Mendatangi Rumah Duka

Pengantin wanita berubah menjadi seperti setan kelaparan dan melayani hasrat si Setan Kipas Merah dengan nafssu yang sama besarnya di rumah kosong itu.

Setelah puas bermain dengan pengantin wanita itu, Setan Kipas merah mencekik pengantin wanita itu hingga menghembuskan napasnya yang terakhir dan meninggalkannya tergeletak di ranjang tanpa sehelai pakaian yang menutupinya.

...***...

Berita kekacauan diacara hajatan keluarga Lung dan Bao tersebar dengan cepat di seluruh kota Ang Keng dan sekitarnya.

Dan Xiao Yu yang sedang menikmati menu sarapannya di restoran dekat rumah judi di kota Ang Keng, juga mendengar kabar yang tak mengenakan itu.

"Setan Kipas merah! apa ada hubungannya dengan si Kipas emas penebar Maut? Hm... Setan Kipas Merah, nampaknya kita ada urusan kali ini!" gerutu dalam hati Xiao Yu.

Setelah menyelesaikan sarapannya dan membayar pada pelayan restoran, Xiao Yu melangkahkan kakinya menuju ke luar restoran.

Tujuannya kali ini ke rumah duka di kediaman keluarga Lung yang paling dekat.

"Permisi, ma'af rumah duka ada dimana ya?" tanya Xiao Yu yang masih dengan penyamarannya sebagai seorang laki-laki.

Orang yang ditanya bukannya menjawab, mereka semuanya menjauh. Karena mereka saat ini lebih waspada pada laki-laki asing.

"Hei, kenapa semuanya ketakutan?" gumam Xiao Yu yang keheranan.

Kemudian Xiao Yu menghampiri seorang kakek yang nampaknya akan pergi ke rumah duka,

"Kakek, tunggu!" seru Xiao Yu yang kemudian menarik tangan kanan si kakek dan dia sedikit mencengkeramnya, agar si Kakek tidak lari karena ketakutan seperti yang lainnya.

"Jangan sakiti aku tuan, lepaskan aku!" seru si kakek yang meronta-ronta karena ketakutannya.

"Tenang kakek, tenanglah!" seru Xiao Yu yang berusaha menenangkan si kakek itu.

"Saya orang baik-baik kakek! saya mengenal Budha dan juga dari keluarga baik-baik!" ucap Xiao Yu yang berusaha membuat si kakek percaya.

"Oh, benarkah?" tanya si kakek yang memastikan rasa penasarannya,

Xiao Yu menganggukkan kepalanya dan mengulas senyum yang membuat hati siapa pun melihatnya akan merasakan ketenangan.

"Ma'afkan saya tuan, karena beberapa kali kita ini didatangi oleh laki-laki berbaju merah, yang membuat kacau semuanya." ucap Kekek itu dengan hati-hati.

"Laki-laki baju merah? hm, saya berbaju putih kek. Kenapa harus takut?" tanya Xiao Yu yang terus meyakinkan pada kakek itu, kalau dirinya di pihak orang baik.

"I...iya tuan, kami hanya waspada saja pada orang asing. Terutama laki-laki." jawab si kakek dengan gemetaran.

"Jangan khawatir kakek, saya orang baik-baik. Kedatangan saya kemari ingin mengetahui siapakah dalang kekacauan disini." ucap Xiao Yu dengan ramah.

"Oh, kalau itu saya tak berani mengucapkannya di sini. Sebaiknya tuan ikut saya ke rumah duka." ucap si kakek yang berusaha untuk tenang.

"Iya itulah tujuan saya sebelumnya kek!" ucap Xiao Yu yang mengulas senyumnya.

"Mari tuan!" ajak si kakek yang melangkahkan kakinya dan diikuti oleh Xiao Yu. Mereka berjalan menyusuri jalan perkampungan, dan akhirnya sampailah di rumah duka.

Seperti sebelumnya, semua orang menjauh pada saat Xiao Yu sampai di depan rumah bersama si kakek tadi.

