Tujuh belas tahun yang lalu ll

Semuanya menyimak apa yang dikatakan Biksu yang mendapat julukan Biksu Gila itu.

"Siapa bilang hidup adalah kesenangan? Hidup adalah sengsara, karena siapa terlahir, tentu akan mengalami segala macam penderitaan, kepahitan hidup, kekecewaan, kedukaan, sakit dan mati. Yang dapat mengatasi kematian dan kelahiran barulah bahagia. Ha...ha...ha...!" ucap Bocah tua nakal yang kemudian tertawa, hal itu sebenarnya hanyalah palsu belaka sebagai kedok untuk menyarnbunyikan penderitaan yang

sebenarnya dia alami.

"Kenapa kamu berpura-pura tertawa kalau bathin menangis, Sahabatku bocah tua nakal?" tanya Biksu Ji yang penasaran.

Perseteruan kedua orang aneh itu makin menjadi. Karena yang mereka bicarakan adalah urusan kematian dan amat mendalam maka Xiao Kai dan adiknya Xiao Fang tak berani mencarnpuri percakapan mereka.

Xiao Kai membiarkan saja dua orang tua itu saling debat, dan mereka sibuk menyambut tamu-tamu lain yang berdatangan untuk memberi penghormatan terakhir kepada jenazah ayahnya Kwe Cheng.

Kini yang menjaga peti mati adalah Xiao Kai, Xiao Fang dan serta ketiga pendekar aneh yang duduk menghadapi meja hidangan dan juga arak.

Tak lama kemudian berkelebat bayangan hitam dan tahu-tahu di depan peti mati telah berdiri dua orang. Yang seorang berumur enam puluhan tahun serta bertubuh tinggi besar.

Di punggungnya tampak sebatang golok besar, Orang kedua seorang wanita, usianya lima puluh tahun, di wajahnya yang putih dan cantik itu tampak goresan pedang, dari pipi kanan sampai ke dagu sehingga muka yang cantik itu tampak menyeramkan.

Wanita cantik ini membawa sebatang pedang di pinggang kirinya. Begitu tiba di depan peti, kedua orang ini memandang peti mati dengan mata beringas. Yang lelaki berkata, dengan suaranya yang menyeramkan.

"Xiao Chen, kami berjanji sepuluh tahun akan mengadakan perhitungan. Malam ini tepat sepuluh tahun. Siapa kira kau tidak menepati janji dan telah mati. Hendak kulihat apakah kau benar-benar mampus ataukah hanya berpura-pura mati karena takut akan pembalasan kami! seru laki-laki muka kuning ini melangkah maju. Tangan kanannya bergerak hendak memegang peti mati.

Xiao Kai dan Xiao Fang yang menjaga peti mati dan tadinya sudah bersiap.siap hendak membalas penghormatan orang-orang, mendadak terkejut mendengar ucapan itu.

Xiao Kai segera melompat berdiri diikuti oleh Xiao Fang.

"Tahan dulu ! Siapapun tidak boleh mengganggu peti ayah kami!" seru Xiao Kai dengan lantang.

Laki laki muka kuning ini memandang kepada Xiao Kai dan Xiao Fang dengan penasaran.

"Hemm, kalian ini tentunya putera dari si tua Xiao bukan?" tanya laki-laki yang berwajah kuning itu.

"Iya, memang benar!" jawab Xiao Fang dengan apa adanya.

"Bagus, ayah harimau anaknya harimau pula. Tetapi kami bukan orang yang suka mengganggu harimau, kecuali harimau yang pernah mencakar kami. Aku mau melihat muka Xiao Chen tidak perduli kalian membolehkan atau tidak!" seru wanita yang berwajah mengerikan itu dengan menatap Xiao Kai dan juga Xiao Fang berkali-kali.

Setelah itu si muka kuning melanjutkan gerakan tangannya ke arah peti mati.

"Manusia jahat jangan kurang ajar!" tiba-tiba Xiao Fang tidak dapat menahan sabarnya lagi. Kemudian dia menerjang ke arah lambung kiri si muka kuning itu.

