Episode #19

Namun tepat saat itu, telpon Zafian pun berdering, menandakan ada sebuah panggilan masuk.

Zafian pun mengambil ponsel itu dari saku celana nya, tertara nama seseorang di layar ponsel tersebut.

"Awasi Nikel, aku akan mengangkat telepon terlebih dahulu."Ucap Zafian yang kemudian sedikit menjauh dari Ziva.

Ziva pun mengangguk kan kepala nya, mengerti dengan perintah Zafian.

Setelah menjauhi Ziva beberapa langkah, Zafian pun mengangkat panggilan telepon tersebut.

Call on

"Hallo, Zafian, bagaimana kabar kalian?"Tanya seseorang di seberang telepon.

"Ibu, kami baik-baik saja, bagaimana dengan ibu dan ayah?"Tanya Zafian.

"Kami cukup baik di sini, oh iya, bagaimana dengan yang ibu usul kan, apa kau sudah mencarikan seorang pengasuh untuk Nikel?"Tanya ibu nya Zafian.

"Sudah Bu, dan ibu benar, sekarang aku tidak perlu khawatir lagi, karena ada yang menjaga nya saat aku sibuk bekerja."Jelas Zafian kepada sang ibu.

"Baik lah, itu cukup bagus, sekarang ibu tutup dulu telpon nya."Ucap sang ibu.

"Baik Bu."Jawab Zafian.

Tut … Tut … Tut.

Call off.

Sementara itu, tak jauh dari sana, Ziva mengawasi Nikel dengan sangat teliti.

"Tunggu, itu apa?"Ucap Ziva beberapa kali mengucek-ngucek mata nya untuk melihat jelas dengan sesuatu yang bergerak pelan di belakang Nikel.

Benda itu terlihat berjalan pelan,Ziva yang penasaran pun mulai berjalan lebih dekat ke arah Nikel sambil mengamati benda bergerak itu dengan teliti.

"Nikel awas ada ular!"Teria Ziva menghampiri Nikel dan memeluk nya dari belakang.

Namun saat tangan nya meraih tubuh mungil Nikel, ular itu pun mendongak kan kepala nya dan mengigit Ziva.

"Ahhh!"Jerit Ziva terduduk dengan Nikel yang masih dalam pelukan nya.

Sontak semua pengunjung dan juga penjaga zoo kaget dan berlarian ke arah Ziva dan Nikel, begitu juga dengan Zafian

"Aunty tangan mu!"Ucap Nikel menujuk bekas gigitan ular liar itu yang ada di lengan Ziva.

Penjaga zoo yang kaget sibuk mencari ular yang telah lari setelah mengigit Ziva.

"Apa yang terjadi?"Tanya Zafian menghampiri Ziva dan Nikel.

"Tuan, tangan ku, astaga sakit sekali!"Ringis Ziva yang wajah nya sudah pucat menahan rasa sakit.

"Tuan, cepat bawa nona itu ke rumah sakit, jika tidak itu akan membuat nyawa nya melayang, ular yang mengigit adalah ular liar, bukan ular dari zoo."Ucap salah satu pengunjung yang paham betul akan zoo itu yang sering di kunjungi ular-ular liar.

Zafian pun buru-buru mengandong Ziva untuk masuk ke dalam mobil nya, sementara Nikel di gendong penjaga zoo untuk ikut masuk ke dalam mobil.

Sebagai bentuk tanggung jawab, salah satu penjaga zoo pun ikut mengantar kan Ziva ke rumah sakit terdekat.

Terlihat wajah Zafian yang begitu panik saat keringat dingin sudah membasahi wajah Ziva.

"Aku sudah tidak tahan lagi, ini benar-benar sakit."Lirih Ziva dengan suara yang hampir menghilang.

"Bertahan lah Ziva."Ucap Haikal sambil sesekali menoleh ke bangku belakang.

"Tuan, fokus lah menyetir, aku akan mengikat tangan nya dengan kain ini supaya racun ular itu tidak menyebar."Ucap penjaga zoo yang ikut membantu.

