Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl

"Celaka........ !" seru Bocah tua nakal yang tak keburu menangkap tubuh Xiao Yu.

Wanita iblis si pendekar kipas penebar maut itu kembali menyerang kedua sahabat Kakek Xiao Yu.

Bocah tua nakal berusaha mengelak dan biksu Ji berusaha menyelamatkan diri dengan sebuah loncatan ke samping.

Namun gerakan mereka tak dapat mengatasi kecepatan sambaran suling maut.

Bocah tua nakal yang merendahkan tubuh, terkena totokan pada pundaknya, sedangkan pada detik berikutnya, Biksu Ji yang meloncat ke samping telah tertotok pinggiran pinggulnya.

Memang totokan itu tidak mengenai sasaran yang tepat, namun kehebatannya cukup membuat dua orang jago tua itu seketika roboh dan pingsan.

Sementara itu tubuh Xiao Yu melayang dan tentu kepalanya bisa pecah karena ia meluncur dengan kepala di depan menuju ke pintu.

Di saat anak ini sudah memejamkan mata menanti maut, tiba-tiba sebuah lengan kurus terulur menangkap tubuh Xiao Yu, yang kemudian telah diturunkan dengan selamat ke atas tanah.

'Kau duduklah di sini dan lihat aku menghajar iblis itu!" seru seseorang Nenek yang berpakaian pengemis dan bertopi anyaman bambu.

Nenek pengemis itu melangkah dengan tongkatnya yang butut itu terseok-seok maju menghampiri si kipas emas penebar maut itu yang sibuk menggosok-golok tengkuknya

yang robek dan berdarah karena gigitan Xiao Yu.

"Bocah kurang ajar! awas kau! masih saja terlewat seorang cucu tua bangka Xiao yang ganas seperti monyet! Tua bangka Xiao, agaknya arwahmu yang menuntun cucumu itu untuk melawan dan menghinaku.

Tapi dia akan mampus dalam keadaan lebih mengerikan dari pada yang lain-lain!" gerutu Si kipas emas penebar maut dengan mengumpat karena kesal.

Siauw bo bersiap mengarahkan kipas emasnya ke arah Xiao Yu yang masih duduk bersila di sudut ruangan itu.

"Weeet...!"

Kipas emas itu melayang dan berkelebat ke arah Xiao Yu.Tapi tiba-tiba kipas emas itu berbelok ke kiri dan membentur dinding sebelah kiri kemudian jatuh tergeletak diatas tanah. Dalam sekejap kipas emas itu kembali ke pemiliknya.

Siauw Bo sangat terkejut karena serangannya ada yang menangkisnya, dan dia kemudian mengalihkan pandangannya kepada nenek pengemis yang hanya dengan dorongan tangannya berhasil membelokkan kipas emasnya.

Sebelumnya wanita kipas emas penebar maut itu, sempat melihat bocah yang sudah menggigitnya itu ditolong oleh si nenek pengemis tua ketika akan terbanting ke dinding.

Namun sama sekali dia tidak memandang mata kepada nenek itu, wanita suling maut itu mengira bahwa nenek itu menolong Xiao Yu itu bukan pendekar berilmu tinggi, akan tetapi dugaannya ternyata salah.

Dan perlahan dia tahu si tua bangka yang berjuluk gembel tua Bangka itu yang mematahkan serangannya.

"Hm, rupanya gembel tua bangka yang busuk! Untuk menyambung hidupmu, kau rela mengemis ke mana-mana. Setelah hidupmu tersambung mengapa sekarang menjadi bosan hidup dan mencari mampus! Tidak tahukah kau dengan siapa engkau berhadapan!" seru si kipas emas penebar maut itu dengan angkuh.

Nenek yang berjuluk gembel tua Bangka itu sama sekali tidak menghiraukan Siauw Bo, dia segera menghampiri Xiao Yu.

"Bocah tahukah kau siapa dia yang membasmi semua keluargamu ini?" tanya nenek gembel tua yang duduk berjongkok dihadapan Xiao Yu.

"Iya nek, dia Si kipas emas penebar maut Siauw Bo!" jawab Xiao yang mengangkat muka dan memandang kepada si kipas emas penebar maut itu dengan sinar mata menyala-nyala penuh kebencian.

