Baik Kyara maupun Dirga keduanya saling berpandangan dengan intens, menyelami manik masing-masing.
"Kalian sudah saling mengenal?" Sena menyadari jika adik bungsu dan temannya memang saling mengenal.
"Ya, Sena dia teman adik kembarku." Kyara memilih untuk menjawab lebih dulu. Ia tak ingin jika Dirga yang polos mengatakan setatus mereka.
Xavier memperhatikan keduanya, seperti ada yang mereka sembunyikan tapi entah apa pikir Xavier.
"Abang? Apa Kak Kya yang di maksud Ibu dengan calonnya Abang?" Dirga bertanya pada Abang sulungnya meminta penjelasan. Pemuda itu selalu tidak bisa jika tidak bertanya mengenai sesuatu yang mengganggu dirinya, ia pasti akan mencari tau dari sumber yang terakurat.
Baru saja Xavier hendak membuka mulut untuk mengiakan tapi Kyara sudah menyambarnya lebih dulu.
"Aku bukan calonnya Xavier Dirga, kita hanya makan malam bersama jangan salah paham." Kyara menjelaskan tentang apa pujuannya makan malam sesuai apa yang Papinya bilang.
Semua mata memandang ke arah Kyara, terutama Xavier, pria dewasa itu bertanya dalam hati, apakah dia keterlaluan waktu memaki Kyara tempo hari setelah malam panas yang mereka lakukan sampai Kyara benar-benar membencinya.
Menyadari di tatap semua orang Kyara meminta bantuan pada Papinya melalui hunusan tajam matanya. Arman yang mengertipun langsung membela.
"Iya, Sayang kita hanya makan malam sekaligus bersilaturahmi tidak lebih ko, jangan terlalu serius seperti itu." Arman menimpali membuat Kyara bisa bernafas lega, ia tak ingin perasaan Dirga terluka sungguh Kyara tak tega jika harus menyakiti pemuda itu.
"Tapi kenapa Kakak tidak bilang padaku, jika akan makan malam dengan Abang sulungku." lirih Dirga pelan tetapi masih terdengar di telinga Sena dan Kyara.
"Hey, anak nakal, memangnya Kyara tau jika kita bersaudara? Bakhan dia tidak mengenal jika Xavier adalah Kakakku padahal Kami berteman dudah lebih dari tiga belas tahun." Sena mencebikan bibirnya.
"Hey wanita genit kondisikan bibirmu," cibir Kyara pada Sena. "Jangan sampai Dion teman manisku menciummu di sini, heh ingin membuatku iri?" Kya berdecak di akhir kalimatnya.
"Makanya segeralah menikah agar kau bebas berciuman." Sena menertawakan temannya.
"Dion istrimu menyakitiku." Adu Kyara manja sedangkan ketiga orang tua mereka tertawa.
"Maaf, putriku memang seperti tu." ucap Arman.
"Tidak masalah Tuan Arman." Alexander menimpali.
"Sayang jaga ucapanmu, di sini ada adik kecilmu." Dion memperingati istrinya.
Dirga merasa kakak iparnya mengatakan jika dirinya masih kecil, padahal sebenarnya ia sudah menikmati hal-hal yang berbau dewasa.
"Bang Dion tidak tau jika aku sudah dewasa? jika tidak percaya tanyakan saja pada kak Kya." Dirga berucap santai, ia menarik kursinya untuk duduk.
"Apa maksudmu?" Xavier memincingkan mata pada adik bungsunya. "Jangan katakan jika kalian pernah tidur di tempat yang sama." Ada arti lain di balik pertanyaan Xavier, ayolah ia seorang pria dewasa yang cerdas. Mungkin saja adik bungsunya sudah pernah melakukan hal aneh.
Kyara menyadari pertanyaan Xavier menuju kearah dewasa, sebisa mungkin ia harus bisa berperan menjadi wanita yang polos, meskipun Xavier sudah mengetahui belangnya.
"Astaga, apa maksudmu Xavier? Kami memang pernah tidur di rumah Papaku, karna dia juga menginap di rumah Papa, tapi kita tidak tidur bersama." Sangkal Kyara.
"Xavier tolong jaga kalimatmu, jangan menuduh putriku begitu." Arman tak terima jika putrinya di sudutkan.
"Tuan, aku tidak menuduh putrimu, aku hanya bertanya pada adik bungsuku." elak Xavier.
"Sudahlah jangan di bahas lebih baik kita makan. Aku sudah lapar dari tadi." Dirga mengakhiri perdebatan.
Kyara ingin menatap hidangan berupa kepiting saus asam pedas, tapi ia tidak berani mengambilnya ia takut jika malah terlihat tidak sopan saat harus membuka cangkang kepiting itu. Dirga menyadari arah tatapan Kyara, dan selain itu dia juga sudah bertanya mengenai makan favorite istrinya pada kedua teman kembarnya. Dan sea food adalah makanan favoritenya.
Sena dan Dion juga tau makanan kesukaan temannya, tapi Sena memilih berbisik pada temannya. "Nanti saja makan kepitingnya biar Dion yang kupas jika makan malam sudah selesai." bisik Sena yang di angguki oleh Kyara.
Remaja muda itu mengambil Kepiting dengan porsi yang lumayan banyak dan memisahkan cangkang serta isinya. Kyara sampai menelan ludahnya ingin mencomot daging kepiting yang terkumpol di piring adik temannya dan memasukan pada mulutnya. Kyara memilih menyambil udang tepung dan memakannya tanpa menatap kembali ke arah Dirga.
"Kak, makanlah." Dirga menyerahkan daging kepiting itu di hadapan istrinya ia kemudian mengambil makan lain untuk ia masukan pada mulutnya.
Semua orang di sana menyadari tindakan Pria paling muda di antara semuanya. Dan menatap keduanya bergantian dengan pandangan yang berbeda.
Kyara tersenyum cerah menyambutnya. Arman menipiskan bibir akan tindakan adik dari asistennya, "Sepertinya pemuda itu calon mantuku yang sesungguhnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ima Kristina
wah wah Dirga dapat lampu ijo dari papi Arman /Drool//Drool/
2025-02-23
0
Fifid Dwi Ariyani
trussemangst
2024-02-24
0
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
emng bener om mantu tersembunyi karena masih bau minyak telon nanti di pamerkan jika sudah berganti minyak angin 😂😂😂😂
2023-10-12
1