Tujuh belas Tahun Yang Lalu V

Namun teriakan dua orang ini terlambat. Yang nampak hanyalah tibuh-tubuh yang tergeletak dan bersimbah darah.

Dan tubuh murid-murid perguruan Seribu pedang itu terlempar ke belakang lalu terbanting dalam keadaan tak bernyawa.

"Amitabha, kejarn sekali!" seru Biksu Ji.

"Celaka !" teriak Bocah tua nakal yang geram.

"Hi-hi hik! Memang kalian akan celaka. Salah kalian sendiri berada di dalam rumah celaka ini, yang sudah terkutuk akan kematian semua penghuninya!" seru wanita itu dengan genit.

"Ah, wanita sesat ! Betapapun besarnya dendam yang kau kandung, tidak semestinya kau melakukan pembunuhan keji seperti ini. Apakah kau tidak takut dosa?"' ucap biksu Ji dengan suara khasnya menegur dengan tongkatnya sudah melintang di dadanya.

"Biksu Gila kalau iblis ini betul seperti yang aku duga, kau percuma saja bicara tentang dosa dengan dia!" bisik Bocah tua nakal yang ada disamping sahabatnya itu.

"Hm...!" Biksu Ji sedang memikirkan apa yang dibisikkan sahabatnya Bocah tua nakal itu.

"Eh, iblis betina yang keji dan ganas !

Betulkah kamu ini berjuluk si Kipas Emas penebar Maut?" tanya Bocah tua nakal yang menatap Wanita itu dengan tajam.

Si Kipas Emas Penebar Maut mempunyai dendam kesumat dengan Kakek Xiao Yu, kala itu pendekar Pedang Naga bukanlah tandingan si pendekar kipas emas penebar maut yang bernama asli Siaw bo itu.

Siauw bo kemudian memperdalam ilmunya dan di dunia persilatan namanya terkenal sebagai Si Pendekar kipas Maut yang kejam.

Sudah bertahun-tahun si pendekar kipas emas penebar maut ini tidak menantang Xiao Chen. Karena sedang menggembleng diri untuk pembalasan dendam. Dan akhirnya ia mendengar kematian musuh besarnya.

Betapa kecewa hatinya mendengar hal itu. Segera Si pendekar kipas emas penebar maut itu mengunjungi Lembah Seribu pedang, dimana keluarga Xiao Chen berada di perguruan Seribu pedang itu. Kemudian Siaw bo mengambil keputusan untuk membasmi semua keluarga Xiao Chen.

'Hemm, bocah tua nakal ! Tahu dari manakah kau telah mengenalku?" bentak wanita yang berjuluk pendekar kipas emas penebar maut itu.

"Ha ..ha...ha..., nama buruk dan kotor itu siapakah yang tidak pernah mendengarnya.

Kau telah membunuh orang-orang yang tidak berdosa, hanya karena menuruti emosimu. Hayo sekarang kau coba bunuh kami berdua, Biksu Gila dan juga Bocah tua Nakal, dua orang sahabat baik Xiao Chen!" seru Bocah tua nakal dengan geramnya.

"Ha...ha...ha...! Kiranya kalian dua orang keledai yang sedikit terkenal namanya. Tidak usah kau minta, aku memang bermaksud akan membunuh kalian berdua!" balas si pendekar kipas emas penebar Maut dengan senyum sinisnya.

Mendadak nampaklah gulungan sinar hitam yang menyambar ke depan dan langsung menyerang ke arah ulu hati Biksu Gila dan tenggorokan si Bocah tua nakal.

Kedua sahabat kakek Xiao Yu yang berilmu tinggi ini sangat terkejut sekali. Serangan wanita ini sama sekali tidak menimbulkan angin, juga tidak mengeluarkan suara dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang telah mencapai jurus yang luar biasa tingginya.

Namun mereka bukan orang lemah, diserang sehebat dan secepat itu mereka masih dapat menggerakkan senjata masing-masing untuk melindungi tubuh mereka.

Pendekar kipas emas pendekar kipas emas maut itu secara langsung memutar dan telah menotok ke arah pusar si bocah tua nakal dan ke lambung Biksu Ji.

