Episode #16

"Surat cerai?"Tanya Bu Rima sedikit kaget.

"Iya ibu, semuanya sudah selesai, aku dan mas Adam sudah resmi berpisah."Ucap Ziva dengan air mata yang sedari tadi di tahan nya.

Sontak sang ibu merangkul Ziva ke dalam pelukan nya, tidak ada pelukan yang lebih nyaman di bandingkan pelukan seorang ibu.

"Ziva, kau yang kuat ya nak, ibu minta maaf tidak bisa membantu kalian untuk mempertahankan rumah tangga kalian sehingga seperti ini."Ucap Bu Rima dengan air mata nya.

"ibu, sudah lupakan saja, dia bukan lah laki-laki baik untuk kakak, aku sejak awal sudah membenci nya."Ucap Dani.

Ziva pun melepas pelukannya nya dan mengangguk kan kepala mengiyakan ucapan adik nya itu.

"Dani benar Bu, perpisahan ini sudah takdir bukan lah karena kesalahan siapa pun, dan aku ada berita bahagia untuk ibu, aku sudah mendapatkan pekerjaan, kedepannya jika ibu butuh sesuatu bicarakan kepada ku sekarang aku bisa membantu ibu dan Dani meskipun aku bekerja hanya sebagai seorang pengasuh."Ucap Ziva mengengam erat tangan ibu nya.

"Benar kah? Kau sudah mendapatkan pekerjaan? Sayang jangan menghawatirkan ibu dan Dani ya, mencukupi kebutuhan mu sendiri sekarang ibu sudah bangga, dan satu lagi jangan biar kan siapa pun menindas mu sekarang,kau harus menjadi wanita kuat dan tidak mudah di injak-injak orang jahat."Ucap Bu Rima dengan sekuat tenaga mensuport anak perempuan nya itu.

"Terima kasih, kalian benar-benar membuat aku bahagia."Ucap Ziva tersenyum manis meskipun air matanya terus menetes.

"Sekarang istirahat lah di kamar, ibu akan memasak untuk makan malam, kau pasti sangat lelah."Ucap sang ibu kepada Ziva.

"Iya kak, kau juga bau keringat, ayo mandi lah."Ucap Dani sambil tertawa kecil.

"Kau ini, beraninya mengejek ku."Ucap Ziva yang kemudian memasangkan wajah kesal dan pergi ke kamar.

Sementara itu Bu Rima memegang pundak Dani dan menatap nya dengan penuh tanda tanya.

"Ibu, mengapa ibu menatap ku seperti itu?"Tanya Dani menuduk kan kepala nya.

"Dani, sekarang jujur pada ibu, apa benar, kau bekerja paruh waktu di pasar dekat sini?"Tanya sang ibu kepada Dani dengan wajah sedih nya.

"Ibu, da-daei mana ibu tau?"Dani menatap wajah sang ibu dengan sangat khawatir dan takut jika ibu nya akan marah.

"Ibu punya banyak teman kenal di pasar, dan tadi mereka memberi tahu ibu, jika kau sering bekerja membantu mereka di sana setiap sore."Ucap Bu Rima dengan mata yang kembali berkaca-kaca.

"Ibu, maaf kan aku, maaf kan aku ibu, sebenarnya aku tidak les, tapi aku sengaja mencari pekerjaan, guru ku sudah menagih uang SPP sekolah, dan aku tidak mau merepotkan ibu untuk membayar nya, aku juga sudah dewasa mengapa aku tidak memanfaatkan tenaga ku untuk bekerja itu lebih baik agar beban ibu berkurang."Ucap Dani memeluk sang ibu.

"Ya tuhan Dani, maaf kan ibu nak, ibu benar-benar tidak becus mengurus dan mencukupi kebutuhan kalian."Bu Rima kembali menitikkan air matanya memeluk Dani.

Dani tidak ingin ibu nya tau jika uang SPP sekolah nya sudah menunggak beberapa bulan, dia pun mencari kesempatan untuk bekerja sepulang sekolah,dia akan bekerja apa saja yang penting mendapatkan uang untuk meringankan beban sang ibu.

"Ya tuhan,Dani bekerja paruh waktu untuk membayar uang sekolah nya?"Ucap Ziva yang ternyata sedari tadi menguping dari pintu kamar yang tak jauh dari ruang tengah itu.

