Kau belajar dimana?

"Iya, kau pikir aku diam sedari tadi karna bisu? Tentu saja karna aku cemburu pada Kakak." Suara melembut bahkan menyampirkan kepalanya pada pundak wanita dewasa itu.

Uh, manis sekali bocil bau kencur ini. Ingin rasanya Kyara joget jingkrak-jingkak saat mendengar pengakuan pemuda polos itu.

"Katakan kau tau cemburu dari mana sedangkan katamu kau tak pernah pacaran?" Kira menatap laun remaja muda itu.

"Aku tidak pernah pacaran bukan karna bodoh Kak, tapi karna ulah adik kembarmu yang terlalu pro menjagaku." Dirga mengerucutkan bibirnya membuat Kyara gemas luar biasa ingin mengecup bibir itu.

"Jangan mancing-mancing bibirnya, jika tak ingin aku habisi."

"Mau donk Kak."

"Ya Tuhan, otak pemuda polosku sudah tercemar." pikir Kyara.

Kringgg .... Kringg ....

Lagi, dan lagi deringan ponsel Dirga berbunyi entah siapa orangnya yang menghubungi ponsel Dirga di malam yang sudah larut bahkan jarum jam menunjukan pukul sebelas malam.

Dirga melepas tubuh istrinya, tangannya terulur meraih benda pipih berbentuk persegi itu.

"Siapa?" Kyara penasaran sampai matanya ikut menatap benda di genggaman bocil kesayangannya.

"Tidak tau, nomornya tidak tersimpan." Dirga pikir mungkin orang iseng atau salah sambung, pria muda itu hrndak menaruh kembali ponselnya tapi urung karna ponsel itu kembali berdering nyaring.

Dirga mengerutkan kening saat ternyata nomor wa nya yang saat kini berdering menampilkan potret teman wanita di kampusnya, Dirga tak langsung menjawab ia menatap istrinya terlebih dahulu seakan meminta persetujuan.

Sampai dering ketiga Dirga masih memegang ponselnya.

"Angkat saja, siapa tau penting." Kyara berujar acuh, ia malah berpura-pura sibuk dengan memainkan jemarinya.

"Ha-halo ada apa?" Dirga berkata saat ponselnya sudah terhubung, menampilkan seorang remaja wanita yang Kyara dapat menyimpulkan mungkin seumuran adik kembarnya Glora dan Freya.

"Em, kak lusa ada acara tidak?" Kyara tertawa pelan saat Dirga di panggil Kakak oleh anak itu.

"Aku, Sibuk memangnya ada apa?" Dirga malah merebahkan kepalanya di atas pangkuan istrinya.

"Kak elus-elus kepalaku Kak." Pinta Dirga pada Kyara.

"Dasar Bocil manja." meski memanyunkan bibirnya Kyara mengusap-usap lembut rambut remaja kesayangannya.

"Itu, siapa Kak Dirga? Kakaknya ya?" Gadis remaja itu menyimpulkan jika Kyara adalah Kakak dari kakak tingkatnya di kampus.

"Iya, aku Kakaknya." Ujar Kyara, yang di mana membuat Dirga mendengus.

"Hallo Kak."

"Hallo."

"Dari mana dapat nomor ponselku dan cepat katakan ada apa?" ujar Dirga lagi.

"Aku dapat nomor ponsel Kak Dirga dari Freya, aku ingin memesan dua ratus bungkus baso aci buatang Kakak untuk acara ulang tahunku sekalian aku mengundang Kakak." ucap gadis itu malu-malu.

"Em, untuk masalah pemesanan podukku nanti aku kasih nomor ponsel pegawaiku, mengenai ulang tahunmu aku tak bisa janji untuk datang karna kau tau sendiri aku sangat sibuk." putus Dirga.

"Baiklah." ucap gadis itu lesu.

"Ya sudah aku sibuk." tanpa menunggu respon Dirga langsung mematikan ponselnya.

"Kakak." Dirga memanggil manja istrinya.

"Ada apa?" Kyara masih asyik memainkan rambut setengah gondrong suami Bocilnya.

"Kenapa kakak mengatakan jika Kakak, kakakku?"

"Ya memang Aku ini Kakakmu, Kakak ketemu gede." Kyara menggelitik tubuh liat suami Bocilnya.

"Geli Kak."

"Hahahha."

"Kakak."

Hap. Dirga berhasil menangkap kedua tangan istri dewasanya "Kena kau."

"Kakak harus tanggung jawab. Lobakku jadi bangun." Dirga sudah mengungkung tubuh istrinya juga sudah melucuti gaun yang membungkus tubuh indah itu.

"Dirga kau jangan mesyum, harusnya kau belajar." Kyara berusaha bangkit dari kungkunyan tubuh kekar suaminya.

"Aku juga mau belajar." Dirga sidah membalik tubuh istrinya membelakanginya bertumpu pada lutut dan sikunya.

"Kau mau apa?" Kyara mulai panik saat menyadari mereka tak terbalut sehelai benangpun.

Entah apa yang terjadi sebelumnya tiba-tiba.

"Ahh, Kakak."

Dirga memasuki istrinya dari arah belakang. Di sofa itu suara-suara khas percintaan terdengar.

