"Kau itu kenapa?" Kya menghampiri dan menepuk pelan bahu pemuda itu.
Kya di buat tercenung wajah po los dan manis pemuda itu berbanding terbalik dengan tubunya yang berotot pemuda itu, Kya bahkan menelan gumpalan liurnya yang volumanya terasa sebesar bola kasti, tidak masuk akal. Kya juga mengulurkan segelas air.
"Hati-hati." ujar Kya tanpa dosa.
Hey sebenarnya kau yang membuat Dirga tersedak, ya karna ucapan frontalmu.
"Kya, sayang. Mom menyuruhmu menikah bukan karna ingin cucu saja. Mom malu sama teman-teman Mom dan Papa, kami keundangan terus. Tapi kapan kami mengundang mereka. Kami juga ingin mengadakan pesta pernikahan sayang." ujar Mommy Edel. Berharap putrinya akan mengerti.
"Mommy suruh Papa menikah lagi saja." ujarnya enteng.
"Mom, bolehkah Papa menikahkan Kya dengan Aiden?" Papanya kesal saat di bawa-bawa dalam perdebatan istri dan putrinya.
"Iya Pa, nikahkan saja."
"Kalian diam lah malu sama teman kami." Freya memperingati orangtua dan kakaknya.
"Maaf ya Ga," Glora merasa tak ensk dengan temannya.
"Ga papa ko." Dirga tersenyum. Ia merasa memiliki keluarga saat tengah main di rumah temannya. selama ini ayah dan ibunya selalu sibuk dengan pekerjaan mereka.
"Sepertinya di luar hujan." Kya berceloteh sendiri.
"Memangnya kenapa kak." Papa bertanya.
"Tadinya aku mau pergi sebentar, tapi sepertinya ga jadi ujannya sepertinya deras." ujar Kya lagi.
"Kakak menginapkan?" tanya Glora lagi.
"Hm."
"Ga, lebih baik kau menginap ya? Ujannya deras Ga." Glora menyarankan.
"Tapi, apa ga papa?" tanya Dirga polos.
"Tentu tidak Dirga, di rumah om banyak kamar kosong di atas hampir semuanya kosong kami meninggali kamar yang di bawah." Papa mengijinkan Dirga menginap.
Saat makan malam usai Dirga permisi untuk tidur lebih dulu di antar oleh pelayan kamar. Sebelum tidur ia memutuskan mengerjakan tugasnya di laptopnya ia juga menyalakan mickro kamera yang ia ambil dari rumahnya untuk menguji kualitas kamera itu dan ia letakan di atas nakas yang menghadap ke tempat tidur.
Aneh di luar hujan tapi Dirga merasa gerah, ia memutuskan untuk mandi kembali.
Di sisi lain Kyara yang tengah menonton film bl*ue merasa waswas takut suara film itu terdengar sampai keluar kamar apa lagi ke kamar kedua adik kembarnya yang polos. Suasana yang dingin membuatnya hurny dan memutuskan untuk menonton film itu. Karna tak tenang akhirnya Kyara memilih pindah ke kamar atas. Yang mana Kya memilih asal kamarnya dan ternyata malah memasuki kamar yang di tinggali oleh Dirga, pria muda itu ceroboh tidak mengunci pintu kamarnya.
Tidak ingin yang mengganggu aktipitasnya Kyara mengunci kamar itu dan membuka seluruh bajunya. Kya tidak melihat barang-barang Dirga di atas meja.
Kya larut dalam menyenangkan dirinya sendiri menyentuh titik demi titik yang ia sukai. Dan di saat itu Dirga keluar dari kamar mandi dengan handuk putih di pinggangnya.
Dirga memaku di ambang dengan keterkejutannya. Ya Tuhan mimpi apa dia semalam dapat melihat seorang tanpa sehelai benang di tubuhnya, repleks ia mendekat.
Kyara menjerit kecil dan langsung menutup mulutnya ia kaget lantaran di kamar itu ada orang lain selain dirinya.
"Apa yang kakak lakukan?" pertanyaan polos tanpa beban itu meluncur begitu saja dari mulut pemuda itu.
Kadung malu tak dapat di hindari, Kyara menarik pemuda itu sampai ikut terjerembab di ranjang itu.
Has*rat yang sudah menguasai wanita dewasa itu, Kiara mendorong tubuh pemuda itu hingga terbaring di tempat tidur. Bak sebuah sihir Dirga di buat tidak berkutik di bawak kakak temannya.
"Ka-kakak, kakak mau apa?" ucapnya gugup.
"Mau kamu." ucap Kya sen sual tepat di telinga pemuda itu.
"Kakak." cicit Dirga ketakutan. Pria sembilan belas tahun itu sudah di buat panas dingin dengan ulah Kyara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ima Kristina
astaga kyara....
2025-02-23
0
nuraeinieni
aq mampir thor
2024-05-06
0
Fifid Dwi Ariyani
trussemangst
2024-02-24
0