"Kamu betul. Dia ini si kipas emas penebar maut yang ganas dan keji, lagi pula pengecut dan hanya berani membunuh orang-orang yang bukan lawannya." ucap nenek dengan julukan gembel tua Bangka itu.

"Hei, Gembel tua bangka buruk ! kau buka mata lebar-Iebar! kau tidak melihat Biksu Gila dan bocah tua nakal itu, mereka adalah tokoh besar. Akan tetapi karena berani menentang kau lihat buktinya, mereka tak berdaya!" seru si kipas emas penebar maut itu dengan sombongnya.

Namun si neneki sama sekali tidak meladeninya melainkan terus memperhatikan Xiao Yu.

"Eh, bocah baik, siapakah namamu?" tanya nenek yang berjuluk Gembel tua Bangka itu.

"Saya Xiao Yu, nek." jawab Xiao Yu dengan lirih namun masih bisa didengarkan oleh si nenek itu.

"Kamu masih kecil sudah tahu aturan, itu bagus. Tidak seperti si kipas emas penebar maut itu ini yang kurang ajar, terhadap seorang nenek seperti aku!" seru nenek itu yang kemudian membuang ludah ke arah Siauw bo dan tepat jatuh ke atas lantai di depan kaki wanita itu.

Meledak rasa dada si Kipas emas penebar maut itu saking marahnya. Baru kali ini ia merasa dihina dan tidak dipandang sebelah mata secara keterlaluan sekali oleh seorang nenek.

"Gembel tua Bangka! aku akan membuat kau mati dengan tubuh hancur!" bentak si kipas emas penebar maut itu yang kemudian menerjang maju, dan kipasnya berkelebat menjadi sinar hitam dengan bepat mengarah ke arah nenek yang ada disamping Xiao Yu.

Nenek itu tetap dalam sikap tenang sekali menyambut terjangan dahsyat itu. Tubuhnya tak tampak bergeser dari tempatnya, hanya tangan kanannya yang memegang tongkat itu bergerak membuat lingkaran beberapa kali di depan tubuhnya dan kipas emas itu tidak dapat maju lagi.

Saat ini si kipas emas penebar maut berseru keras karena merasa seakan kipas emasnya seakan dikuasai gerakan lawan karena di luar kehendaknya, tangannya yang memegang kipas itu sudah ikut membuat lingkaran meniru gerakan nenek itu.

Siauw bo mengeluarkan pekik kaget sambil mengerahkan tenaga pada kipas emasnya, Kali ini ia berhasil menghendaki gerakannya yang otomatis itu, tapii sebelum ia sempat melompat mundur, dan terdengarlah suara yang amat keras.

"Plakk...!"

Pinggulnya yang besar telah kena dihajar oleh tongkat nenek itu sampai terasa pedas dan panas.

"Xiao yu kau lihat wanita iblis ini telah kena dihajar satu kali oleh Ilmu tongkat pemukul iblis!" seru si nenek itu dengan semangatnya.

"Bagus nek! Hajar lagi sampai dia mampus!" sorak Xiao Yu menyaksikan musuh besar ini pantatnya dipukul sampai mengeluarkan bunyi nyaring.

Kemarahan Siauw bo memuncak, namun ia berhati-hati Tongkat itu menghantam dari depan bagaimana bisa mengenai pantatnya yang berada di belakangnya.

Sambii berteriak menyeramkan ia menerjang lagi, kini kipas emasnya membuat gerakan aneh dan cepat sekali sehingga dalam sekali serangan itu ia telah melakukan totokan terhadap semua jalan darah di tubuh lawan.

Bukan sembarang totokan, melainkan totokan maut. Satu saja di antara totokan bertubi ini mengenai sasaran, berarti nyawa lawan tercabut.

"jurus yang keji dan rendah!" seru si nenek yang tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hanya tongkat bambunya yang kini menyambar-nyamhar ke depan dan terdengar suara....

"Tak... tok... tak... tok...!"

Dua belas kali dan semua totokan si kipas emas penebar maut yang amat lihai itu dapat ditangkis oleh si nenek.

...~NR~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

Lanjut.....