"Bagaimana rasanya?" tanya Dirga parau.

"Kau belajar dari mana?" Kyara dibuat merem melek oleh tindakan pemuda itu.

"Tidak penting aku belajar di mana. Yang pasti Kakak akan puas atas pelayananku malam ini." Dirga meraih rambut panjang istrinya yang tergerai berantakan karna hentakannya. Ia menggulung dan di buat pegangan rambut itu sehingga Kyara terlihat sedikit mendongak.

"Kakak."

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

waduh waduh Dirga mulai pinter saja ya

2025-02-23

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukses

2024-02-25

0

Uthie

Uthie

tinggal panggilannya aja itu diganti 'kakak' nya 😆😆

2023-02-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Mau kamu
3 Keras kepala
4 Deal
5 Calon istri
6 Kurapan kau!
7 Hey jangan bersedih
8 Mengagumi ciptaan Tuhan
9 Bagai mana?
10 Hubungan rumit
11 Wanita beruntung
12 Ingin bayi
13 Sangat setuju
14 Terkejut
15 Calon mantu
16 Kau cemburu?
17 Kau belajar dimana?
18 Maaf, aku tidak bermaksud.
19 Rahasia kita saja
20 Sosok bermata biru
21 Dasar bujangan lapuk
22 Baru calon!
23 Apa kakak berubah pikiran?
24 Kakak I love you
25 Astaga, ceroboh sekali mulutnya.
26 Jangan memarahiku
27 Menikmati kelancangan
28 Akan memantaskan diri
29 Cepat sembunyi
30 Aku mau di sunat
31 Pastikan bentuknya sesuai
32 Balita kolokan
33 Balita kolokan
34 Berhenti memanggilku Kakak.
35 Luruskan dulu
36 Janji?
37 Di bawah ranjang
38 Memikirkan Kyara
39 Roket baru
40 Jangan lakukan apapun
41 Pertahankan apapun milikmu
42 Memanfaatkannya
43 Aku tidak perduli
44 Kedua alasannya benar
45 Semoga kau bahagia Kyara.
46 Rasa tak biasa.
47 Aku akan serakah
48 Tak apa
49 Tidak menjajikan apapun
50 Ingin menciptakan kenangan
51 Limpahi aku dengan cintamu
52 Mari berdoa bersama
53 Dia sudah pintar
54 Jangan menyangkal Sayang
55 Tak ingin gagal
56 Tuhan salah paham
57 Aku Akan menunggumu
58 Kyaraku Hilang
59 Xander Ivarez
60 Pergi Untuk Kebaikannya
61 Terkejut
62 Bekas Luka
63 Jangan Main Pisau!
64 Terima Ini
65 Ceraikan istrimu
66 Kelemahan
67 Kebiasaan Xander
68 Papa Aku Di Sini
69 Monster Kecil
70 Baby
71 Tidak Suka Bercanda
72 Kabooorrr
73 Promooo
74 Silahkan mampir
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Mau kamu
3
Keras kepala
4
Deal
5
Calon istri
6
Kurapan kau!
7
Hey jangan bersedih
8
Mengagumi ciptaan Tuhan
9
Bagai mana?
10
Hubungan rumit
11
Wanita beruntung
12
Ingin bayi
13
Sangat setuju
14
Terkejut
15
Calon mantu
16
Kau cemburu?
17
Kau belajar dimana?
18
Maaf, aku tidak bermaksud.
19
Rahasia kita saja
20
Sosok bermata biru
21
Dasar bujangan lapuk
22
Baru calon!
23
Apa kakak berubah pikiran?
24
Kakak I love you
25
Astaga, ceroboh sekali mulutnya.
26
Jangan memarahiku
27
Menikmati kelancangan
28
Akan memantaskan diri
29
Cepat sembunyi
30
Aku mau di sunat
31
Pastikan bentuknya sesuai
32
Balita kolokan
33
Balita kolokan
34
Berhenti memanggilku Kakak.
35
Luruskan dulu
36
Janji?
37
Di bawah ranjang
38
Memikirkan Kyara
39
Roket baru
40
Jangan lakukan apapun
41
Pertahankan apapun milikmu
42
Memanfaatkannya
43
Aku tidak perduli
44
Kedua alasannya benar
45
Semoga kau bahagia Kyara.
46
Rasa tak biasa.
47
Aku akan serakah
48
Tak apa
49
Tidak menjajikan apapun
50
Ingin menciptakan kenangan
51
Limpahi aku dengan cintamu
52
Mari berdoa bersama
53
Dia sudah pintar
54
Jangan menyangkal Sayang
55
Tak ingin gagal
56
Tuhan salah paham
57
Aku Akan menunggumu
58
Kyaraku Hilang
59
Xander Ivarez
60
Pergi Untuk Kebaikannya
61
Terkejut
62
Bekas Luka
63
Jangan Main Pisau!
64
Terima Ini
65
Ceraikan istrimu
66
Kelemahan
67
Kebiasaan Xander
68
Papa Aku Di Sini
69
Monster Kecil
70
Baby
71
Tidak Suka Bercanda
72
Kabooorrr
73
Promooo
74
Silahkan mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!