Episode #13

"Ayo aunty, aku biasa mengerjakan PR di ruang belajar sana."Ucap Nikel sambil membawa tas sekolah nya.

"Oke baik lah."Ucap Ziva mengacungkan dua jempol nya dan mengikuti langkah kaki Nikel.

….

Mereka pun tiba di ruang belajar Nikel yang tidak jauh dari ruang tengah villa.

Sementara itu Zafian berjalan menuruni tangga hendak ke kamar Nikel.

Namun saat melewati ruang tengah villa dia terfokus nya pada suara Nikel yang seperti nya ada di ruang belajar dekat ruangan tengah itu.

"Aunty, ini bagaimana?"Tanya Nikel kepada Ziva sambil memberikan buku nya.

"Ini, seperti ini, dengar kan aku ya, jika kau memiliki dua buah apel lalu aku memberikan mu tiga buah lagi,jadi apel mu akan ada berapa setelah di gabung kan?"Tanya Ziva kepada Nikel.

"Satu,dua,tiga, empat,lima! Ada lima."Ucap Nikel memperlihatkan lima jari nya kepada Ziva.

"Nah, berarti dua di tambah tiga lima kan? Ayo sekarang tulis angka lima di sini."Ucap Ziva mengajar kan Nikel dengan sabar.

"Baik lah, lima, selanjutnya bagaimana?"Tanya Nikel mulai paham dengan cara pengajaran Ziva yang cukup pintar sehingga mudah dia mengerti.

"Selanjutnya begini dan ini."Seru Ziva terus mengajar Nikel.

Sementara itu tanpa sepengetahuan mereka, Zafian sedang mengintip dan mendengarkan mereka dari jarak yang tidak terlalu jauh namun Nikel atau Ziva tidak melihat Zafian di sana.

Satu jam pun berlalu, namun Ziva dan Nikel sama sekali belum keluar dari ruang belajar, Zafian yang sedari tadi menunggu Nikel di ruang tengah pun akhirnya kembali lagi ke ruang belajar tersebut.

"Apa yang kalian laku … "Ucap Zafian terhenti karena melihat Ziva memberi kode untuk tidak berbicara.

"Dia sedang tidur, jangan pelan kan suara mu tuah."Bisik Ziva sambil menempelkan jari nya ke mulut.

"Tidur? Mengapa kau tidak mengatakan jika dia tidur,aku bisa mengantarkan dia ke kamar, jangan biar kan dia tidur di ruang belajar,itu tidak nyaman."Gerutu Zafian.

"Tuan,jika dia tidak nyaman,dia tidak akan tidur seperti itu."Ucap Ziva menggeleng kepala nya pelan.

Namun Zafian tidak mendengar kan ucapan Ziva, dia mengendong Nikel dan membawa nya ke kamar Nikel.

"Huh, cara sayang nya berbeda."Batin Ziva pasrah.

Setelah menaruh Nikel di ranjang dan menyelimuti nya, Zafian pun keluar dari kamar itu.

"Dia sudah tidur di kamar, sekarang kau boleh pergi, bukan kah kau ada urusan?"Ucap Zafian menghampiri Ziva.

"Iya tuan, terima kasih untuk pengertian nya, aku ijin pulang sekarang."Jawab Ziva berpamitan dan kemudian berjalan menuju pintu keluar villa itu.

"Tunggu!"Ucap Zafian berjalan menghampiri Ziva.

Ziva yang mendengar Zafian memanggil nya pun memberhentikan langkah nya dan menoleh ke arah Zafian.

"Kau pulang dengan apa?"Tanya Zafian lagi.

"Aku, aku naik taxi."Jawab Ziva.

"Mau di antar?"Tawar Zafian kepada Ziva.

"Tidak perlu tuan, aku tidak bisa merepotkan tuan Zafian,aku bisa memesan taxi dan apertemen sahabat ku juga tidak jauh dari sini."Jelas Ziva menolak tawaran Zafian secara halus.

