Episode #14

"Ya, dia juga menelpon mu?"Tanya Ziva kaget karena ternyata Adam juga menelpon Rita sahabat nya Ziva.

"Seperti nya dia sudah tumbuh sabar untuk menghakiri hubungan kalian."Ucap Rita memegang kedua pundak Ziva dan menatap sahabatnya itu dengan tatapan iba.

"Sudah lah, itu yang dia inginkan,ini juga salah ku, aku tidak bisa memberikan dia keturunan dan akhirnya dia berselingkuh dengan Dina."Ucap Ziva dengan senyum hambar dan air mata yang mulai mengalir kembali.

"Apa-apaan, kau tidak boleh menyalakan diri mu sendiri, kau baru menikah dua tahun dan juga di rumah mertua mu kau sangat tersiksa, bagaimana mungkin tuhan rela memberikan anak di saat kau belum bahagia!"Ucap Rita marah akan Ziva yang menyalahkan dirinya sendiri karena perselingkuhan Adam.

"Tapi … "Ucap Ziva terhenti karena Rita menutup mulut Ziva untuk tidak berbicara ngawur lagi.

"Sudah, hapus air mata mu dan sekarang masuk ke mobil ku, kita akan pergi ke catatan sipil untuk mengakhiri penderitaan mu."Tegas Rita sambil mengusap air mata Ziva.

"Itu siapa? Mengapa mereka terlihat mendiskusikan sesuatu? Sayang sekali aku tidak bisa mendengar kan dari jarak jauh seperti ini."Batin Alex.

Ziva dan Rita pun masuk ke dalam mobil Rita, setelah beberapa menit mereka pun melaju meningal kan apartemen Rita.

Alex yang menyadari itu pun menyala kan mesin mobil nya dan kembali mengikuti mobil Rita.

"Mau kemana lagi mereka?"Batin Alex.

Lama mengikuti mobil Rita, akhirnya mobil itu pun berhenti tepat di depan sabuah kantor catatan sipil.

"Kantor catatan sipil?"Batin Alex semakin bingung karena mobil yang dia ikuti berhenti di kantor catatan sipil.

Alex pun memakai jaket hitam nya dan kemudian memakai topi juga masker lalu turun dari mobil dan berjalan mendekati kantor catatan sipil tersebut.

Sementara itu, Rita dan juga Ziva sudah masuk ke dalam kantor tersebut.

Alex terpaksa menyamar sebagai orang yang ingin mengurus kepentingan sesuatu untuk mencari tau apa yang mereka lakukan di dalam kantor tersebut.

"Akhirnya kau datang juga."Ucap Adam.

"Aku kira kau tidak akan datang, karena tidak mau bercerai dengan mas Adam."Sindir Dina.

"Haha, mana mungkin kami tidak datang, kami sangat ingin melihat wajah bahagia seorang pelakor yang sudah dengan mudah nya merusak rumah tangga orang."Ucap Rita dengan senyum miring nya.

"Kau! Mengapa kau terus ikut campur!"Ucap Dina memelototi Rita.

"Ohh, aku takut sekali, tolong jangan memarahi aku, biasanya pelakor akan mencabik-cabik orang seperti seekor anjing yang tidak mau daging sisa nya di ambil!"Ucap Rita sambil memegang pergelangan tangan Ziva.

"Apa? Jaga bicaramu ya! Jangan samakan aku seperti itu, sahabat mu sendiri yang tidak becus menjaga suami sehingga tidak bisa membuat suami nya nyaman dengan diri nya, jadi jangan salah kan aku, mas Adam juga menginginkan keturunan, sedang kan dia tidak bisa memberikan keturunan."Ucap Dina membela dirinya.

Plak … Sebuah tamparan keras dari Ziva mendarat di pipi Dina.

Alex yang melihat dan mendengar itu menjadi kaget karena dia sempat berfikir jika Ziva adalah wanita yang gampang di tindas dan terlihat sangat lemah.

"Ziva! Apa yang kau lakukan!"Ucap Adam marah.

"Dasar sampah, kau sudah cukup menghina aku seperti itu? Seharusnya kau sadar diri, kau lah perusak rumah tangga orang lain, wanita seperti mu, mungkin tidak laku makanya mencari laki-laki yang awal nya juga seorang sampah dan mencari nya, kalian sangat cocok sampah dengan sampah serasi!"Ucap Ziva sambil tersenyum miring.

