Tujuh belas tahun yang lalu lll

Suasana rumah kuno dan besar itu porak poranda dan para kaum wanita dan anak-anak bersembunyi ke tempat yang mereka anggap aman, baru kali ini mereka melawan musuh yang datang menyerang.

Xiao Yu menyelinap keluar dan berlari ke ruangan depan. Melihat peti mati terbuka ia lari mendekati dan menjenguk ke dalam peti mati.

"Kakek...!" seru Xiao Yu sembari menangis. Kemudian ia melihat ke arah mereka yang berkelahi. Gadis cilik yang baru mempelajari dasar-dasar ilmu silat tidak tahu bagaimana keadaan ayah dan pamannya.

Melihat suaminya mengeluarkan golok pembasmi Naga, Souw Kwat tertawa dengan suara ketawanya yang khas.

"Eh-eh, untuk menghajar anak-anak ini perlukah menggunakan senjata?" goda Souw kwat. Dan Kim Jun mendengus kesal.

Tiba-tiba wanita ini meloncat ke samping. Souw Kwat mencoba menghindar dari serangan pedang yang gerakannya sangat cepat dan kuat ke arahnya. Dan serangan itu dari Jurus pedang Xiao Fang.

Kedua putera Xiao Chen baru mempelajari sepersepuluh bagian jurus Pedang Naga, karena jurus pedang Naga memang luar biasa.

Jurus pedang Naga yang mengangkat nama Xiao Chen ini mempunyai lima unsur yang saling menghidupkan dan saling mematikan.

Sifat inilah yang membuat jurus pedang naga sulit untuk dipelajari, dan hanya dapat dipelajari oleh orang yang sudah tinggi tenaga dalamnya.

Namun setelah mereka memegang pedang ternyata keampuhan jurus pedang Naga, sangatlah mengagumkan. Kedua pedang itu mengeluarkan angin yang cukup besar. Dan begitu dikeluarkan,ht suami isteri itu terhuyung ke belakang.

Setelah suami itu bertahan puluhan jurus, Xiao Kai dan Xiao Fang mulai terdesak dan terpukul mundur.

"Ha...ha...ha.. ! Begitu sajakah ilmu pedang anak-anaknya si Dewa Pedang Naga!" seru Kim Jun dengan tawanya.

"Bedebah!" seru Xiao Kai dengan geram.

Kemudian Kim Jun mulai menyerang kedua putera Xiao Chen itu sambil mengerahkan tenaganya dan membabat pedang Xiao Kai.

"Trang!"

Pedang Xiao Kai terlempar dan berbareng dengan itu pedang Xiao Fang terlempar oleh pedang Souw Kwat.

Tidak hanya di situ gerakan suami isteri ini, Golok pembasmi Naga dan pedang berkelebat dan Xiao Kai bersama adiknya roboh dengan pundak dan paha yang terluka tidak berat namun cukup membuat mereka bisa melawan lagi.

Xiao Kai menggigit bibir dan memutar pedang dengan cepat. Sedikitpun ia tidak mundur meskipun suami isteri itu bukan tandingannya.

Ketika pedangnya meluncur dengan lingkaran besar, dari kanan kini golok pembasmi Naga dan pedang lawannya mengurung kemudian menjepit.

Xiao Kai masih berusaha mengerahkan tenaga ke tangannya lalu menggetarkan pedang supaya ter]epas, tapi semua sia-sia bahkan terdengar suara,

"Krek!"

Tiba-tiba pedangnya patah menjadi dua. Ketika Xiao Kai meloncat mundur, pedang wanita itu telah menyambarnya. Sehingga pakaian dan kulit di pangkal lengan kirinya sedikit terbabat. Darah keluar dan tubuh Xiao Kai dan dia terhuyung-huyung ke belakang.

"Ayah!"

Sesosok bayangan kecil berkelebat dan itu adalah Xiao Yu. Yang sudah berdiri di depan orangtuanya dengan menantang suami isteri itu dan tidak ada rasa ketakutan dari raut wajah polos bocah cilik itu.

"Jangan bunuh ayahku! Ayo kalian lawan aku saja!" teriak Xiao Yu dengan lantang.

"Huh !" Kim Jun mendengus kesal.

"Aku tak butuh kepala kecilmu, yang aku butuhkan kepala Xiao Chen!" seru Kim Jun yang tidak memperdulikan ucapan Xiao Yu dan melangkah ke arah peti mati dengan golok pembasmi Naga di tangannya.

54 adalah untuk memenggal kepala jenazah Xiao chen dan hendak membawanya pergi.

