Episode #06

"Aku belum selesai bersiap-siap,jika kau sudah selesai pergi lah dahulu, ingat kau harus profesional dan tidak boleh terlambat."Ucap Rita.

"Baik lah,aku pergi dulu, di atas meja ada roti dan juga susu untuk sarapan mu."Ucap Ziva sebelum dirinya berjalan keluar dari apartemen Rita.

"Itu taxi nya."Ucap Ziva yang kemudian berjalan mendekati taxi yang tadi dia pesan.

"Kita akan kemana nona?"Tanya sopir taxi tersebut kepada Ziva.

"Ke jalan ini pak."Jawab Ziva sambil memberikan alamat yang tertulis di kertas lowongan yang di berikan oleh Rita tiga hari lalu.

"Nona, apa kau yakin akan melamar pekerjaan ini? Aku baru saja mengantarkan dua orang yang juga ingin melamar pekerjaan di tempat itu."Ucap sopir taxi tersebut kepada Ziva.

"Benar kah? Apa seramai itu? Pak, apa anda tau mengapa begitu banyak orang yang ingin bekerja di sana menjadi pengasuh?"Tanya Ziva khawatir sekaligus bingung.

"Ya, tentu saja banyak yang ingin menjadi pengasuh di sana, karena anak yang akan di asuh itu, tingal di sebuah Fila besar dan mewah, sebenarnya orang-orang bukan memperbutkan pekerjaan itu nyonya, selain gaji besar rumah itu juga penuh dengan barang-barang mewah, dan untuk wanita-wanita muda seumuran mu, dia bukan mengincar anak yang akan di asuh tetapi ayah dari anak yang akan mereka asuh."Ucap sang sopir sambil tersenyum kecil.

"Hah!? Mengapa seperti itu?"Tanya Ziva lagi.

"Kau ini sangat polos ya,aku pikir kau sama seperti mereka, maaf aku salah, seperti nya kau akan benar-benar bekerja di sana untuk mendapatkan uang."Jawab sopir itu lagi.

Ziva yang semakin kebingungan dengan ucapan sopir taxi itu akhirnya memilih diam.

Ting … suara pesan masuk ke ponsel Ziva.

Ziva yang mendengar itu pun mengambil nya dari dalam tas dan melihat isi dari pesan tersebut.

"Jangan lupa, besok siang ada pertemuan pertama di kantor pengadilan agama,kita harus segera berpisah."Isi pesan tersebut yang ternyata dari Adam.

Ziva yang malas pun hanya mengiyakan nya dalam hati, jari nya sunguh malas untuk mengetik karena itu dia kembali menyimpan ponsel nya ke dalam tas.

Tiga puluh menit pun berlalu, akhirnya Ziva tiba di tempat yang ingin dia tuju.

Rasa penasaran nya kini benar-benar terobati, dan benar saja sopir taxi itu tidak berbohong, itu adalah sebuah vila yang cukup besar, seperti nya orang sedesa akan muat tingal di sana, pikir Ziva sambil menatap kagum vila tersebut.

Setelah membayar ongkos taxi, Ziva pun berjalan masuk ke dalam aula vila tersebut yang terlihat beberapa orang memegang kertas seperti nya juga berdiri di sana menunggu panggilan mereka.

"Huh, aku tidak berfikir ini akan berhasil."Batin Ziva merasa dirinya tidak akan bisa bersaing dengan beberapa orang yang pasti lebih hebat dari nya dalam mengasuh anak.

Sangking ramai nya yang akan melamar pekerjaan itu, mereka yang berjaga di depan pintu vila sampai memberikan nomer antrian.

"Satu,dua, tiga … "Hitung Ziva kepada kerumunan orang.

"Ini lebih dari sepuluh, kapan giliran ku ya?"Batin Ziva mulai merasa lelah.

Beberapa orang di panggil dan akhirnya keluar dengan wajah murung, begitu lah seterusnya.

Satu jam pun berlalu.

Kini hanya tersisa lima orang saja termasuk Yuri, yang masih menunggu giliran untuk masuk ke dalam Fila,

"Semoga kali ini nomer antrian ku."Ucap Yuri kepada dirinya sendiri.