Ziva tidak menyangka jika adik nya yang masih kelas dua SMA itu sudah mulai bekerja paruh waktu untuk membayar uang sekolah nya sendiri, padahal dulu dia lah yang membayar uang sekolah adik nya saat dia masih menjadi istri Adam, meskipun selalu di omeli Ziva tetap meminta uang lebih untuk membantu keluarga nya, tapi sekarang semua berbeda,Dani harus kerja setelah pulang sekolah, hal ini membuat Ziva merasa gagal menjadi seorang kakak dia bahkan belum bisa membantu adik nya sekarang.

Begitu juga dengan Dani, dia merasa bersalah karena selama ini selalu bergantung dengan sang kakak, dan sekarang bagi nya dia harus bisa mandiri karena kakak nya juga sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Bagaimana aku bisa membantu Dani? Aku harus membantu nya, jika dia bekerja seperti ini, sekolah dan pelajaran nya akan berantakan,aku tidak bisa membiarkan itu terjadi, aku harus melakukan sesuatu besok."Batin Ziva tidak ingin tinggal diam melihat sang adik kesusahan.

Keesokan harinya.

Ziva bangun lebih dulu dari Dani dan ibu nya, setelah mandi dia membuat sarapan untuk mereka bertiga.

"Ibu, apa Dani masih belum bangun?"Tanya Ziva kepada ibu nya yang saat itu menghampiri nya di dapur.

"Belum Ziva, seperti nya dia sangat lelah."Ucap Bu Rima sambil meneguk segelas air.

"Biar kan saja Bu, lagipula hari ini kan hari Minggu,dia juga tidak akan sekolah hari ini, oh iya sarapan nya sudah selesai,aku kerja dulu ya Bu."Ucap Ziva mengambil tas nya dan berpamitan kepada sang ibu.

"Loh Ziva, kau tidak sarapan dulu?"Tanya Bu Rima lagi.

"Aku sudah sarapan tadi Bu, aku harus pergi pagi, takut telat,jika telat gaji ku bisa di potong lagi."Ucap Ziva sambil tersenyum.

"Astaga, apa majikan mu sangat galak?"Tanya Bu Rima khawatir.

"Tidak juga Bu, oh iya, nanti sore aku akan kembali ke apartemen Rita untuk mengambil pakaian ku, yang tertinggal di sana, aku juga akan mencari kontrakan sendiri Bu."Jelas Ziva dengan wajah serius.

"Kontrak sendiri? Mengapa tidak tingal bersama ibu dan Dani?"Tanya ibu nya khawatir dan bingung dengan keputusan Ziva.

"Aku akan mencari kontrakan yang dekat dengan rumah majikan ku,jadi aku bolak-balik ke sana tidak perlu menggunakan taxi lagi,jadi bisa beririt,ibu jangan khawatir aku bisa menjaga diriku sendiri."Ucap Ziva meyakinkan ibu nya dengan sepenuh hati.

"Huh, baik lah, ibu juga tidak bisa melarang mu jika itu memang pilihan terbaik ya ibu setuju, nanti ibu dan Dani akan sering-sering mengunjungi mu."Ucap Bu Rima setuju akan keputusan Ziva.

Ziva pun lega karena ibu nya tidak marah atau melarang, dengan ini dia bisa lebih semangat bekerja.

"Baik lah Bu, kalau begitu aku pamit dulu."Ucap Ziva yang kemudian berjalan keluar dari rumah itu.

Bu Rima hanya bisa pasrah,dia berharap takdir yang terbaik akan datang kepada kedua anak yang sangat di sayangi nya.