"Bagus Xiao Chen, bukan aku yang menghina orang muda, tapi anakmu yang menyerangku!" seru si muka kuning berkata sambil menangkis dengan tangan kirinya, sedang tangan kanannya tergerak terus ke arah peti mati.

"Krakk...!"

Terdengar suara keras, dan bersamaan dengan terbongkarnya tutup peti mati. Tubuh Xiao Fang terlempar hingga beberapa meter dan jatuh di atas tanah.

Xiao Kai sangatlah marah dengan orang yang telah menghina ayahnya, dia melihat Xiao Fang melawan laki-laki itu dan dia melihat begitu lihainya sang lawan. Terutama ketika menangkis serangan Xiao Fang.

Tak disangka Xiao Fang tersudut dan sudah terlempar jauh, dan bersamaan dengan itu tangan kanan si muka kuning itu sekali memukul dengan jari terbuka sudah dapat membongkar tutup peti mati yang rapat dan amat kokoh kuat itu.

Sementara itu si muka kuning mendengus kesal, karena sikap Xiao Kai membuat si muka kuning tidak berani memandang rendah pada Xiao Kai

"Siapa kau, dan apa tujuan kalian ke sini?" tanya Xiao Kai yang penasaran.

"Aku adalah Kim Jun si Golok pembasmi Naga, dan dia isteriku Souw Kwat yaitu si Duri beracun. Ketahuilah kalau delapan tahun yang lalu ayahmu telah mencampuri urusan kami yang tidak ada sangkut pautnya dengan dia, sehingga melukai kami berdua. Sayang sekali ternyata ayahmu telah benar-benar sudah mampus dan rnengeluarkan bau busuk!" jawab Kim Jun si Golok pembasmi Naga dengan kecewa.

"Kurang ajar! Tutup mulutmu!" hardik bentak Xiao Fang yang marah sekali.

"Wett....wett....weeet...!"

Tiba-tiba terdengar desir angin menyambar, dan dengan cepat Xiao Fang mengelak menghindari beberapa duri kecil yang menyambar di atas kepalanya.

Dan duri-duri itu menabrak dinding dan akhirnya jatuh ke tanah, dengan tiba-tiba ada asap yang mengepul.

"Wanita keparat!" seru Xiao Fang yang memaki sambil memberi pembalasan pada penyerangnya tadi.

Souw Kwat tersenyum sinis dan menangkis setiap serangan Xiao Fang. Begitu kedua tangan bertemu secara aneh jari tangan nyonya itu sudah menotok jalan darah di pergelangan tangan Xiao Fang.

Xiao Fang pun terkejut, dia berusaha mengelak dan menarik kembali lengannya dengan gerakan cepat sehingga lengannya tidak tertotok, tapi hanya kesemutan saja. Dan jika sampai terlambat sedikit saja tentu tangannya akan lumpuh.

"Hi-hi-hi, kau terkejut ?" tanya si wanita berjuluk Duri beracun itu, sambil tersenyum lebar. Pandangannya tajam penuh arti.

"Sayang sekali, ayah dulu tidak menggurat lehermu sampai putus!" seru Xiao Fang dengan geram.

Dugaan Xiao Fang kalau wanita ini bukan orang baik-baik. Sambil membentak dia menerjang dengan pukulan bertubi-tubi. Namun dengan mudahnya wanita itu rnengelak dengan gerakan lincah sekali.

Melihat adiknya sudah bertanding melawan musuh, Xiao Kai juga tidak tinggal diam.

"Walaupun Ayah sudah meninggal tetapi kami sebagai puteranya yang tidak akan mundur melawan penjahat!" seru Xiao Kai dengan geram.

"Bagus!' seru Kim Jun dengan miringkan tubuh menghindari pukulan Xiao Kai yang mengarah ke arah dadanya dan kemudian dia membalas dengan menusuk ke arah iga Kim Jun.

"Eh, kau boleh juga!" seru si golok pembasmi Naga itu yang kemudian merendahkan tubuh lalu menendang secara tiba-tiba.

Xiao Kai meloncat mundur, namun lawannya mendesak terus dengan gerakan jurus tendangan bertubi-tubi dengan kedua kaki secara bergantian. Dan Xiao Kai segera mundur beberapa langkah sambil menungkis, berusaha menangkap kaki Kim Jun. Keadaan menjadi berbalik.