2023-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Mengawali Perjalanan
2 Mengawasi Pria baju Merah
3 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4 Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5 Setan Kipas Merah
6 Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7 Tujuh belas tahun yang lalu
8 Tujuh belas tahun yang lalu ll
9 Tujuh belas tahun yang lalu lll
10 Tujuh belas tahun yang lalu lV
11 Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13 Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14 Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15 Kekejaman Setan Kipas Merah
16 Mendatangi Rumah Duka
17 Menuju Toko Pakaian
18 Mengejar Setan Kipas Merah
19 Mengejar Setan Kipas Merah ll
20 Berada di Istana Tengah Hutan
21 Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22 Melawan kepala pelayan
23 Melawan musuh bebuyutan
24 Melawan Musuh bebuyutan ll
25 Berjuang melawan kabut asap beracun
26 Ling Ling yang melarikan diri
27 Ulah Setan Kipas Merah
28 Penyamaran yang mulus
29 Dua Murid Biksu Gila
30 Kekalahan murid Biksu Gila
31 Xiao Yu Siuman
32 Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33 Tiga pertempuran
34 Melawan musuh bebuyutan
35 Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36 Membebaskan Setan Kipas Merah
37 Memulai Perjalanan
38 Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39 Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41 Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42 DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43 Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44 Perjalanan Pelayan dan Majikan
45 Menuju ke Sungai Huang Ho
46 Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47 Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48 Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49 Di Rumah Makan
50 Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51 Perjalanan menuju ke Pohai
52 Pelarian Setan Kipas Merah
53 Usaha Dua Biksu
54 Malam hari di atas perahu
55 Mendapat tantangan
56 Menuju ke markas para perompak
57 Situasi perjamuan
58 Sambutan dari tuan rumah
59 Peseteruan dengan Sumpit
60 Masih berseteru dengan Sumpit
61 Lawan Yang Tangguh
62 Lawan yang Tangguh ll
63 Memancing kemarahan Lawan
64 Kelihaian Lidah tak bertulang
65 Perlawanan si Pelayan
66 Hadiah dua ekor kuda
67 Perjalanan Murid Biksu Ji
68 Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69 Cinta tumbuh di saat perjuangan
70 Gejolak asmara dua pasang pendekar
71 Pilih dia atau kami
72 Beristirahat di tepi sungai
73 Menghadapi Raja Pengemis
74 Menghadapi Raja Pengemis ll
75 Menghadapi Raja Pengemis lll
76 Perjanjian Lama
77 Siok Lan yang tertangkap
78 Siok Lan yang tertangkap ll
79 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80 Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81 Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82 Kemunculan Setan Kipas Merah
83 Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84 Majikan mencari pelayannya
85 Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86 Pengintaian si setan kipas merah
87 Perlawanan Setan Kipas Merah
88 Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89 Panglima pengganti di Markas An Bun
90 Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91 Perseteruan Tiga gadis sakti
92 Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93 Ungkapan hati setan kipas merah
94 Kembalinya Yu Tian
95 Mendadak Diserang
96 Melawan Panglima Thian Sung
97 Dulu Kawan sekarang Lawan
98 Satu persatu Tumbang
99 Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100 Membuka Jati Diri
101 Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102 Tewasnya si Cambuk Besi
103 Xiao Yu melawan Thian Sung
104 Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105 Pengakuan kekalahan Thian Sung
106 Titik Terendah Siok Lan
107 Siok Lan terkena Tipu Daya
108 Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109 Xiao Yu masuk perangkap
110 Jarum Lima Racun
111 Sama-sama terkena Racun