Kembali dua orang ini terkejut setengah mati, ia lalu melompat ke belakang untuk mengelak sambil memutar senjata.

Xiao Kai dan Xiao Fang juga ikut ambil bagian, keduanya menyerang sebisa mereka.

Xiao Yu sangat menghawatirkan nasib ibunya maka ia lari ke dalam mencari ibunya.

Betapa terkejutnya Xiao Yu pada saat melihat Ibunya yang tewas bersimbah darah. Dia langsung memeluk ibunya, dan menjerit dan menangis sejadi-jadinya.

Kemudian Xiao Yu berdiri dan dengan langkah sempoyongan berjalan keluar sambil menangis.

"Wanita jahat, kau harus mengganti nyawa ibu dan keluargaku! uhuu........ uhu......!" seru Xiao Yu sambil berjalan terus sampai di ruangan depan.

"Brugh...!"

Dua tubuh laki-laki yang amat dicintai Xiao Yu tergeletak bersimbah darah dan tak bernyawa lagi.

"Ayah! Paman...!"

Panggil Xiao Yu yang berlari menghampiri jasad ayahnya dan memeluknya, tangisannya pun pecah kembali.

Pada saat itu pertandingan masih berjalan dengan seru dan tegang. Biksu Ji memutar tongkatnya sampai terdengar angin menderu-deru, sedangkan Si Bocah tua nakal juga bersiap dengan jurus tongkat pemukul Anjingnya.

Namun, mereka berdua yang memiliki ilmu kepandaian yang tinggi ini ternyata tidak mampu menahan desakan dan tindasan segulung sinar hitam yang melayang bergulung membuat lingkaran aneh itu.

"Weng...weng...!

Suara yang amat mengganggu kedua sahabat kakek Xiao Yu itu dan mengacaukan permainan senjata mereka.

Keduanya bergabung dan membentuk benteng pertahanan barulah sinar hitam dapat dibendung bahkan kini mereka mendapat kesempatan untuk

menggunakan waktu membalas satu dua kali serangan.

Kiranya letak rahasia kelihaian jurus Kipas Emas penebar maut itu adalah jika ia diserang, karena ia menghadapi setiap serangan lawan dengan balasan serangan yang lebih cepat sehingga ia mendahului lawan yang sudah terlanjur manyerang sehingga pertahanannya lemah.

Pendekar kipas emas penebar maut saat ini nampak kewalahan menghadapi benteng pertahanan Biksu Ji dan Kwe Cheng si bocah tua nakal itu.

Jika Biksu Ji menyerang dengan tongkatnya, sementara Kwe cheng dengan melakukan pertahanan.

Pada saat yang tak terduga, terdengar jerit kemarahan Xiao Yu dan tahu-tahu Xiao Yu sudah meloncat dan menubruk si pendekar kipas emas penebar maut itu dari belakang merangkul leher dan tengkuknya.

"Aduh...... ! Eh, bocah minta mampus ya!" seru pendekar kipas emas penebar maut itu dengan geram.

"He...he...he...! rasakanlah!" balas Xiao yu dengan tawa khas anak kecil itu.

Biksu Ji dan juga Bocah tua nakal yang melihat kenekatan Xiao Yu.

"Xiao Yu!" panggil kedua sahabat kakek Chen yang bersamaan.

Mereka berdua harus berusaha sedapat mungkin untuk menolong cucu sahabatnya itu. Yang dimana keturunan Xiao Chen hanya tinggal seorang, dan harus diselamatkan.

Setelah ayahnya Xiao Kai dan juga pamannya juga tewas di tangan wanita iblis berjuluk pendekar kipas emas penebar maut itu.

Mereka tahu bahwa sekali saja anak itu terkena hantaman tangan kiri atau suling iblis betina itu, tentu nyawanya takkan dapat tertolong lagi.

Oleh karena tanpa mempedulikan keselamatan sendiri, kedua orang sahabat kakek Xiao Yu itu melupakan pertahanan bersama. Kini melakukan serangan bersama dengan dahsyat sekali.