"Apertemen sahabat mu? Kau tidak memiliki rumah?"Tanya Zafian kebingungan karena dia masih belum tau banyak silsilah Ziva pengasuh anak nya itu.

"Aku, aku punya rumah,aku punya ibu dan seorang adik laki-laki, tapi aku tidak tinggal bersama mereka, aku menumpang di apertemen sahabat ku untuk sementara waktu, sampai masalah ku selesai dan bisa mencari kontrakan,jika tingal bersama ibu dan adikku aku takut akan menyusahkan mereka, apalagi status ku yang seperti ini."Jelas Ziva dengan sangat jelas sehingga Zafian yang mendengar nya paham akan posisi Ziva sekarang.

"Serumit itu kah kehidupan mu?"Ucap Zafian menaikkan satu alisnya.

"Haha, tuan, sudah selesai mengejek ku? Kalau begitu aku pergi dulu."Kesal Ziva menatap Zafian dan kemudian pergi meningal kan vila tersebut.

"Aku, mengejek nya? Arghh, bodoh mengapa aku sampai memikirkan dan bertanya tentang kehidupan pribadi nya? Ini tidak penting sama sekali, tapi tunggu, dia sangat kuat ternyata, di hianati suami nya? Dan ah sudahlah biar kan saja, bukan urusan ku."Ucap Zafian mengacak-acak rambut nya seperti orang kehilangan akal.

Namun Zafian tidak menyadari jika sedari tadi Alex sedang mengamati nya.

"Tuan, apa yang terjadi?"Tanya Alex kebingungan.

"Apa aku harus mengatakan nya kepada mu?"Bukan nya menjawab, Zafian malah bertanya balik.

"Tentu tidak perlu tuan."Tolak Alex yang merasa negeri jika Zafian sudah balik bertanya.

"Kau melihat pengasuh itu kan?"Tanya Zafian lagi.

"Iya, ini baru pukul dua, mengapa dia buru-buru pulang?"Ucap Alex balik bertanya.

"Ikuti dia, dan berikan segala informasi yang kau dapatkan nanti."Perintah Zafian yang secara tiba-tiba meminta Alex untuk mengikuti Ziva.

"Mengapa harus di ikuti tuan? Apa dia melakukan sesuatu?"Bingung Alex.

"Mengapa kau sekarang banyak tanya? Apa kau ingin aku mengurangi gaji mu?"Kesal Zafian menatap Alex yang sedari tadi hanya terus bertanya kepada nya.

"Baik, baik tuan baik, jangan lakukan apapun kepada gaji ku, aku akan pergi sekarang, permisi."Ucap Alex tanpa berlama-lama lagi langsung berlari kecil keluar dari vila untuk melakukan tugas nya.

"Hah, dasar."Gerutu Zafian dengan wajah datar nya.

"Ada apa dengan tuan Zafian? Tidak biasa nya dia seperti ini, peduli sekali dengan pengasuh itu? Malah sampai mengancam gaji ku, benar-benar menyebalkan."Gerutu Alex sambil mengemudi mobil nya.

Alex kesal dengan Zafian yang tiba-tiba memaksa nya mengikuti Ziva, padahal Ziva hanya lah pengasuh yang baru saja bekerja satu hari di villa, tapi mengapa Zafian benar-benar peduli terhadap nya, apa yang istimewa dari Ziva, pikir Alex.

Tidak lama kemudian, taxi yang membawa Ziva, berhenti di sebuah apartemen dan menurunkan Ziva di depan apartemen tersebut.

Alex pun memberhentikan mobilnya sedikit jauh dari apartemen itu sambil mengawasi Ziva.

"Kau sudah kembali, bagus lah,aku baru saja ingin menghubungi mu, karena tadi Adam beberapa kali menelpon ku dan mengatakan bahwa kau harus pergi untuk memutuskan penceraian ini."Ucap Rita yang sudah menunggu di depan apertemen sedari tadi.

Jika saja Ziva belum datang mungkin Rita akan menjemput nya ke tempat kerja Ziva.

Bersambung ….

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***