Setelah makan malam Xavier meminta ijin pada Atasan Arman serta kedua orang tua untuk mengajak Kyara berbicara berdua.
Kyara melirik tak enak pada Dirga di mana pria muda itu tengah asik dengan ponsel di tangannya.
Akhirnya Kyara mengikuti Xavier ke area taman di rumah itu.
"Ada apa?" Kyara melipat tangan di dadanya wanita itu terlihat angkuh lengkap dengan senyuman sinis yang tersungging di bibirnya.
"Kya bisakah kita membicarakan maksud dari orangtua kita, mereka menginginkan kita saling mengenal saru sama lain atau menjalin hubungan mungkin." Xavier berujar hati-hati.
"Tapi Papiku bilang tidak seperti itu, aku berhak memutuskan apapun inginku." Kyara kini menatap Xavier.
"Lalu apa inginmu?"
"Inginku masih sama, aku tak ingin terlibat hubungan yang lebih denganmu."
"Apa kau masih marah padaku hanya karna, aku menghinamu tempo hari." Xavier menyangkut pautkan hal itu.
"Salah satunya iya, lagi pula aku menyadari. Wanita kotor sepertiku tak layak berdampingan dengan pria baik sepertimu. Kau benar jika jodoh adalah cerminan diri itu sebabnya aku lebih memilih mundur teratur, daripada harus memperjuangkan pria yang tidak pernah menghargai keberadaanku." Kyara tersenyum. Sebenarnya bukan ini alasan utamanya melainkan Dirga. Dirgalah yang mampu menata ulang rencana hidupnya hanya dalam kurun waktu dari beberapa jam saja.
"Aku minta maaf jika waktu itu aku menyakitimu. Tapi bisakah kita memulainya dari awal." Xavier balik menatap wanita yang pernah menghabiskan malam dengannya.
"Maaf aku tidak bisa. Rasa yang pernah ku miliki dulu padamu kini sudah di miliki orang lain." Kyara hendak berlalu tapi Xavier segera menghentikannya.
"Aku bisa mengembalikan rasa itu padamu." Xavier tidak menyerah.
"Perasaan bukan barang ataupun sesuatu yang bisa kau kendalikan semaumu, Xavier. Jadi timbunlah niatmu untuk mencoba menciptakan rasa yang tidak ku kehendaki." Kyara berlalu tanpa menoleh kembali meninggalkan Xavier yang masih membatu di tempatnya.
"Kau, sempat ku miliki. Kuharap masih ada setitik rasa di hatimu untuku meski hanya sebutir debu." ucap Xavier dalam hati.
Saat Kyara kembali ke tempat dimana ia meninggalkan Dirga yang tadi tengah bermain ponsel. Tapi ria itu sudah tidak ada di tempatnya ingin rasanya Kyara bertanya pada orang tua Xavier tapi ia tidak seberani itu.
"Kau cari siapa Sayang?"
"Emm Enggak Pi." Kyara menggelengkan kepalanya berutal.
"Kau mencari pemuda tampan itu?" goda Papi Arman.
Kyara mengulum senyumnya dalam.
"Dirga pamit lebih dulu. Katanya ada keperluan." Papinya seakan bisa membaca pikiran putrinya.
"Ya sudah ayo pulang." Kyara mengajak Papinya untuk berpamitan pada tuan rumah.
Arman mengemudikan mobilnya dalam kecepatan sedang. "Sayang bagaimana menurutmu adiknya Xavier?"
"Dia remaja, yang hangat penuh perhatian juga lemah lembut dan sangat polos Pi." Kyara berbinar saat mengatakan itu.
"Kau menyukainya?"
"Tentu sa-, emm maksudku dia em, aku menyukainya sedikit." Kyara luar biasa gugub saat membahas Dirga, hanya membayangkan nama pria itu tubuhnya sampai menghangat.
"Mau nungguin buat di jadiin suami ga?" Arman semakin gencar menggoda putrinya.
"Ih, Papi.." Malu-malu seperti ini membuat Arman semakin yakin jika putrinya menyukai adik dari asistennya.
"Emangnya ga papa jika Kya sama Ditga Pi?" tanya Kyara penasaran.
"Tentu saja tidak papa dia laki-laki kamu seorang perempun. Kecuali dia wanita baru ga Papi ijinin." Arman mengusak rambut putrinya.
Yes lampu ijo dari satu Papinya, ia sudah mengantongi ijin dari sang Papi kandung.
Kyara dan Papinya pulang bersama, Papi mengantarkan Kyara ke apartemen putrinya.
"Sayang langsung tidur." Arman mengecup kening putrinya.
"Baik Pi."
"Kabari Mommymu biar dia tidak khawatir." Arman mengingatkan.
"Sip." Kyara mengacungkan ibu jari tangannya.
Kyara memasuki unitnya sendiri dengan bersenandung kecil.
Ceklek (Kyara membuka pintu)
"Ahh"
Kyara terpekik kaget saat sebuah tubuh kekar menghimpitnya.
"Apa yang kau bicarakan dengan kakakku?" Dirga menatap manik indah istrinya.
"Aku-aku,"
"Jawab!" Sentaknya lagi.
"Tidak ada."
"Apa sangat menyenangkan membuatku cemburu? heh!"
Kyara membolakan matanya pria muda di hadapannya sangat mudah sekali mengatakan kata cemburu.
"Kau cemburu?"
"Iya, kau pikir aku diam sedari tadi karna bisu? Tentu saja karna aku cemburu pada Kakak." Suara melembut bahkan menyampirkan kepalanya pada pundak wanita dewasa itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ima Kristina
Dirga pasti tipe setia yang gak akan rela jika pasangannya didekati pria lain
2025-02-23
0
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-02-24
0
Sulaiman Efendy
NAHH BENARKN, TU XAVIER PSTI MNYUKAI KYARA. CMA MUNAFIK, PSTI DY RINDU BSA BRZINAH LAGI DGN KYARA, MSKI KYARA BKN GADIS LAGI, TPI PSTI ADA SENSASI NIKMAT SAAT RUDALNYA TRJEPIT DN KLUAR MASUK DIMEMEKNYA KYARA,, DN MGKIN WANGINYA SANGAT KHAS SAAT XAVIER HIRUP DN JILATI MMEK KYARA..
2023-05-01
1