"Hai kakek! kenapa bawa orang asing kemari!" seru salah satu tamu yang datang melayat itu.

"Tenang semuanya, kedatangan saya kemari bukan berniat jahat. Malah sebisanya saya akan membantu kota ini dalam memerangi laki-laki berbaju merah itu!" seru Xiao Yu yang tertu saja semuanya gemetaran, karena dengan entengnya Xiao yu menyebut julukan Setan Kipas Merah secara lantang.

"Tuan, hati-hatilah dalam bicara dan menyebutkan julukan itu! kami sudah susah, jangan kau tambah dengan memancing kedatangan pembuat onar itu!" seru tuan Lung yang merupakan Tuan rumah sekaligus ayah dari pengantin wanita yang ditemukan tewas di dalam sebuah rumah kosong.

"Memancing kedatangan pembuat onar? Hm, sepertinya aku ada rencana!" gumam dalam hati Xiao Yu yang kemudian melangkahkan kakinya menghampiri Tuan Lung.

"Ma'af tuan Lung, jika kedatangan saya tidak berkenan. Saya turut berduka cita atas semua yang menimpa keluarga ini." ucap Xiao Yu dengan menangkupkan kedua telapak tangannya di dadanya.

"Iya terima kasih tuan. Sekarang, apa tujuan anda datang kemari tuan?" tanya Tuan Lung yang penasaran.

"Selain turut berkabung, saya ingin mengetahui beberapa hal dari si pembuat onar itu." jawab Xiao Yu dengan berbisik.

"Oh, apa maksud dari tuan dan apa yang hendak anda lakukan tuan?" tanya tuan Lung yang penasaran.

"Saya akan menjebak dia dan menghajar dia demi ketenangan warga Ang Keng!" jawab Xiao Yu dengan mantap.

"Apakah anda yakin dengan seyakin yakinnya? dia sangatlah sakti tuan?" tanya tuan Lung yang masih diliputi rasa penasarannya.

"Iya tuan, Anda janganlah khawatir." jawab Xiao Yu dengan mengulas senyumnya.

"Baiklah kalau anda memaksa, yang saya tahu dia suka harta dan juga wanita. Karena itulah dia suka merampok dan juga menculik para wanita, terutama putriku pada saat malam pertamanya, dan akhirnya dia membunuh putriku yang malang ini " jawab tuan Lung yang berusaha untuk tegar, dan air matanya tak mau kompromi. Jatuh menetes di pipinya. Tuan Lung menyekanya dengan sapu tangannya yang sebelumnya sudah basah karena air matanya.

"Harta dan wanita, hmm...! Wanita! iya wanita!" gumam Xiao Yu yang mengulas senyumnya karena seketika dia mendapatkan ide yang menurutnya sangat cemerlang.

Tuan Lung memandangnya dengan penasaran, demikian pula dengan para tamu yang melayat.

"Tuan dan nyonya Lung, apakah bisa kalian gambarkan seperti apa Setan kipas merah itu?" tanya Xiao Yu yang penasaran dengan ciri-ciri si pembuat onar yang mengganggu warga kota Ang Keng itu.

"Dia seorang pemuda, yang usianya kurang lebih dua puluh lima tahunan. Wajahnya yang rupawan dan memakai pakaian yang serba merah." jawab tuan Lung.

"Dan satu lagi, dia selalu membawa Kipas yang berwarna merah. Mungkin karena itulah dia berjuluk Setan Kipas Merah!" seru nyonya Lung yang menambahi jawaban dari suaminya.

"Pakaian dan Kipas yang berwarna merah! laki-laki tampan, hm...! saya akan ingat hal itu." ucap Xiao Yu yang memantapkan hatinya.

"Tuan dan nyonya, saya mengucapkan turut berduka cita. Dan ma'af jika saya tak bisa ikut dalam acara selanjutnya." ucap Xiao Yu seraya menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya seraya menundukkan kepalanya.

