Bab 2 - Tawaran Yang Lebih Menarik

Gedung Lim Corporate setinggi 40 lantai.

Dan ruangan sang CEO berada di lantai paling tinggi gedung ini.

Sepanjang perjalanan Bella menuju kesana, dia terus tersenyum, tak ada sedikitpun ketakutan yang menyelimuti hatinya.

Seketika dia lupa dengan semua desas-desus yang sejak tadi menghantui benaknya.

Kini pikirannya hanya tertuju pada sang ibu, pada dia yang akan kembali memiliki penghasilan untuk membiayai pengobatan ibunya tersebut.

Sesuai dengan jumlah gaji yang tertera di lowongan pekerjaan, gaji itu sangat besar bagi Bella.

Dia bahkan mulai berangan untuk bisa membiayai operasi sang ibu, bukan hanya untuk pengobatan semata.

Ya Tuhan, terima kasih, kamu memberi ku jalan. Batin Bella. Tak sudah sudah hatinya terus mengucapkan syukur. Apa yang awalnya kira adalah sebuah bencana, ternyata adalah Rahmat yang luar biasa.

Bella terus berjalan mengikuti kemanapun asisten Leo pergi. Mulai dari menuju lift dan menuju lantai 40, kemudian keluar dari sana.

Sampai akhirnya langkah kaki mereka berdua berhenti di sebuah ruangan dengan pintu yang cukup besar, layaknya sebuah pintu raja. Dua bilah dengan ukiran yang begitu indah, tidak seperti pintu kantor pada umumnya.

Kesan mewah adalah hal yang pertama kali Bella baca.

"Ini adalah ruangan tuan Edward, mari masuk," ajak Leo.

Bella mengangguk lagi. Namun kini senyum di bibirnya mulai nampak pudar, Bella mulai gugup, jantungnya berdegup dengan sangat keras.

Apa yang sempat dia lupakan beberapa saat, kini seperti kembali mendatangi ingatannya, tentang kengerian sang CEO.

Kedua telapak tangan Bella jadi semakin basah ketika dia sudah berhasil masuk ke dalam ruangan tersebut.

Melihat seorang pria dengan wajah yang sangat tampan duduk di kursi kebesaran sana.

Benar apa kata orang-orang, bahwa pria itu memang sangat tampan tapi wajahnya pucat seperti mayat hidup.

Deg! jantung Bella seketika itu juga seperti berhenti berdenyut, ketika pria tersebut menatap ke arahnya. Lurus menusuk sampai ke titik terlemahnya.

Bella langsung menundukkan wajah, tak kuasa menatap lebih lama.

Tatapan penuh intimidasi itu benar-benar dia dapatkan.

Ya Tuhan, astaga, astaga. Bella terus membatin dengan ketakutan yang mulai menguasai diri.

Sementara Edward makin menatap Bella dengan lekat. Edward mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran semua manusia, Tapi sejak tadi dia tak pernah bisa membaca pikiran Bella.

"Bella, beliau adalah Tuan Edward Lim, CEO di perusahaan Lim Corporate, kamu akan jadi sekretaris tuan Edward yang baru," jelas Leo.

"Se-selamat pagi Tuan, pe-perkenalkan nama saya adalah Bella, Bella Claire," terang Bella dengan suaranya yang terbata-bata.

Kini perasaan takut dan gugup semakin menguasai dirinya, Bella bahkan tidak berani mengangkat wajah dan membalas tatapan pria berwajah dingin itu. sejak tadi dia terus menundukkan pandangannya.

Bella tidak melihat saat Edward berulang kali menarik nafas dalam-dalam menghirup aroma darrahnya yang manis.

Sebuah aroma yang membuat Edward merasa kecanduan. Dia tidak mau tau, bagaimana pun caranya dia harus mendapatkan darrah spesial itu.

Hanya menghirupnya saja dia merasa kekuatannya sudah terisi penuh.

Ouh, manis sekali. Batin Edward.

"Duduk," titah Edward.

Deg! jantung Bella seperti diserang tiba-tiba.

"Silahkan sekretaris Bella, kita akan menandatangani surat kontrak kerja," ucap Leo.

Bella menelan ludahnya dengan kasar.

"Ba-baik," jawabnya gagap, tapi percaya lah, sejak tadi Bella sudah berusaha mengumpulkan semua keberaniannya. Sudah berusaha menjawab dengan suara yang tegas tapi tetap saja yang keluar terbata-bata.

Bella duduk di hadapan Edward, sementara Leo tetap berdiri di samping meja.

"Bella Claire," ucap Edward, dia membaca berkas lamaran pekerjaan Bella.

"Iya Tuan."

"Usia mu?"

"24 tahun," balas Bella tegas, karena gugup dia nyaris membentak.

"Sudah menikah?"

"Belum."

"Tidak tertarik dengan pernikahan?" tanya Edward lagi.

Bella terdiam, saat merasa pertanyaan itu seperti tidak umum ditanyakan ketika sedang menandatangani surat kerjasama seperti ini.

Dia coba mengangkat wajahnya untuk melihat sang Tuan. Namun ternyata tatapan dingin itu benar-benar membuatnya beku, membuatnya sangat takut.

Namun kini Bella tak kuasa untuk memutus tatapan itu, hingga akhirnya mereka saling tatap seperti garis lurus.

Dan disaat seperti itu, Edward bicara sesuatu yang sangat mencengangkan ...