Si Golok pembasmi Naga segera merobah gerakan kakinya dengan serangan pukulan sehingga Xiao Kai kerepotan untuk menangkisnya.

Setiap kali lengan Xiao Kai menangkis, ia merasa tubuhnya tergetar dan lengannya nyeri, pertanda bahwa Xiao Kai masih kalah tenaga dengan lawannya.

Sementara Xiao Fang yang melawan wanita yang berjuluk Duri beracun itu, rupanya dia terdesak setelah wanita itu melakukan penyerangan dengan cepat.

Gerakannya benar-benar cepat menyambar-nyambar.

Baru belasan jurus saja Xiao Fang sudah terhuyung-huyung.

Namun Xiao Fang tidak gentar. Ia lalu menyerang lagi penuh kemarahan.

Souw Kwat masih saja tertawa-tawa mengejek dan tubuhnya berkelebatan, terus menyerang Xiao Fang.

Suasana rumah kuno dan besar itu porak poranda dan para kaum wanita dan anak-anak bersembunyi ke tempat yang mereka anggap aman.

...~NR~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

Episodes
1 Mengawali Perjalanan
2 Mengawasi Pria baju Merah
3 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5 Setan Kipas Merah
6 Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7 Tujuh belas tahun yang lalu
8 Tujuh belas tahun yang lalu ll
9 Tujuh belas tahun yang lalu lll
10 Tujuh belas tahun yang lalu lV
11 Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14 Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15 Kekejaman Setan Kipas Merah
16 Mendatangi Rumah Duka
17 Menuju Toko Pakaian
18 Mengejar Setan Kipas Merah
19 Mengejar Setan Kipas Merah ll
20 Berada di Istana Tengah Hutan
21 Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22 Melawan kepala pelayan
23 Melawan musuh bebuyutan
24 Melawan Musuh bebuyutan ll
25 Berjuang melawan kabut asap beracun
26 Ling Ling yang melarikan diri
27 Ulah Setan Kipas Merah
28 Penyamaran yang mulus
29 Dua Murid Biksu Gila
30 Kekalahan murid Biksu Gila
31 Xiao Yu Siuman
32 Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33 Tiga pertempuran
34 Melawan musuh bebuyutan
35 Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36 Membebaskan Setan Kipas Merah
37 Memulai Perjalanan
38 Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39 Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42 DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43 Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44 Perjalanan Pelayan dan Majikan
45 Menuju ke Sungai Huang Ho
46 Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47 Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48 Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49 Di Rumah Makan
50 Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51 Perjalanan menuju ke Pohai
52 Pelarian Setan Kipas Merah
53 Usaha Dua Biksu
54 Malam hari di atas perahu
55 Mendapat tantangan
56 Menuju ke markas para perompak
57 Situasi perjamuan
58 Sambutan dari tuan rumah
59 Peseteruan dengan Sumpit
60 Masih berseteru dengan Sumpit
61 Lawan Yang Tangguh
62 Lawan yang Tangguh ll
63 Memancing kemarahan Lawan
64 Kelihaian Lidah tak bertulang
65 Perlawanan si Pelayan
66 Hadiah dua ekor kuda
67 Perjalanan Murid Biksu Ji
68 Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69 Cinta tumbuh di saat perjuangan
70 Gejolak asmara dua pasang pendekar
71 Pilih dia atau kami
72 Beristirahat di tepi sungai
73 Menghadapi Raja Pengemis
74 Menghadapi Raja Pengemis ll
75 Menghadapi Raja Pengemis lll
76 Perjanjian Lama
77 Siok Lan yang tertangkap
78 Siok Lan yang tertangkap ll
79 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81 Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82 Kemunculan Setan Kipas Merah
83 Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84 Majikan mencari pelayannya
85 Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86 Pengintaian si setan kipas merah
87 Perlawanan Setan Kipas Merah
88 Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89 Panglima pengganti di Markas An Bun
90 Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91 Perseteruan Tiga gadis sakti
92 Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93 Ungkapan hati setan kipas merah
94 Kembalinya Yu Tian
95 Mendadak Diserang
96 Melawan Panglima Thian Sung
97 Dulu Kawan sekarang Lawan
98 Satu persatu Tumbang
99 Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100 Membuka Jati Diri
101 Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102 Tewasnya si Cambuk Besi
