15. Apa Husna Sanggup
16 Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17 part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18 part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19 part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20 part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21 part 21. Salah Paham Sudah Usai
22 part 22. Sulit Menebak Sikap
23 part 23. Penderitaan Terus-menerus
24 part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25 part 25. Secarik Kertas Putih
26 part 26. Malam Bunda
27 part 27. Anak Kita!
28 part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29 part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30 part 30. Kesepian Husna
31 part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32 part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33 part 33. Nanti Menyesal
34 part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35 part 35. Merepotkan Mahesa
36 part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37 part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38 part 38. Puasa Pertama
39 part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40 part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41 part 41. Temperamental Tinggi
42 part 42. Sebentar lagi
43 part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44 part 44. Melahirkan 1
45 part 45. Melahirkan 2
46 pengumuman
47 part 46. Ansel Putra Radyta
48 part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49 part 48. Mencari Anaknya
50 part 49. Pencarian Hari Ke 2
51 part 50. Bertemu Kembali
52 part 51. Mengizinkan Husna
53 part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54 part 53. Sangat Bersyukur
55 part 54. Meminta Keadilan
56 part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57 part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58 part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59 part 58. Very beautiful
60 part 59. Rumit
61 part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62 part 61. Permintaan Maaf
63 part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64 part 63. Anggota Keluarga Baru
65 part 64. Cemburu
66 part 65. Ngidam Menyiksa
67 part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68 part 67. Resepsi
69 part 68. Lembaran Baru
70 part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71 part 70. Sebuah Pelajaran
72 part 71. Semoga Kalian Bahagia
73 part 72. Gadis Kepedean
74 part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75 part 74. Permintaan Maaf Fajri
76 part 75. Gombalan Mahesa
77 part 76. Malam kegombalan
78 part 77. Surprise For My Wife
79 part 78. Ending
80 pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
part 1. Jaminan Hutang
2
part 2. Sah
3
part 3. Kehidupan Baru
4
par 4. Malam Yang Di Tunggu-tunggu
5
part 5. Jalan Yang Di Ambil Husna
6
part 6. Jangan-jangan Kamu Mandul?
7
part 7. Kemarahan Mahesa
8
part 8. Mulai Mempersiapkan Diri
9
part 9. Husna Sakit
10
part 10. Batal Wudhu
11
part 11. Kesedihan Husna
12
part 12. Kabar Baik
13
part 13. Positif
14
part 14. Morning Sicknees
15
part 15. Apa Husna Sanggup
16
Part 16. Kesabaran Seorang Istri
17
part 17. Bahagia Bisa Datang Dari Diri Sendiri
18
part 18. Pandai Menyembunyikan Kesedihan
19
part 19. Kesalah Pahaman Berujung Kenyataan Pahit
20
part 20. Mahesa Pulang Dari Sekian Lamanya Husna Menanti
21
part 21. Salah Paham Sudah Usai
22
part 22. Sulit Menebak Sikap
23
part 23. Penderitaan Terus-menerus
24
part 24. Mental Terus-Terusan Di Hajar
25
part 25. Secarik Kertas Putih
26
part 26. Malam Bunda
27
part 27. Anak Kita!
28
part 28. Tuan Dan Nyonya Besar Mengunjungi Mahesa
29
part 29. Tinggal Diam Menunggu Hasil
30
part 30. Kesepian Husna
31
part 31. Permintaan Husna Memicu Kemarahan Mahesa
32
part 32. Kapan Menghargai Perasaan Husna?
33
part 33. Nanti Menyesal
34
part 34. Melebihi Manis Buah Semangka
35
part 35. Merepotkan Mahesa
36
part 36. Ke Makam Orang Tua Husna
37
part 37. Sikap Mahesa Kembali Berubah
38
part 38. Puasa Pertama
39
part 39. Sebenarnya Aku Siapa?
40
part 40. Semoga Kamu Mendapat Hidayah
41
part 41. Temperamental Tinggi
42
part 42. Sebentar lagi
43
part 43. Menghadapi Dua Pilihan
44
part 44. Melahirkan 1
45
part 45. Melahirkan 2
46
pengumuman
47
part 46. Ansel Putra Radyta
48
part 47. Memisahkan Ibu Dan Anak
49
part 48. Mencari Anaknya
50
part 49. Pencarian Hari Ke 2
51
part 50. Bertemu Kembali
52
part 51. Mengizinkan Husna
53
part 52. Pertama Kali Bertemu Martua
54
part 53. Sangat Bersyukur
55
part 54. Meminta Keadilan
56
part 55. Sedikit Lagi Pasti Akan Terbongkar
57
part 56. Sebagai Suami Sudah Memperingati
58
part 57. Hati Dan Pikiran Munafik
59
part 58. Very beautiful
60
part 59. Rumit
61
part 60. POV Mahesa (Pengakuan Mahesa)
62
part 61. Permintaan Maaf
63
part 62. Menggunakan Kesempatan Dengan Baik
64
part 63. Anggota Keluarga Baru
65
part 64. Cemburu
66
part 65. Ngidam Menyiksa
67
part 66. Pengantin Ku Pengantin Cadar
68
part 67. Resepsi
69
part 68. Lembaran Baru
70
part 69. Kerinduan Husna Terhadap Ortunya
71
part 70. Sebuah Pelajaran
72
part 71. Semoga Kalian Bahagia
73
part 72. Gadis Kepedean
74
part 73. Lamaran Seperti Beli Bawang Sekilo
75
part 74. Permintaan Maaf Fajri
76
part 75. Gombalan Mahesa
77
part 76. Malam kegombalan
78
part 77. Surprise For My Wife
79
part 78. Ending
80
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!