"Aku punya tawaran yang lebih menarik dari sekedar menjadi sekretaris, bagaimana jika kita menikah kontrak, aku akan membayar mu dengan uang yang tak ternilai."

Deg! seketika itu juga Bella langsung mendelik.

Terpopuler

Comments

Rose 19

Rose 19

oke sampai di sini aku aga merinding. huuuuuh lamjut

2024-04-02

0

𝐋𝐘𝐍𝐄𝐄_

𝐋𝐘𝐍𝐄𝐄_

gak bahaya ta?😁

2024-03-30

0

Salim ah

Salim ah

hayoo lho Bel mau jawab apa🤗

2024-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Darrah Manis
2 Bab 2 - Tawaran Yang Lebih Menarik
3 Bab 3 - Tidak Punya Pilihan Untuk Mundur
4 Bab 4 - Ciumman Suami
5 Bab 5 - Jangan Melepas Gaun Pengantinmu
6 Bab 6 - Air Mata Dia Jatuh
7 Bab 7 - Gadis Yang Baik
8 Bab 8 - Panggilan Yang Dia Inginkan
9 Bab 9 - Ranjang Berukuran King Size
10 Bab 10 - Sebuah Gaun
11 Bab 11 - Layaknya Seorang Putri
12 Bab 12 - Apa sudah saatnya?
13 Bab 13 - Ada Yang Salah
14 Bab 14 - Pria Kesepian
15 Bab 15 - Tidak Kunjung Menyentuh
16 Bab 16 - Sudah Biasa
17 Bab 17 - Mengikuti Arusnya
18 Bab 18 - Pria Pertama
19 Bab 19 - Dia Adalah Istriku
20 Bab 20 - Wajah Marah
21 Bab 21 - Perpindahan yang begitu cepat
22 Bab 22 - Jangan Begini
23 Bab 23 - Bukan Manusia Biasa
24 Bab 24 - Masih Ingin Melakukannya?
25 Bab 25 - Satu-satunya Penolong
26 Bab 26 - Tidak Bisa Berhenti
27 Bab 27 - I Love You
28 Bab 28 - Tamu Yang Datang
29 Bab 29 - Penghapus Dari Semua Rasa Benci
30 Bab 30 - Berpindah Dengan Magic
31 Bab 31 - Harusnya Kamu Pergi
32 Bab 32 - Menggelinding Dengan Cepat
33 Bab 33 - Sangat Menjjijikan
34 Bab 34 - Melenyapkan Nyawa Liona
35 Bab 35 - Masa Depan Bella
36 Bab 36 - Harus Memilih
37 Bab 37 - Andrew Lim
38 Bab 38 - Tidak Menginginkannya
39 Bab 39
40 Bab 40 - Rumah Tengah Hutan
41 Bab 41 - Sangat Bahagia
42 Bab 42 - Jangan Benci Daddymu
43 Bab 43 - Dia Adalah Anakku
44 Novel Baru Author
45 Menikahi Majikan Lumpuh
46 Novel baru
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 - Darrah Manis
2
Bab 2 - Tawaran Yang Lebih Menarik
3
Bab 3 - Tidak Punya Pilihan Untuk Mundur
4
Bab 4 - Ciumman Suami
5
Bab 5 - Jangan Melepas Gaun Pengantinmu
6
Bab 6 - Air Mata Dia Jatuh
7
Bab 7 - Gadis Yang Baik
8
Bab 8 - Panggilan Yang Dia Inginkan
9
Bab 9 - Ranjang Berukuran King Size
10
Bab 10 - Sebuah Gaun
11
Bab 11 - Layaknya Seorang Putri
12
Bab 12 - Apa sudah saatnya?
13
Bab 13 - Ada Yang Salah
14
Bab 14 - Pria Kesepian
15
Bab 15 - Tidak Kunjung Menyentuh
16
Bab 16 - Sudah Biasa
17
Bab 17 - Mengikuti Arusnya
18
Bab 18 - Pria Pertama
19
Bab 19 - Dia Adalah Istriku
20
Bab 20 - Wajah Marah
21
Bab 21 - Perpindahan yang begitu cepat
22
Bab 22 - Jangan Begini
23
Bab 23 - Bukan Manusia Biasa
24
Bab 24 - Masih Ingin Melakukannya?
25
Bab 25 - Satu-satunya Penolong
26
Bab 26 - Tidak Bisa Berhenti
27
Bab 27 - I Love You
28
Bab 28 - Tamu Yang Datang
29
Bab 29 - Penghapus Dari Semua Rasa Benci
30
Bab 30 - Berpindah Dengan Magic
31
Bab 31 - Harusnya Kamu Pergi
32
Bab 32 - Menggelinding Dengan Cepat
33
Bab 33 - Sangat Menjjijikan
34
Bab 34 - Melenyapkan Nyawa Liona
35
Bab 35 - Masa Depan Bella
36
Bab 36 - Harus Memilih
37
Bab 37 - Andrew Lim
38
Bab 38 - Tidak Menginginkannya
39
Bab 39
40
Bab 40 - Rumah Tengah Hutan
41
Bab 41 - Sangat Bahagia
42
Bab 42 - Jangan Benci Daddymu
43
Bab 43 - Dia Adalah Anakku
44
Novel Baru Author
45
Menikahi Majikan Lumpuh
46
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!