"Lumayan?" Dirga membeo ucapan istrinya, sungguh ia tidak percaya akan tanggapan wanitanya, di saat ia sudah berjuang untuk tidak meledak dalam kurun waktu kurang dalam sepuluh menit.
"Ya, bagiku kau lumayan untuk seorang pemula sepertimu." Kyara mengambil tissue di atas nakas dan membersihkan miliknya dari sisa-sisa cairan percintaan mereka yang bersatu. Ia juga memberikan beberapa tissue kepada berondongnya. Kyara beranjak memaduki kamar mandi, ya ia ingin mandi kembali setelah berkeringat bersama.
Dirga membisu di tempatnya, ia harus menghubungi Kakak iparnya nanti sepertinya kakak iparnya akan tau penyebabnya tidak lama saat berada di atas ranjang, durasinya hanya bertahan tak lebih dari empat puluh menit dengan permainan utama.
"Apa aku tidak normal pikirnya." Dirga tidak tau saja jika standar orang asia saat bercinta tidak lebih dari satu jam.
Kyara berendam dengan air hangat yang sudah di campur dengan aroma terapi, wajahnya memerah saat mengingat permainannya dan suami berondongnya. Ah ia mulai menyukai remaja muda itu.
"Jangan menyukainya Kyara, dia hanya seorang anak bau kencur tidak bisa kau jadikan tumpuan ataupun pelindungmu." Kyara memerintahkan dirinya sendiri agar membentengi perasaannya jangan sampai terhanyut. "Anggap saja dia teman kencan semalammu." meski berkata begitu Kyara menepis jika ia menganggap Dirga seperti pria murahan yang sering ia temui.
Kyara keluar dari dalam kamar mandi ia mencari sosok Dirga yang menghilang entah kemana, pria muda tidak ada di atas ranjang bahkan seprai yang tadi tak beraturan sekarang sudah tersusun rapih kembali. Serta tissue yang berserakan juga sudah tidak ada di sana. Kyara menebak pasti Dirga lah yang membereskannya, tak mungkin petugas kebersihan membereskan kelacawan yang ia ciptakan tanpa di suruh.
Kyara mengenakan pakaiannya sebuah kaos oblong berwarna putih dipadukan dengan hot pants hitam yang tertutup kaos itu. Ia keluar kamar unyuk mencari keberadaan Dirga.
"Kakak, mandi lama sekali. Aku sudah lapar menunggu Kakak sedari tadi." Dirga tetaplah remaja biasa ia akan merajuk apalagi menyangkut soal tunggu menunggu setiap pria membenci itu.
"Maaf. Tadi aku ketiduran."
"Tertidur saat mandi? Aneh sekali." cibir Dirga.
"Aku berendam, jadi ketiduran."
Sudah terhidang makanan yang mulai mendingin di meja makan karna sedari tadi Dirga menganggurkan makanan itu tanpa sedikitpun berniat menyentuhnya karna masih menunggu istrinya.
"Kapan kau memesan makanan?" Kyara bertanya tanya karna makanan di meja sudah dingin dan Dirga terlihat kesal padanya.
"Sudah hampir dua jam. Untung saja aku tidak melemparkan bom kekamar mandi." dengusnya kesal.
"Kau berniat membunuh istrimu sendiri!" Kyara langsung mengambil makanan miliknya,makanan siap saji yang paling ia gemari sebagai wanita karier yang sibuk.
"Ya, karna aku ingin warisan dan uang asuransimu." Dirga tertawa renyah dengan banyolannya sendiri, Ishh, ia terlihat seperti berondong sungguhan yang serakaj pikirnya.
"Aku tak yakin kau siap kehilanganku." Kelakar Kyara wajah mengejek terlihat jelas di mata pemuda itu.
"Ya, aku tak ingin kehilangan Kakak, rugi sekali aku menikahi Kakak tapi hanya sekali pakai." Dirga semakin tertawa geli, rasa jengkelnya akibat menunggu menguar entah kemana.
"Kau juga memotong buah?" Kyara tertegun saat ada buah apel serta mangga yang sudah di potong di atas piring. Bahkan buah apelnya sudah mulai kekuningan mungkin karna terlalu lama menunggu dirinya.
"Hm, aku juga membuat jus jeruk untuk Kakak."
"Darimana kau mendapat buah-buanannya apa memesannya juga?" Kyara penasaran tapi ia juga memilih memakan makanannya dari pada membiarkan makanannya semakin dingin.
"Ya, aku memesannya. Sekalian untuk stok." Dirga ikut memasukan potongan nuget ke dalam mulutnya.
"Kak."
"Hm."
"Apa kakak juga sering membawa teman kencan Kakak kemari? Maksudku keatas ranjang Kakak." Ada rasa tak terima dalam hati rega dengan pertanyaannya sendiri. Ia takut jika seandainya tebakannya benar.
"Aku memang wanita rusak, liar yang nakal, tapi kau bisa percaya mempercayai ini. Kau adalah pria pertama yang aku bawa ke tempat tinggalku." Aku Kyara jujur. Karna memang Kyara tak pernah membawa pria manapun ke tempat tinggalnya selain keluarganya.
"Jangan mengatakan hal buruk tentang Kakak di hadapanku." Dirga tak suka karna ucapan istrinya yang mengatakan jika Kyara rusak. Memangnya Kyara barang bisa di katakan seperti itu, sungguh Dirga merasa marah atas ucapan istrinya.
"Aku memang wanita rusak Dirga yang parahnya aku juga merusakmu." Kyara berkata lirih, ada rasa sesal yang tercukol di tenggorokannya.
Seandainya malam itu ia tidak nekad menodai pemuda suci di hadapannya mungkin hidup pemuda itu tak akan terlibat hubungan rumit dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ima Kristina
Kyara benar memang sudah merusak Dirga yang polos tapi semuga bisa membuatnya sadar bertobat
2025-02-23
0
Fifid Dwi Ariyani
trussukses
2024-02-24
0
Nelis
Maksud kakak bagai mana?
2023-02-25
0