Perhatian Siauw Bo terpecah kepada anak yang menggigit tengkuknya sehingga serangan dua orang lawannya itu kini benar-benar amat berbahaya baginya.

Secepat kilat ia lalu membalikkan tubuhnya sehingga tubuh itu kini terlindung oleh tubuh Xiao Yu yang menempel di punggungnya itu.

Tentu saja Bocah tua nakal dan juga Biksu Ji sangat kaget sekali dan menarik senjata masing-masing agar jangan sampai mencelakakan Xiao Yu.

Kesempatan ini dipergunakan oleh Siauw bo untuk mengerahkan tenaga menggerakkan pinggulnya keras-keras dan tubuh mungil Xiao Yu mental terlempar cepat ke arah dinding dekat pintu depan.

"Celaka........ !" seru Bocah tua nakal yang tak keburu menangkap tubuh Xiao Yu.

...~NR~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

mantap

2023-03-27

2

lihat semua
Episodes
1 Mengawali Perjalanan
2 Mengawasi Pria baju Merah
3 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5 Setan Kipas Merah
6 Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7 Tujuh belas tahun yang lalu
8 Tujuh belas tahun yang lalu ll
9 Tujuh belas tahun yang lalu lll
10 Tujuh belas tahun yang lalu lV
11 Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14 Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15 Kekejaman Setan Kipas Merah
16 Mendatangi Rumah Duka
17 Menuju Toko Pakaian
18 Mengejar Setan Kipas Merah
19 Mengejar Setan Kipas Merah ll
20 Berada di Istana Tengah Hutan
21 Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22 Melawan kepala pelayan
23 Melawan musuh bebuyutan
24 Melawan Musuh bebuyutan ll
25 Berjuang melawan kabut asap beracun
26 Ling Ling yang melarikan diri
27 Ulah Setan Kipas Merah
28 Penyamaran yang mulus
29 Dua Murid Biksu Gila
30 Kekalahan murid Biksu Gila
31 Xiao Yu Siuman
32 Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33 Tiga pertempuran
34 Melawan musuh bebuyutan
35 Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36 Membebaskan Setan Kipas Merah
37 Memulai Perjalanan
38 Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39 Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42 DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43 Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44 Perjalanan Pelayan dan Majikan
45 Menuju ke Sungai Huang Ho
46 Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47 Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48 Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49 Di Rumah Makan
50 Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51 Perjalanan menuju ke Pohai
52 Pelarian Setan Kipas Merah
53 Usaha Dua Biksu
54 Malam hari di atas perahu
55 Mendapat tantangan
56 Menuju ke markas para perompak
57 Situasi perjamuan
58 Sambutan dari tuan rumah
59 Peseteruan dengan Sumpit
60 Masih berseteru dengan Sumpit
61 Lawan Yang Tangguh
62 Lawan yang Tangguh ll
63 Memancing kemarahan Lawan
64 Kelihaian Lidah tak bertulang
65 Perlawanan si Pelayan
66 Hadiah dua ekor kuda
67 Perjalanan Murid Biksu Ji
68 Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69 Cinta tumbuh di saat perjuangan
70 Gejolak asmara dua pasang pendekar
71 Pilih dia atau kami
72 Beristirahat di tepi sungai
73 Menghadapi Raja Pengemis
74 Menghadapi Raja Pengemis ll
75 Menghadapi Raja Pengemis lll
76 Perjanjian Lama
77 Siok Lan yang tertangkap
78 Siok Lan yang tertangkap ll
79 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81 Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82 Kemunculan Setan Kipas Merah
83 Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84 Majikan mencari pelayannya
85 Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86 Pengintaian si setan kipas merah
87 Perlawanan Setan Kipas Merah
88 Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89 Panglima pengganti di Markas An Bun
90 Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91 Perseteruan Tiga gadis sakti
92 Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93 Ungkapan hati setan kipas merah
94 Kembalinya Yu Tian
95 Mendadak Diserang
96 Melawan Panglima Thian Sung
97 Dulu Kawan sekarang Lawan
98 Satu persatu Tumbang
99 Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100 Membuka Jati Diri
101 Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102 Tewasnya si Cambuk Besi
103 Xiao Yu melawan Thian Sung