"Jangan ganggu kakekku!" Xiao yu berteriak sambil maju, lalu memukul perut Kim Jun.

"Yu er mundur !" teriak Xiao Kai yang dengan sisa-sisa tenaganya.

Namun terlambat, karena tahu-tahu kaki bekas perampok ini menendang

tubuh Xiao Yu dan gadis cilik itu terlempar ke atas.

"Amitabha!"

Tiba-tiba terdengar suara menyebut nama Buddha dan sebatang tongkat bergerak menerima tubuh Xiao Yu, menahannya hingga tidak sampai terbanting keras di tanah.

Ternyata biksu Ji yang sedari tadi memperhatikan keributan itu, yang menolong Xiao Yu.

Adapun si Golok pembasmi Naga dengan beringas terus membacokkan goloknya ke arah leher jenazah Xiao Chen.

"Trang !"

Si Golok pembasmi Naga terkejut sekali karena goloknya tertahan dan hampir saja terlepas dari pegangannya oleh sebuah tongkat.

"Hei siapakah kau? Berani menghalangiku!" seru Kim Jun dengan geram.

"Ha- ha- ha, bocah sombong sungguh tidak tahu diri. Dengan kepandaianmu yang cetek ini bagaimana kau berani menghina jasad Xiao Chen! Sedangkan tongkat bututku inipun belum dapat menandingi Dewa Pedang Naga. Apa lagi golokmu pemotong babi itu! Aku bocah tua nakal paling tidak suka melihat bocah sombong!"

"Hah, rupanya kau Bocah tua nakal!" seru Kim Jun yang kemudian memutar goloknya, rnenyerang Bocah tua nakal dengan dahsyat,

"Ha-ha ha..! manusia tidak tahu diri!"

bocah tua nakal itu tertawa dan tongkatnya berkelebat dan menangkis setiap kali golok itu mengarah padanya.

"Trang...! Trang...! Trang ..!"

"Aaarrgh...!"

Dan terdengar suara beradunya senjata, disusul seruan Kim Jun karena goloknya terlepas dari tangannya.

Melihat suaminya yang kewalahan, Souw Kwat segera meIoncat maju hendak membantu. Tapi sebatang tongkat telah meluncur ke depan dan menjegal kakinya. Wanita itu terhuyung-huyung hampir jatuh. Dengan cepat wanita itu menguasai kembali kesimbangan tubuhnya dan memutar tubuh sambil rnenyabetkan pedangnya.

Kiranya di belakangnya berdiri seorang biksu Ji yang tengah memandangnya. Biksu ini menghalanginya dengan tongkatnya. Kemudian menggeleng kepala, menarik napas panjang.

"Orang sudah mati masih dicari hendak diganggu. Sungguh merupakan dosa besar.

Sebelum terlambat mengapa tidak insaf dan pergi agar tidak menumpuk dosa?" ucap biksu Ji.

"Biksu gundul! Tugasmu hanya menyembayangkan orang mati agar rohnya dapat pengampunan di akherat. Sekarang mengapa kamu ikut campur urusan kami!" seru Sow Kwat dengan geram.

"Amitabha! Saya tidak mencampuri urusan kalian, hanya memberi nasehat kepada anda agar jangan tersesat. Orang berdosa yang insyaf akan dosanya kemudian bertobat, itulah jalan yang baik. Akan tetapi apa bila orang berdosa itu seakan-akan tidak tahu dosanya dan melanjutkan kesalahannya yang dikiranya benar, aduh sangat kasihan sekali orang semacam itu." ucap Biksu Ji yang mencoba menceramahi Sauw Kwat.

"Ha-ha-ha..! Biksu Gila, apa kau mau berceramah?" tanya bocah tua nakal yang tertawa dengan seenaknya.

Tanpa banyak cakap lagi pedang Sauw Kwat berkelebat menusuk ke arah tenggorokan biksu Gila itu.

Biksu Ji tidak mengelak, dan begitu pedang sudah dekat dengan lehernya, tongkatnya menotok ke depan dengan gerakan cepat sekali. Souw Kwat sangat terkejut.

Jika diteruskan serangannya, tongkat lawan tentu akan lebih dulu menghantam pangkal lengannya yang memegang pedang. Terpaksa ia mengelak sambil menarik lengannya dan dari samping ia membabatkan pedangnya ke arah pinggang lawan.

"Dari gerakan ini terbukti bahwa nyonya ini benar-benar memiliki kepandaian yang tinggi. Tidak heran kalau kedua putra saudara Xiao bukan lawan suami isteri ini. Karena sambaran pedang itu berbahaya." gumam dalam hati Biksu Ji.