"Nomer antrian dua belas, apakah masih berada di tempat?"Ucap penjaga pintu vila dengan suara lantang.

"Huh, benar saja, itu nomer ku, aduh tuhan tolong aku, ini sangat gugup."Batin Ziva dengan tangan berkeringat dingin.

"Nona! Apa itu nomer mu? Jika benar cepat lah masuk."Ucap penjaga pintu memandang ke arah ziva.

"Ah iya, itu aku!"Jawab Ziva yang kemudian berjalan masuk ke dalam vila dengan langkah kaki yang gemetaran.

"Wahh, vila ini seperti istana kerajaan Majapahit ternyata."Batin Ziva ngaco.

"Hey, cepat lah kemari, mengapa kau berjalan begitu lambat, aku tidak suka menunggu!"Ucap seseorang yang sedang duduk di sofa dengan gagah nya.

Ziva yang saat itu sedang celingak-celinguk pun akhirnya bergegas menghampiri orang itu.

"Kau ingin bekerja di sini? Apa kemampuan mu dalam mengasuh anak cukup baik?"Ucap laki-laki itu sambil memakai kacamata nya.

Deg … Jantung Ziva seakan ingin berhenti berdetak, melihat wajah laki-laki yang sedang duduk di depan nya bak seorang mafia itu adalah laki-laki yang dua malam lalu dia temui di restoran.

Laki-laki yang tidak sengaja menabrak nya dan di omeli oleh Ziva.

"Hey? Apa kau punya mulut untuk menjawab pertanyaan ku?"Tanya laki-laki itu lagi.

"Apa? Dia melupakan aku? Seperti nya dia tidak mengenali ku."Batin Ziva merasa lega.

"Aku, aku memiliki seorang adik, dan sejak kecil aku membantu ibu ku untuk merawat nya, dan sekarang dia sudah tumbuh dewasa jadi aku pikir aku bisa menjaga anak manapun dengan pengalaman ini."Jawab Ziva dengan sedikit gugup, dia takut jika laki-laki itu akan mengenali diri nya.

"Benar kah? Hmm, boleh aku lihat data mu?"Tanya laki-laki itu mengulur kan tangan nya.

"Silahkan tuan."Ucap Ziva mengulur map biru yang dia bawa.

"Ternyata nama nya Ziva? Cukup menarik dan membuat penasaran."Batin laki-laki tersebut sambil melihat biodata Ziva tersebut.

Setelah lima menit kemudian.

"Ini."Ucap laki-laki itu kembali menyerahkan map biru itu kepada Ziva.

"Alex, bubar kan para antrian di depan,aku sudah mendapatkan nya orang nya."Ucap laki-laki itu kepada asisten nya yang sedari tadi berdiri diam di samping nya.

"Baik tuan."Ucap laki-laki bernama Alex itu menjalankan perintah dari tuan nya.

"Saya? Saya di terima tuan?"Tanya Ziva kaget dan tidak percaya jika dirinya akan di terima oleh laki-laki itu sebagai pengasuh.

"Ya, kau di terima, dan kau sudah bisa mulai bekerja besok, kau hanya perlu bekerja siang saja, kau harus datang pagi, setelah itu kau akan pulang pukul lima petang, apa kau mengerti? Kau cukup merawat nya saja tidak ada tugas lain untuk mu, besok kau bisa langsung bertemu dengan anaku."Ucap sang laki-laki yang terlihat dingin dan tagas itu serta penuh wibawa.

"Baik tuan terima kasih banyak, kalau begitu saya permisi dulu."Ucap Ziva dengan segumpal rasa senang di hati nya.

"Tunggu!"Ucap laki-laki itu menghentikan langkah Ziva.

"A,ada apa tuan?"Tanya Ziva kebingungan dan khawatir kalau-kalau laki-laki itu sudah mengingat wajah nya.

"Em, jangan lupa datang lebih pagi."Ucap nya lagi.

"Saya, saya sudah mendengar tuan mengatakan itu beberapa kali."Jawab Ziva kebingungan.