104 Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105 Pengakuan kekalahan Thian Sung
106 Titik Terendah Siok Lan
107 Siok Lan terkena Tipu Daya
108 Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109 Xiao Yu masuk perangkap
110 Jarum Lima Racun
111 Sama-sama terkena Racun
112 Mencoba Melarikan Diri
113 Ditolong Setan Kipas Merah
114 Pengorbanan Setan Kipas Merah
115 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Mengawali Perjalanan
2
Mengawasi Pria baju Merah
3
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5
Setan Kipas Merah
6
Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7
Tujuh belas tahun yang lalu
8
Tujuh belas tahun yang lalu ll
9
Tujuh belas tahun yang lalu lll
10
Tujuh belas tahun yang lalu lV
11
Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14
Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15
Kekejaman Setan Kipas Merah
16
Mendatangi Rumah Duka
17
Menuju Toko Pakaian
18
Mengejar Setan Kipas Merah
19
Mengejar Setan Kipas Merah ll
20
Berada di Istana Tengah Hutan
21
Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22
Melawan kepala pelayan
23
Melawan musuh bebuyutan
24
Melawan Musuh bebuyutan ll
25
Berjuang melawan kabut asap beracun
26
Ling Ling yang melarikan diri
27
Ulah Setan Kipas Merah
28
Penyamaran yang mulus
29
Dua Murid Biksu Gila
30
Kekalahan murid Biksu Gila
31
Xiao Yu Siuman
32
Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33
Tiga pertempuran
34
Melawan musuh bebuyutan
35
Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36
Membebaskan Setan Kipas Merah
37
Memulai Perjalanan
38
Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39
Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42
DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43
Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44
Perjalanan Pelayan dan Majikan
45
Menuju ke Sungai Huang Ho
46
Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47
Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48
Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49
Di Rumah Makan
50
Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51
Perjalanan menuju ke Pohai
52
Pelarian Setan Kipas Merah
53
Usaha Dua Biksu
54
Malam hari di atas perahu
55
Mendapat tantangan
56
Menuju ke markas para perompak
57
Situasi perjamuan
58
Sambutan dari tuan rumah
59
Peseteruan dengan Sumpit
60
Masih berseteru dengan Sumpit
61
Lawan Yang Tangguh
62
Lawan yang Tangguh ll
63
Memancing kemarahan Lawan
64
Kelihaian Lidah tak bertulang
65
Perlawanan si Pelayan
66
Hadiah dua ekor kuda
67
Perjalanan Murid Biksu Ji
68
Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69
Cinta tumbuh di saat perjuangan
70
Gejolak asmara dua pasang pendekar
71
Pilih dia atau kami
72
Beristirahat di tepi sungai
73
Menghadapi Raja Pengemis
74
Menghadapi Raja Pengemis ll
75
Menghadapi Raja Pengemis lll
76
Perjanjian Lama
77
Siok Lan yang tertangkap
78
Siok Lan yang tertangkap ll
79
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81
Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82
Kemunculan Setan Kipas Merah
83
Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84
Majikan mencari pelayannya
85
Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86
Pengintaian si setan kipas merah
87
Perlawanan Setan Kipas Merah
88
Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89
Panglima pengganti di Markas An Bun
90
Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91
Perseteruan Tiga gadis sakti
92
Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93
Ungkapan hati setan kipas merah
94
Kembalinya Yu Tian
95
Mendadak Diserang
96
Melawan Panglima Thian Sung
97
Dulu Kawan sekarang Lawan
98
Satu persatu Tumbang
99
Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100
Membuka Jati Diri
101
Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102
Tewasnya si Cambuk Besi
103
Xiao Yu melawan Thian Sung
104
Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105
Pengakuan kekalahan Thian Sung
106
Titik Terendah Siok Lan
107
Siok Lan terkena Tipu Daya
108
Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109
Xiao Yu masuk perangkap
110
Jarum Lima Racun
111
Sama-sama terkena Racun
112
Mencoba Melarikan Diri
113
Ditolong Setan Kipas Merah
114
Pengorbanan Setan Kipas Merah
115
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!