Dina yang telah mendapatkan tamparan itu langsung diam memegang pipi nya yang memanas akibat tamparan keras dari Ziva.

"Ziva kau keterlaluan!"Ucap Adam yang mengangkat tangan nya hendak menampar Ziva.

Namun dengan cepat Rita mengantikan posisi Ziva dan menarik Ziva kebelakang nya.

"Tunggu!"Ucap seseorang sambil menahan tangan Adam yang hampir menyentuh wajah Rita.

Semua mata melihat ke arah laki-laki tersebut dengan tatapan bingung.

"Maaf tuan, pria sejati tidak main tangan dengan wanita."Ucap orang itu sambil membuka masker yang dia gunakan.

"K-kau?"Ucap Ziva kaget karena melihat Alex asisten dari Zafian tiba-tiba ada di dalam kantor catatan sipil tersebut.

"Siapa kau! Berani nya kau ikut campur urusan ku!"Ucap Adam menghempaskan tangan nya dari cengkraman Alex.

"Saya tidak akan ikut campur jika anda tidak berniat memukul mereka!"Ucap Alex dengan tatapan tajam.

"Astaga,dia tampan sekali."Ucap Rita dengan wajah genit nya.

"Apa, apa yang kau lakukan di sini?"Tanya Ziva kepada Alex.

"Maaf nona, saya hanya menjalankan tugas."Jelas Alex kepada Ziva.

"Sudah lah, aku tidak peduli siapa kau, Ziva, ayo! Aku mau sekarang juga kita selesaikan masalah kita!"Ucap Adam.

"Baik, jika itu yang kau inginkan mas, kau juga terlihat sudah tidak sabar ingin menikah dengan ulat bulu ini kan."Ucap Ziva berjalan mendahului Adam untuk masuk ke ruangan yang sudah mereka siapkan.

Mereka semua pun akhirnya masuk ke dalam ruangan itu, sidang pun di langsung kan, dengan beberapa orang saksi termasuk Alex juga.

"Mimpi apa aku selam sampai ikut campur urusan orang seperti ini? Bukan kah taun Zafian hanya meminta ku untuk mengawasi mereka? Tapi mengapa malah larut seperti ini? Astaga!" Batin Alex berkeluh kesah.

Satu jam pun berlalu.

Kini persidangan pun telah selesai, Ziva dan Adam sudah resmi bercerai.

"Ini lah yang kau inginkan mas, aku harap kau tidak menyesal."Ucap Ziva saat mereka semua sudah keluar dari kantor catatan sipil tersebut.

"Hah, tidak akan ada kata penyesalan, aku sudah mendapatkan wanita sempurna."Ucap Adam kepada Ziva dengan senyum puas nya.

"Kalian sudah bercerai kan, Ziva, aku harap kau tidak akan menganggu kehidupan mas Adam lagi."Ucap Dina.

"Seperti yang kalian inginkan,dan kalian juga jangan mencoba untuk merusak kehidupan ku lagi."Jawab Ziva berusaha kuat meskipun sebenarnya hatinya tidak sekuat ucapan nya.

Adam pun mengandeng tangan Dina menuju mobil, dan setelah itu pergi dari tempat itu.

Setelah kepergian Adam dan Dina, Ziva terduduk lemah di atas tanah dekat parkiran mobil Rita.

Rasanya dia benar-benar tidak bisa lagi menahan air mata nya yang sedari tadi hendak menetes.

"Menangis lah, sekarang kau boleh sepuasnya menagis, keluar kan semua rasa sakit hati mu dan rasa benci mu terhadap mereka, namun setelah itu kau tidak akan boleh lagi menitikkan air mata untuk mereka."Ucap Rita mengelus punggung Ziva.

Sementara itu, Alex hanya menatap iba ke arah Ziva.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

Diah Susanti

Diah Susanti

mudah amat prosesnya, aq aja dulu harus beberapa kali ke pengadilan agama baru bisa beres.

2023-09-29

0

Diah Susanti

Diah Susanti

mudah amat prosesnya, aq aja dulu harus beberapa kali ke pengadilan agama baru bisa beres.