Setelah keluar dari ruma ibu ny,Ziva langsung memesan taxi, tidak butuh waktu lama taxi itu pun tiba dan mengantar kan Ziva ke villa Zafian.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

Azhure

Azhure

ziva gak miskin2 bgt lah ya, seenggaknya kemana-mana naik taxi 🤭🤭🤭

2023-10-13

0

Debbie Teguh

Debbie Teguh

naik ojol aj murmer ziva

2023-09-16

0

AR Althafunisa

AR Althafunisa

kenapa majikannya ga nyuruh tinggal di rumahnya biasanya kan tinggal di rmh, enak ga olok duit buat bayar kontrakan 🤧

2023-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Episode #01
2 Episode #02
3 Episode #03
4 Episode #04
5 Episode #05
6 Episode #06
7 Episode #07
8 Episode #08
9 Episode #09
10 Episode #10
11 Episode #11
12 Episode #12
13 Episode #13
14 Episode #14
15 Episode #15
16 Episode #16
17 Episode #17
18 Episode #18
19 Episode #19
20 Episode #20
21 Episode #21
22 Episode #22
23 Episode #23
24 Episode #24
25 Episode #25
26 Episode #26
27 Episode #27
28 Episode #28
29 Episode #29
30 Episode #30
31 Episode #31
32 Episode #32
33 Episode #33
34 Episode #34
35 Episode #35
36 Episode #36
37 Episode #37
38 Episode #38
39 Episode #39
40 Episode #40
41 Episode #41
42 Episode #42
43 Episode #43
44 Episode #44
45 Episode #45
46 Episode #46
47 Episode #47
48 Episode #48
49 Episode #49
50 Episode #50
51 Episode #51
52 Episode #52
53 Episode #53
54 Episode #54
55 Episode #55
56 Episode #56
57 Episode #57
58 Episode #58
59 Episode #59
60 Episode #60
61 Episode #61
62 Episode #62
63 Episode #63
64 Episode #64
65 Episode #65
66 Episode #66
67 Episode #67
68 Episode #68
69 Episode #69
70 Episode #70
71 Episode #71
72 Episode #72
73 Episode #73
74 Episode #74
75 Episode #75
76 Episode #76
77 Episode #77
78 Episode #78
79 Episode #79
80 Episode #80
81 Episode #81
82 episode #82
83 Episode #83
84 Episode #84
85 Episode #85
86 Episode #86
87 Episode #87
88 Episode #88
89 Episode #89
90 Episode #90
91 Episode #91
92 Episode #92
93 Episode #93
94 Episode #94 TAMAT
95 Ucapan Terima Kasih Untuk Reader
96 Promosi Karya Baru
97 Ada Informasi Karya Baru Lagi Nih
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Episode #01
2
Episode #02
3
Episode #03
4
Episode #04
5
Episode #05
6
Episode #06
7
Episode #07
8
Episode #08
9
Episode #09
10
Episode #10
11
Episode #11
12
Episode #12
13
Episode #13
14
Episode #14
15
Episode #15
16
Episode #16
17
Episode #17
18
Episode #18
19
Episode #19
20
Episode #20
21
Episode #21
22
Episode #22
23
Episode #23
24
Episode #24
25
Episode #25
26
Episode #26
27
Episode #27
28
Episode #28
29
Episode #29
30
Episode #30
31
Episode #31
32
Episode #32
33
Episode #33
34
Episode #34
35
Episode #35
36
Episode #36
37
Episode #37
38
Episode #38
39
Episode #39
40
Episode #40
41
Episode #41
42
Episode #42
43
Episode #43
44
Episode #44
45
Episode #45
46
Episode #46
47
Episode #47
48
Episode #48
49
Episode #49
50
Episode #50
51
Episode #51
52
Episode #52
53
Episode #53
54
Episode #54
55
Episode #55
56
Episode #56
57
Episode #57
58
Episode #58
59
Episode #59
60
Episode #60
61
Episode #61
62
Episode #62
63
Episode #63
64
Episode #64
65
Episode #65
66
Episode #66
67
Episode #67
68
Episode #68
69
Episode #69
70
Episode #70
71
Episode #71
72
Episode #72
73
Episode #73
74
Episode #74
75
Episode #75
76
Episode #76
77
Episode #77
78
Episode #78
79
Episode #79
80
Episode #80
81
Episode #81
82
episode #82
83
Episode #83
84
Episode #84
85
Episode #85
86
Episode #86
87
Episode #87
88
Episode #88
89
Episode #89
90
Episode #90
91
Episode #91
92
Episode #92
93
Episode #93
94
Episode #94 TAMAT
95
Ucapan Terima Kasih Untuk Reader
96
Promosi Karya Baru
97
Ada Informasi Karya Baru Lagi Nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!