Laki-laki itu terdiam dengan tatapan tajam ke arah Ziva yang berani menjawab ucapan nya dengan Jawab seperti itu.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰😍

2023-09-17

0

susi 2020

susi 2020

🙄🙄

2023-09-17

0

senja

senja

😁😁

2023-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Episode #01
2 Episode #02
3 Episode #03
4 Episode #04
5 Episode #05
6 Episode #06
7 Episode #07
8 Episode #08
9 Episode #09
10 Episode #10
11 Episode #11
12 Episode #12
13 Episode #13
14 Episode #14
15 Episode #15
16 Episode #16
17 Episode #17
18 Episode #18
19 Episode #19
20 Episode #20
21 Episode #21
22 Episode #22
23 Episode #23
24 Episode #24
25 Episode #25
26 Episode #26
27 Episode #27
28 Episode #28
29 Episode #29
30 Episode #30
31 Episode #31
32 Episode #32
33 Episode #33
34 Episode #34
35 Episode #35
36 Episode #36
37 Episode #37
38 Episode #38
39 Episode #39
40 Episode #40
41 Episode #41
42 Episode #42
43 Episode #43
44 Episode #44
45 Episode #45
46 Episode #46
47 Episode #47
48 Episode #48
49 Episode #49
50 Episode #50
51 Episode #51
52 Episode #52
53 Episode #53
54 Episode #54
55 Episode #55
56 Episode #56
57 Episode #57
58 Episode #58
59 Episode #59
60 Episode #60
61 Episode #61
62 Episode #62
63 Episode #63
64 Episode #64
65 Episode #65
66 Episode #66
67 Episode #67
68 Episode #68
69 Episode #69
70 Episode #70
71 Episode #71
72 Episode #72
73 Episode #73
74 Episode #74
75 Episode #75
76 Episode #76
77 Episode #77
78 Episode #78
79 Episode #79
80 Episode #80
81 Episode #81
82 episode #82
83 Episode #83
84 Episode #84
85 Episode #85
86 Episode #86
87 Episode #87
88 Episode #88
89 Episode #89
90 Episode #90
91 Episode #91
92 Episode #92
93 Episode #93
94 Episode #94 TAMAT
95 Ucapan Terima Kasih Untuk Reader
96 Promosi Karya Baru
97 Ada Informasi Karya Baru Lagi Nih
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Episode #01
2
Episode #02
3
Episode #03
4
Episode #04
5
Episode #05
6
Episode #06
7
Episode #07
8
Episode #08
9
Episode #09
10
Episode #10
11
Episode #11
12
Episode #12
13
Episode #13
14
Episode #14
15
Episode #15
16
Episode #16
17
Episode #17
18
Episode #18
19
Episode #19
20
Episode #20
21
Episode #21
22
Episode #22
23
Episode #23
24
Episode #24
25
Episode #25
26
Episode #26
27
Episode #27
28
Episode #28
29
Episode #29
30
Episode #30
31
Episode #31
32
Episode #32
33
Episode #33
34
Episode #34
35
Episode #35
36
Episode #36
37
Episode #37
38
Episode #38
39
Episode #39
40
Episode #40
41
Episode #41
42
Episode #42
43
Episode #43
44
Episode #44
45
Episode #45
46
Episode #46
47
Episode #47
48
Episode #48
49
Episode #49
50
Episode #50
51
Episode #51
52
Episode #52
53
Episode #53
54
Episode #54
55
Episode #55
56
Episode #56
57
Episode #57
58
Episode #58
59
Episode #59
60
Episode #60
61
Episode #61
62
Episode #62
63
Episode #63
64
Episode #64
65
Episode #65
66
Episode #66
67
Episode #67
68
Episode #68
69
Episode #69
70
Episode #70
71
Episode #71
72
Episode #72
73
Episode #73
74
Episode #74
75
Episode #75
76
Episode #76
77
Episode #77
78
Episode #78
79
Episode #79
80
Episode #80
81
Episode #81
82
episode #82
83
Episode #83
84
Episode #84
85
Episode #85
86
Episode #86
87
Episode #87
88
Episode #88
89
Episode #89
90
Episode #90
91
Episode #91
92
Episode #92
93
Episode #93
94
Episode #94 TAMAT
95
Ucapan Terima Kasih Untuk Reader
96
Promosi Karya Baru
97
Ada Informasi Karya Baru Lagi Nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!