2023-09-29

0

Nurhasanah Muham

Nurhasanah Muham

kasian banget ziva,,

2023-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Episode #01
2 Episode #02
3 Episode #03
4 Episode #04
5 Episode #05
6 Episode #06
7 Episode #07
8 Episode #08
9 Episode #09
10 Episode #10
11 Episode #11
12 Episode #12
13 Episode #13
14 Episode #14
15 Episode #15
16 Episode #16
17 Episode #17
18 Episode #18
19 Episode #19
20 Episode #20
21 Episode #21
22 Episode #22
23 Episode #23
24 Episode #24
25 Episode #25
26 Episode #26
27 Episode #27
28 Episode #28
29 Episode #29
30 Episode #30
31 Episode #31
32 Episode #32
33 Episode #33
34 Episode #34
35 Episode #35
36 Episode #36
37 Episode #37
38 Episode #38
39 Episode #39
40 Episode #40
41 Episode #41
42 Episode #42
43 Episode #43
44 Episode #44
45 Episode #45
46 Episode #46
47 Episode #47
48 Episode #48
49 Episode #49
50 Episode #50
51 Episode #51
52 Episode #52
53 Episode #53
54 Episode #54
55 Episode #55
56 Episode #56
57 Episode #57
58 Episode #58
59 Episode #59
60 Episode #60
61 Episode #61
62 Episode #62
63 Episode #63
64 Episode #64
65 Episode #65
66 Episode #66
67 Episode #67
68 Episode #68
69 Episode #69
70 Episode #70
71 Episode #71
72 Episode #72
73 Episode #73
74 Episode #74
75 Episode #75
76 Episode #76
77 Episode #77
78 Episode #78
79 Episode #79
80 Episode #80
81 Episode #81
82 episode #82
83 Episode #83
84 Episode #84
85 Episode #85
86 Episode #86
87 Episode #87
88 Episode #88
89 Episode #89
90 Episode #90
91 Episode #91
92 Episode #92
93 Episode #93
94 Episode #94 TAMAT
95 Ucapan Terima Kasih Untuk Reader
96 Promosi Karya Baru
97 Ada Informasi Karya Baru Lagi Nih
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Episode #01
2
Episode #02
3
Episode #03
4
Episode #04
5
Episode #05
6
Episode #06
7
Episode #07
8
Episode #08
9
Episode #09
10
Episode #10
11
Episode #11
12
Episode #12
13
Episode #13
14
Episode #14
15
Episode #15
16
Episode #16
17
Episode #17
18
Episode #18
19
Episode #19
20
Episode #20
21
Episode #21
22
Episode #22
23
Episode #23
24
Episode #24
25
Episode #25
26
Episode #26
27
Episode #27
28
Episode #28
29
Episode #29
30
Episode #30
31
Episode #31
32
Episode #32
33
Episode #33
34
Episode #34
35
Episode #35
36
Episode #36
37
Episode #37
38
Episode #38
39
Episode #39
40
Episode #40
41
Episode #41
42
Episode #42
43
Episode #43
44
Episode #44
45
Episode #45
46
Episode #46
47
Episode #47
48
Episode #48
49
Episode #49
50
Episode #50
51
Episode #51
52
Episode #52
53
Episode #53
54
Episode #54
55
Episode #55
56
Episode #56
57
Episode #57
58
Episode #58
59
Episode #59
60
Episode #60
61
Episode #61
62
Episode #62
63
Episode #63
64
Episode #64
65
Episode #65
66
Episode #66
67
Episode #67
68
Episode #68
69
Episode #69
70
Episode #70
71
Episode #71
72
Episode #72
73
Episode #73
74
Episode #74
75
Episode #75
76
Episode #76
77
Episode #77
78
Episode #78
79
Episode #79
80
Episode #80
81
Episode #81
82
episode #82
83
Episode #83
84
Episode #84
85
Episode #85
86
Episode #86
87
Episode #87
88
Episode #88
89
Episode #89
90
Episode #90
91
Episode #91
92
Episode #92
93
Episode #93
94
Episode #94 TAMAT
95
Ucapan Terima Kasih Untuk Reader
96
Promosi Karya Baru
97
Ada Informasi Karya Baru Lagi Nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!