Biksu Gila itu menekan tongkatnya ke tanah dan tubuhnya loncat ke atas, di belakang tongkat.

"Trang !"

Tongkat itu menghantam pedang dan membalik. Souw Kwat kaget, telapak tangannya serasa diiris pisau. Celakanya pada saat itu, tongkat lawan menyambar ke arah kepalanya.

Souw Kwat yang terkejut itu mengeluarkan keringat dingin, dan dengan terpaksa ia membuang diri ke atas lantai terus bergulingan. Tapi tongkat itu terus membayangi kepalanya, hanya terpisah satu kaki jauhnya.

Wanita itu menggigit bibir mengerahkan tenaga lain membabatkan pedang ke kepala tongkat. Setelah itu terdengar suara keras dan tubuhnya terlempar ke belakang, ternyata pedangnya patah menjadi dua.

"Ha...ha...ha....! Pergilah!" terdengar Bocah tua nakal yang tertawa lebar setelah mengerahkan tenaganya melempar Kim Jun.

Tubuh Kim Jun melayang dan hampir saja menimpa tubuh isterinya, laki-laki yang berjuluk Golok pembasmi Naga itu tak berdaya menghadapi lawannya. .

"Sudahlah, sebaiknya kita pergi istriku!" seru Kim Jun dengan rasa kecewa dan membanting kakinya.

"Baiklah suamiku, lagi pula percuma kita disini!" balas Souw Kwat yang juga kecewa.

"Hopp hiya...!"

Kemudian mereka meloncat dan lenyap dalam kegelapan malam, meninggalkan kediaman keluarga Xiao.

