Bab 14

"Ayo kita kabur! aku akan pesan taksi untuk kita. dan lagi--aku juga udah nggak apa-apa. jalan bisa pakai tongkat, kan? dari pada kamu jadi bulan-bulanan malam sama dia, aku nggak rela, Run." lirih Rama penuh harap

Arunika mendengarnya dengan seksama. kemudian ia menghentikan sejenak kegiatan berdandan lalu menghembus nafas dengan pelan.

"Nggak bisa, Yang, kita nggak punya uang sepersen pun, kecuali untuk makan kita beberapa hari ke depan. lagi pula kita nggak bisa menipu dia, dia orang berkuasa di Kota ini dan akan mudah menemukan kita. ingat kesehatan kamu, hanya dua minggu ini saja."

"Huh!" Rama mengembuskan napas dengan kasar

"Aku nggak akan hamil, dia pakai pengaman kok, tenang saja." Arunika mengulum senyum, mengusap-usap pundak Rama memberikannya ketenangan

Arunika mencondongkan tubuhnya ke hadapan Rama, mendekatkan wajah mereka hingga tersisa beberapa senti lagi. semakin mendekat, dan ini berhasil membuat jantung Rama berdegup sangat kencang. bagaimana tidak, ini pertama kalinya sang istri berani sodor duluan selama pernikahan mereka

Cup!

Arunika mengecup bibir seksi suaminya sedikit lebih lama, pria yang sangat ia cintai selama ini. dalam kecupannya Arunika mengulum senyum, menatap ekspresi tegang dari wajah suaminya dari jarak yang sangat dekat. setelahnya Arunika kembali menarik kepalanya untuk menjauh, tapi tangan Rama dengan sigap menahan kepala istrinya dan kemudian melanjutkan cumbuan mereka yang selama beberapa hari ini tidak ia rasakan.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengintip dari balik celah pintu dengan raut wajah datar tanpa ekspresi sedikit pun, menyaksikan cumbuan panas yang terjalin indah didalam sana

"Sudah, ya? aku harus pergi," Arunika menghentikan kegiatan mereka

"Tapi aku masih rindu, aku ingin sekali menjamahmu." Rama terus menahan lengan istrinya, tidak ingin ditinggal sendirian lagi

"Ajak teman kamu kemari, pasti mereka belum tahu keadaan kamu."

"Hmmm, iya sih. belum ada yang tau,"

"Yasudah, aku berangkat, ya?" pamit Arunika, menunduk menatap jam dipergelangan tangannya yang telah menunjukkan pukul setengah delapan

"Hati-hati, minta tipsnya sama lelaki itu." pesan Rama

"Ya, kalau dikasih."

Derap langkah kaki mengenakan high heels ukuran lima senti mengetuk-ngetuk lantai keramik di Koridor lantai tiga yang tampak lengang. hanya terdengar hentakan langkah milik Arunika yang sedang berjalan dengan tergesa-gesa.

Sesekali ia memandangi keadaan disekitar, bulu kudunya terasa meremang berada ditempat ini sendirian. padahal hari belumlah larut, namun suasana di lantai tiga khusus ruang rawat terasa sangat menyeramkan. sesekali ia bertemu beberapa orang yang berpapasan pula dengannya, setidaknya adanya mereka bisa membuat Arunika sedikit lega.

"Hai!"

Tepukan di pundaknya sontak membuat Arunika terkejut. ia terhenyak kaget dengan serangan mendadak dari seseorang yang begitu jahilnya, bahkan dia tertawa melihat raut wajah takut dari Arunika.

"Hahahaha! ini aku, Arunika."

"Kamu? ngapain kemari!" kemudian mereka memasuki lift yang kosong

"Menjemput kamu."

"Hah?" Arunika tercengang, melihat mulutnya yang mangap dan pintu lift telah tertutup sempurna, Valendra segera membungkam mulut Arunika yang tampak menggiurkan

Ia mencumbunya dalam pagutan yang lebih dalam. hasrat menggebu-gebu telah memenuhi nalurinya. menahan kedua tangan Arunika yang selalu saja mencoba mendorong dadanya.

"Emmmmh ..."

Ting!

Pintu lift pun terbuka, segera Virendra melepaskan tautan mereka dan menyeka bibirnya yang terasa basah.

"Ayo!" Ia menggandeng tangan perempuan yang bersamanya

Arunika mengeram kesal, ia ingin marah tapi situasinya tidak tepat. ia mengekori langkah sang Tuan yang membawanya ke Parkiran Rumah Sakit, mungkin disanalah ia bisa melepaskan kemarahannya.

Arunika masuk ke dalam mobil setelah pintunya dibuka oleh sang pemilik. ia menatap tajam pada sosok yang sedang mengitari mobil, sembari menyeka bibirnya yang terasa mulai bengkak. dan akhirnya Virendra masuk, mengulas senyum termanisnya kepada Arunika.

"Ng ..."

"Nggak usah marah, itu sudah tugasmu, kan? tugas malammu melayaniku sampai pagi." Virendra memulainya lebih dulu sebelum kata-kata amukan meluncur untuknya

Arunika menghembuskan napasnya dengan kasar. "Heuh!"

"Tapi nggak disini juga, Tuan!"

"Yang jelas nggak dilihat orang." ucapnya santai sembari menyeringai.

Virendra bergegas menekan pedal gas mobil, hingga kendaraan beroda empat itu melesat hebat meninggalkan pelataran Rumah Sakit.

"Ohya, gimana makan siangnya? enak, kan?"

Arunika mengerutkan dahi, ia menoleh sekilas ke samping menatap pria itu. "Maksudnya?"

"Oh, jadi kamu yang kirim box makanan pas tadi siang?" Arunika baru mengingatnya, pria itu mengulum senyum lebar lalu mengerlingkan sebelah matanya sebagai jawaban

"Lain kali nggak usah kirim, tapi terima kasih. enak makanannya,"

"Aku akan kirim setiap jam makan siang, anggap aja sebagai bonus untuk kamu."

"Hah?" Arunika tertegun, "Ng--nggak usah! mending uang aja bonusnya." ucap Arunika

Bukannya mendapat sahutan lagi, lelaki itu malah tersenyum kepadanya.

Aneh, diajak bicara malah senyum doang. gumam Arunika

"Kita ke mana? sepertinya bukan arah ke rumahmu?" Arunika bingung, ia terus memperhatikan jalanan yang memang bukan arah ke kediaman Virendra

"Ajak kamu jalan-jalan. seharusnya kamu bersyukur tidak ku makan sekarang juga."

"Hmmm," gumam Arunika, menatap aneh pada pria yang sedang menyetir ini

"Tumben?"

"Pasti kamu suntuk berada di ruang rawat terus, kan? jadinya--aku bawa jalan-jalan dulu. mau kemana?"

"Yang benar?"

"Kamu kalau seperti ini, mending kita pulang aja ke Rumahku." geram Virendra

"Eh, eh, jangan! kita ke--"

"Bilang aja kamu ingin melakukannya sekarang." goda Virendra tersenyum seringai

~Bersambung~

Terpopuler

Comments

Hana

Hana

semangat 💪

2024-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!