"Iya tuan, dan terima kasih atas kedatangan tuan." balas tuan Lung yang menundukkan kepalanya berikut juga dengan Nyonya Lung.

Setelah berpamitan, Xiao Lu kemudian dia undur diri dari upacara berkabung itu.

Dengan sekali hentakan kakinya, gadis yang menyamar sebagai laki-laki itu melesat ke tengah kota.

Setelah berhenti, gadis itu terus menebarkan pandangannya dan berharap menemukan sesuatu yang bisa digunakan untuk memancing datangnya si Setan Kipas merah.

...~NR~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

Jangan menyerah

2023-04-20

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

keren 😎

2023-04-10

2

lihat semua
Episodes
1 Mengawali Perjalanan
2 Mengawasi Pria baju Merah
3 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5 Setan Kipas Merah
6 Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7 Tujuh belas tahun yang lalu
8 Tujuh belas tahun yang lalu ll
9 Tujuh belas tahun yang lalu lll
10 Tujuh belas tahun yang lalu lV
11 Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14 Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15 Kekejaman Setan Kipas Merah
16 Mendatangi Rumah Duka
17 Menuju Toko Pakaian
18 Mengejar Setan Kipas Merah
19 Mengejar Setan Kipas Merah ll
20 Berada di Istana Tengah Hutan
21 Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22 Melawan kepala pelayan
23 Melawan musuh bebuyutan
24 Melawan Musuh bebuyutan ll
25 Berjuang melawan kabut asap beracun
26 Ling Ling yang melarikan diri
27 Ulah Setan Kipas Merah
28 Penyamaran yang mulus
29 Dua Murid Biksu Gila
30 Kekalahan murid Biksu Gila
31 Xiao Yu Siuman
32 Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33 Tiga pertempuran
34 Melawan musuh bebuyutan
35 Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36 Membebaskan Setan Kipas Merah
37 Memulai Perjalanan
38 Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39 Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42 DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43 Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44 Perjalanan Pelayan dan Majikan
45 Menuju ke Sungai Huang Ho
46 Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47 Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48 Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49 Di Rumah Makan
50 Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51 Perjalanan menuju ke Pohai
52 Pelarian Setan Kipas Merah
53 Usaha Dua Biksu
54 Malam hari di atas perahu
55 Mendapat tantangan
56 Menuju ke markas para perompak
57 Situasi perjamuan
58 Sambutan dari tuan rumah
59 Peseteruan dengan Sumpit
60 Masih berseteru dengan Sumpit
61 Lawan Yang Tangguh
62 Lawan yang Tangguh ll
63 Memancing kemarahan Lawan
64 Kelihaian Lidah tak bertulang
65 Perlawanan si Pelayan
66 Hadiah dua ekor kuda
67 Perjalanan Murid Biksu Ji
68 Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69 Cinta tumbuh di saat perjuangan
70 Gejolak asmara dua pasang pendekar
71 Pilih dia atau kami
72 Beristirahat di tepi sungai
73 Menghadapi Raja Pengemis
74 Menghadapi Raja Pengemis ll
75 Menghadapi Raja Pengemis lll
76 Perjanjian Lama
77 Siok Lan yang tertangkap
78 Siok Lan yang tertangkap ll
79 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81 Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82 Kemunculan Setan Kipas Merah
83 Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84 Majikan mencari pelayannya
85 Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86 Pengintaian si setan kipas merah
87 Perlawanan Setan Kipas Merah
88 Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89 Panglima pengganti di Markas An Bun
90 Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91 Perseteruan Tiga gadis sakti
92 Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93 Ungkapan hati setan kipas merah
94 Kembalinya Yu Tian
95 Mendadak Diserang
96 Melawan Panglima Thian Sung
97 Dulu Kawan sekarang Lawan
98 Satu persatu Tumbang
99 Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100 Membuka Jati Diri
101 Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102 Tewasnya si Cambuk Besi
103 Xiao Yu melawan Thian Sung
104 Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105 Pengakuan kekalahan Thian Sung