"Aunty, jangan seperti ini, aku mohon,ini karena aku."Ucap Nikel yang tiba-tiba mengeluarkan air mata nya karena melihat wajah Ziva yang mulai membiru.

"Ssst, jangan bicara seperti itu, aunty baik-baik saja."Ucap Ziva menggenggam tangan Nikel dan kemudian memejamkan mata nya.

"Tidak apa-apa bagaimana? Dia baru saja mengatakan jika dia sudah tidak tahan."Batin Zafian kacau melihat kondisi Ziva.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun akhirnya tiba di rumah sakit, Zafian menggendong Ziva turun dari mobil dan kemudian dengan cepat meminta bantuan suster.

"Suster! Cepat bantu dia!"Ucap dokter yang melihat Zafian.

Dua orang suster pun dengan cepat membawa berangkar dan menaruh Ziva di atas nya.

"Dokter segera selamat kan dia."Ucap Zafian panik.

"Tenang tuan, kami akan melakukan yang terbaik mohon tunggu di luar."Ucap dokter yang kemudian bersama-sama dengan suster membawa Ziva masuk ke ruangan UGD.

Sementara itu, Nikel dan penjaga zoo baru saja tiba di depan ruang UGD tersebut.

Terlihat wajah panik Zafian yang melihat keadaan Ziva seperti itu.

"Daddy!"Teriak Nikel menghampiri Daddy nya.

"Tuan, kami benar-benar minta maaf atas keteledoran kami dalam mengurus zoo,hal seperti ini terjadi sudah beberapa kali,dan itu di luar pengawasan kami."Jelas sang penjaga zoo merasa bersalah kepada pengunjung nya.

"Karena kalian ikut membantu aku tidak akan mempermasalahkan hal ini, tapi aku harap kalian lebih waspada."Tegas Zafian yang juga tidak bisa menyalahkan orang lain karena ini adalah sebuah kecelakaan.

"Terima kasih banyak tuan, sebagai tanda permintaan maaf,kami akan menanggung semua biaya rumah sakit nona itu."Jelas sang penjaga zoo sambil menunduk kan kepala nya.

"Tidak perlu, kau sudah cukup membantu, sekarang kembali lah ke zoo dan ingat jangan sampai ada korban lagi."Ucap Zafian.

Penjaga zoo kaget mendengar jawaban Zafian,baru kali ini ada yang menolak mereka untuk membayar biayanya rumah sakit.

"Tapi tuan … "Ucap si penjaga zoo tidak yakin.

"Sudah, pergi lah, jangan sampai aku berubah pikiran."Ucap Zafian lagi.

"Baik tuan, terima kasih banyak."Ucap penjaga zoo tersebut dan kemudian pergi dari rumah sakit itu.

"Daddy, bagaimana dengan aunty, ini semua karena aku, aku berjanji tidak akan pergi ke zoo lagi Daddy aku takut."Ucap Nikel sambil menangis, dia tidak pernah setakut ini sebelum nya.

"Nikel, Nikel dengar kan Daddy, sekarang cerita kan apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa aunty sampai di gigit ular liar itu?"Tanya Zafian memegang kedua pipi anak nya berusaha membuat Nikel tenang dan nyaman agar bisa menceritakan kronologis nya kepada Zafian.

"Daddy, tadi aku asik melihat-lihat zebra, dan aunty beberapa kali berteriak dan menghampiri ku, lalu menarik aku ke dalam pelukan nya, setelah itu dia di gigit oleh ular itu hikss!" Jelas Nikel sambil menangis.

"Sudah, sudah, jangan menangis ini bukan salah mu."Ucap Zafian mengusap air mata Nikel.

Dari sini Zafian tau jika saat itu pasti Ziva melihat ular liar itu mendekati Nikel, dan Ziva yang khawatir buru-buru mengambil Nikel dari sana dan akhirnya diri nya lah yang di gigit oleh ular liar itu.

Bersambung ….

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***