112 Mencoba Melarikan Diri
113 Ditolong Setan Kipas Merah
114 Pengorbanan Setan Kipas Merah
115 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Mengawali Perjalanan
2
Mengawasi Pria baju Merah
3
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi
4
Perseteruan Pria baju Merah dengan Bandar Judi ll
5
Setan Kipas Merah
6
Kembali ke Tujuh Belas Tahun Yang Lalu
7
Tujuh belas tahun yang lalu
8
Tujuh belas tahun yang lalu ll
9
Tujuh belas tahun yang lalu lll
10
Tujuh belas tahun yang lalu lV
11
Tujuh belas Tahun Yang Lalu V
12
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vl
13
Tujuh belas Tahun Yang Lalu Vll
14
Kembali ke Masa Setelah Sepuluh Tahun ; Hilangnya Pengantin Wanita
15
Kekejaman Setan Kipas Merah
16
Mendatangi Rumah Duka
17
Menuju Toko Pakaian
18
Mengejar Setan Kipas Merah
19
Mengejar Setan Kipas Merah ll
20
Berada di Istana Tengah Hutan
21
Melawan Empat Perompak Buaya Merah
22
Melawan kepala pelayan
23
Melawan musuh bebuyutan
24
Melawan Musuh bebuyutan ll
25
Berjuang melawan kabut asap beracun
26
Ling Ling yang melarikan diri
27
Ulah Setan Kipas Merah
28
Penyamaran yang mulus
29
Dua Murid Biksu Gila
30
Kekalahan murid Biksu Gila
31
Xiao Yu Siuman
32
Xiao Yu menyelamatkan murid Biksu Ji
33
Tiga pertempuran
34
Melawan musuh bebuyutan
35
Akhir dari Si Kipas emas penebar Maut
36
Membebaskan Setan Kipas Merah
37
Memulai Perjalanan
38
Xiao Yu Si Pendekar Tanpa Gelar
39
Pulang kampung ; Tikus Kuburan
40
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut
41
Si Bayangan Dewa dan Delapan Raja Timur Laut ll
42
DiInterograsi Si Bayangan Dewa
43
Menjadi Pelayan Si Bayangan Dewa
44
Perjalanan Pelayan dan Majikan
45
Menuju ke Sungai Huang Ho
46
Bertemu dengan Pengemis bersabuk sutra merah
47
Berseteru Dengan Pengemis Sabuk Sutra Merah Tingkat Tiga
48
Mengalahkan Pengemis sabuk sutra merah
49
Di Rumah Makan
50
Lagi-lagi melawan Pengemis sabuk Sutra Merah
51
Perjalanan menuju ke Pohai
52
Pelarian Setan Kipas Merah
53
Usaha Dua Biksu
54
Malam hari di atas perahu
55
Mendapat tantangan
56
Menuju ke markas para perompak
57
Situasi perjamuan
58
Sambutan dari tuan rumah
59
Peseteruan dengan Sumpit
60
Masih berseteru dengan Sumpit
61
Lawan Yang Tangguh
62
Lawan yang Tangguh ll
63
Memancing kemarahan Lawan
64
Kelihaian Lidah tak bertulang
65
Perlawanan si Pelayan
66
Hadiah dua ekor kuda
67
Perjalanan Murid Biksu Ji
68
Pertemuan murid biksu Ji dan murid si bocah tua nakal
69
Cinta tumbuh di saat perjuangan
70
Gejolak asmara dua pasang pendekar
71
Pilih dia atau kami
72
Beristirahat di tepi sungai
73
Menghadapi Raja Pengemis
74
Menghadapi Raja Pengemis ll
75
Menghadapi Raja Pengemis lll
76
Perjanjian Lama
77
Siok Lan yang tertangkap
78
Siok Lan yang tertangkap ll
79
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya
80
Usaha Yu Tian membebaskan Majikannya ll
81
Mengacau dan Mengecoh para prajurit
82
Kemunculan Setan Kipas Merah
83
Kemunculan Setan Kipas Merah ll
84
Majikan mencari pelayannya
85
Majikan yang mengikuti saran pelayannya
86
Pengintaian si setan kipas merah
87
Perlawanan Setan Kipas Merah
88
Perlawanan Setan Kipas Merah ll
89
Panglima pengganti di Markas An Bun
90
Siok Lan Mengintai Xiao Yu
91
Perseteruan Tiga gadis sakti
92
Usaha Setan Kipas Merah yang Mendamaikan Perseteruan 3 Gadis Sakti
93
Ungkapan hati setan kipas merah
94
Kembalinya Yu Tian
95
Mendadak Diserang
96
Melawan Panglima Thian Sung
97
Dulu Kawan sekarang Lawan
98
Satu persatu Tumbang
99
Tewasnya Biksu Gila dan Bocah tua Nakal
100
Membuka Jati Diri
101
Bersiap melawan si Cambuk Besi,
102
Tewasnya si Cambuk Besi
103
Xiao Yu melawan Thian Sung
104
Xiao Yu Melawan Thian Sung ll
105
Pengakuan kekalahan Thian Sung
106
Titik Terendah Siok Lan
107
Siok Lan terkena Tipu Daya
108
Siok Lan ditahan di ruang bawah tanah
109
Xiao Yu masuk perangkap
110
Jarum Lima Racun
111
Sama-sama terkena Racun
112
Mencoba Melarikan Diri
113
Ditolong Setan Kipas Merah
114
Pengorbanan Setan Kipas Merah
115
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!