106 Titik Terendah Siok Lan
107 Siok Lan terkena Tipu Daya
108 Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109 Xiao Yu masuk perangkap
110 Jarum Lima Racun
111 Sama-sama terkena Racun
112 Mencoba Melarikan Diri
113 Ditolong Setan Kipas Merah
114 Pengorbanan Setan Kipas Merah
115 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Mengawali Perjalanan
2
Mengawasi Pria baju Merah
3
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5
Setan Kipas Merah
6
Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7
Tujuh belas tahun yang lalu
8
Tujuh belas tahun yang lalu ll
9
Tujuh belas tahun yang lalu lll
10
Tujuh belas tahun yang lalu lV
11
Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14
Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15
Kekejaman Setan Kipas Merah
16
Mendatangi Rumah Duka
17
Menuju Toko Pakaian
18
Mengejar Setan Kipas Merah
19
Mengejar Setan Kipas Merah ll
20
Berada di Istana Tengah Hutan
21
Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22
Melawan kepala pelayan
23
Melawan musuh bebuyutan
24
Melawan Musuh bebuyutan ll
25
Berjuang melawan kabut asap beracun
26
Ling Ling yang melarikan diri
27
Ulah Setan Kipas Merah
28
Penyamaran yang mulus
29
Dua Murid Biksu Gila
30
Kekalahan murid Biksu Gila
31
Xiao Yu Siuman
32
Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33
Tiga pertempuran
34
Melawan musuh bebuyutan
35
Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36
Membebaskan Setan Kipas Merah
37
Memulai Perjalanan
38
Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39
Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42
DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43
Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44
Perjalanan Pelayan dan Majikan
45
Menuju ke Sungai Huang Ho
46
Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47
Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48
Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49
Di Rumah Makan
50
Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51
Perjalanan menuju ke Pohai
52
Pelarian Setan Kipas Merah
53
Usaha Dua Biksu
54
Malam hari di atas perahu
55
Mendapat tantangan
56
Menuju ke markas para perompak
57
Situasi perjamuan
58
Sambutan dari tuan rumah
59
Peseteruan dengan Sumpit
60
Masih berseteru dengan Sumpit
61
Lawan Yang Tangguh
62
Lawan yang Tangguh ll
63
Memancing kemarahan Lawan
64
Kelihaian Lidah tak bertulang
65
Perlawanan si Pelayan
66
Hadiah dua ekor kuda
67
Perjalanan Murid Biksu Ji
68
Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69
Cinta tumbuh di saat perjuangan
70
Gejolak asmara dua pasang pendekar
71
Pilih dia atau kami
72
Beristirahat di tepi sungai
73
Menghadapi Raja Pengemis
74
Menghadapi Raja Pengemis ll
75
Menghadapi Raja Pengemis lll
76
Perjanjian Lama
77
Siok Lan yang tertangkap
78
Siok Lan yang tertangkap ll
79
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81
Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82
Kemunculan Setan Kipas Merah
83
Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84
Majikan mencari pelayannya
85
Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86
Pengintaian si setan kipas merah
87
Perlawanan Setan Kipas Merah
88
Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89
Panglima pengganti di Markas An Bun
90
Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91
Perseteruan Tiga gadis sakti
92
Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93
Ungkapan hati setan kipas merah
94
Kembalinya Yu Tian
95
Mendadak Diserang
96
Melawan Panglima Thian Sung
97
Dulu Kawan sekarang Lawan
98
Satu persatu Tumbang
99
Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100
Membuka Jati Diri
101
Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102
Tewasnya si Cambuk Besi
103
Xiao Yu melawan Thian Sung
104
Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105
Pengakuan kekalahan Thian Sung
106
Titik Terendah Siok Lan
107
Siok Lan terkena Tipu Daya
108
Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109
Xiao Yu masuk perangkap
110
Jarum Lima Racun
111
Sama-sama terkena Racun
112
Mencoba Melarikan Diri
113
Ditolong Setan Kipas Merah
114
Pengorbanan Setan Kipas Merah
115
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!