103 Xiao Yu melawan Thian Sung
104 Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105 Pengakuan kekalahan Thian Sung
106 Titik Terendah Siok Lan
107 Siok Lan terkena Tipu Daya
108 Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109 Xiao Yu masuk perangkap
110 Jarum Lima Racun
111 Sama-sama terkena Racun
112 Mencoba Melarikan Diri
113 Ditolong Setan Kipas Merah
114 Pengorbanan Setan Kipas Merah
115 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Mengawali Perjalanan
2
Mengawasi Pria baju Merah
3
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5
Setan Kipas Merah
6
Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7
Tujuh belas tahun yang lalu
8
Tujuh belas tahun yang lalu ll
9
Tujuh belas tahun yang lalu lll
10
Tujuh belas tahun yang lalu lV
11
Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14
Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15
Kekejaman Setan Kipas Merah
16
Mendatangi Rumah Duka
17
Menuju Toko Pakaian
18
Mengejar Setan Kipas Merah
19
Mengejar Setan Kipas Merah ll
20
Berada di Istana Tengah Hutan
21
Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22
Melawan kepala pelayan
23
Melawan musuh bebuyutan
24
Melawan Musuh bebuyutan ll
25
Berjuang melawan kabut asap beracun
26
Ling Ling yang melarikan diri
27
Ulah Setan Kipas Merah
28
Penyamaran yang mulus
29
Dua Murid Biksu Gila
30
Kekalahan murid Biksu Gila
31
Xiao Yu Siuman
32
Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33
Tiga pertempuran
34
Melawan musuh bebuyutan
35
Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36
Membebaskan Setan Kipas Merah
37
Memulai Perjalanan
38
Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39
Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42
DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43
Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44
Perjalanan Pelayan dan Majikan
45
Menuju ke Sungai Huang Ho
46
Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47
Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48
Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49
Di Rumah Makan
50
Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51
Perjalanan menuju ke Pohai
52
Pelarian Setan Kipas Merah
53
Usaha Dua Biksu
54
Malam hari di atas perahu
55
Mendapat tantangan
56
Menuju ke markas para perompak
57
Situasi perjamuan
58
Sambutan dari tuan rumah
59
Peseteruan dengan Sumpit
60
Masih berseteru dengan Sumpit
61
Lawan Yang Tangguh
62
Lawan yang Tangguh ll
63
Memancing kemarahan Lawan
64
Kelihaian Lidah tak bertulang
65
Perlawanan si Pelayan
66
Hadiah dua ekor kuda
67
Perjalanan Murid Biksu Ji
68
Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69
Cinta tumbuh di saat perjuangan
70
Gejolak asmara dua pasang pendekar
71
Pilih dia atau kami
72
Beristirahat di tepi sungai
73
Menghadapi Raja Pengemis
74
Menghadapi Raja Pengemis ll
75
Menghadapi Raja Pengemis lll
76
Perjanjian Lama
77
Siok Lan yang tertangkap
78
Siok Lan yang tertangkap ll
79
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81
Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82
Kemunculan Setan Kipas Merah
83
Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84
Majikan mencari pelayannya
85
Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86
Pengintaian si setan kipas merah
87
Perlawanan Setan Kipas Merah
88
Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89
Panglima pengganti di Markas An Bun
90
Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91
Perseteruan Tiga gadis sakti
92
Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93
Ungkapan hati setan kipas merah
94
Kembalinya Yu Tian
95
Mendadak Diserang
96
Melawan Panglima Thian Sung
97
Dulu Kawan sekarang Lawan
98
Satu persatu Tumbang
99
Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100
Membuka Jati Diri
101
Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102
Tewasnya si Cambuk Besi
103
Xiao Yu melawan Thian Sung
104
Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105
Pengakuan kekalahan Thian Sung
106
Titik Terendah Siok Lan
107
Siok Lan terkena Tipu Daya
108
Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109
Xiao Yu masuk perangkap
110
Jarum Lima Racun
111
Sama-sama terkena Racun
112
Mencoba Melarikan Diri
113
Ditolong Setan Kipas Merah
114
Pengorbanan Setan Kipas Merah
115
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!