...~NR~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

semangat untuk xiao yu

2023-02-27

2

lihat semua
Episodes
1 Mengawali Perjalanan
2 Mengawasi Pria baju Merah
3 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5 Setan Kipas Merah
6 Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7 Tujuh belas tahun yang lalu
8 Tujuh belas tahun yang lalu ll
9 Tujuh belas tahun yang lalu lll
10 Tujuh belas tahun yang lalu lV
11 Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14 Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15 Kekejaman Setan Kipas Merah
16 Mendatangi Rumah Duka
17 Menuju Toko Pakaian
18 Mengejar Setan Kipas Merah
19 Mengejar Setan Kipas Merah ll
20 Berada di Istana Tengah Hutan
21 Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22 Melawan kepala pelayan
23 Melawan musuh bebuyutan
24 Melawan Musuh bebuyutan ll
25 Berjuang melawan kabut asap beracun
26 Ling Ling yang melarikan diri
27 Ulah Setan Kipas Merah
28 Penyamaran yang mulus
29 Dua Murid Biksu Gila
30 Kekalahan murid Biksu Gila
31 Xiao Yu Siuman
32 Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33 Tiga pertempuran
34 Melawan musuh bebuyutan
35 Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36 Membebaskan Setan Kipas Merah
37 Memulai Perjalanan
38 Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39 Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42 DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43 Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44 Perjalanan Pelayan dan Majikan
45 Menuju ke Sungai Huang Ho
46 Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47 Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48 Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49 Di Rumah Makan
50 Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51 Perjalanan menuju ke Pohai
52 Pelarian Setan Kipas Merah
53 Usaha Dua Biksu
54 Malam hari di atas perahu
55 Mendapat tantangan
56 Menuju ke markas para perompak
57 Situasi perjamuan
58 Sambutan dari tuan rumah
59 Peseteruan dengan Sumpit
60 Masih berseteru dengan Sumpit
61 Lawan Yang Tangguh
62 Lawan yang Tangguh ll
63 Memancing kemarahan Lawan
64 Kelihaian Lidah tak bertulang
65 Perlawanan si Pelayan
66 Hadiah dua ekor kuda
67 Perjalanan Murid Biksu Ji
68 Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69 Cinta tumbuh di saat perjuangan
70 Gejolak asmara dua pasang pendekar
71 Pilih dia atau kami
72 Beristirahat di tepi sungai
73 Menghadapi Raja Pengemis
74 Menghadapi Raja Pengemis ll
75 Menghadapi Raja Pengemis lll
76 Perjanjian Lama
77 Siok Lan yang tertangkap
78 Siok Lan yang tertangkap ll
79 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81 Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82 Kemunculan Setan Kipas Merah
83 Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84 Majikan mencari pelayannya
85 Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86 Pengintaian si setan kipas merah
87 Perlawanan Setan Kipas Merah
88 Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89 Panglima pengganti di Markas An Bun
90 Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91 Perseteruan Tiga gadis sakti
92 Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93 Ungkapan hati setan kipas merah
94 Kembalinya Yu Tian
95 Mendadak Diserang
96 Melawan Panglima Thian Sung
97 Dulu Kawan sekarang Lawan
98 Satu persatu Tumbang
99 Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100 Membuka Jati Diri
101 Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102 Tewasnya si Cambuk Besi
103 Xiao Yu melawan Thian Sung
104 Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105 Pengakuan kekalahan Thian Sung
106 Titik Terendah Siok Lan
107 Siok Lan terkena Tipu Daya
108 Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109 Xiao Yu masuk perangkap
110 Jarum Lima Racun
111 Sama-sama terkena Racun
112 Mencoba Melarikan Diri
113 Ditolong Setan Kipas Merah
114 Pengorbanan Setan Kipas Merah
115 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Mengawali Perjalanan
2
Mengawasi Pria baju Merah
3
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5
Setan Kipas Merah
6
Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7
Tujuh belas tahun yang lalu
8
Tujuh belas tahun yang lalu ll
9
Tujuh belas tahun yang lalu lll
10
Tujuh belas tahun yang lalu lV
11
Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14
Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15
Kekejaman Setan Kipas Merah
16
Mendatangi Rumah Duka
17
Menuju Toko Pakaian
18
Mengejar Setan Kipas Merah
19
Mengejar Setan Kipas Merah ll
20
Berada di Istana Tengah Hutan
21
Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22
Melawan kepala pelayan
23
Melawan musuh bebuyutan
24
Melawan Musuh bebuyutan ll
25
Berjuang melawan kabut asap beracun
26
Ling Ling yang melarikan diri
27
Ulah Setan Kipas Merah
28
Penyamaran yang mulus
29
Dua Murid Biksu Gila
30
Kekalahan murid Biksu Gila
31
Xiao Yu Siuman
32
Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33
Tiga pertempuran
34
Melawan musuh bebuyutan
35
Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36
Membebaskan Setan Kipas Merah
37
Memulai Perjalanan
38
Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39
Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42
DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43
Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44
Perjalanan Pelayan dan Majikan
45
Menuju ke Sungai Huang Ho
46
Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47
Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48
Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49
Di Rumah Makan
50
Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51
Perjalanan menuju ke Pohai
52
Pelarian Setan Kipas Merah
53
Usaha Dua Biksu
54
Malam hari di atas perahu
55
Mendapat tantangan
56
Menuju ke markas para perompak
57
Situasi perjamuan
58
Sambutan dari tuan rumah
59
Peseteruan dengan Sumpit
60
Masih berseteru dengan Sumpit
61
Lawan Yang Tangguh
62
Lawan yang Tangguh ll
63
Memancing kemarahan Lawan
64
Kelihaian Lidah tak bertulang
65
Perlawanan si Pelayan
66
Hadiah dua ekor kuda
67
Perjalanan Murid Biksu Ji
68
Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69
Cinta tumbuh di saat perjuangan
70
Gejolak asmara dua pasang pendekar
71
Pilih dia atau kami
72
Beristirahat di tepi sungai
73
Menghadapi Raja Pengemis
74
Menghadapi Raja Pengemis ll
75
Menghadapi Raja Pengemis lll
76
Perjanjian Lama
77
Siok Lan yang tertangkap
78
Siok Lan yang tertangkap ll
79
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81
Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82
Kemunculan Setan Kipas Merah
83
Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84
Majikan mencari pelayannya
85
Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86
Pengintaian si setan kipas merah
87
Perlawanan Setan Kipas Merah
88
Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89
Panglima pengganti di Markas An Bun
90
Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91
Perseteruan Tiga gadis sakti
92
Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93
Ungkapan hati setan kipas merah
94
Kembalinya Yu Tian
95
Mendadak Diserang
96
Melawan Panglima Thian Sung
97
Dulu Kawan sekarang Lawan
98
Satu persatu Tumbang
99
Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100
Membuka Jati Diri
101
Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102
Tewasnya si Cambuk Besi
103
Xiao Yu melawan Thian Sung
104
Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105
Pengakuan kekalahan Thian Sung
106
Titik Terendah Siok Lan
107
Siok Lan terkena Tipu Daya
108
Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109
Xiao Yu masuk perangkap
110
Jarum Lima Racun
111
Sama-sama terkena Racun
112
Mencoba Melarikan Diri
113
Ditolong Setan Kipas Merah
114
Pengorbanan Setan Kipas Merah
115
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!